I. TUJUAN
Untuk mengetahui sejauh mana aktivitas antidiare
dapat menghambat diare yang disebabkan oleh oleum ricini
pada hewan percobaan.
II. PRINSIP
Berdasarkan hewan percobaan yang diinduksi oleh
oleum ricini yang dapat menyebabkan diare kemudian
dihambat oleh obat antidiare.
III. TEORI
III.1 Definisi Diare
Diare didefinisikan sebagai suatu keadaan dimana frekuensi
defekasi melebihi frekuensi normal (lebih dari tiga kali sehari) dengan
konsistensi feses yang menurun (lembek atau cenderung cair).
peningkatan frekuensi defekasi terjadi karena menurunnya waktu
transit chymus dalam saluran cerna akibat meningkatnya pergerakan
(motilitas) saluran cerna. Meningkatnya waktu transit chymus dalam
saluran cerna juga menyebabkan tidak cukupnya waktu untuk absorpsi
air. Hal ini menyebabkan feses yang dikeluarkan menjadi lebih
lembek atau cair.
Diare sebenarnya adalah proses fisiologis tubuh untuk
mempertahankan diri dari serangan mikroorganisme (virus, bakteri,
parasit dan sebagainya) atau bahan-bahan makanan yang dapat
merusak usus agar tidak menyebabkan kerusakan mukosa saluran
cerna. Diare dikatakan meningkat ketika frekuensi meningkat dengan
konsentrasi feses lebih lembek atau cair, bersifat mendadak dan
berlangsung dalam waktu 7-14 hari.
Pada anak anak dan orang tua diatas 65 tahun diare sangat
berbahaya. Bila penanganan terlambat dan mereka jatuh ke dalam
dehidrasi berat maka bisa berakibat fatal. Dehidrasi adalah suatu
keadaan kekurangan cairan, kekurangan kalium (hipokalemia) dan
adakalanya acidosis (darah menjadi asam), yang tidak jarang berakhir
dengan shock dan kematian. Keadaan ini sangat berbahaya terutama
bagi bayi dan anak-anak kecil, karena mereka memiliki cadangan
cairan intrasel yang lebih sedikit sedangkan cairan ekstra-selnya lebih
mudah lepas daripada orang dewasa (Adnyana 2008).
Yulia A. 2011. Aktivitas Obat Antehelmintik. Bandung : Universitas Islam Bandung Press.
Durianto, Darmadi. 2004. Brand Equity Ten Strategi Memimpin Pasar. Jakarta : PT.
Gramedia Pustaka Utama.
Adnyana, Ketut. 2004. Sekilas
Diare. http://www.blogdokter.net/2008/10/30/sekilas-tentang-diare/.
[Diakses tanggal 28 April 2014]
Anne, Ahira. 2011. Penyakit Diare Akut. http://www.anneahira.com/diare- akut.htm.
[Diakses tanggal 10 April 2011]
Daldiyono. 1990. Diare, Gastroenterologi-Hepatologi. Jakarta : Infomedika. Hal : 14-4.
Departemen Farmakologi dan Terapi UI, 2007. Farmakologi dan Terapi ed 5. Jakarta :
Penerbit UI Press.
Departemen Kesehatan RI. 1995. Farmakope Indonesia IV. Jakarta : Departemen
Kesehatan RI.
Harkness, Richard. 1984. Interkasi Obat. Bandung : Penerbit ITB.
National Digestive Diseases Information Clearinghouse. 2007. Diarrhea. Available online
at www.digestive.niddk.nih.gov . [Diakses tanggal 28 April 2014
Andrianto,P.1995. Penataaksanaan dan PencegahanDiare Akut. Penerbit Buku EGC : Jakarta.
Suraatmaja, S. 2005.GastroenterologiAnak. Lab/SMF Ilmu Kesehatan Anak FK UNUD/RS
Sanglah : Denpasar.
Adnyana, Ketut. 2004. Sekilas Tentang
Diare. http://www.blogdokter.net/2008/10/30/sekilas-tentang-diare/. [Diakses
tanggal 10 April 2011]
Anne, Ahira. 2011. Penyakit Diare Akut. http://www.anneahira.com/diare-akut.htm.
[Diakses tanggal 10 April 2011]
Daldiyono. 1990. Diare, Gastroenterologi-Hepatologi. Jakarta : Infomedika. Hal :
14-4.
Departemen Farmakologi dan Terapi UI, 2007. Farmakologi dan Terapi ed 5. Jakarta :
Penerbit UI Press.
Departemen Kesehatan RI. 1995. Farmakope Indonesia IV. Jakarta : Departemen
Kesehatan RI.
Harkness, Richard. 1984. Interkasi Obat. Bandung : Penerbit ITB.
National Digestive Diseases Information Clearinghouse. 2007. Diarrhea. Available online
at www.digestive.niddk.nih.gov . [Diakses tanggal 10 April 2011]
Putri, Titian.2010.Diare. http://titianputri.blogspot.com/2010/02/diare-adalah.html
. [Diakses tanggal 10 April 2011]
Schanack, W., et al. 1980. Senyawa Obat, Edisi kedua. Yogyakarta : Gajah Mada
University Press.