Anda di halaman 1dari 3

Fouling Factors.

Koefisien keseluruhan transfer panas diperlukan untuk


memenuhi kondisi dari suatu proses yang mungkin dapan ditentukan dari
Persamaan Fourier jika luas permukaan A diketahui dan Q serta t dihitung dari
kondisi proses. Maka U = Q/At. Jika luas permukaan tidak diketahui U dapat
diperoleh dengan bebes dari persamaan Fourier dari dua koefisien film. Apabila
resistansi dinding pipa diabaikan,
1 1 1
=R io + R o= + ........................................................................(6.6)
U hio ho

Atau
hio ho
U= .........................................................................................(6.7)
hio +h o

Posisi dari koefisien dan suhu dapat dilihat pada Gambar 6.3. Dimana U diperoleh
dari nilai hio dan ho serta Q dan t dapat dihitung dari kondisi proses, luas
permukaan A diperlukan pada proses dapat dikomputasikan. Perhitungan A
disebut sebagai design.
Apabila peralatan transfer panas dioperasikan dalam beberapa waktu,
walaupun, kotoran dan tumpukan kerak pada bagian dalam dan luar pipa,
menambahkna dua hambatan yang dapat disertakan dalam perhitungan U pada
Pers. (6.6). Penambahan hambatan
mengurangi nilai U, dan kebutuhan jumlah
panas tidak dapan ditransfer pada
permukaan A; T2 meningkan diatas dan t2
turun di bawah suhu luaran yang
diinginkan, walaupun sisa hi dan ho
konstan. Untuk mengatasi nnatinya, hal
ini biasanya dalam desain peralatan untuk
mengatisipasi penumpukan dari kotoran
dan kerak dengan memasukkan hambatan
Rd disebut dirt, scale, atau foluing factor,
atau hambatan. Bila Rdi adalah dirt factor
untuk fluida dalm pipa dengan diameter
dalam dan Rdo adalah dirt factor untuk
fluida anulus pada diameter luar dari bagian dalam pipa. Hal ini mungkin
dianggap kotoran yang sangat tipis tetapi mungkin kerak yang cukup tebal, yang
memiliki konduktivitas termal lebih tinggi dari kotoran. Hambatan dapat dilihat
pada Gb. 6.4. Nilai U diperoleh hanya dari Pers. (6.7) dari 1/h io dan 1/ho yang
dapat dianggap koefisien kebersihan seluruh yang menandakan UC dimana
kotoran tidak dianggap penyebab terjadinya. Koefisien yang memasukkan
hambatan kotoran disebut koefisien kotoran seluruh UD. Nilai A berhubungan
dengan UD daripad UC yang menetapkan basis pada peralatan yang akhirnya
dibangun. Hubungan antara dua koefisien UD dan UC adalah
1 1
= + Rdi + Rdo ...........................................................................(6.8)
U D UC

Atau
Rdi + Rdo =R d .....................................................................................(6.9)

1 1
= + Rd ...................................................................................(6.10)
U D UC

*
sebenarnya Rdi menunjukkan diameter luar sebagai Rdio = Ri(A/Ai). Jika sebuah
tabung silinder yang tipis dibandingkan dengan diameternya, lapisan kotoran , hambatan
tersebut mendekati sama melewati dinding. Seperti pada Gb. (2.34) dan (2.35), kesalahan
dapat dikoreksi untuk luaran sehingga error dapar diabaikan, biasanya di bawah 1 persen.
Untuk kerak yang tebal, error dapat dihitung.

Demikian seandainya bahwa untuk pipa pertukaran ganda, hio dan ho telah
dikomputasi menjadi 300 dan 100 secara beruntun, lalu
1 1 1
= + =0.0033+0.01=0.0133
U C hio ho

Atau UC = 1/0.0133 = 75.0 Btu/(hr)(ft2)(F). Dari percobaan, dapat dikatakan, itu


telah ditemukan bahwa hambatan termal kotoran Rdi = 0.001 (hr)(ft2)(F)/Btu
akan menumpuk secara berkala pada bagian dalam pipa dan R do = 0.0015 akan
menumpuk pada bagian luar pipa. Sehingga koefisien keseluruhan dapat dihitung
apakah peralatan perlu dibersihkan sekali dalam setahun? Kemudian Rd = Rdi +
Rdo = 0.0025, dan
1 1 1 2
= + Rd = +0.0025=0.0158(hr )( ft )( F)/Btu
U D UC 75.0

Atau
1
U D= =63.3 Btu/(hr)(ft 2)( F)
0.0158

Persamaan Fourier untuk permukaan yang ditumpuki kotoran menjadi


Q=U D A t .....................................................................................(6.11)

Jika A yang akan dicari, maka hio dan ho harus terlebih dahulu dihitung dari Pers.
(6.1) dan (6.2) yang tidak bergantung dari luas permukaan tetapi bergantung dari
bentukknya, seperti diameter dan luas area aliran fluida. Dengan ini, UC dapat
diperoleh dari Pers. (6.6) dan U D diperoleh dari UC menggunakan pers. (6.10)
Terkadang, dapat dipelajari laju akumulasi kotoran pada permukaan A. U C akan
konstan bila tumpukan kerak atau kotoran tidak mengubah laju alir massa dengan
menyempitkan area alir fluida. UD dan t akan jelas berubah sebagai akumulasi
kotoran karena suhu fluida berubah-ubah terhadap waktu pada permukaan dari
awal mula beroperasi sampai muncuk kesalahan. Jika t dihitung dari suhu
pengamatan dari suhu proses daripada Pers. (6.11) yang digunakan untuk
menentukan Rd

Anda mungkin juga menyukai