Anda di halaman 1dari 10

TUGAS ALIRAN PADA MEDIA POROUS

ALIRAN AIR DALAM TANAH

OLEH :

ANGELINA DHINI ULI A. S. (1315011010)

JURUSAN TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
2017
A. AIR TANAH

Air tanah didefinisikan sebagai air yang terdapat di bawah permukaan bumi.

Salah satu sumber utama air ini adalah air hujan yang meresap ke dalam tanah

lewat ruang pori diantara butiran tanahnya. Air biasanya sangat berpengaruh

pada sifat-sifat teknis tanah, khususnya tanah berbutir halus. Demikian juga,

air merupakan faktor yang sangat penting dalam masalah-masalah teknis yang

berhubungan dengan tanah, seperti :

a. Penurunan

b. Stabilitas pondasi

c. Stabilitas lereng, dan sebagainya.

Terdapat 3 zona penting di lapisan tanah yang dekat dengan permukaan bumi,

yaitu :

a. Zona Jenuh Air

Pada Zona Jenuh Air, atau zona di bawah muka air tanah, air mengisi

seluruh rongga-rongga tanah. Pada zona ini tanah dianggap dalam

kedudukan jenuh sempurna. Batas atas dari zona jenuh adalah permukaan

air tanah (water table) atau permukaan freatis. Pada permukaan air tanah,

tekanan hidrostatis adalah nol.

b. Zona Kapiler

Zona Kapiler terletak di atas zona jenuh. Ketebalan zona ini tergantung

dari jenis tanahnya. Akibat tekanan kapiler, air terhisap ke atas mengisi

ruangan diantara butiran tanah. Pada keadaan ini, air mengalami tekanan

negatif.
c. Zona Jenuh Sebagian

Zona tak jenuh atau zona jenuh sebagian, berkedudukan paling atas,

adalah zone di dekat permukaan tanah, dimana air dipengaruhi oleh

penguapan dan akar tumbuh-tumbuhan.

B. PERMEABILITAS

Permeabilitas adalah sifat bahwa zat cair dapat mengalir lewat bahan berpori.

Tanah termasuk bahan yang permeabel sehingga air dapat mengalir melalui

pori-pori tanah. Derajat permeabilitas tanah ditentukan oleh :

a. Ukuran pori

b. Jenis tanah

c. Kepadatan tanah yang dinyatakan dalam k (satuan kecepatan cm/s atau

m/s).

Di dalam air tanah juga berlaku hukum-hukum hidraulika.

Hukum Bernoulli :

(jumlah tenaga dari air pada setiap tempat adalah konstan)

h = tinggi tekanan total (m)

z = tinggi elevasi terhadap sutau bidang datum (m)

P = tekanan hidrostatis (KN/m3)

w = berat jenis air (KN/m3)

V = kecepatan aliran (m/s)

g = percepatan gravitasi (m/s2)


Khusus aliran air dalam tanah :

P diganti tekanan pori (U)

2
V umumnya kecil sehingga 2 = 0 (bisa diabaikan)

Maka hukum Bernoulli untuk aliran air dalam tanah :

Aliran air terjadi jika terdapat perbedaan tinggi tenaga antara 2 tempat.


Kecepatan aliran ditentukan ileh gradien hidraulik antara kedua tempat i =

Aliran air dalam tanah pada umumnya berupa aliran laminer, maka berlaku

hukum Darcy bahwa kecepatan berbanding langsung dengan gradien

hidraulik

V=k.i

Bersarnya debit atau volume air yang mengalir per satuan waktu :

q = debit (m3/s)

A = luas tampang tanah yang dialiri air (m2)

V = kecepatan aliran (m/s)

Nilai k untuk jenis-jenis tanah


Nilai k sebagai bahan drainase tanah dengan :

k > 10-4 cm/s : good drainage

10-6 < k < 10-4 : poor drainage

k < 10-6 : impervious

Nilai k tanah untuk bahan bangunan

k > 10-4 : digunakan sebagai bahan pervious

k < 10-4 : digunakan sebagai bahan impervious

Shell untuk stabilitas lereng terbuat dari bahan yang pervious.

Core (inti) untuk menahan kebocoran terbuat dari bahan yang impervious.

C. PENGUJIAN PERMEABILITAS DI LABORATORIUM

Terdapat tiga macam cara pengujian untuk menentukan koefisien

permeabilitas di laboratorium, yaitu :

a. Pengujian tinggi energi tetap (Constan-head)

Pengujian constant-head ini cocok untuk jenis tanah granular (berbutir).

Prinsip pengujiannya, tanah benda uji diletakkan di dalam silinder.

Pemberian air dari pipa masuk dijaga sedemikian rupa sehingga

perbedaan tinggi air pada pipa masuk dan pipa keluar (h) selalu konstan

selama percobaan. Pada kedudukan ini tinggi energi hilang adalah h.


Setelah kecepatan aliran air yang melalui contoh tanah menjadi konstan,

banyaknya air yang keluar ditampung dalam gelas ukur (Q) dan waktu

pengumpulan air dicatat (t). Volume air yang terkumpul adalah:

Q = q . t = k . i. A. t

Dengan A adalah luas penampang benda uji, dan L adalah panjangnya.

Karena i = h/L, maka :

Q = k (h/L) A t

sehingga,
.
k=
..
b. Pengujian tinggi energi turun (falling-head)

Pengujian falling-head ini cocok untuk jenis tanah berbutir halus. Prinsip

pengujiannya, tanah benda uji diletakkan di dalam silinder. Pipa

pengukur didirikan di atas benda uji kemudian air dituangkan ke

dalamnya dan air dibiarkan mengalir melewati benda uji. Perbedaan

tinggi air pada awal pengujian (t1 = 0) adalah h1. Kemudian air dibiarkan

mengalir melewati benda uji sampai waktu tertentu (t2) dengan perbedaan

tinggi muka air adalah h2. Debit air yang mengalir melalui benda uji pada

waktu t adalah:

h dh
q ki A k A a dv a
L dt
maka,

h dh
k A a
L dt

sehingga,

a L dh
dt
Ak h

t aL h2 dh
dt A k
0 h1

h

a L h1 aL h
t ln 2,303 log 10 1
A k h2 Ak h2

aL h
k 2,303 log 1
At h2

dimana :

h = perbedaan tinggi muka air pada sembarang waktu

A = luas penampang contoh tanah

a = luas penampang pipa pengukur

L = panjang contoh tanah

c. Penentuan secara tidak langsung dari pengujian konsolidasi


Koefisien permeabilitas tanah (lempung ) dari 10-6 sampai 10-9 cm/det

dapat ditentukan dalam sebuah falling head permeameter yang

direncanakan khusus dari percobaan konsolidasi. Pada alat ini, luas benda

uji dibuat besar. Panjang lintasan air L dibuat kecil dan tinggi h dibuat

besar. Untuk menghindari penggunaan pipa yang tinggi, tinggi tekanan

dapat dibuat dengan jalan pemberian tekanan udara. Penentuan koefisien

permeabilitas diperoleh dari persamaan konsolidasi sebagai berikut :

Cv t
Tv
H2

dengan :

Tv = faktor waktu

Cv = koefisien konsolidasi

H = panjang rata-rata lintasan drainase

t = waktu pengaliran

Persamaan koefisien konsolidasi, adalah :

k
Cv
w mv

e
mv
(1 e)

dengan :

w = berat jenis air

mv = koefisien kompresibilitas volume

e = perubahan angka pori pada perubahan bebannya

= tambahan tekanan yang diterapkan


Substitusi dari ketiga persamaan tersebut, menghasilkan:

Tv w e H 2
k
t (1 e)

Untuk 50% konsolidasi, Tv = 0,198, maka :

0,198 w e H 2
k
t50 (1 e)

Anda mungkin juga menyukai