Anda di halaman 1dari 5

VERTIGO

No. Dokumen :
No. Revisi :
SO
Tanggal terbit :
P
Halaman : 1/4

dr. I Gede Jaya


Puskesmas Putra
Abiansemal II NIP. 19710615 200312
1 010
1. Pengertian Vertigo adalah persepsi yang salah dari gerakan
seseorang atau lingkungan sekitarnya. Persepsi gerakan
bisa berupa:
1. Vertigo vestibular adalah rasa berputar yang timbul
pada gangguan vestibular. Vertigo vestibular dibagi
menjadi 2 yaitu tipe sentral dan perifer.
2. Vertigo non vestibular adalah rasa goyang, melayang,
mengambang yang timbul pada gangguan sistem
proprioseptif atau sistem visual
Vertigo merupakan suatu gejala dengan berbagai
penyebabnya, antara lain: akibat kecelakaan, stres,
gangguan pada telinga bagian dalam, obat-obatan,
terlalu sedikit atau banyak aliran darah ke otak dan lain-
lain.
2. Tujuan
Sebagai acuan dalam mendiagnosa dan penatalaksanaan
Vertigo
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Abiansemal II No. tentang .
4. Referensi Kemenkes RI No. 514 Tahun 2015 tentang Panduan
Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Tingkat Pertama
5. Prosedur a. Anamnesis
b. Pemeriksaan Fisik
c. Diagnosa
d. Rencana Penatalaksanaan Komprehensif
e. Prognosis
6. Langkah- Anamnesis
langkah
1. Bentuk serangan vertigo:
a. Pusing berputar
b. Rasa goyang atau melayang
2. Sifat serangan vertigo:
a. Periodik
b. Kontinu
c. Ringan atau berat
3. Faktor pencetus atau situasi pencetus dapat berupa:
a. Perubahan gerakan kepala atau posisi
b. Situasi: keramaian dan emosional
d. Suara
4. Gejala otonom yang menyertai keluhan vertigo: Mual,
muntah, keringat dingin
a. berat
b. ringan
5. Ada atau tidaknya gejala gangguan pendegaran
seperti : tinitus atau tuli
6. Obat-obatan yang menimbulkan gejala vertigo seperti:
streptomisin, gentamisin, kemoterapi
VERTIGO
No. Dokumen :
No. Revisi :
SO
Tanggal terbit :
P
Halaman : 2/4

dr. I Gede Jaya


Puskesmas Putra
Abiansemal II NIP. 19710615 200312
1 010
7. Tindakan tertentu: temporal bone surgery,
transtympanal treatment
8. Penyakit yang diderita pasien: DM, hipertensi, kelainan
jantung
9. Defisit neurologis: hemihipestesi, baal wajah satu sisi,
perioral numbness, disfagia, hemiparesis, penglihatan
ganda, ataksia serebelaris

Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Fisik
1. Pemeriksaan umum
2. Pemeriksaan sistem kardiovaskuler yang meliputi
pemeriksaan tekanan darah pada saat baring, duduk
dan berdiri dengan perbedaan lebih dari 30 mmHg.
3. Pemeriksaan neurologis
a. Kesadaran: kesadaran baik untuk vertigo vestibuler
perifer dan vertigo non vestibuler, namun dapat
menurun pada vertigo vestibuler sentral.
b. Nervus kranialis: pada vertigo vestibularis sentral
dapat mengalami gangguan pada nervus kranialis
c. Motorik: kelumpuhan satu sisi (hemiparesis).
d. Sensorik: gangguan sensorik pada satu sisi
(hemihipestesi).
e. Keseimbangan (pemeriksaan khusus neurootologi):
Tes Romberg:
Jika pada keadaan berdiri dengan kedua kaki
rapat dan mata terbuka pasien jatuh,
kemungkinan kelainan pada serebelum.
Jika saat mata terbuka pasien tidak jatuh, tapi
saat mata tertutup pasien cenderung jatuh ke
satu sisi, kemungkinan kelainan pada sistem
vestibuler atau proprioseptif (Tes Romberg
positif).

Diagnosis
Diagnosis ditegakkan dengan anamnesis, pemeriksaan
fisik umum dan neurologis.
VERTIGO
No. Dokumen :
No. Revisi :
SO
Tanggal terbit :
P
Halaman : 3/4

dr. I Gede Jaya


Puskesmas Putra
Abiansemal II NIP. 19710615 200312
1 010

Perbedaan vertigo vestibular dan non vestibular


Gejala Vertigo vestibular Vertigo non
vestibular
Sensasi Rasa berputar Melayang, goyang
Tempo serangan episodik kontinu, konstan
Mual dan muntah ada tidak
Gangguan ada/tidak tidak
pendengaran
Gerakan pencetus Gerakan kepala Gerakan objek
visual

Perbedaan vertigo vestibular perifer dan sentral


Gejala Perifer Sentral
Bangkitan Lebih mendadak Lebih lambat
Beratnya vertigo berat ringan
Pengaruh gerakan ++ +/-
kepala
Mual/muntah/kerin ++ +
gat
Gangguan +/- -
pendengaran
Tanda fokal otak - +/-

Penatalaksanaan
1. Pengobatan simtomatik dengan betahistine
mesilate 6 mg (1-2 tablet) dengan lama
pengobatan bervariasi tergantung keluhan pasien.

Konseling dan Edukasi


1. Keluarga turut mendukung dengan memotivasi pasien
dalam mencari penyebab vertigo dan mengobatinya
sesuai penyebab.
2. Mendorong pasien untuk teratur melakukan latihan
vestibular dengan metode BrandDarof.
Pasien duduk tegak di pinggir tempat tidur dengan
kedua tungkai tergantung, dengan kedua mata
tertutup
Baringkan tubuh dengan cepat ke salah satu sisi,
pertahankan selama 30 detik. Setelah itu duduk
kembali.Setelah 30 detik, baringkan dengan cepat
ke sisi lain. Pertahankan selama 30 detik, lalu
duduk kembali.
Lakukan latihan ini 3 kali pada pagi, siang dan
malam hari masing-masing diulang 5 kali serta
dilakukan selama 2 minggu atau 3 minggu.

VERTIGO
No. Dokumen :
No. Revisi :
SO
Tanggal terbit :
P
Halaman : 4/4

dr. I Gede Jaya


Puskesmas Putra
Abiansemal II NIP. 19710615 200312
1 010
Kriteria Rujukan
1. Vertigo vestibular tipe sentral harus segera dirujuk.
2. Tidak terdapat perbaikan pada vertigo vestibular
setelah diterapi farmakologik dan non farmakologik.

Prognosis
Pada BPPV (Benign Paroxismal Positional Vertigo),
prognosis umumnya baik, namun BPPV sering terjadi
berulang.

1. Bagan Alir
Anamnesis Pemeriksa Penegaka
an fisik n
diagnosis

Rujuk sesuai
Konseling Penatalaksana
kriteria rujukan dan edukasi an

2. Hal-hal yang a. Anamnesis


perlu b. Pemeriksaan fisik
diperhatikan c. Prognosis
3. Unit terkait Poli Umum
Puskesmas Pembantu
4. Dokumen
terkait
5. Rekaman
histori
No Yang dirubah Isi perubahan
perubahan

Anda mungkin juga menyukai