Anda di halaman 1dari 1

Perkembangan struktur rangka yang sangat cepat, mendapat perhatian para ahli untuk merencanakan

struktur rangka yang lebih akurat. Umumnya, rangka batang dihitung dengan metode ritter yang
menganggap luas penampang tiap elemen sama. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengontrolan kembali
terhadap metode ritter dengan menggunakan metode elemen hingga dengan luas penampang tiap elemen
berbeda-beda, sehingga dapat diketahui relevan atau tidaknya metode ritter tersebut terhadap metode
elemen hingga. Kemudian, struktur rangka dibandingkan kembali dengan program SAP2000. Hasil
perhitungan pada struktur rangka bidang I, diperoleh perbedaan persentase gaya rata-rata antara
metode ritter, metode elemen hingga dan program SAP2000 1,000 %. Perkembangan struktur rangka
yang sangat cepat, mendapat perhatian para ahli untuk merencanakan struktur rangka yang lebih
akurat. Umumnya, rangka batang dihitung dengan metode ritter yang menganggap luas penampang tiap
elemen sama. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengontrolan kembali terhadap metode ritter dengan
menggunakan metode elemen hingga dengan luas penampang tiap elemen berbeda-beda, sehingga dapat
diketahui relevan atau tidaknya metode ritter tersebut terhadap metode elemen hingga. Kemudian,
struktur rangka dibandingkan kembali dengan program SAP2000. Hasil perhitungan pada struktur
rangka bidang I, diperoleh perbedaan persentase gaya rata-rata antara metode ritter, metode elemen
hingga dan program SAP2000 1,000 %. Perkembangan struktur rangka yang sangat cepat, mendapat
perhatian para ahli untuk merencanakan struktur rangka yang lebih akurat. Umumnya, rangka batang
dihitung dengan metode ritter yang menganggap luas penampang tiap elemen sama. Oleh karena itu,
perlu dilakukan pengontrolan kembali terhadap metode ritter dengan menggunakan metode elemen
hingga dengan luas penampang tiap elemen berbeda-beda, sehingga dapat diketahui relevan atau
tidaknya metode ritter tersebut terhadap metode elemen hingga. Kemudian, struktur rangka
dibandingkan kembali dengan program SAP2000. Hasil perhitungan pada struktur rangka bidang I,
diperoleh perbedaan persentase gaya rata-rata antara metode ritter, metode elemen hingga dan program
SAP2000 1,000 %. Perkembangan struktur rangka yang sangat cepat, mendapat perhatian para ahli
untuk merencanakan struktur rangka yang lebih akurat. Umumnya, rangka batang dihitung dengan
metode ritter yang menganggap luas penampang tiap elemen sama. Oleh karena itu, perlu dilakukan
pengontrolan kembali terhadap metode ritter dengan menggunakan metode elemen hingga dengan luas
penampang tiap elemen berbeda-beda, sehingga dapat diketahui relevan atau tidaknya metode ritter
tersebut terhadap metode elemen hingga. Kemudian, struktur rangka dibandingkan kembali dengan
program SAP2000. Hasil perhitungan pada struktur rangka bidang I, diperoleh perbedaan persentase
gaya rata-rata antara metode ritter, metode elemen hingga dan program SAP2000 1,000 %.
Perkembangan struktur rangka yang sangat cepat, mendapat perhatian para ahli untuk merencanakan
struktur rangka yang lebih akurat. Umumnya, rangka batang dihitung dengan metode ritter yang
menganggap luas penampang tiap elemen sama. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengontrolan kembali
terhadap metode ritter dengan menggunakan metode elemen hingga dengan luas penampang tiap elemen
berbeda-beda, sehingga dapat diketahui relevan atau tidaknya metode ritter tersebut terhadap metode
elemen hingga. Kemudian, struktur rangka dibandingkan kembali dengan program SAP2000. Hasil
perhitungan pada struktur rangka bidang I, diperoleh perbedaan persentase gaya rata-rata antara
metode ritter, metode elemen hingga dan program SAP2000 1,000 %. Perkembangan struktur rangka
yang sangat cepat, mendapat perhatian para ahli untuk merencanakan struktur rangka yang lebih
akurat. Umumnya, rangka batang dihitung dengan metode ritter yang menganggap luas penampang tiap
elemen sama. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengontrolan kembali terhadap metode ritter dengan
menggunakan metode elemen hingga dengan luas penampang tiap elemen berbeda-beda, sehingga dapat
diketahui relevan atau tidaknya metode ritter tersebut terhadap metode elemen hingga. Kemudian,
struktur rangka dibandingkan kembali dengan program SAP2000. Hasil perhitungan pada struktur
rangka bidang I, diperoleh perbedaan persentase gaya rata-rata antara metode ritter, metode elemen
hingga dan program SAP2000 1,000 %. Perkembangan struktur rangka yang sangat cepat, mendapat
perhatian para ahli untuk merencanakan struktur rangka yang lebih akurat. Umumnya, rangka batang
dihitung dengan metode ritter yang menganggap luas penampang tiap elemen sama. Oleh karena itu,
perlu dilakukan pengontrolan kembali terhadap metode ritter dengan menggunakan metode elemen
hingga dengan luas penampang tiap elemen berbeda-beda, sehingga dapat diketahui relevan atau
tidaknya metode ritter tersebut terhadap metode elemen hingga. Kemudian, struktur rangka
dibandingkan kembali dengan program SAP2000. Hasil perhitungan pada struktur rangka bidang I,
diperoleh perbedaan persentase gaya rata-rata antara metode ritter, metode elemen hingga dan program
SAP2000 1,000 %. Perkembangan struktur rangka yang sangat cepat, mendapat perhatian para ahli
untuk merencanakan struktur rangka yang lebih akurat. Umumnya, rangka batang dihitung dengan
metode ritter yang menganggap luas penampang tiap elemen sama. Oleh karena itu, perlu dilakukan
pengontrolan kembali terhadap metode ritter dengan menggunakan metode elemen hingga dengan lu

Anda mungkin juga menyukai