INTERAKSI OBAT
suatu obat mengubah efek obat lainnya. Kerja obat yang diubah dapat
Interaksi dikatakan terjadi ketika efek dari salah satu obat diubah
oleh adanya obat lain, obat herbal, makanan, minuman atau oleh
adalah interaksi antar obat suntik dan interaksi obat suntik dengan
cairan infus. Lebih dari 100 macam obat tidak dapat dicampur
dengan berbagai obat suntik lain, yaitu dengan bahan obatnya atau
atau astemizol.
a. Interaksi obat dalam absorbsi disaluran cerna
Interaksi langsung interaksi secra fisik/ kimiawi antar obat
dan mengurangi absorbsi Fe, yang diabsorbsi paling bai jika cairan
digeser dari ikatannya dengan protein plasma oleh obat lain, dan
baru di mana kadar obat total menurun tetapi kadar obat bebas
2007).
Interaksi dalam ikatan protein ini, meskipun banyak terjadi, tetapi
menyangkut obat dengan sifat berikut untuk obat yang digeser : (1)
(Ganiswara, 2007).
dengan obat yang akan digeser (site I atau site II) dengan ikatan
yang kuat; (2) pada dosis terapi kadarnya cukup tinggi untuk mulai
terapinya sempit.
Contoh : obat asetosal dengan fenitoin, dimana fenitoin merupakan
bekerja pada sistem reseptor, tempat kerja atau sistem fisiologik yang
agonis. Dimna agonis terbagi langi atas dua yaitu adisi dan sinergis.
Contoh: antagonis = vitamin k + antikoagulan, dimana interkasi obat
vitamin k.
Adisi merupakan interaksi obat yang saling menurunkan khasiat dari
obat kedua, kedua obat dapat memiliki kegiatan yang sama seperti
dan kodein. Atau satu obat tidak memiliki efek bersangkutan misalnya
dikenal ada dua jenis yaitu Adisi efek kombinas adalah sama
DAFTAR PUSTAKA