Anda di halaman 1dari 46

Laporan Kerja Praketk Jurusan Teknik Mesin

BAB IV
TUGAS KHUSUS
PERANCANGAN PRESSURE VESSEL HIGH PRESSURE (HP) PACKAGE

VERTICAL 2 (TWO) FHASE Di PT. CITRA TUBINDO ENGINEERING

4.1 Latar Belakang Tugas Khusus

Didalam pembuatan laporan ini penulis ingin menjelaskan proses desain

Pressure Vertical 2 (Two) Fhase yang di fabrikasikan oleh PT. Citra Tubindo

Engineering (CTE).

Pressure Vessel merupakan salah satu peralatan utama yang mempunyai

peranan penting dalam operasi pengolahan minyak bumi dan gas alam., Pressure

Vessel yang di produksi pada PT. Citra Tubindo Engineering, merupakan Pressure

Vessel Vertical 2 (Two) fhase. Berdasarkan perencanaanya fungsinya Pressure

Vessel adalah salah satu penerapan instrumentasi kendali di industri minyak

dan gas. Pressure Vessel yang akan dirancang oleh PT Citra Tubindo Engineering

adalah untuk memisahkan 2 fhase fluida yaitu minyak, gas atau liquid, proses

pemisahan ini memanfaatkan proses alami prinsip beda berat jenis dari

kedua fluida tersebut. Pada Pressure Vessel umumnya instrumentasi kendali

digunakan untuk mengendalikan variabel - variabel berikut: ketinggian,

tekanan, aliran dan suhu dan salah satu metode kendalinya adalah dengan

menjaga level interface antara kedua fluida tersebut sehingga kedua fluida

tersebut terpisah secara sempurna.

4.2 Batas Masalah

Sehubungan dengan pembahasan Pressure Vessel yang terlalu luas

Riki Rikardo
1210017211036 16
Laporan Kerja Praketk Jurusan Teknik Mesin

cakupan ilmiahnya, maka penulis dalam kesempatan ini hanya membahas

tentang bagaimana Proses Desain ataupun Paket Pressure Vessel beserta

komponen komponen pendukungnya yang dilakukan di PT. Citra

Tubindo Engineering. Batam - Indonesia.

Adapun batasan masalah pada laporan kerja praktek ini diantaranya yaitu :

Proses desain Pressure Vessel High Presures (HP) Package

Vertical 2 (Two) Fhase.

4.3 Tujuan

Agar Mahasiswa yang melakukan praktek kerja lapangan mengetahui

bagaimana proses proses dalam merancang alat Pressure Vessel

Vertical 2 Fhase di PT. Citra Tubindo Engineering. Batam - Indonesia

4.4 Tinjauan Pustaka

Riki Rikardo
1210017211036 17
Laporan Kerja Praketk Jurusan Teknik Mesin

4.4.1 Pressure Vessel


Pressure Vessel adalah alat pemisah minyak dan gas bumi yang

menggunakan prinsip pemisah pada tekanan dan temperatur tetap. Biasanya

produksi dari sumur minyak menggunakan Pressure Vessel vertical sedangkan

produksi dari sumur gas diproses menggunakan Pressure Vessel horizontal. Hal

ini dikarenakan pada Pressure Vessel horizontal memiliki daerah pemisahan yang

lebih luas dan panjang dibandingkan Pressure Vessel vertical. Pressure Vessel

digunakan dalam sejumlah industri ; misalnya industri pembangkit listrik untuk

fosil dan tenaga nuklir, industri petrokimia untuk penyimpanan dan pengolahan

minyak mentah serta menyimpan bensin di stasiun layanan, dan industri kimia

(dalam reactor kimia) untuk nama tapi beberapa. Penggunaanya telah diperluas di

Dunia. Pressure Vessel pada kenyataanya sangat penting untuk penggunaaanya,

untuk kimia, minyak bumi, petrokimia dan industri nuklir. Secara umum, Pressure

Vessel dirancang dengan ukuran dan geometris yang bervariasi.


Pada ASME Boiler and Pressure Vessel Code, Section VIII, Division 1

menetapkan berbagai tekanan. Pressure Vessel sebagai komponen yang dirancang

untuk memenuhi berbagai persyaratan yang ditentukan oleh desainer dan analisis

bertanggung jawab untuk keseluruhan desain. Langkah pertama dalam prosedur

desain adalah untuk memilih informasi yang relevan yang diperlukan,

membangun dengan cara ini untuk persyaratan desain. Setelah desain persyaratan

telah ditetapkan, bahan yang cocok dipilih dan Kode desain ditentukan akan

memberikan desain yang diijinkan atau stres nominal yang digunakan untuk

dimensi ketebalan Pressure Vessel utama. kode tambahan aturan menutupi desain

Riki Rikardo
1210017211036 18
Laporan Kerja Praketk Jurusan Teknik Mesin

berbagai komponen seperti nozel, flange, dan sebagainya. Setelah itu pengaturan

dari berbagai komponen diselesaikan dan dianalisis untuk kegagalan.


Jenis jenis Pressure Vessel berdasarkan posisinya
- Pressure Vessel vertical / Tegak
Pressure Vessel vertical cocok digunakan untuk sumur yang mempunyai

Gas Oil Ratio rendah. Untuk masalah penempatannya, Pressure Vessel

vertical sangat efisien karena tidak membutuhkan tempat yang luas

sehingga sangat cocok digunakan pada offshore.

Gambar 4.1 Pressure Vessel Vertical


- Pressure Vessel Horizontal / Datar
Pressure Vessel Horizontal lebih murah dibandingkan separator vertical

untuk suatu kapasitas gas tertentu. Pressure Vessel ini juga ekonomis untuk

pemrosesan fluida yang mempunyai Gas Oil Ratio tinggi. Untuk

penempatannya Pressure Vessel horizontal tidak memerlukan pondasi

yang khusus.

Gambar 4.2 Pressure Vessel Horizontal

- Pressure Vessel Spherical / Bulat

Riki Rikardo
1210017211036 19
Laporan Kerja Praketk Jurusan Teknik Mesin

Pressure Vessel spherical sangat baik untuk fluida yang mengandung pasir

dan lumpur. Namun Pressure Vessel jenis ini mempunyai kapasitas yang

lebih kecil dibandingkan dengan Pressure Vessel datar maupun Pressure

Vessel tegak. Pressure Vessel spherical sangat cocok digunakan pada

pressure yang tinggi.

Gambar 4.3 Pressure Vessel Spherical

Fungsi utama dari Pressure Vessel


* Memisahkan fasa pertama cairan hidrokarbon dan air bebasnya dari gas

atau liquid.
* Melakukan usaha lanjutan dari pemisahan fasa pertama dengan

mengendapkan sebagian besar dari butiran butiran cairan yang ikut di

dalam aliran gas


* Mengeluarkan gas maupun cairan yang telah dipisahkan dari Pressure

Vessel secara terpisah.

Riki Rikardo
1210017211036 20
Laporan Kerja Praketk Jurusan Teknik Mesin

Gambar 4.4 Prinsip Pemisahan Pada Pressure Vessel


Faktor faktor lain yang dapat mempengaruhi pemisahan fluida antara lain :
a. Viskositas fluida
b. Densitas minyak dan Liquid
c. Tipe peralatan dalam separator
d. Kecepatan aliran fluida
e. Diameter dari titik titik Liquid
Klasifikasi Pressure Vessel
Klasifikasi Pressure Vessel tergantung dari pembagian jenis ruang

lingkupnya, secara umum diklasifikasikan sebagai berikut :


* Menurut tekanan kerja
a. High Pressure (HP) 650-1500 Psi
b. Medium Pressure (MP) 225-650 Psi
c. Low pressure (LP) 10-225 Psi
* Berdasarkan hasil pemisahan
- Pressure Vessel dua fasa : memisahkan fluida formasi menjadi fasa

liquid dan fasa gas.

Gambar 4.5 Pressure Vessel Dua Fasa

Riki Rikardo
1210017211036 21
Laporan Kerja Praketk Jurusan Teknik Mesin

- Pressure Vessel tiga fasa : memisahkan formasi menjadi fasa

minyak, liquid dan gas

Gambar 4.6 Pressure Vessel Tiga Fasa

4.5 Komponen Utama Bejana Tekan (Pressure Vessels)

Komponen utama bejana tekan (Pressure Vessels) merupakan komponen

yang paling dominan dan selalu pada bejana tekan. Komponen komponen

tersebut antara lain ;shell, head, flange, bolts and nut, nozzle, support, dan skirt

support.

4.5.1 Shell

Shell adalah komponen yang paling utama yang berisi fluida yang

bertekanan. Pada umumnya ada dua tipe shell yang ada yaitu shell silindris dan

spherical shell. Tetapi hanya shell silindris sering digunakan dalam design bejana

tekan. Ketebalan shell dipengaruhi oleh tekanan design. Tekanan design

dibedakan menjadi dua yaitu tekanan design internal dan tekanan design

eksternal. Untuk menentukan ketebalan shell harus memperhatikan beban yang

terjadi pada shell. Arah penyambungan shell juga akan mempengaruhi

perhitungan ketebalan shell.

A. Ketebalan shell berdasarkan internalpressure design

Riki Rikardo
1210017211036 22
Laporan Kerja Praketk Jurusan Teknik Mesin

Berdasarkan standar ASME, ketebalan shell berdasarkan internal pressure

bisa ditentukan dengan persamaan berikut:

1. Sambungan memanjang (longitudinal joint)

Untuk sambungan jenis ini ketebalan shell harus bisa menahan tegangan

yang terjadi. Tegangan yang dominan pada sambungan memanjang adalah

tegangan arah melingkar atau circumferential stress. Besarnya ketebalan shell

ditentukan dengan persamaan berikut:

PR
t ASME VIII. Div 1.Edition 2010 UG 27 (4.1)
SE 0,6 P

SEt
P ASME VIII. Div 1.Edition 2010 UG 27 (4.2)
R 0,6t
Dimana :

t = Ketebalan mimimum shell yang diperlukan, mm

P = Tekanan design internal, Psi (kPa)

R = Jari jari dalam shell, mm

S = Tegangan izin maksimum, Psi (kPa)

E = Efisiensi sambungan las

2. Sambungan Melingkar ( Circumferential joint )

Sambungan melingkar harus bisa menahan tegangan arah longitudinal

atau longitudinal stress. Untuk memenuhi kriteria tersebut maka ketebalan

shelldapat ditentukan dari persamaan berikut:

PR
t ASME VIII. Div 1.Edition 2010 UG 27 (4.3)
2 SE 0,4 P

2 SEt
P ASME VIII. Div 1.Edition 2010 UG 27 (4.4)
R 0,4t
B. Ketebalan shell berdasarkan tekan dari luar ( external Pressure Design )

Riki Rikardo
1210017211036 23
Laporan Kerja Praketk Jurusan Teknik Mesin

Ketebalan shelluntuk beberapa tipe sambungan berdasarkan external

pressuredapat ditentukan dari persamaan di bawah ini.

1. Untuk silinder dengan Do/t 10

4B
Pa ASME VIII. Div 1.Edition 2010 UG 28 (4.5)
3( Do / t )
Atau dengan persamaan

2 AE
Pa ASME VIII. Div 1.Edition 2010 UG 28 (4.6)
3( Do / t )
2. Silinder dengan harga Do/t < 10

Tentukan harga faktor A dan faktorB dari grafik UGO-28.0 dan UCS-28.2.

Jika Do/t kurang dari 4 maka faktor A dapat ditentukan dengan persamaan

berikut:

1,1
A ASME VIII. Div 1.Edition 2010 UG 28 (4.7)
( Do / t )2

4.5.2 Head

Seluruh bejana tekan harus ditutup dengan head. Head lebih banyak

berbentuk kurva dari pada pelat datar. Bentuk kurva lebih banyak memiliki

keuntungan antara lain kuat sehingga ketebalan head bisa lebih tipis, lebih

ringan walaupun agak mahal.

Berikut tipe head dan persamaan unuk menetukan ketebalannya.

A. Ketebalan head berdasarkan tekanan internal

a. Sphere dan hemispherical head

Riki Rikardo
1210017211036 24
Laporan Kerja Praketk Jurusan Teknik Mesin

PR
t ASME VIII. Div 1.Edition 2010 UG 32 (4.8)
2 SE 0,8 P

2 SEt
P ASME VIII. Div 1.Edition 2010 UG 32 (4.9)
L 0,2t
b. Ellipsoidal head

PD
t ASME VIII. Div 1.Edition 2010 UG 32 (4.10)
2 SE 1,8 P

2 SEt
P ASME VIII. Div 1.Edition 2010 UG 32 (4.11)
D 0,2t
c. Cone dan conical head

PD
t ASME VIII. Div 1.Edit 2010 (4.12)
2 cos a SE 0,4 P

2 SEt cos
P ASME VIII. Div 1.Edit 2010 (4.13)
D 1,2t cos

d. ASME flanged and dished head

Jika perbandingan L/r = 50/3

0,885 PL
t PV Handbook Eugene F.Megyesy (4.14)
SE 0,8 P
Jika perbandingan L/r kurang 50/3

PLM
t PV Handbook Eugene F.Megyesy (4.15)
2 SE P M 0,2
e. Circular flat head

t d 0.13 P / SE PV Handbook Eugene F.Megyesy (4.16)

B. Ketebalan Head Berdasarkan Tekanan Eksternal

a) Sphere dan hemispherical head

Riki Rikardo
1210017211036 25
Laporan Kerja Praketk Jurusan Teknik Mesin

Prosedur untuk menentukan ketebalan head.

Asumsikan ketebalan head dan hitung harga A

Masukan harga A pada grafik material Fig G ASME

Dari grafik tersebut akan ditemukan harga B kemudian

subtitusikan ke persamaan berikut.

B
Pa PV Handbook Eugene F.Megyesy (4.17)
Ro / t
Jika Pa perhitungan di atas lebih besar dari tekanan design maka

ketebalan yang diasumsikan aman digunakan, tetapi jika Pa lebih kecil dari

tekanan design maka ketebalan yang diasumsikan harus diperbesar dan

prosedur diulangi lagi.

b) Ellipsoidal head

Penentuan ketebalan ellipsoidal head sama dengan prosedur diatas

tetapi R0= k1xDo, dimana k1= 0.9 (Tabel UG-37 ASME)

Tabel 4.1 UG-37 ASME VIII Division 1

c) ASME flanged and dished head

Riki Rikardo
1210017211036 26
Laporan Kerja Praketk Jurusan Teknik Mesin

Prosedur untuk menentukan ketebalan head sama hanya harga Ro

adalah sama dengan Do.

d) Cone and conical section

Prosedur untuk menentukan ketebalan head pada prinsipnya sama

tetapi untuk head tipe ini menggunakan tabel UG-31 ASME

dengan harga Pa dibawah ini.

Tabel 4.2. UG 31 ASME VIII Division1

4B
Pa PV Handbook Eugene F.Megyesy (4.18)
3 Dl / Te

Gambar 4.7 Jenis Jenis Head Bejana Tekan (Pressure Vessels)

Riki Rikardo
1210017211036 27
Laporan Kerja Praketk Jurusan Teknik Mesin

( Sumber :

https://www.google.com/searchJenis+tutup+bejana+tekan)

4.5.3 Nozzle

Nozzle adalah komponen silinder yang berupa lubang yang menembus

shell atau head dari bejana tekan. Ujung nozzle biasanya berbentuk flange untuk

memungkinkan koneksi dengan part lain dan mudah untuk pemeliharaan

atau akses Nozzle memiliki beberapa fungsi antara lain:

Merekatkan pipa yang berfungsi untuk mengalirkan fluida dari atau

ke bejana tekan.

Sebagai tempat untuk sambungan instrumen, seperti level gauges,

thermowells atau pressure gauges.

Sebagai tempat masuk orang untuk mempermudah perawatan.

Ketebalan dinding shell yang dibutuhkan (Tr)

PRn
Trn1 PV Handbook Eugene F.Megyesy (5.19)
SE 0.6 P
Ketebalan dinding Nozzle yang dibutuhkan (Trn)

PRn
Trn PV Handbook Eugene F.Megyesy (5.20)
SE 0.6 P
Dimana :

P = tekanan design, Psi

R = diameter dalam bejana tekan, in

Rn = diameter dalam nozzle, in


Riki Rikardo
1210017211036 28
Laporan Kerja Praketk Jurusan Teknik Mesin

S = tegangan izin maksimum, psi

E = efisiensi sambungan las

4.5.4 Support

Komponen ini berfungsi untuk menahan bejana tekan agar tidak

berpindah atau bergeser. Penyangga ini harus bisa menahan beban baik

berupa beban berat bejana ataupun beban dari luar seperti angin dan gempa

bumi. Perancangan penyangga tidak seperti desain bejana tekan karena

penyangga tidak mempunyai tekanan.

Jenis support yang digunakan tergantung pada ukuran dan orientasi dari

Bejana tekan (pressure vessel). Dalam semua kasus, support untuk bejana

tekan(pressure vessel) harus kuat untuk menerima beban selfweight, angin, dan

beban gempa.

Basic load dihitung untuk merancang anchorage dan pondasi untuk bejana

tekan (pressure vessel). Jenis support yang umum digunakan adalah sebagai

berikut:

Skirt

Adalah steel plate berbentuk silinder dan dilas pada bagian bawah shell

dari bejana tekan (pressure vessel) atau pada head bagian bawah.

Riki Rikardo
1210017211036 29
Laporan Kerja Praketk Jurusan Teknik Mesin

Skirt untuk vessel jenis bola dilas ke bagian vessel di dekat mid-plane dari

shell. Skirt biasanya menyediakan cukup fleksibilitas sehingga ekspansi termal

dari shell tidak menyebabkan tekanan panas yang tinggi di titik temu dengan skirt.

Legs

Rasio maksimum panjang legs support terhadap diameter drum biasanya

2:1. Jumlah legs yang dibutuhkan tergantung pada ukuran bejana tekan (pressure

vessel) dan beban yang diterima.

Gambar 4.8 Skirt Support

( Sumber : www.whatispiping.com Skirt Support)

Support legs biasanya digunakan pada bejana tekan (pressure vessel)

spherical. Support legs untuk bejana tekan (pressure vessel) vertikal kecil dan

spherical pressure vessel dibuat dari profil baja struktur atau profil pipa dan

Riki Rikardo
1210017211036 30
Laporan Kerja Praketk Jurusan Teknik Mesin

menyediakan design yang paling optimal. Cross bracing apabila diperlukan

menguatkan antar legs, digunakan untuk menyerap beban angin atau gempa.

Saddle

Saddle support berfungsi mendistribusikan beban berat di seluruh

permukaan dari shell untuk mencegah Terjadinya local stress yang berlebihan

dalam shell di titik-titik support. Lebar saddle, antara lain detail design,

ditentukan dari desain kondisi bejana tekan (pressure vessel). Salah satu saddle

biasanya dipasang sebagai fix anchor dan lainnya sebagai fleksibel anchor yang

mengakomodasi thermal expansion ke arah longitudinal.

Gambar 4.9 Legs Support

Riki Rikardo
1210017211036 31
Laporan Kerja Praketk Jurusan Teknik Mesin

( Sumber : www.whatispiping.com LegsSupport)

Gambar 4.10 Saddle Support

( Sumber : www.pipingtech.com saddle support)

4.5.5 Anchor Bolts dan Base Ring

Anchor bolts dan Base ring

Anchor bolts berfungsi untuk mengunci bejana agar tetap pada pondasinya.

Beban yang bekerja pada anchor bolts adalah beban momen akibat angin maupun

gempa bumi. Ukuran anchor bolts ditentukan dengan menggunakan luas total

yang dibutuhkan untuk melawan momen yang bekerja pada dasar bejana. Luas

total anchor bolt yang dibutuhkan dirumuskan sebagaiberikut.

12M Wzd
Ab 2 PV Handbook Eugene F.Megyesy (5.21)
CtSajd
Dimana :

Ab = luas total Anchor Bolt

M = Momen total pada sambungan skirt

Riki Rikardo
1210017211036 32
Laporan Kerja Praketk Jurusan Teknik Mesin

W = total berat bejana pada posisi tegak

Sa = tegangan ijin maksimum material bolt

D = diameter keliling bolts

Variabel Ct, z, Cc dan j ditentukan dari tabel D Values of Constants as

Function ofK, sedangkan harga K ditentukan dari persamaan berikut.

1
K
Sa PV Handbook Eugene F.Megyesy (5.22)
1
nfcb
Dimana

Fcb = tegangan tekan di beton/cor pada lingkaran bolt,

N = perbandingan rasio modulus elastisitas baja dan beton

(tabel F Properties of Concrete Four MixtureHandbook Eugene

F.Megyesy)

Besarnya beban tarik pada anchor bolts dirumuskan sebagai berikut.

M Wzd
Ft PV Handbook Eugene F.Megyesy (5.23)
jd

Tegangan tarik pada anchor bolt dirumuskan sebagai berikut.

Ft
Sa PV Handbook Eugene F.Megyesy (5.24)
tsrCt
Dimana ts,

Ab
ts PV Handbook Eugene F.Megyesy (5.25)
D

4.5.6 Desain Opening

Opening di bejana tekan terdapat di daerah shell atau head yang

diperlukan untuk melayani tujuan-tujuan berikut:

Riki Rikardo
1210017211036 33
Laporan Kerja Praketk Jurusan Teknik Mesin

Manway karena membiarkan personil masuk dan keluar dari bejana untuk

melakukan pemeliharaan rutin dan perbaikan.

Lubang (drain) untuk menguras atau membersihkan bejana tekan.

Handhole bukaan untuk memeriksa bejana dari luar

Nozzle yang melekat pada pipa untuk meneruskan fluida kerja di dalam

dan diluar bejana tekan.

Untuk semua bukaan, walupun nozzle mungkin tidak memerlukan. Dalam

beberapa kasus, nozzle dan pipa yang melekat pada bukaan, sementara dalam

kasus lain mungkin ada penutup manway atau pelat penutup handhole yang dilas

atau disambungkan dengan baut ke daerah bukaan. Nozzle atau lubang mungkin

mengalami tekanan internal atau eksternal, bersama beban yang berasal dari

peralatan dan perpipaan karena ekspansi perbedaan temperatur dan sumber

lainnya.

Desain opening dan nozzle didasarkan pada dua pertimbangan:

Membran stres utama dalam bejana harus berada dalam batas yang

ditetapkanoleh tegangan tarik yang diijinkan.

Tegangan puncak harus dijaga dalam batas yang dapat diterima

untukmemastikan memuaskan kelelahan hidup.

Karena penghilangan bahan pada lokasi opening, ada bagian yang

melemah pada shell. Jumlah penurunan kekuatan tentu saja tergantung pada

diameter, jumlah, dan sejauh mana lubang diberi jarak satu sama lain.

Riki Rikardo
1210017211036 34
Laporan Kerja Praketk Jurusan Teknik Mesin

Gambar 4.11 Opening pada Bejana tekan

(Sumber : https://www.google.com/opening pressure vessel )

Untuk menentukan suatu opening, pada dasarnya luas penampang yang

diambil, harus dapat diganti dengan luas penampang bagian yang ditambah

ketebalannya. Hal tersebut, dapat dilihat pada Gambar 2.7 di atas, dimana A

merupakan luas penampang yang hilang, sehingga harus dapat diganti dengan

penjumlahan A1, A2, A21, A3, dan A42 yang merupakan luas penampang yang

dibuat sebagai pengganti luas tersebut. Berikut merupakan persamaan yang

digunakan untuk menentukan besarnya dimensi besarnya reinforcement yang akan

digunakan pada opening.

PR
Tr PV Handbook Eugene F.Megyesy (5.26)
SE 0.6 P

4.6 Standar yang digunakan pada perancangan pada Separator ASME

Boiler and Pressure Vessel Code, Section VIII, Division 1


Di dalam Asme Boiler and Pressure Vessel Code, Section VIII, Division 1.

Divisi ini berisi tentang persyaratan wajib atau larangan spesifik dan

pemeriksaan , inspeksi, pengujian, sertifikasi, dan pendukung tekanan. Didalam

Riki Rikardo
1210017211036 35
Laporan Kerja Praketk Jurusan Teknik Mesin

teknik penilaian harus konsisten dengan filosofi divisi ini, didalam divisi ini

dibagi menjadi tiga sub bagian.


- Pada bagian A menjelaskan beberapa persyaratan umum yang berlaku

untuk semua jenis separator.


- Pada bagian B menjelaskan beberapa persyaratan tertentu yang berlaku

untuk berbagai metode yang digunakan dalam pembuatan separator, yang

terdiri dari bagian metode pengelasan, ditempa, dan brazing.


- Pada bagian C menjelaskan beberapa persyaratan tertentu yang berlaku

untuk beberapa kelas bahan yang digunakan dalam kontruksi separator.

4.7 Kondisi Operasi Bejana Tekanan

Data dibawah ini adalah data pada saat bejana tekanan (pressure vessel)

tipe seperator untuk fluida gas beroperasi.

Fluida :Crude oil (gas)

Tekanan Operating :1300 psi

Temperatur Operating :1500 C

Faktor Lingkungan :Wind Load : Asce 7.2010

Faktor gempa : diasumsikan

4.7.1 Penentuan Tipe Bejana Tekan

Penentuan tipe bejana tekan (pressure vessel) berdasarkan bentuk head

yang dipakai oleh bejana tersebut. Dibawah ini ada beberapa tipe head :

Ellipsoidal head

Thorispherical head

Hemispherical head

Riki Rikardo
1210017211036 36
Laporan Kerja Praketk Jurusan Teknik Mesin

Conical head

Toriconical head

Berdasarkan beberapa tipe diatas pada perencanaan bejana tekan (pressure

vessel) tipe seperator untuk fluida gas dipakai tipe head ellipsoidal.

4.7.2 Menentukan Dimensi Bejana Tekan

Dimensi yang digunakan pada perencanaan bejana tekan (pressure vessel)

tipe seperator untuk fluida gas adalah sebagai berikut:

Panjang bejana tekan keseluruhan : 152 (ellipsoidal head)

Diameter bejana tekan : 36 in

4.7.3 Desain Bejana tekan dan Pemilihan material

Shell

Desain shell berdasarkan standar ASME UG-27 dan UG-28. Shellberupa

slinder. U27 menyatakan bahwa ketebalan shell di bawah tekanan dalam harus

tidak boleh kurang dari ketebalan hasil perhitungan dengan formula yang telah

ditentukan. Sedangkan UG-28 menyatakan bahwa aturan untuk mendesain shell

atau tabung pada ASME section VIII hanya untuk shell tipe silindris dan

spherical. Dan material yang digunakan untuk merancang Shell ini adalah SA 516

Gr 70.

Tabel 4.1 Chemical Requiremets SA 516

Riki Rikardo
1210017211036 37
Laporan Kerja Praketk Jurusan Teknik Mesin

Tabel 4.2 Tensile Requirements SA 516

Riki Rikardo
1210017211036 38
Laporan Kerja Praketk Jurusan Teknik Mesin

Gambar 4.12 Shell

Keterangan Gambar :

Do = Diameter Luar Bejana Tekan ( pressure vessels)

Di = Diameter Dalam Bejana Tekan ( pressure vessels)

H = Panjang shell

Head

Desain head berdasarkan standar ASME UG-32 yang menyatakan bahwa

ketebalan head yang dibutuhkan pada titik paling tipis setelah proses

pembentukan harus dihitung berdasarkan persamaan yang telah ditentukan.

Riki Rikardo
1210017211036 39
Laporan Kerja Praketk Jurusan Teknik Mesin

Desain head yang dipakai adalah ellipsoidal headseperti pada ASME UG_32

(d).Perbandingan antara major axis dan minor axis adalah 2:1. Material yang

digunakan untuk merancang Head adalah SA516 Gr 70.

Tabel 4.3 Chemichal Requiremets SA 516

Tabel 4.4 Tensile Requirements SA 516

Riki Rikardo
1210017211036 40
Laporan Kerja Praketk Jurusan Teknik Mesin

Gambar 4.13 Head

Keterangan Gambar:

Do = Diameter Luar Head

Ro = jari-jari ellipsoidal

T = Tebal Head

h = Tinggi Head

Desain Nozzle

Nozzle adalah komponen silinder yang menembus shell atau head dari

pressure vessel. Ujung nozzle biasanya berbentuk flange untuk memungkinkan

koneksi dengan part lain dan mudah untuk pemeliharaan atau akses.

Nozzle digunakan untuk aplikasi berikut :

Pasang pipa untuk aliran masuk atau keluar dari vessel.

Riki Rikardo
1210017211036 41
Laporan Kerja Praketk Jurusan Teknik Mesin

Pasang koneksi instrument, (misalnya, level gauge, thermowells,atau alat

pengukur tekanan).

Menyediakan akses ke internal vessel melalui manhole.

Menyediakan attachament langsung dari peralatan lainnya,( misalnya,

penukar panas atau mixer).

Tabel 4.5 Chemical Requirement SA 106

Tabel 4.6 Tensile RequirementSa 106

Riki Rikardo
1210017211036 42
Laporan Kerja Praketk Jurusan Teknik Mesin

Skirt Support

Desain penyangga mengacu pada ASME UG-54. Jenis penyangga yang

digunakan adalah skirt support.UG-54 menyatakan bahwa semua Pressure vessel

harus ditopang dan penyangga tersebut harus di susun dan atau disambung ke

dinding Pressure vessel sedemikian sehingga bisa menopang beban maksimum

(Lihat UG 22 dan UG 82).

Tabel 4.7 Appurtenant Material Spesification SA 36

Tabel 4.8 Chemical Requirement SA 36

Riki Rikardo
1210017211036 43
Laporan Kerja Praketk Jurusan Teknik Mesin

Tabel 4.9 Tensile Requirement SA 36

Gambar 4.14 Skirt Support

Keterangan Gambar :

D = Tebal LuarSkirt Support

Ts = Tebal Skirt Support

Anchor Bolt dan Base Ring

Desain Anchor Bolt dan Base Ring berdasarkan pressure handbook

Eugene F. Megyesy yang menyatakan bentuk Anchor Bolt dan Base Ring harus

Riki Rikardo
1210017211036 44
Laporan Kerja Praketk Jurusan Teknik Mesin

mampu menahan beban yang bekerja seperti beban angin dan beban gen\mpa.

Material yang digunakan untuk perencanaan Anchor Bolt adalah SA 193 B

sedangkan untuk base ring adalah SA 283 Gr C.

Tabel 4.10 Chemical Requirement SA 193 B

Tabel 4.11 MechanicanRequirement SA 193 B

Riki Rikardo
1210017211036 45
Laporan Kerja Praketk Jurusan Teknik Mesin

Tabel 4.12 Chemical Requirement SA 283 C

Tabel 4.13 Tensile Requirement SA 283 C

Reinforcemet Pad

Desain reinforcemet pad berdasarkan Pressure handbook Eugene F.

Megyesy yang menyatakan bentuk dan luas reinforcemet pad harus mampu

menahan tekanan dari dalam bejana tekan akibat dan shell yang dilubangi untuk

pemasangan nozzle. Material yang digunakan untuk perancangan reinforcemet

pad adalah SA 516 Gr 70.

Flange

Desain flanges berdasarkan ASME UG-44 yang menyatakan bahwa

bentuk flanges harus mengacu pada rating tekanan-temperatur, ketebalan serta

dimensi yang lain harus memenuhi standar, salah satunya adalah ASME/ANSI

B16.5

Riki Rikardo
1210017211036 46
Laporan Kerja Praketk Jurusan Teknik Mesin

Tabel 4.14 Chamical Requirement SA 105

Tabel 4.15 Permissible Variations in Product Analysis SA 105

Riki Rikardo
1210017211036 47
Laporan Kerja Praketk Jurusan Teknik Mesin

Tabel 4.16 Mechanical Requirement SA 105

Tabel 4.17 Computed Minimum Values SA 105

Riki Rikardo
1210017211036 48
Laporan Kerja Praketk Jurusan Teknik Mesin

4.8 Perancangan / Analisis dan Pembahasan

Spesifikasi Hasil Perencanaan


Fluida : Oil and gas
Position Pressure Vessel :Vertical
Location : PT. Citra Tubindo Engineering
Panjang Pressure Vessel Keseluruhan : 116 in ( Ellipsoidal Head )
Design Pressure : 1200 psi
Operating Pressure : 1000 psi
Design Temperature : 200 0 F
OperatingTemperature : 1500 F
Wind Load : Asce 7.2010
Earthquake Factor : diasumsikan
Weld Joint Efficiency :1
Diameter Pressure Vessel : 36 in
Jari-jari Shell : 18 in
Jumlah Nozzle : 5 Nozzle (8, 6, 6, 2, 2)
Jumlah Flange : 5 buah
Skirt Support : 4 buah
Corrosion Allowance : 0,125 mm/year
Design Life : 25 year
Construction Material : Shell = SA 516 Gr 70
Head = SA 516 Gr 70
Nozzle = SA 106 Gr B
Flange = SA 105
Skirt Support = SA 36
Anchor Bolt = SA 193 B
Base ring = SA 283 Gr C

Shell
Perhitungan ketebalan shell
Material shelladalah baja karbon SA 516 Gr 70 dengan tegangan ijin

maksimun adalah 71000 psi.

dimana,
t = Ketebalan minimum shell yang diperlukan, mm
P = Tekanan design internal, Psi (kPa)
D = Diameter Luar shell, mm
S = Tegangan izin maksimum, Psi (kPa)
E = Efisiensi sambungan las

Riki Rikardo
1210017211036 49
Laporan Kerja Praketk Jurusan Teknik Mesin

CA = 0,125 mm/year

= 0.307 in = 7,79 mm
Ketebalan Shell yang di dapat menggunakan UG 27 dijumlahkan dengan

corosion Allowance (CA) selama 25 tahun. Berarti 7.79 mm + 4,5 mm = 12.9 mm

maka tebal material Shell yang digunakan untuk pressure vessel adalah 13 mm (

0.511811 in )
material Shell yang digunakan untuk pressure vessel adalah 13 mm (

0.511811 in )
Head
Menentukan ketebalan head adalah
Material shell adalah baja karbon SA 516 Gr 70 dengan tegangan ijin

maksimum
adalah 71000 psi.

Dimana,
t = Ketebalan minimum shellyang diperlukan, mm
P = Tekanan design internal, Psi (kPa)
D = Diameter Luar shell, mm
S = Tegangan izin maksimum, Psi (kPa)
E = Efisiensi sambungan las
CA = 0,125 mm/year

= 0.305 in = 7.74 mm

Ketebalan Head yang di dapat menggunakan UG 32 dijumlahkan dengan corosion

Allowance (CA) selama 25 tahun. Berarti 7.74 mm + 4,5 mm = 12.24 mm maka

tebal material head yang digunakan pressure vesseladalah 12.5 mm ( 0.4921 in ).

Riki Rikardo
1210017211036 50
Laporan Kerja Praketk Jurusan Teknik Mesin

Nozzle
data Sheet :

Diameter dalam bejana (Do) = 36 in


Operating Pressure (Po) = 1000 psi
Design Pressure (Pd) = 1200 psi
Operating Temperatur (To) = 1500C = 3020F
Design Temperatur (Td) = 2000C = 3920F
Teg. Ijin Material Shell (s) = 71000 psi (tabel 3.2)
Shell
Material Shell = SA 516 Gr 70
Teg. Ijin Maximum = 71.000 psi (tabel 3.2)
Tebal Shell = 1,25 in
Nozzle
Material Nozzle = SA 106 Gr B
Tipe = Slip on Flange
Teg. Ijin Maximum = 60000 psi (tabel 3.6)
Jumlah Nozzle = 5 buah
Diameter Nozzle = Nozzle 1 = 8 in (ditentukan)
Nozzle 2 = 6 in (ditentukan)
Nozzle 3 = 6in (ditentukan)
Nozzle 4 = 2 in (ditentukan)
Nozzle 5 = 2 in (ditentukan)

Material Nozzle adalah SA 106 Gr 70 dengan tegangan ijin maksimum adalah

60000 psi. Tebal dinding leher nozlle yang dibutuhkan (trn) dapat ditentukan dari

persamaan berikut :

Dimana :

P = Tekanan desain internal, Psi


Rn = Diameter nozlle, in
S = Teg. Ijin maksimum, Psi
E = Efisiensi sambungan las

Riki Rikardo
1210017211036 51
Laporan Kerja Praketk Jurusan Teknik Mesin

Riki Rikardo
1210017211036 52
Laporan Kerja Praketk Jurusan Teknik Mesin

dari data diatas maka tebal leher nozzle dapat ditentukan :

1. Nozzle 1 = 0,16 in = 4.06 mm


2. Nozzle 2 = 0,12 in = 3.04 mm
3. Nozzle 3 = 0,12 in = 3.04 mm
4. Nozzle 4 = 0,04 in = 1.01 mm
5. Nozzle 5 = 0,04 in = 1.01 mm

Skirt Support

Material Skirt Support adalah SA 36 dengan tegangan ijin maksimum adalah

14800 psi.

Data desain.

Material skirt : SA 36
Teg. Ijin maksimum (S) : 14800 psi (tabel 3.9)
Diameter luar skirt (D) : 36 in
Kecepatan angin (Vw) : 56 mph (Sumber BMG)
Tinggi skirt (hT) : 32 in
Tinggi vessel + skirt (H) : 152 in

dimana :

t : tebal skirt yang dibutuhkan


MT : Momen pada sambungan antara skirt dengan head = 638220 lb.ft
E : Efisiensi sambungan = 1
D : Diameter laur skirt = 36 in
S : Tegangan ijin maksimum material skirt = 14800 psi
W : Berat vessel dan skirt dengan head pada kondisi operasi = 16199 lb

Riki Rikardo
1210017211036 53
Laporan Kerja Praketk Jurusan Teknik Mesin

sehingga tebal skirt adalah :

= 0.473 in

Ketentuan skirt adalah 0,5473 in, diambil ketebalan plat 14 mm.

Anchor Bolt

data spesifikasi :

Material anchor bolts : SA 193 B


Teg. Ijin maks. (Sa) : 18000 psi (tabel 3.12)
Material base ring : SA 283 grade C
Teg. Ijin maks. (Sab) : 55114 (tabel 3.13)
Ratio of madulus elastisitas (n) : 10 (table E page 80)
Diam. lingk. bolts (d) :18 in + 2
Momen total (Mt) : 638220 lb.ft
Berat total bejana (Wb) : 16199 lb
Fc (maks) : 1200 psi
Diameter lingkaran anchor bolts (D) : 10 ft

k = 0.4

Dari tabel D Pressure Vessel Handbook maka didapatkan harga-harga

sebagai berikut :

Tabel 4.18 Values constanta as function of K

TABLE D
Values of Constants
as Functions of K

Riki Rikardo
1210017211036 54
Laporan Kerja Praketk Jurusan Teknik Mesin

k Cc Ct j z
0.00 0,000 3,142 0,750 0,500
0,05 0,600 3,008 0,760 0,490
0,10 0,852 2,887 0,766 0,480
0,15 0,049 2,772 0,771 0,469
0,20 1,218 2,661 0,776 0,459
0,25 1,370 2,551 0,779 0,448
0,30 1,510 2,442 0,781 0,438
0,35 1,640 2,333 0,783 0,427
0,40 1,765 2,224 0,784 0,416
0,45 1,884 2,113 0,785 0,404
0,50 2,000 2,000 0,785 0,393
0,55 2,113 1,884 0,785 0,381
0,60 2,224 1,765 0,784 0,369
0,65 2,333 1,640 0,783 0,357
0,70 2,442 1,510 0,781 0,344
0,75 2,551 1,370 0,779 0,331
0,80 2,661 1,218 0,776 0,316
0,85 2,772 0,049 0,771 0,302
0,90 2,887 0,852 0,766 0,286
0,95 3,008 0,600 0,760 0,270
1,00 3,142 0,000 0,750 0,250

Riki Rikardo
1210017211036 55
Laporan Kerja Praketk Jurusan Teknik Mesin

Tabel 4.19 Properties of concrete four mixtures

TABLE E
Properties of Concrete Four Mixtures
Ultimate 28 day 2000 2500 3000 3750
Strength psi
Allowable compr. 800 1000 1200 1500
Strength fc psi
Safe bearing load 500 625 750 938
fb psi
Factor n 15 12 10 8

luas anchor bolts yang diperlukan

dimana :

Bt = Luas total Anchor Bolts

M = Momen total pada sambungan skirt

W = Total berat bejana pada posisi tegak

Sa = Tegangan ijin maksimum metrial bolt

D = Diameter keliling bolt

in2

Riki Rikardo
1210017211036 56
Laporan Kerja Praketk Jurusan Teknik Mesin

Karena jumlah bolts yang diperlukan adalah 12 maka luas yang diperlukan

per bolt adalah 83,82/12 = 6,98 in2.

Dari tabel A Pressure Vessel Headbook luas 6,98 in2 maka ukuran boltyang

digunakan 3 in aman, tetapi harus ditambah 1/8 in untuk korosi ijin sehingga

ukuranbolt yang harus digunakan adalah 3,125 in. Beban tarik pada anchor bolts

lb

tegangan tarik pada anchor bolts

Sa = 2774,48 psi

beban tekan pada beton adalah

dimana :

lb

Beban tekan pada beton dapat ditentukan

Riki Rikardo
1210017211036 57
Laporan Kerja Praketk Jurusan Teknik Mesin

psi

dapat ditentukan dengan persamaan dibawah ini :

beban tarik :

lb

tegangan tarik pada achor bolts

beban tekan pada beton

tegangan tekan beton pada keliling lingkaran bolts

Riki Rikardo
1210017211036 58
Laporan Kerja Praketk Jurusan Teknik Mesin

Psi

tegangan tekan pada achor bolts

Psi

tebal base ring yang dibutuhkan

menggunakan Pelat dengan ketebalan 1 in untuk base ring.

Reinforcement pad
Luas reinforcement yang dibutuhkan

dimana,
dn = diameter dalam nozel = 8 in
tr = tebal shell = 0,307in
tn = tebal leher nozle = 0,16 in
F = faktor koreksi = 1
Sn/Sv = 60000/71000 = 0,845
sehingga didapat luas reinforcements yang dibutuhkan,

Riki Rikardo
1210017211036 59
Laporan Kerja Praketk Jurusan Teknik Mesin

)
dimana,
dn = diameter dalam nozel = 6 in
tr = tebal shell = 0,307 in
tn = tebal leher nozle = 0,12 in
F = faktor koreksi = 1
Sn/Sv = 60000/71000 = 0,845
sehingga didapat luas reinforcements yang dibutuhkan,
)

)
dimana,
dn = diameter dalam nozel = 6 in
tr = tebal shell = 0,307 in
tn = tebal leher nozle = 0,12 in
F = faktor koreksi = 1
Sn/Sv = 60000/71000 = 0,845
sehingga didapat luas reinforcements yang dibutuhkan,

)
dimana,
dn = diameter dalam nozel = 2 in
tr = tebal shell = 0,307 in
tn = tebal leher nozle = 0,04 in
F = faktor koreksi = 1
Sn/Sv = 60000/71000 = 0,845
sehingga didapat luas reinforcements yang dibutuhkan,

Riki Rikardo
1210017211036 60
Laporan Kerja Praketk Jurusan Teknik Mesin

)
dimana,
dn = diameter dalam nozel = 2 in
tr = tebal shell = 0,333 in
tn = tebal leher nozle = 0,04 in
F = faktor koreksi = 1
Sn/Sv = 60000/71000 = 0,845
sehingga didapat luas reinforcements yang dibutuhkan,

Riki Rikardo
1210017211036 61

Anda mungkin juga menyukai

  • WL 1 Maret Senin 02-2
    WL 1 Maret Senin 02-2
    Dokumen1 halaman
    WL 1 Maret Senin 02-2
    M Syahrul Utama مُحَمَّدُ شَهْرُالْأُتَمَاا
    Belum ada peringkat
  • WL 1 Maret Senin 03-3
    WL 1 Maret Senin 03-3
    Dokumen2 halaman
    WL 1 Maret Senin 03-3
    M Syahrul Utama مُحَمَّدُ شَهْرُالْأُتَمَاا
    Belum ada peringkat
  • WL 1 Maret Senin 05-5
    WL 1 Maret Senin 05-5
    Dokumen2 halaman
    WL 1 Maret Senin 05-5
    M Syahrul Utama مُحَمَّدُ شَهْرُالْأُتَمَاا
    Belum ada peringkat
  • WL 1 Maret Senin 04-4
    WL 1 Maret Senin 04-4
    Dokumen2 halaman
    WL 1 Maret Senin 04-4
    M Syahrul Utama مُحَمَّدُ شَهْرُالْأُتَمَاا
    Belum ada peringkat
  • A4. Wamil Selesai, Ditanya Soal Kapan
    A4. Wamil Selesai, Ditanya Soal Kapan
    Dokumen2 halaman
    A4. Wamil Selesai, Ditanya Soal Kapan
    M Syahrul Utama مُحَمَّدُ شَهْرُالْأُتَمَاا
    Belum ada peringkat
  • A3. R. LU Ali - Meski Jadi Pilihan Mobil Ambulance
    A3. R. LU Ali - Meski Jadi Pilihan Mobil Ambulance
    Dokumen2 halaman
    A3. R. LU Ali - Meski Jadi Pilihan Mobil Ambulance
    M Syahrul Utama مُحَمَّدُ شَهْرُالْأُتَمَاا
    Belum ada peringkat
  • A5. Disambut Baik Menjadi Kapolda
    A5. Disambut Baik Menjadi Kapolda
    Dokumen2 halaman
    A5. Disambut Baik Menjadi Kapolda
    M Syahrul Utama مُحَمَّدُ شَهْرُالْأُتَمَاا
    Belum ada peringkat
  • WL 27 Februari Sabtu 164-04
    WL 27 Februari Sabtu 164-04
    Dokumen2 halaman
    WL 27 Februari Sabtu 164-04
    M Syahrul Utama مُحَمَّدُ شَهْرُالْأُتَمَاا
    Belum ada peringkat
  • WL 28 Februari Ahad 172-05
    WL 28 Februari Ahad 172-05
    Dokumen2 halaman
    WL 28 Februari Ahad 172-05
    M Syahrul Utama مُحَمَّدُ شَهْرُالْأُتَمَاا
    Belum ada peringkat
  • A2. Prakiraan Cuaca Hari Ini Di NTB
    A2. Prakiraan Cuaca Hari Ini Di NTB
    Dokumen1 halaman
    A2. Prakiraan Cuaca Hari Ini Di NTB
    M Syahrul Utama مُحَمَّدُ شَهْرُالْأُتَمَاا
    Belum ada peringkat
  • WL 27 Februari Sabtu 167-07
    WL 27 Februari Sabtu 167-07
    Dokumen2 halaman
    WL 27 Februari Sabtu 167-07
    M Syahrul Utama مُحَمَّدُ شَهْرُالْأُتَمَاا
    Belum ada peringkat
  • WL 27 Februari Sabtu 166-06
    WL 27 Februari Sabtu 166-06
    Dokumen1 halaman
    WL 27 Februari Sabtu 166-06
    M Syahrul Utama مُحَمَّدُ شَهْرُالْأُتَمَاا
    Belum ada peringkat
  • A1. R. LU Ali - Bukan Hanya Di Lombok !
    A1. R. LU Ali - Bukan Hanya Di Lombok !
    Dokumen1 halaman
    A1. R. LU Ali - Bukan Hanya Di Lombok !
    M Syahrul Utama مُحَمَّدُ شَهْرُالْأُتَمَاا
    Belum ada peringkat
  • WL 27 Februari Sabtu 165-05
    WL 27 Februari Sabtu 165-05
    Dokumen1 halaman
    WL 27 Februari Sabtu 165-05
    M Syahrul Utama مُحَمَّدُ شَهْرُالْأُتَمَاا
    Belum ada peringkat
  • WL 28 Februari Ahad 168-01
    WL 28 Februari Ahad 168-01
    Dokumen2 halaman
    WL 28 Februari Ahad 168-01
    M Syahrul Utama مُحَمَّدُ شَهْرُالْأُتَمَاا
    Belum ada peringkat
  • WL 27 Februari Sabtu 167-07
    WL 27 Februari Sabtu 167-07
    Dokumen2 halaman
    WL 27 Februari Sabtu 167-07
    M Syahrul Utama مُحَمَّدُ شَهْرُالْأُتَمَاا
    Belum ada peringkat
  • WL 28 Februari Ahad 168-01
    WL 28 Februari Ahad 168-01
    Dokumen2 halaman
    WL 28 Februari Ahad 168-01
    M Syahrul Utama مُحَمَّدُ شَهْرُالْأُتَمَاا
    Belum ada peringkat
  • WL 27 Februari Sabtu 165-05
    WL 27 Februari Sabtu 165-05
    Dokumen1 halaman
    WL 27 Februari Sabtu 165-05
    M Syahrul Utama مُحَمَّدُ شَهْرُالْأُتَمَاا
    Belum ada peringkat
  • WL 27 Februari Sabtu 164-04
    WL 27 Februari Sabtu 164-04
    Dokumen2 halaman
    WL 27 Februari Sabtu 164-04
    M Syahrul Utama مُحَمَّدُ شَهْرُالْأُتَمَاا
    Belum ada peringkat
  • WL 28 Februari Ahad 173-06
    WL 28 Februari Ahad 173-06
    Dokumen1 halaman
    WL 28 Februari Ahad 173-06
    M Syahrul Utama مُحَمَّدُ شَهْرُالْأُتَمَاا
    Belum ada peringkat
  • WL 28 Februari Ahad 169-02
    WL 28 Februari Ahad 169-02
    Dokumen2 halaman
    WL 28 Februari Ahad 169-02
    M Syahrul Utama مُحَمَّدُ شَهْرُالْأُتَمَاا
    Belum ada peringkat
  • WL 27 Februari Sabtu 166-06
    WL 27 Februari Sabtu 166-06
    Dokumen1 halaman
    WL 27 Februari Sabtu 166-06
    M Syahrul Utama مُحَمَّدُ شَهْرُالْأُتَمَاا
    Belum ada peringkat
  • WL 28 Februari Ahad 171-04
    WL 28 Februari Ahad 171-04
    Dokumen1 halaman
    WL 28 Februari Ahad 171-04
    M Syahrul Utama مُحَمَّدُ شَهْرُالْأُتَمَاا
    Belum ada peringkat
  • Ips
    Ips
    Dokumen11 halaman
    Ips
    Ayubi Radinal
    Belum ada peringkat
  • Cara Registrasi Di Mesin Atm
    Cara Registrasi Di Mesin Atm
    Dokumen4 halaman
    Cara Registrasi Di Mesin Atm
    Jack Andi
    Belum ada peringkat
  • Glosarium Pendidikan
    Glosarium Pendidikan
    Dokumen20 halaman
    Glosarium Pendidikan
    M Syahrul Utama مُحَمَّدُ شَهْرُالْأُتَمَاا
    Belum ada peringkat
  • M. Syahrul Utama: Industri - Mechanical Engineering
    M. Syahrul Utama: Industri - Mechanical Engineering
    Dokumen1 halaman
    M. Syahrul Utama: Industri - Mechanical Engineering
    M Syahrul Utama مُحَمَّدُ شَهْرُالْأُتَمَاا
    Belum ada peringkat
  • Glosarium Pendidikan
    Glosarium Pendidikan
    Dokumen19 halaman
    Glosarium Pendidikan
    Amino Akiko
    100% (4)
  • Hipmal Proposal Batalyon Cover
    Hipmal Proposal Batalyon Cover
    Dokumen1 halaman
    Hipmal Proposal Batalyon Cover
    M Syahrul Utama مُحَمَّدُ شَهْرُالْأُتَمَاا
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Dokumen9 halaman
    Bab Iii
    M Syahrul Utama مُحَمَّدُ شَهْرُالْأُتَمَاا
    Belum ada peringkat