Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN KEGIATAN INTERNSIP

F.1 Upaya Promosi Kesehatan dan


Pemberdayaan Masyarakat

Disusun oleh :
dr. Isni Meilasari

Pembimbing :
dr. Arif Budi Santoso S.Psi

Wahana :
PUSKESMAS KEBUMEN 3
KABUPATEN KEBUMEN, JAWA TENGAH
2016

1
HALAMAN PENGESAHAN

Telah disahkan laporan kegiatan :


Judul : Laporan Kegiatan Pelaksanaan Penyuluhan Perilaku Cuci Tangan Pakai
Sabun dan Kesehatan Gigi Mulut pada siswa POS PAUD WIDODO Desa Jemur
Disusun oleh :
Nama : dr. Isni Meilasari
Pembimbing : dr. Arif Budi Santoso, S.Psi

Kebumen,November 2016
Penyusun, Pembimbing,

Dr. Isni Meilasari Dr. Arif Budi Santoso, S. Psi


NIP. 19830314 201001 1 021

2
F.1 UPAYA PROMOSI KESEHATAN DAN PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT
PERILAKU CUCI TANGAN PAKAI SABUN
DAN KESEHATAN GIGI MULUT

A. Latar Belakang
Kesehatan menjadi kata kunci untuk kebahagiaan anak. Hal itu bisa dicapai
dengan perilaku hidup yang sehat. Hal penting yang sering kali diabaikan sebagian
anak anak adalah mencuci tangan. Meskipun kebiasaan kecil, jika dilakukan
secara benar dan berlanjutan, hasilnya akan jauh lebih baik. Cuci tangan dengan air
saja, ternyata tidak cukup untuk melindungi seseorang dari kuman penyakit yang
menempel di tangan.
Pendidikan kesehatan harus diajarkan sejak dini pada anak, karena anak
sehat menjadi cerminan keluarga yang juga sehat. Memahami arti pentingnya
kesehatan diri harus dimulai sejak dini, agar hasil itu bisa dirasakan di
kemudian hari.
Dalam memberikan pendidikan kesehatan pada anak, seringkali orang tua
dan guru lupa untuk mengajarkan pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut.
Padahal, bagian fisik tubuh ini juga cukup penting dan berperan penting dalam
proses pengolahan asupan gizi yang akan diterima anak-anak. Perilaku yang penting
untuk diterapkan terkait ini adalah kebiasaan menggosok gigi sehabis makan dan
sebelum tidur agar anak memiliki sikap, kebiasaan dan cara pandang yang luas
mengenai paradigma sehat. Kebiasaan ini dapat mengurangi angka kesakitan caries
gigi ataupun gigi berlubang serta penyakit gigi lainnya yang sering terjadi pada
anak-anak.
Penerapan perilaku hidup bersih dan sehat di sekolah merupakan kebutuhan
mutlak seiring dengan banyaknya penyakit terkait kondisi fisik umum
maupun gigi dan mulut yang sering menyerang anak-anak yang umumnya
berkaitan dengan perilaku hidup bersih dan sehat. Oleh karena itu penyuluhan
perilaku hidup bersih dan sehat di sekolah harus menjadi program wajib puskemas
dalam rangka meningkatkan promosi kesehatan dan menumbuhkan kesadaran anak
berperilaku sehat sejak dini.

3
Hampir semua orang mengerti pentingnya cuci tangan pakai sabun namun
tidak membiasakan diri untuk melakukannya dengan benar pada saat yang penting.
Mencuci tangan pakai sabun dilakukan sebelum makan, sesudah makan ,dan
setelah melakukan aktivitas sehari-hari .Jika hal ini dilakukan akan dapat
mengurangi hingga 47% angka kesakitan karena diare dan 30% infeksi saluran
pernafasan akut atau ISPA (infeksi saluran pernapasan atas).

B. Permasalahan
1. Jumlah anak sekolah yang menderita penyakit yang diakibatkan kurangnya
kebersihan diri maupun kelompok semakin meningkat, seperti diare. Hal ini
diakibatkan oleh kurangnya pengetahuan anak sekolah mengenai perilaku hidup
bersih dan sehat (PHBS).
2. Faktor kebiasaan anak anak yang hanya mencuci tangan dengan air dan tidak
disertai dengan penggunaan sabun. Penggunaan sabun pada saat mencuci tangan
menjadi penting karena sabun sangat membantu menghilangkan kuman dan
mencegah penularan penyakit.
3. Faktor kebiasaan anak-anak yang belum menerapkan perilaku sikat gigi setiap
hari sehabis makan dan sebelum tidur. Cara menyikat gigi yang benar dan
menggunakan sikat gigi dan pasta gigi yang baik pun berpengaruh terhadap angka
kejadian penyakit.

C. Perencanaan dan Pemilihan Intervensi


Berdasarkan permasalahan di atas maka diperlukan suatu penyuluhan
mengenai perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di sekolah, terutama mengenai
cara mencuci tangan yang baik dan cara menggosok gigi yang benar. Hal ini
ditujukan untuk menambah pengetahuan siswa-siswi sekolah dasar mengenai PHBS
sehingga dapat diterapkan di kehidupan sehari-hari.
Pada kegiatan penyuluhan akan dijelaskan mengenai pengertian menjaga
higienitas, mencontohkan cuci tangan dengan sabun yang baik, pencegahan penyakit
menular dengan cara menjaga higienitas diri salah satu nya adalah dengan mencuci
tangan dengan sabun serta waktu yang tepat untuk menggosok gigi, cara memilih
sikat dan pasta gigi yang baik serta cara menggosok gigi sehingga terhindar dari
penyakit.
4
D. Pelaksanaan
Kegiatan ini dilaksanakan di POS PAUD WIDODO Desa Jemur,
Kecamatan Jemur pada tanggal 9 November 2016. Penyuluhan dilakukan di ruang
kelas dan halaman samping sekolah tersebut. Penyuluhan dihadiri oleh petugas
puskesmas, guru kelas, siswa-siswi dan beberapa orang tua/wali murid. Penyuluhan
disampaikan dengan metode langsung (direct communication/ face to face
communication) dan penyampaiannya dengan mempraktekkan langsung materi
penyuluhan kepada para peserta. Tahap penyuluhan yang dilakukan sebagai berikut :
1. Tahap Perkenalan dan Penggalian Pengetahuan Peserta
Acara dibuka dengan perkenalan diri kemudian menyampaikan maksud dan
tujuan dari penyuluhan. Selanjutnya memberi pertanyaan pembuka untuk menilai
tingkat pengetahuan peserta (pretest) tentang materi penyuluhan yang akan
disampaikan.
2. Penyajian Materi
Materi penyuluhan disajikan secara lisan dan disampaikan melalui gambar
langkah-langkah mencuci tangan dan menggosok gigi yang baik dan benar.
Penyuluhan dilakukan di dalam ruang kelas selama 20 menit dilanjutkan dengan sesi
tanya jawab dan praktikum mengenai cara mencuci tangan dan menggosok gigi
yang baik selama 20 menit.

E. Monitoring dan Evaluasi


Secara keseluruhan, penyuluhan berjalan lancar dan tanpa hambatan. Tidak
ada gangguan teknis yang terjadi selama penyuluhan berlangsung. Hampir sebagian
besar siswa-siswi antusias terkait materi penyuluhan, serta aktif berpartisipasi dalam
proses tanya jawab.

DOKUMENTASI

5
1
7

Anda mungkin juga menyukai