Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH AGAMA ISLAM

ARTI PENTING PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI

CALON DOKTER

Disusun oleh:

Kelompok 1 A

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO

2013
Nama Anggota Kelompok 1 A

1. Aidillah Mayuda (22010113120001)


2. Ozi Rahmat Firdaus (22010113120002)
3. Recci Labesa (22010113120003)
4. Alfian Santikatmaka (22010113120005)
5. Tri Agrina (22010113120006)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita sampaikan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat rahmat-Nya, Penulis telah dapat menyelesaikan sebuah
makalah yang berjudul Arti Penting Agama Islam bagi Seorang
dokter. Selain itu, kami juga mengucapkan terima kasih kepada
seluruh pihak yang telah membantu kami dalam penyelesaian
makalah ini. Dan kepada seluruh sumber yang telah kami pakai
dalam data dan fakta pada karya tulis ini.

Makalah ini di tulis untuk memenuhi salah satu syarat dalam


menyelesaikan tugas mata kuliah Agama yang kami kerjakan.
Dalam hal ini kami juga menjabarkan tentang hal-hal yang
berkaitan dengan arti penting agama islam bagi seorang dokter.
Dalam membuat makalah ini kami memperoleh informasi dari
berbagai sumber media masa dan elektonik.

Dalam menyelesaikan makalah ini kami menyadari bahwa hasilnya


masih jauh dari kesempurnaan. Karena itu, saran dan kritik yang
sifatnya membangun sangat kami harapkan untuk perbaikan di
masa mendatang.

Akhirnya kami mengharapkan, semoga makalah ini dapat


bermanfaat dan berguna bagi banyak pihak terutama untuk
pengembangan ilmu pengetahuan.

Semarang, November 2013

Penulis

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................. i
KATA PENGANTAR................................................................................................. ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................. iii
BAB I.PENDAHULUAN..........................................................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah...........................................................................1
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan......................................................................................2
1.4 Manfaat Penulisan....................................................................................2
1.5 Metode Penulisan.....................................................................................2
BAB II. PEMBAHASAN........................................................................................3
2.1 Pengertian Agama....................................................................................3
2.2 Pengertian Dokter.....................................................................................3
2.3 Arti Pentingnya Agama Islam bagi Seorang Dokter................................4
2.4 Sikap yang Harus dimiliki Dokter ...........................................................9
BAB III. PENUTUP..................................................................................................15
3.1 Kesimpulan..............................................................................................15
3.2 Saran.........................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................16

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Agama ialah suatu dasar atau landasan sesorang bersikap
dalammenjalankan kehidupan.Islam adalah ajaran yang diakui dan
merupakan serangkaian peraturan yang didasarkan pada wahyu
yang diturunkan oleh Allah Swt. kepada para nabi/rasul untuk
ditaati dalam rangka memelihara keselamatan, kesejahteraan,
danperdamaian bagi umat manusia.
Agama islam tidak hanya mengatur hubungan manusia
dengan Allah (habl Min Allah), namun juga mengatur tentang
hubungan manusia dengan manusia lainnya (habl min al-nas) yang
mencakup seluruh kegiatan manusia seperti sosial, budaya,
ekonomi, politik, lingkungan, kesehatan dan teknologi. Nilai-nilai
dalam agama islammemiliki arti yang sangat penting dalam
menjalankan hubungan antar manusia, khususnya dokter, sebab
profesi dokter ialah sebuah profesi yang selalu berhubungan
dengan orang banyak.
Islam sesungguhnya telah menuntun dan mengatur
agarumat manusia, terutama dokter agar selalu bertindak sesuai
dengan ajaran islam. Ajaran islam berupa aqidah, akhlak, dan
syariah inilah yang menjadi dasar seorang dokter dalam berlaku
dan bertindak. Namun, pada realitasnya masih banyak terlihat
berbagai persoalan yangada di masyarakat, terutama mengenai
kesehatan yang belum terselesaikan.
Harian Tempo edisi Jumat, 16 maret 2012 memberitakan
bahwa Seorang dokter berinisial RD sudah melakukan praktek
aborsi berulang-ulang dalam menjalani prakteknya sebagai dokter
kandungan selama 30 tahun.Selanjutnya, tribunnews.com(Rabu, 3
Oktober 2012) juga memberitakan bahwa seorang dokter diseret ke
pengadilan lantaran melecehkan pasien wanitanya selama 13
tahun.
Melihat realita ini, ajaran agama islam menjadi sangatlah
penting bagi seorang dokter dalam menjalankan prakteknya.
Permasalahan-permasalahan tersebut kerap terjadi lantaran
kurangnya penerapan ajaran islam bagi seorang dokter muslim.
Oleh karena, itu untuk mengatasi permasalahan yang terjadi,
seorang dokter muslim harus mengetahui pentingnya arti agama
islam dan berusaha selalu bersikap sesuai dengan aqidah, syariah
dan ajaran yang telah ditetapkan dalam agama islam.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka penulis
merumuskan permasalahan yang hendak dibahas dalam makalah
ini, yaitu Bagaimanakah Pentingnya Agama Islam bagi Seorang
Dokter ?

1.3 Tujuan Penulisan


Adapun tujuan yang hendak dicapai :
1. Mengetahui arti pentingnya agam islam bagi seorang dokter.
2. Mengoptimalkan peranan dokter dalam pelayanan kesehatan
yang sesuai dengan ajaran agama islam

1.4 Manfaat Penelitian


Penulisan ini memiliki manfaat secara teoritis maupun
praktis. Secara teoritis, penulisan ini memberikan pengetahuan dan
menambah cakrawala masyarakat mengenai arti pentingnya agama
islam bagi seorang doker.
Manfaat praktis dari peulisan ini ialah membantu untuk
mengoptimalkan peranan dokter dalam pelayanan kesehatan
sesuai dengan ajaran agama islam.

1.5 Metode Penulisan


Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah metode
deskriptif, yaitu metode yang memaparkan mengenai seluk beluk
mengenai agama islam, dan dokter dalam menjalankan tugasnya.
Dalam menyempurnakan metode tersebut, penulis menggunakan
teknik penulisan berupa studi pustaka melalui berbagai sumber
baik berupa buku bacaan, jurnal, surat kabar serta referensi yang
dianggap perlu dalam setiap fakta dan data dalam karya tulis ini.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Agama Islam

Agama Islam dalam istilah Arab disebut Dinul Islam. Kata


Dinul Islam tersusun dari dua kata yakni Dindan Islam.Arti kata din
baik secara etimologis maupun terminologis sudah dijelaskan di
depan. Sedangkan kata Islam secara etimologis berasal dari akar
kata kerja salima yang berarti selamat, damai, dan sejahtera, lalu
muncul kata salam dan salamah. Dari salima muncul kata
aslama yang artinya menyelamatkan, mendamaikan,
danmensejahterakan.Kata aslama juga berarti menyerah, tunduk,
atau patuh. Dari kata salima juga muncul beberapa kata turunan
yang lain, di antaranya adalah kata salam dan salamah artinya
keselamatan, kedamaian, kesejahteraan, dan penghormatan,
taslim artinya penyerahan, penerimaan, dan pengakuan, silm
artinya yang berdamai, damai, salam artinya kedamaian,
ketenteraman, dan hormat, sullam artinya tangga, istislam
artinya ketundukan, penyerahan diri, serta muslim dan muslimah
artinya orang yang beragama Islam laki-laki atau perempuan
(Munawwir, 1997: 654-656).
Makna penyerahan terlihat dan terbukti pada alam semesta.
Secara langsung maupun tidak langsung alam semesta adalah
islam, dalam arti kata alam semesta menyerahkan diri kepada
Sunnatullah atau hukum alam, seperti matahari terbit dari timur
dan terbenam di barat yang berlaku sepanjang zaman karena dia
menyerah (islam) kepada sunatullah yang telah ditetapkan oleh
Allah Swt. Ditegaskan dalam al-Quran Surat Ali Imran (3): 83:

Artinya: Maka apakah mereka mencari agama yang lain dari


agama Allah, padahal kepada-Nyalah (mereka) menyerah diri,
segala apa yang (ada) di langit dan di bumi, baik dengan suka
maupun terpaksa. Dan hanya kepada Allahlah mereka kembali
(mati). (QS. Ali Imran [3]: 83).

Dengan demikian Islam mengandung pengertian serangkaian


peraturan yang didasarkan pada wahyu yang diturunkan oleh Allah
Swt. kepada para nabi/rasul untuk ditaati dalam rangka memelihara
keselamatan, kesejahteraan, danperdamaian bagi umat manusia
yang termaktub dalam kitab suci. Islam merupakan satu-satunya
agama yang diturunkan oleh Allah Swt. kepada manusia melalui
para nabi/rasul-Nya mulai dari Nabi Adam a.s. hingga Nabi
Muhammad saw. Inti ajaran Islam yang dibawa oleh para nabi ini
adalah satu, yaitu tauhid, yakni mengesakan Allah atau
menuhankan Allah yang Esa.Tidak ada satu pun di antara para nabi
Allah yang mengajarkan prinsip ketuhanan yang bertentangan
dengan tauhid.

2.2 Pengertian Dokter


Dokter dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) ialah
lulusan pendidikan kedokteran yang ahli dalam hal penyakit dan
pengobatannya.
Menurut Undang-undang No. 29 tahun 2004 tentang Praktik
Kedokteran, pasien merupakan orang yang melakukan konsultasi
kesehatan kepada tenaga medis seperti dokter untuk mendapatkan
pelayanan kesehatan baik secara langsung maupun tidak langsung.
Sedangkan dokter ialah orang yang bekerja berdasarkan suatu
keilmuan, kompetensi yang diperoleh melalui pendidikan yang
berjenjang, dan memiliki kode etik yang bersifat melayani
masyarakat.Jadi, dokter harus memberikan layanan yang baik
kepada pasiennya.

2.3 Arti Penting Agama Islam bagi Seorang Dokter


Islam sebagai agama yang paling sempurna memiliki
karakteristik yang tidak dimiliki oleh agama manapun yang dianut
oleh manusia.Karakteristik inilah yang menjadikan Islam benar-
benar agama yang lengkap dan sempurna. Di antara karakteristik
Islam berdasarkan beberapa ayat al-Quran adalah:
1. Agama Islam sesuai dengan fitrah manusia. Artinya, agama
Islam 1) mengandung petunjuk yang sesuai dengan sifat
dasar manusia, baik dari aspek keyakinan, perasaan, maupun
pemikiran, 2) sesuai dengan kebutuhan hidup manusia, 3)
memberikan manfaat tanpa menimbulkan komplikasi, dan 4)
menempatkan manusia dalam posisi yang benar. Hal ini
ditegaskan dalam alQuran surat al-Rum (30): 30:
2. Ajaran Islam sempurna (QS. al-Maidah [5]; 3). Artinya, materi
ajaran Islam berisi petunjuk-petunjuk tentang seluruh aspek
kehidupan manusia. Petunjuk itu ada yang disebutkan secara
eksplisit oleh al-Quran dan hadis, dan ada yang disebutkan
secara implisit. Tidak ada satu pun masalah yang tidak diatur
dalam Islam melalui sumber utamanya, al-Quran (QS. al-
Anam [6]: 38).
3. Kebenaran ajaran Islam adalah mutlak. Kebenaran ajaran ini
karena bersumber dari al-Quran (dari Allah) dan sunnah/hadis
(dari Nabi Muhammadsaw.). Kebenaran ini dapat pula
dipahami melalui bukti-bukti material maupun bukti-bukti
nyata yang ada di dunia (QS. al-Baqarah [2]: 2).
4. Mengajarkan keseimbangan dalam berbagai aspek kehidupan.
Meskipun alQuranmenekankan bahwa tujuan utama hidup
manusia di dunia ini untukberibadah kepada Allah, namun al-
Quran juga mengajarkan bahwa urusandunia harus
diperhatikan, mengingat kehidupan dunia ikut
menentukankeberhasilan manusia di akhirat kelak (QS. al-
Qashash [28]: 77).
5. Ajaran Islam fleksibel dan ringan. Artinya, ajaran Islam tidak
akanmembebani manusia untuk melaksanakan perintah dan
menjauhi larangan.Islam mempertimbangkan kondisi masing-
masing individu dalammenjalankan aturannya dan tidak
memaksa seseorang untuk melakukansesuatu di luar batas
kemampuannya (QS. al-Baqarah [2]: 286).
6. Ajaran Islam berlaku secara universal, yakni berlaku untuk
semua umatmanusia di dunia ini dan berlaku hingga akhir
masa (QS. al-Ahzab [33]: 40).
7. Ajaran Islam sesuai dengan akal fikiran manusia dan
memotivasi manusiauntuk menggunakan akal fikirannya (QS.
al-Mujadilah [58]: 11).
8. Inti ajaran Islam adalah tauhid dan seluruh ajarannya dalam
rangkamendukung ketauhidan tersebut (QS. al-Baqarah [2]:
163; QS. al-Ikhlash[112]: 1-4).
9. Ajaran Islam adalah rahmatan lilalamin, yakni memberikan
kasih saying terhadap seluruh umat manusia di dunia ini (QS.
al-Fath [48]: 4). Misi utamakehadiran Nabi Muhammad adalah
dalam rangka itu (QS. al-Anbiya [21]:107).

Adapun pokok-pokok ajaran agama islam ialah :

2.1 Iman (Aqidah)


Menurut BahasaKata aqidah diambil dari kata al-aqdu, yakni
ikatan dan tarikan yang kuat. Berarti pula pemantapan, penetapan,
kait-mengait, tempel-menempel, dan penguatan.Menurut
IstilahAjaran tentang kepercayaan yang teguh terhadap ajaran yang
meliputi kemaha Esaan Allah SWT (tauhid) dan segala ajaran-Nya,
yang tercakup kedalam rukun iman yang enam, yaitu iman kepada
Allah SWT, iman kepada malaikat,iman kepada kitab, iman kepada
rasul, iman kepeda hari kiamat, dan iman kepada qodho dan
qodhar.

Aqidah juga merupakan beberapa perkara yang wajib diyakini


kebenarannya oleh hati, dapat diterima oleh akhlak manusia,
dipatrikan dalam hati, dan ditolak segala sesuatu yang
bertentangan dengan itu.Dalam Al-Quran dapat dijabarkan dalam
Surat Al-Maidah 5:15-16 yang berbunyi, Sesungguhnya telah
datang kepadamu cahaya dari Allah dan kitab yang menerangkan.
Dengan kitab itulah Allah menunjukki orang-orang yang mengikuti
keridhaan-Nya ke jalan keselamatan, dan dengan kitab itu pula
Allah mengeluarkan orang-orang itu dari gelap gulita kepada
cahaya yang terang benderang dengan seizin-Nya dan menunjukki
mereka ke jalan yang lurus. Secara umum, aqidah dalam Islam
berarti perjanjian teguh manusia dengan Allah yang berisi tentang
kesediaan manusia untuk tunduk dan patuh secara sukarela tanpa
keragu-raguan pada kehendak Allah.Aqidah Islam mempunyai
banyak tujuan yang harus dipegang teguh, yaitu:

1. Untuk mengikhlaskan niat dan ibadah kepada Allah


semata. Karena Dia adalah pencipta yang tidak ada sekutu
bagi-Nya, maka tujuan dari ibadah haruslah diperuntukkan
hanya kepada-Nya.

2. Membebaskan akal dan pikiran dari kekacauan yang timbul


dari kosongnya hati dari aqidah. Karena adakalanya orang
yang hatinya kosong dari aqidah akan terjatuh pada
berbagai kesesatan akidah dan khurafat.

3. Ketenangan jiwa dan pikiran, tidak cemas dalam jiwa dan


tidak goncang dalam pikiran. Karena aqidah ini akan
menghubungkan orang mukmin dengan Penciptanya lalu
rela bahwa Dia sebagai Tuhan yang mengatur, Hakim yang
membuat tasyri'. Oleh karena itu hatinya menerima takdir-
Nya, dadanya lapang untuk menyerah lalu tidak mencari
pengganti yang lain.
4. Meluruskan tujuan dan perbuatan dari penyelewengan
dalam beribadah kepada Allah dan bermuamalah dengan
orang lain. Karena diantara dasar akidah ini adalah
mengimani para Rasul, dengan mengikuti jalan mereka
yang lurus dalam tujuan dan perbuatan.

5. Bersungguh-sungguh dalam segala sesuatu dengan tidak


menghilangkan kesempatan beramal baik, kecuali
digunakannya dengan mengharap pahala, serta tidak
melihat tempat dosa kecuali menjauhinya dengan rasa
takut dari siksa. Karena diantara dasar aqidah ini adalah
mengimani kebangkitan serta balasan terhadap seluruh
perbuatan.

2.2 Syariah

Syaraa Yasyrau Syaran artinya membuat undang-


undang, menerangkan rute perjalanan, adat kebiasaan, jalan raya.
Segala peraturan agama yang telah ditetapkan Allah SWT untuk
umat islam, baik dari Al-Quran maupun dari sunnah Rasulullah
SAW yang diberikan kepada manusia melalui para Nabi agar
manusia hidup selamat di dunia maupun di akhirat.

Ruang Lingkup Syariah (Hukum Islam) meliputi hubungan


vertikal dengan Allah (ibadah) dan hubungan horizontal dengan
sesama manusia (muamalat).
Syariah islam secara mutlak dimaksudkan seluruh ajaran
Islam baik yang mengenai keimanan, amalan ibadah, maupun
mengenai akhlak. Firman Allah SWT :
Artinya : Kemudian Kami jadikan engkau berada di atas
suatu syariah (peraturan) dari urusan agama itu, maka ikutilah dia
(syariah), dan janganlah engkau mengikuti hawa nafsu orang-
orang yang tidak mengetahui. (QS. Al-Jatsiyah: 18)
Kedudukan syariah dalam ajaran Islam adalah sebagai bukti
aqidah.Setiap detik kehidupan manusia diisi dengan perbuatan-
perbuatan. Perbuatan-perbuatan itu dilandasi akar keyakinan hati
akan tunduk dan patuh secara sukarela terhadap kehendak Allah
(aqidah). Buah dari perbuatan itu dinamai akhlak.

2.3Akhlak
Berasal dari kata khalaqa-yakhluqu-khalqan artinya membuat,
atau menjadikan sesuatu.Penggunaan kata khalaqa dan
turunannya dalam Al-Quran berarti menciptakan sesuatu.Dengan
demikian, pengertian akhlak dari segi bahasa maupun
penggunaannya dalam Al-Quran dapat didefinisikan sebagai
tindakan membentuk atau membiasakan perbuatan.
Akhlak adalah perilaku yang dimiliki oleh manusia, baik
akhlak yang terpuji atau akhlakul karimah maupun yang tercela
atau akhlakul madzmumah.Dalam praktiknya akhlak bisa dikatakan
buah atau hasil dari aqidah yang kuat dan syariah yang benar. Allah
SWT mengutus Nabi Muhammd SAW tidak lain dan tidak bukan
adalah untuk memperbaiki akhlak.Sebagai bahan perbandingan,
Ahmad Amin (1988) mendefinisikan akhlak sebagai perbuatan yang
diulang-ulang sehingga menjadi mudah untuk melakukannya dan
tidak perlu berpikir lagi bagaimana melakukannya.Contohnya
adalah seperti salat tahajud. Pada malam pertama mungkin akan
sedikit berat untuk dapat bangun malam. Namun, bila hal itu
dilakukan berulang-ulang itu akan menjadi sangat mudah. Kita tidak
perlu berpikir lagi bagaimana melakukannya.Demikian juga dengan
bersedekah.Bila kita rajin melakukan sedekah, tentu hal ini menjadi
mudah.Tak perlu lagi berpikir bagaimana caranya bersedekah. Maka
kita dapat berkesimpulan bahwa bersedekah/membantu orang lain
adalah akhlak.
Kedudukan akhlak dalam ajaran Islam adalah hasil, dampak,
atau buah dari perbuatan-perbuatan (syariah) yang dilandasi
keyakinan hati tunduk dan patuh secara sukarela pada kehendak
Allah (aqidah). Seperti halnya adalah jujur pada diri sendiri yang
merupakan bagian dari akhlak adalah dampak perbuatan puasa
(syariah) yang dilandasi keyakinan hati (aqidah) bahwa dengan
puasa kita dapat berempati terhadap penderitaan orang lain yang
menjalani hidupnya serba kekurangan.

2.4 Sikap yang Harus dimiliki Seorang Dokter


Menjadi seorang dokter muslim berkewajiban untuk memiliki
akhlakulkarimah, hal inilah yang membedakan sebagai seorang
dokter muslim yangmengemban amanah kedokteran Islam. Definisi
akhlak menurut Imam Ghozali adalah kondisi jiwa yang telah
tertanam kuat, yang darinya terlahir sikap amal secara mudah
tanpa membutuhkan pemikiran dan pertimbangan.
Profesi dokter dalam pandangan Islam adalah sebagai
dakwah yang bergerak. Seorang muslim yang berprofesi sebagai
dokter, berkewajiban merealisasikan nilai-nilai Islam yang bersifat
fitriyah (universal) dalam setiap langkah hidupnya. Prilaku dokter
muslim yang teralisasi dari akhlakul karimah akan senantiasa dilihat
oleh orang-orang yang berinteraksi dengannya, disinilah esensi dari
dakwah.
Implementasi akhlakul karimah bagi seorang dokter bisa dengan
berbagai cara, diantaranya mengembangkan sifat sidiq, adil, sabar,
tawaduk, itsar, Ramah, dan Ihsan.

2.4.1Siddiq
Sidiq artinya kejujuran, kesetiaan (pada janji dan komitmen),
perkataan,dan berbuat apa adanya. Hubungan dokter-pasien
layaknya hubungan transaksional layaknya jual beli.Dokter memiliki
ilmu dalam mengobati pasien dan pasien memberikan kepercayaan
sepenuhnya kepada dokter untuk mengobati penyakitnya.Disini
kejujuran dokter lah yang berperan, keputusan medik apapun yang
diambil dokter, kemungkinan pasien tidak tahu, apalagi dalam
keadaan gawat darurat.Sifat tepenting dokter dalam posisi penjual
jasa ini dan menjadi dasar diridhoi atau mendapat tidaknya
keberkahan dari Allah adalah kejujuran.Dalam sebuah hadist sahih,
Penjual (dokter) dan pembeli (pasien) mempunyai hak untuk
menentukan pilihan selama belum saling berpisah. Jika keduanya
berlaku jujur dan menjelaskan yang sebenarnya, diberkatilah
transaksi mereka , namun jika keduanya saling menyembunyikan
kebenaran dan berdusta, keduanya bisa saling mendapatkan
keuntungan tetapi melenyapkan keberkahan transaksinya. (HR
Muttafaq Alaih dari Hakim ibn Hizam).
Ada banyak contoh kasus yang bisa menghianati hubungan
baik dokter-pasien, diantaranya dengan keberadaan asuransi
kesehatan yang dijadikan system pembayaran, bisa jadi ada
persekongkolan antar dokter-pasien, atau malah dokter-pihak
asuransi, untuk memberikan keterangan palsu sehingga bisa
menguntungkan salah satu pihak dan merugikan pihak yang lain.
Kasus lain yang banyak terjadi adalah dokter yang terikat kontrak
dengan perusahaan farmasi sehingga dalam memberikan terapi
dokter mengharuskan pasien untuk membeli obat sesuai kontrak
dokter tersebut padahal belum teruji kebenarannya. Kejadian
seperti sudah banyak didunia praktek kedokteran dewasa ini.Lagi-
lagi pasien yang dirugikan.

2.4.2 Adil
Adil ialah meletakan sesuatu pada tempatnya, bisa berarti
sikap hidup dalam keseimbangan. Firman Allah dalam surat An-
Nahl, sesungguhnya Allah menyuruh kamu berlaku adil dan
berbuat kebajikan, memberi kepadamu kaum kerabat. (Q.S An-
Nahl:90). Sikap adil diperlukan dalam praktek kedokteran agar hak-
hak pasien tidak dirampas.Selama kuliah di FK UII, mahasiswa
diajari benar bagaimana hak dan kewajiban dokter-pasien,
bagaimana keduanya menghormati dan menghargai hak dan
kewajiban tersebut. Adapun Hak-hak pasien diantaranya adalah,
pasien bebas memilih dokternya secara bebas, pasien berhak
menerima atau menolak tindakan pengobatan sesudah ia
memperoleh informasi yang jelas, pasien berhak mengakhiri atau
memutuskan hubungan dengan dokternya dan bebas memilih atau
menggantinya dengan dokter lain, pasien berhak dirawat oleh
dokter yang secara bebas menentukan pendapat klinis dan
pendapat etisnya tanpa campur tangan dari pihak luar, pasien
berhak mendapat privacy yang harus dilindungi, iapun berhak atas
sifat kerahasian data-data mediknya.
Pasien berhak mati secara bermartabat dan terhormat, pasien
berhak menerima atau menolak bimbingan moril atau spiritual,
pasien berhak mengadakan dan berhak atas penyelidikan pendirian
serta berhak diberi tahu hasilnya.Sedangkan kewajiban pasien
diantaranya, pasien wajib member informasi yang benar kepada
dokter, wajib memenuhi petunjuk dan nasehat dokter, wajib
memberikan honorium atau imbalan yang pantas. Jika saja seorang
dokter memahami benar apa-apa saja yang menjadi hak pasiennya,
maka ia akan sepenuhnya memperlakukan pasien dengan sangat
baik sehingga hubungan harmonis dokter dan pasien akan mudah
terjalin.

3. Amanah
Amanah artinyadapat dipercaya. Allah berfirman dalam surat
Al-Anfal, Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu
mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan janganlah kamu
mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu,
sedangkan kamu mengetahui . (Q.S. Al-Anfal:27). Sebagai seornag
muslim tentu kita menyadari bahawa amanah yang kita emban
akan dimintai pertanggungjawabannya esok dikemudian hari.
Sebagai seorang dokter muslim yang diberikan amanah oleh
pasiennya hendaknya bersikap jujur, dapat dipercaya, dan berusaha
memenuhi sesuai dengan standar keprofesian, serta kebutuhan
pasien tanpa mengada-ngada yang sebenarnya.

2.4.4 Sabar
Sabar adalah usaha untuk menahan diri dari hal-hal yang
tidak disukai dengan penuh kerelaan dan kepasrahan.Kesabaran
diperlukan ketika pasien berkonsultasi dengan dokter.Dokter yang
baik harus dapat menghadirkan dirinya secara untuh untuk
pasien.Komunikasi dokter-pasien mutlak diperlukan. Keberhasilan
komunikasi antara dokter pasien pada umumnya akan melahirkan
kenyamanan dan kepuasaan bagi kedua belah pihak.
Nilai-nilai Islam perlu diterapkan dalam komunikasi antar
dokter dan pasien.Jika seorang dokter bersedia dengan sabar
mendengarkan keluahan pasiennya, maka informasi tentang
riwayat penyakit juga lebih mudah diketahui.Karena keberhasilan
terapi sesungguhnya lebih diutamakan dari hasil anamnesis.
Sedangkan langkah lain hanya sebagai penunjang saja.
Tapi kenyataan praktek dokter pada umumnya, dokter
keberatan jika pasien bercerita, dokter hanya menanyakan
beberpaa pertanyaan saja dan langsung mendiagnosis pasien.jika
hak seperti itu yang terjadi, apa bedanya dokter dengan
paranormal atau dukun, yang bisa menebak penyakit pasien tanpa
menggali lebih jauh keluhan pasien. Hendaknya seorang dokter
dapat meluangkan waktu untu bercerita kepada pasien tentang hal-
hal yang diharapkan dalam suatu pengobatan, bersedia meminta
pendapat pasien,dan mengecek pemahaman mereka, serta
mendorong pasien agar mau bicara.

2.4.5 Tawaduk
Tawaduk artinya merendahkan diri tanpa merendahkan
martabatnya.Firman Allah dalam Al-Quran, Janganlah kamu
memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan
janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan
angkuh.Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang
sombong dan membanggakan diri.Sederhanakanlah kamu dalam
berjalan, dan lunakanlah suaramu.Sungguh seburuk-buruk suara
adalah suara keledai. (Q.S.Lukman:18-19). Realisasi sikap tawaduk
dalam hubungan dengan pasien antara lain selalu melunakkan
suara, tidak membanggakan keahliannya kepada pasien dengan
keangkuhannya dan selalu mengedapankan sikap mendengarkan.
Seringkali dokter bersikap ghibah menceritakan kejelekan teman
sejawat di depan pasien dengan maksud agar citra diri meningkat.
Allah berfirman, Dan janganlah sebagian dari kamu
mengumpat sebagian yang lain, apakah salah seorang diantara
kamu suka makan daging bangkai saudaranya padahal mereka
tidak menyukainya? (Q.S. Al-Hujarat:12). Realisasi sikap tawaduk
sebagai seorang dokter menyadari bahwa dirinya penuh dengan
kelemahan dan kekurangan.Hendaknya seorang dokter perlu
mengupdate ilmu terrkini dan mengembangkan ilmu pengetahuan
yang dimilikinya agar dalam menjalani praktek kedokteran tidak
melakukan kesalahan. Dokter yang baik tidak akan puas dengan
kemampuan dan ilmu yang dimilikinya, senantiasa terus mencari
perkembangan pengetahuan terbaru, dan berprinsip life long
learning.

2.4.6 Itsar
Itsar ialah mementingkan orang lain daripada diri sendiri.
Dewasa ini, orang-orang miskin seringkali dikucilkan, seolah-olah
tidak berhak untuk sakit, karena tidak sanggup membayar biaya
rumah sakit maupun membayar dokter yang
menanganinya.Sebagai dokter yang baik, hendaknya selalu
mengutamakan orang-orang lemah agar bisa hidup dengan layak
hidup sehat sembuh dari penyakitnya.Melayani mereka dengan
sepenuhnya dan tidak memungut biaya yang membertakan mereka
adalah suatu amal yang luar biasa.

2.4.7 Ramah
Ramah artinya, cinta dan kasih sayang (mahabbah
warohmah).Keramahan dan perhatian dokter hendaknya tulus dari
dasar hatinya, tidak hanya berpura-pura. Hendaknya sebagai
seorang dokter kita harus menentukan motivasi apa yang
mendasari apakah hanya keperluan mencari kekayaan semata
ataukah mencari ridho Allah SWT. Kalau motivasi awal sebagai
seorang dokter adalah beribadah kepada Allah, cara memandang
pasien akan didasari dengan mahabbah dan rohmah, masalah
materi akan mengikuti dengan sendirinya. Allah berfirman,Maka
disebabkan rahmat dari Allah lah kamu berlaku lemah lembut
terhadap mereka.Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar,
tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu.(Q.S.Al-
Imran:159). Rasulullah pun bersabda, senyummu pada wajah
saudaramu adalah sedekah. Sebagai seorang dokter muslim sudah
seharusnyalah kita menyebarkan kedamaian dan keindahan islam.

2.4.8 Ihsan
Ihsan artinya, mengerjakan sesuatu secara profesioanal.
Sebagai realisasi komitmen hidupnya, seorang muslim yang
diberikan amanah sebagai seorang dokter akan memandang apa
yang dilakukan dengan profesinya sebagai seorang dokter adalah
suatu ibadah yang dia persembahkan kepada Allah SWT. Oleh
Karena itu, kinerja yang dihasilkan selalu diupayakan berkualitas
tiinggi dan professional.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Islam adalah ajaran yang diakui dan merupakan serangkaian
peraturan yang didasarkan pada wahyu yang diturunkan oleh
Allah Swt. kepada para nabi/rasul untuk ditaati dalam rangka
memelihara keselamatan, kesejahteraan, dan perdamaian
bagi umat manusia.
2. Agama islam mengandung ajaran yang berhubungan dengan
Allah dan sesama manusia dan diterapkan dalam aqidah,
akhlak dan syariah.
3. Agama islam memiliki arti yang sangat penting sebagai
seorang dokter dalam menjalankan prakteknya.

3.2 Saran
1. Sebagai seorang dokter, hendaklah menjalankan prakteknya
dan melakukan tindakan sesuai dengan ajaran dan nilai-nilai
yang terkandung dalam agama islam.
2. Pentingnya mempelajari dan memahami ajaran islam dalam
melaksanakan praktik kedokteran.

DAFTAR PUSTAKA

Edu kasiana. 2013. Pengertian, Hak dan Kewajiban Pasien. [cited


2013 Sept 6]. Available
from:http://www.edukasiana.net/2012/02/pengertian-hak-dan-
kewajiban-pasien.html.

Hajaroh, Mami. 2008. Akhlak, Etika, dan Moral dalam Ajat


Sudrajat, dkk. Din al-Islam Pendidiksan Agama Islam di
perguruan Tinggi Umum. Yogyakarta: UNY Press.

Anonim.http http://medicine.uii.ac.id/index.php/Artikel/Menjadi-
Dokter-Muda-yang-Visioner-Pengemban-Amanah-Kedokteran-
Islam.html Diakses pada tanggal 9 November 2013

Anonim.http://www.tribunnews.com/internasional/2012/10/03/dokter

-lecehkan-pasien-wanitanya-selama-13-tahun. Diakses pada

tanggal 9 November 2013

Anda mungkin juga menyukai