DO It Your Self
Solusi dari adanya sampah tersebut ialah ide kretif dari seseorang,
dimana dengan ide kreatif tersebutlah orang dapat mengubah barang
yang awalnya tidak bernilai menjadi mempunyai nilai dan manfaat bagi
orang disekitar dan lingkungannya. Dengan demikian barang tersebut
dapat memiliki nilai jual yang akhirnya dapat menjadi peluang bisnis yang
menjanjikan bagi orang itu sendiri maupun orang-oarang yang ada
disekitarnya.
Seperti yang dilakukan oleh Isti Winarni seorang ibu ruamah tangga
yang berusia 30th ini, beliau dengan hobinya berkreasi dengan barang-
barang yang dimilikinya telah banyak mengubah barang- barang bekas
yang dimilikinya menjadi memiliki nilai jual yang tinggi. Kegiatan yang
awalnya hanya sekedar hobi itu, kini telah menjadi ladang bisnis bagi ibu
rumah tangga tersebut. Dengan mengambil tema Do It Your Self, ibu 2
orang anak ini, berfikir bahwa manfaatkanlah barang- barang yang telah
ada dan dimiliki untuk dijadikan barang yang lebih dapat bermanfaat lagi,
sehingga dari tema tersebut ibu isti ini dapat menekan biaya pengeluaran
dalam membuat aksesoris- aksesoris yang diubahnya dari barang bekas
tersebut. Barang- barang bekas yang disulapnya menjadi sebuah
aksesoris rumahan yang indah semakin hari semakin banyak peminatnya,
seperti bunga, kerang, vase bunga, atau banyak hiasan lainnya yang
akhirnya mengubah pemikiran dari ibu isti ini untuk mengembangkan
hobinya menjadi sebuah peluang bisnis.
Selain dari keuntungan dan modal yang tidak dapat pernah dihitung
oleh beliau, disini beliau semakin mengagumkan karena istri dari bapak
Handoko tersebut mengerjakann semuanya sendiri, mungkin jika memang
membutuhkan tenaga maka yang membantunya adalah suami dan ibunya
yang bernama sumijem. Kendala yang dialaminya dalam usaha bisnis
daur ulang sampah ini ialah pada karyawan yang susah mencarinya selain
dari suami dan ibunya. Karena pekerjaannya yang prosentasenya tidak
bekerja setiap hari dan pembuatannya yang tidak langsung banyak serta
tidak semua orang memiliki kemampuan untuk membuat sesuatu yang
sesuai dengan keinginannya itulah yang menjadi alasan susahnya
mendapatkan karyawan.
Bicara soal bisnis, tentunya tidak bisa lepas dari bicara mengenai
untung dan rugi, walaupun disini ibu isti tidak dapat mengungkapkan
dengan tepat berapa modal dan untungnya, namun tidak membuat ibu
isti ini jualan dengan semaunya, beliau menjual sesuai tingkat mudah dan
sulitnya dalam pembuatan karya tersebut.