CALON DOKTER
Disusun oleh:
Kelompok 1 A
2013
Nama Anggota Kelompok 1 A
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita sampaikan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat rahmat-Nya, Penulis telah dapat menyelesaikan sebuah
makalah yang berjudul Arti Penting Agama Islam bagi Seorang
dokter. Selain itu, kami juga mengucapkan terima kasih kepada
seluruh pihak yang telah membantu kami dalam penyelesaian
makalah ini. Dan kepada seluruh sumber yang telah kami pakai
dalam data dan fakta pada karya tulis ini.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................. i
KATA PENGANTAR................................................................................................. ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................. iii
BAB I.PENDAHULUAN..........................................................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah...........................................................................1
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan......................................................................................2
1.4 Manfaat Penulisan....................................................................................2
1.5 Metode Penulisan.....................................................................................2
BAB II. PEMBAHASAN........................................................................................3
2.1 Pengertian Agama....................................................................................3
2.2 Pengertian Dokter.....................................................................................3
2.3 Arti Pentingnya Agama Islam bagi Seorang Dokter................................4
2.4 Sikap yang Harus dimiliki Dokter ...........................................................9
BAB III. PENUTUP..................................................................................................15
3.1 Kesimpulan..............................................................................................15
3.2 Saran.........................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................16
BAB I
PENDAHULUAN
2.2 Syariah
2.3Akhlak
Berasal dari kata khalaqa-yakhluqu-khalqan artinya membuat,
atau menjadikan sesuatu.Penggunaan kata khalaqa dan
turunannya dalam Al-Quran berarti menciptakan sesuatu.Dengan
demikian, pengertian akhlak dari segi bahasa maupun
penggunaannya dalam Al-Quran dapat didefinisikan sebagai
tindakan membentuk atau membiasakan perbuatan.
Akhlak adalah perilaku yang dimiliki oleh manusia, baik
akhlak yang terpuji atau akhlakul karimah maupun yang tercela
atau akhlakul madzmumah.Dalam praktiknya akhlak bisa dikatakan
buah atau hasil dari aqidah yang kuat dan syariah yang benar. Allah
SWT mengutus Nabi Muhammd SAW tidak lain dan tidak bukan
adalah untuk memperbaiki akhlak.Sebagai bahan perbandingan,
Ahmad Amin (1988) mendefinisikan akhlak sebagai perbuatan yang
diulang-ulang sehingga menjadi mudah untuk melakukannya dan
tidak perlu berpikir lagi bagaimana melakukannya.Contohnya
adalah seperti salat tahajud. Pada malam pertama mungkin akan
sedikit berat untuk dapat bangun malam. Namun, bila hal itu
dilakukan berulang-ulang itu akan menjadi sangat mudah. Kita tidak
perlu berpikir lagi bagaimana melakukannya.Demikian juga dengan
bersedekah.Bila kita rajin melakukan sedekah, tentu hal ini menjadi
mudah.Tak perlu lagi berpikir bagaimana caranya bersedekah. Maka
kita dapat berkesimpulan bahwa bersedekah/membantu orang lain
adalah akhlak.
Kedudukan akhlak dalam ajaran Islam adalah hasil, dampak,
atau buah dari perbuatan-perbuatan (syariah) yang dilandasi
keyakinan hati tunduk dan patuh secara sukarela pada kehendak
Allah (aqidah). Seperti halnya adalah jujur pada diri sendiri yang
merupakan bagian dari akhlak adalah dampak perbuatan puasa
(syariah) yang dilandasi keyakinan hati (aqidah) bahwa dengan
puasa kita dapat berempati terhadap penderitaan orang lain yang
menjalani hidupnya serba kekurangan.
2.4.1Siddiq
Sidiq artinya kejujuran, kesetiaan (pada janji dan komitmen),
perkataan,dan berbuat apa adanya. Hubungan dokter-pasien
layaknya hubungan transaksional layaknya jual beli.Dokter memiliki
ilmu dalam mengobati pasien dan pasien memberikan kepercayaan
sepenuhnya kepada dokter untuk mengobati penyakitnya.Disini
kejujuran dokter lah yang berperan, keputusan medik apapun yang
diambil dokter, kemungkinan pasien tidak tahu, apalagi dalam
keadaan gawat darurat.Sifat tepenting dokter dalam posisi penjual
jasa ini dan menjadi dasar diridhoi atau mendapat tidaknya
keberkahan dari Allah adalah kejujuran.Dalam sebuah hadist sahih,
Penjual (dokter) dan pembeli (pasien) mempunyai hak untuk
menentukan pilihan selama belum saling berpisah. Jika keduanya
berlaku jujur dan menjelaskan yang sebenarnya, diberkatilah
transaksi mereka , namun jika keduanya saling menyembunyikan
kebenaran dan berdusta, keduanya bisa saling mendapatkan
keuntungan tetapi melenyapkan keberkahan transaksinya. (HR
Muttafaq Alaih dari Hakim ibn Hizam).
Ada banyak contoh kasus yang bisa menghianati hubungan
baik dokter-pasien, diantaranya dengan keberadaan asuransi
kesehatan yang dijadikan system pembayaran, bisa jadi ada
persekongkolan antar dokter-pasien, atau malah dokter-pihak
asuransi, untuk memberikan keterangan palsu sehingga bisa
menguntungkan salah satu pihak dan merugikan pihak yang lain.
Kasus lain yang banyak terjadi adalah dokter yang terikat kontrak
dengan perusahaan farmasi sehingga dalam memberikan terapi
dokter mengharuskan pasien untuk membeli obat sesuai kontrak
dokter tersebut padahal belum teruji kebenarannya. Kejadian
seperti sudah banyak didunia praktek kedokteran dewasa ini.Lagi-
lagi pasien yang dirugikan.
2.4.2 Adil
Adil ialah meletakan sesuatu pada tempatnya, bisa berarti
sikap hidup dalam keseimbangan. Firman Allah dalam surat An-
Nahl, sesungguhnya Allah menyuruh kamu berlaku adil dan
berbuat kebajikan, memberi kepadamu kaum kerabat. (Q.S An-
Nahl:90). Sikap adil diperlukan dalam praktek kedokteran agar hak-
hak pasien tidak dirampas.Selama kuliah di FK UII, mahasiswa
diajari benar bagaimana hak dan kewajiban dokter-pasien,
bagaimana keduanya menghormati dan menghargai hak dan
kewajiban tersebut. Adapun Hak-hak pasien diantaranya adalah,
pasien bebas memilih dokternya secara bebas, pasien berhak
menerima atau menolak tindakan pengobatan sesudah ia
memperoleh informasi yang jelas, pasien berhak mengakhiri atau
memutuskan hubungan dengan dokternya dan bebas memilih atau
menggantinya dengan dokter lain, pasien berhak dirawat oleh
dokter yang secara bebas menentukan pendapat klinis dan
pendapat etisnya tanpa campur tangan dari pihak luar, pasien
berhak mendapat privacy yang harus dilindungi, iapun berhak atas
sifat kerahasian data-data mediknya.
Pasien berhak mati secara bermartabat dan terhormat, pasien
berhak menerima atau menolak bimbingan moril atau spiritual,
pasien berhak mengadakan dan berhak atas penyelidikan pendirian
serta berhak diberi tahu hasilnya.Sedangkan kewajiban pasien
diantaranya, pasien wajib member informasi yang benar kepada
dokter, wajib memenuhi petunjuk dan nasehat dokter, wajib
memberikan honorium atau imbalan yang pantas. Jika saja seorang
dokter memahami benar apa-apa saja yang menjadi hak pasiennya,
maka ia akan sepenuhnya memperlakukan pasien dengan sangat
baik sehingga hubungan harmonis dokter dan pasien akan mudah
terjalin.
3. Amanah
Amanah artinyadapat dipercaya. Allah berfirman dalam surat
Al-Anfal, Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu
mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan janganlah kamu
mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu,
sedangkan kamu mengetahui . (Q.S. Al-Anfal:27). Sebagai seornag
muslim tentu kita menyadari bahawa amanah yang kita emban
akan dimintai pertanggungjawabannya esok dikemudian hari.
Sebagai seorang dokter muslim yang diberikan amanah oleh
pasiennya hendaknya bersikap jujur, dapat dipercaya, dan berusaha
memenuhi sesuai dengan standar keprofesian, serta kebutuhan
pasien tanpa mengada-ngada yang sebenarnya.
2.4.4 Sabar
Sabar adalah usaha untuk menahan diri dari hal-hal yang
tidak disukai dengan penuh kerelaan dan kepasrahan.Kesabaran
diperlukan ketika pasien berkonsultasi dengan dokter.Dokter yang
baik harus dapat menghadirkan dirinya secara untuh untuk
pasien.Komunikasi dokter-pasien mutlak diperlukan. Keberhasilan
komunikasi antara dokter pasien pada umumnya akan melahirkan
kenyamanan dan kepuasaan bagi kedua belah pihak.
Nilai-nilai Islam perlu diterapkan dalam komunikasi antar
dokter dan pasien.Jika seorang dokter bersedia dengan sabar
mendengarkan keluahan pasiennya, maka informasi tentang
riwayat penyakit juga lebih mudah diketahui.Karena keberhasilan
terapi sesungguhnya lebih diutamakan dari hasil anamnesis.
Sedangkan langkah lain hanya sebagai penunjang saja.
Tapi kenyataan praktek dokter pada umumnya, dokter
keberatan jika pasien bercerita, dokter hanya menanyakan
beberpaa pertanyaan saja dan langsung mendiagnosis pasien.jika
hak seperti itu yang terjadi, apa bedanya dokter dengan
paranormal atau dukun, yang bisa menebak penyakit pasien tanpa
menggali lebih jauh keluhan pasien. Hendaknya seorang dokter
dapat meluangkan waktu untu bercerita kepada pasien tentang hal-
hal yang diharapkan dalam suatu pengobatan, bersedia meminta
pendapat pasien,dan mengecek pemahaman mereka, serta
mendorong pasien agar mau bicara.
2.4.5 Tawaduk
Tawaduk artinya merendahkan diri tanpa merendahkan
martabatnya.Firman Allah dalam Al-Quran, Janganlah kamu
memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan
janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan
angkuh.Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang
sombong dan membanggakan diri.Sederhanakanlah kamu dalam
berjalan, dan lunakanlah suaramu.Sungguh seburuk-buruk suara
adalah suara keledai. (Q.S.Lukman:18-19). Realisasi sikap tawaduk
dalam hubungan dengan pasien antara lain selalu melunakkan
suara, tidak membanggakan keahliannya kepada pasien dengan
keangkuhannya dan selalu mengedapankan sikap mendengarkan.
Seringkali dokter bersikap ghibah menceritakan kejelekan teman
sejawat di depan pasien dengan maksud agar citra diri meningkat.
Allah berfirman, Dan janganlah sebagian dari kamu
mengumpat sebagian yang lain, apakah salah seorang diantara
kamu suka makan daging bangkai saudaranya padahal mereka
tidak menyukainya? (Q.S. Al-Hujarat:12). Realisasi sikap tawaduk
sebagai seorang dokter menyadari bahwa dirinya penuh dengan
kelemahan dan kekurangan.Hendaknya seorang dokter perlu
mengupdate ilmu terrkini dan mengembangkan ilmu pengetahuan
yang dimilikinya agar dalam menjalani praktek kedokteran tidak
melakukan kesalahan. Dokter yang baik tidak akan puas dengan
kemampuan dan ilmu yang dimilikinya, senantiasa terus mencari
perkembangan pengetahuan terbaru, dan berprinsip life long
learning.
2.4.6 Itsar
Itsar ialah mementingkan orang lain daripada diri sendiri.
Dewasa ini, orang-orang miskin seringkali dikucilkan, seolah-olah
tidak berhak untuk sakit, karena tidak sanggup membayar biaya
rumah sakit maupun membayar dokter yang
menanganinya.Sebagai dokter yang baik, hendaknya selalu
mengutamakan orang-orang lemah agar bisa hidup dengan layak
hidup sehat sembuh dari penyakitnya.Melayani mereka dengan
sepenuhnya dan tidak memungut biaya yang membertakan mereka
adalah suatu amal yang luar biasa.
2.4.7 Ramah
Ramah artinya, cinta dan kasih sayang (mahabbah
warohmah).Keramahan dan perhatian dokter hendaknya tulus dari
dasar hatinya, tidak hanya berpura-pura. Hendaknya sebagai
seorang dokter kita harus menentukan motivasi apa yang
mendasari apakah hanya keperluan mencari kekayaan semata
ataukah mencari ridho Allah SWT. Kalau motivasi awal sebagai
seorang dokter adalah beribadah kepada Allah, cara memandang
pasien akan didasari dengan mahabbah dan rohmah, masalah
materi akan mengikuti dengan sendirinya. Allah berfirman,Maka
disebabkan rahmat dari Allah lah kamu berlaku lemah lembut
terhadap mereka.Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar,
tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu.(Q.S.Al-
Imran:159). Rasulullah pun bersabda, senyummu pada wajah
saudaramu adalah sedekah. Sebagai seorang dokter muslim sudah
seharusnyalah kita menyebarkan kedamaian dan keindahan islam.
2.4.8 Ihsan
Ihsan artinya, mengerjakan sesuatu secara profesioanal.
Sebagai realisasi komitmen hidupnya, seorang muslim yang
diberikan amanah sebagai seorang dokter akan memandang apa
yang dilakukan dengan profesinya sebagai seorang dokter adalah
suatu ibadah yang dia persembahkan kepada Allah SWT. Oleh
Karena itu, kinerja yang dihasilkan selalu diupayakan berkualitas
tiinggi dan professional.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Islam adalah ajaran yang diakui dan merupakan serangkaian
peraturan yang didasarkan pada wahyu yang diturunkan oleh
Allah Swt. kepada para nabi/rasul untuk ditaati dalam rangka
memelihara keselamatan, kesejahteraan, dan perdamaian
bagi umat manusia.
2. Agama islam mengandung ajaran yang berhubungan dengan
Allah dan sesama manusia dan diterapkan dalam aqidah,
akhlak dan syariah.
3. Agama islam memiliki arti yang sangat penting sebagai
seorang dokter dalam menjalankan prakteknya.
3.2 Saran
1. Sebagai seorang dokter, hendaklah menjalankan prakteknya
dan melakukan tindakan sesuai dengan ajaran dan nilai-nilai
yang terkandung dalam agama islam.
2. Pentingnya mempelajari dan memahami ajaran islam dalam
melaksanakan praktik kedokteran.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.http http://medicine.uii.ac.id/index.php/Artikel/Menjadi-
Dokter-Muda-yang-Visioner-Pengemban-Amanah-Kedokteran-
Islam.html Diakses pada tanggal 9 November 2013
Anonim.http://www.tribunnews.com/internasional/2012/10/03/dokter