Anda di halaman 1dari 26

Bab 3.

Permintaan Pasar dan Pemrograman


Fasilitas (Facility Programming)

3.1. Aspek Permintaan


Analisis permintaan merupakan tahapan awal untuk perencanaan kebutuhan
wisatawan dan masyarakat terhadap fasilitas yang akan dikembangkan dalam sebuah
kawasan. Dalam konteks ini Penyusunan Masterplan Pengembangan Kawasan Wisata
Terpadu Nongsa akan diawali dengan mempetakan kebutuhan tersebut melalui analisis
permintaan (demand analysis), yang selanjutnya akan menjadi acuan dalam
pemrograman asilitas (facility programming).

Pengembangan kawasan wisata terpadu Nongsa diharapkan mampu menciptakan


citra kawasan yang sama sekali berbeda dengan Singapura maupun negara sekitar
lainnya, yang dibentuk melalui diversifikasi produk berupa pengembangan fasilitas dan
atraksi wisata yang terpadu dan komprehensif. Fasilitas yang akan dibangun di Kawasan
Nongsa ini merupakan kombinasi antara fasilitas komersial dan non-komersial. Fasilitas
komersial pada dasarnya ditujukan kepada pasar sasaran yang sesuai dengan karakter
fasilitas tersebut, sedangkan fasilitas non-komersial pada dasarnya ditujukan untuk
mendukung aktivitas sehari-hari bagi masyarakat lokal.

Secara umum ide awal pengembangan fasilitas yang diindikasikan akan mampu
menjadi diferensiasi Kawasan Wisata Nongsa dibandingkan kawasan-kawasan wisata
lain meliputi beberapa fasilitas berikut:

1) Fasilitas Rejuvenation & Medical Center


Fasilitas ini difungsikan bagi pasar sasaran yang memiliki kebutuhan dan keinginan
untuk melakukan check terhadap kondisi kesehatan serta kebugaran badan dengan
atmosfer atau suasana dan juga pelayanan yang secara total berbeda dengan rumah
sakit lainnya. Ruang yang dibutuhkan akan lebih besar dan mampu menampung
beberapa sanak famili yang akan menginap dan mendampingi pasien. Untuk itu
dibutuhkan analisis yang terkait dengan fasilias eksisting yang terdapat di beberapa
negara yang memiliki fasilitas rejuvenation & medical center ini dan telah berkembang
yang diantaranya adalah :

Singapore
Kuala Lumpur
Jakarta

2) Fasilitas Retirement Center


Fasilitas retirement center ini dikembangkan untuk pasar sasaran yang sangat spesifik
yang secara kemampuan ekonomi berada di kalangan menengah keatas dan berusia

1
lanjut atau kurang lebih di atas 55 tahun. Fasilitas ini ditujukan bagi active retirees
yang kemungkinan akan tinggal di fasilitas ini baik full time maupun paruh waktu (part
time) dan yang membutuhkan suasana baru.

Fasilitas ini berbeda dengan holiday atau second home complex pada beberapa
dimensi desain arsitektural dan pelayanan. Fasilitas krusial yang diperlukan dalam
retirement center ini antara lain : self-contained villas, community centre, shopping
facilities, personal services, transport facilities, dan emergency services. Analisis
pasar aktual untuk pengembangan fasilitas ini adalah negara-negara yang merupakan
negara tetangga (khususnya untuk kalangan menengah dan ekspatriat), yakni :

Singapore
Kuala Lumpur
Jakarta

3) Fasilitas Marine & Tourism Academy


Akademi pelayaran dan pariwisata yang akan dibangun di Kawasan Nongsa ini
difungsikan untuk menyiapkan dan mengakomodasi kebutuhan penyiapan atau
supply tenaga kerja yang memiliki kapabilitas dan kompetensi pada berbagai bidang
yang diperlukan di Singapura, Malaysia, dan di Indonesia sendiri, dimana ketiga
negara tersebut potensial dalam bidang maritim dan pariwisata. Adapun yang menjadi
pasar sasaran adalah :

Kalangan pelajar / pemuda di Indonesia.


Kalangan pelajar / pemuda di Singapore.
Kalangan pelajar / pemuda dari negara atau kawasan lain, khususnya Malaysia

4) Fasilitas Techno Park


Merupakan salah satu diversifikasi pengembangan atraksi wisata di Kawasan Nongsa.
Techno park dikembangkan untuk menarik pasar yang pada dasarnya memiliki
orientasi tertentu khususnya teknologi sebagai dasar untuk melakukan aktivitas.
Atraksi yang terdapat dalam techno park ini antara lain kegiatan animasi dan juga
science & techno based attraction.

Movie & cartoon animation communities


Indistri perfilman di Indonesia, Singapura & Malaysia
Singapore residents family
Batam residents family, child and students
Indonesian major cities Jakarta, Surabaya, Bali

5) Fasilitas community center


Sesuai dengan namanya, community center dibangun untuk memfasilitasi kegiatan
sehari-hari yang dilakukan oleh masyarakat lokal dan pengunjung yang terdapat di
Nongsa. Pengembangan fasilitas ini juga dimaksudkan untuk mengakomodasi
program capacity building sebagai salah satu wujud program pemberdayaan

2
masyarakat lokal. Fasilitas ini diharapkan mampu menampung orang dalam jumlah
besar dan lokasinya harus berada pada area dengan dengan tingkat carrying capacity
yang memadai sehingga mampu menjadi pusat kontrol seluruh aktivitas yang ada di
Nongsa. Adapun pasar sasaran pembentukan fasilitas ini adalah :

Seluruh elemen yang ada dalam nongsa, khususnya elemen pelayanan


publik/masyarakat
Para pengunjung/wisatawan
Kalangan industri

6) Town Square
Merupakan pusat perbelanjaan yang berfungsi untuk mengakomodasi kegiatan dan
kebutuhan belanja baik yang dilakukan oleh masyarakat lokal, wisatawan maupun
kalangan ekspatriat yang tinggal di Kawasan Nongsa. Gaya arsitektur dan tata ruang
yang mencirikan natural dan kultur Indonesia akan menjadi kunci sukses dan memiliki
perbedaan dari pusat perbelanjaan yang berada di sekitarnya. Fasilitas ini harus
mampu menampung orang dalam jumlah besar dan lokasinya diharapkan berada
pada area dengan carrying capacity yang memadai. Beberapa fasilitas yang mutlak
ada antara lain pusat perbelanjaan, pusat aktivitas seni dan budaya, pusat aktivitas
hiburan, pusat peribadatan, pusat wisata kuliner, gallery.

Sebagai langkah awal terhadap kegiatan analisis permintaan (demand analysis) ini
dibutuhkan identifikasi kondisi dan karakter pasar sasaran yang terkait dengan karakter
demografi, psikografis, dan kondisi kepariwisataan.

Beberapa sumber pasar yang diindikasikan akan menjadi pasar utama bagi
Kawasan Wisata Terpadu Nongsa adalah, beberapa negara di sekitar kawasan tersebut,
serta daerah-daerah di Indonesia yang tingkat perekonomian masyarakatnya termasuk
dalam kelompok menengah-atas. Pasar-pasar tersebut meliputi:

Singapura;

Malaysia;

Jakarta;

Batam.

Gambaran umum masing-masing pasar tersebut dapat disimak pada halaman


sebalik:

3
3.2. Gambaran Umum Pasar
3.2.1. Singapura
Singapura merupakan sumber pasar terdekat secara geografis dengan Kawasan
Wisata Nongsa, yang dapat ditempuh kurang lebih 25 menit melalui perjalanan laut,
dengan jumlah penduduk sebesar 4.131.200 orang (812.100 diantaranya adalah
warga negara asing, dengan dominasi populasi etnis keturunan Cina sebesar 2,5
juta orang (77 % dari total populasi).

Singapura tergolong salah satu negara terkaya di dunia dengan GDP sebesar US$
96.6 milyar (tahun 2002), yang didukung oleh kebijakan ekonomi pemerintahannya
yang berorientasi terhadap pengembangan bisnis, pengembangan transportasi air
dan udara (world-class transportation), telekomunikasi, dan juga memberikan
dukungan kuat terhadap teknologi, riset dan pengembangan.

Singapura merupakan pasar strategis bagi Kawasan Nongsa dengan melihat pada
beberapa faktor berikut:

- Singapura merupakan hub strategis bagi wisatawan internasional ke negara-


negara Asia Tenggara
- Kedekatan geografis Singapura dengan Kawasan Wisata Nongsa (20 menit
dengan ferry).
- Mayoritas wisatawan Singapura yang ke Indonesia masuk melalui Batam (53%
dari total wisatawan Singapura yang ke Indonesia).
- Mayoritas wisatawan Singapura yang masuk ke Batam menggunakan moda
transportasi Angkutan Laut (80% dari total wisatawan Singapura ke Batam)

Beberapa faktor lain yang menjadikan Singapura sebagai pasar potensial bagi
Kawasan Wisata Nongsa adalah:

- Populasi penduduk yang cukup besar 4.19 juta (2003) (termasuk permanent
residents dan foreign workers).
- Rata-rata pertumbuhan penduduk sebesar 1.8% (residents) dan 0.8% (total)
- Education: Years compulsory--six. Attendance--93%. Literacy--93%.
- Tingkat harapan hidup yang cukup tinggi: 77 tahun (laki-laki), 81 tahun
(perempuan).
- Jumlah penduduk bekerja cukup besar: 2.13 juta (2002): Manufacturing and
commerce--39%; services--43%.
- GDP riil sebesar $91 billion (2002).
- Rata-rata pertumbuhan per tahun: 9.4% (2000), -2.4% (2001); 2.2% (2002)
- GNP per kapita yang tinggi: $21,255. (2002--purchasing power parity).
- Lebih dari 3.000 perusahaan multinasional berada di Singapura (dari USA,
Jepang, dan Eropa). Perusahaan multinasional yang berada di Singapura

4
menyumbang 2/3 dari total dari total output industri manufaktur dan nilai
penjualan langsung ekspor.

Secara psikografis, pasar Singapura memiliki karakter sebagai berikut (Kau, Yong
and Richmond, 1993):

- Beberapa masyarakat Singapura merupakan penganut kuat budaya


tradisional yang seringkali itu adalah generasi tua, sementara yang lain
menunjukkan kepercayaan dan gaya hidup kebaratan atau western itu
tadi.

- Etnis keturunan China di Singapura menunjukkan kebiasaan yang lebih


cermat dan hemat, orientasi pada kualitas barang (quality minded), tingkat
pembelanjaan yang kurang pada produk yang menyolok dan kebiasaan
belanja yang hampir sama dengan masyarakat yang berorientasi western.
- Masyarakat Singapura yang berusia 15 40 tahun pada umumnya
menikmati kehidupan yang relatif aman dan nyaman (comfortable),
tenang, dan hidup dalam lingkungan yang sehat (safe environment).
Meskipun kebiasaan mereka lebih berhati-hati, nilai budaya tradisional mereka
secara perlahan mengalami transformasi.

- Kehidupan individualistis. Hal itu merupakan kebiasaan yang terjadi pada


masyarakat urban sehingga berimplikasi pada konsumen yang menginginkan
perbedaan dengan masyarakat umum lainnya.

- Orientasi status dan materialistis. Berorientasi pada 5 Cs yaitu career,


cash, credit card, condominium dan car

- Selektif terhadap brand. Konsumen di masa datang akan lebih berorientasi


pada brand yang terkenal yang akan menunjukkan bahwa brand akan
menunjukkan tingkat pendapatan yang tinggi, status dan kecanggihan.
Konsumen mengharapkan mendapat nilai yang lebih dari apa yang dia
keluarkan untuk membayar produk tersebut, salah satunya adalah kualitas
produk melalui informasi detail terkait dengan produk yang akan dibelinya.

- Orientasi kesehatan. Konsumen memberi perhatian lebih terhadap kesehatan


mereka, sehingga produk-produk kesehatan dan kebugaran akan mengalami
peningkatan permintaan.

- Orientasi pada kegiatan rekreasi (More emphasis on leisure activities).


Olahraga air, golf dan aktivitas budaya akan meningkat dan menjadi sesuatu
yang sangat penting serta menjadi kebutuhan hidup.

- Permintaan terhadap waktu yang lebih. Hal ini terkait dengan karakter
masyarakat urban, dimana waktu lebih banyak tersita untuk melakukan
pekerjaan, sehingga waktu untuk berkumpul dengan keluarag dan sanak famili
akan lebih diinginkan melalui kegiatan yang lebih aktif

5
3.2.2. Malaysia
Malaysia merupakan sumber pasar terdekat kedua setelah Singapura, dengan
jumlah penduduk sebesar 24,109 (tahun 2002) juta jiwa dengan pendapatan
perkapita per tahun sebesar US$ 3,801 (2002) yang didominasi oleh sektor servis
sebesar 48.0% setelah sektor industri (40.0%) dan pertanian (12%).

Perkembangan perekonomian yang cepat serta pulihnya Malaysia dari krisis yang
melanda Negara-negara Asia pada tahun 1998 telah membawa perubahan bagi
kesejahteraan masyarakat Malaysia. Sampai dengan tahun 2002, angka
pengangguran dapat ditekan sampai dengan 3% dengan komposisi sebagai berikut:

PERSENTASE TENAGA KERJA


BERDASARKAN PEKERJAAN TAHUN 2002

SEKTOR PERSENTASE
Perdagangan lokal dan pariwisata 28.0%
Manufacturing 27.0%
Pertanian, kehutanan dan perikanan 16.0%
Jasa 10.0%
Pemerintah 10.0%
Bangunan 9.0%

Penduduk Malaysia didominasi oleh penduduk dengan usia produktif, yaitu


sebanyak 62%. 57% penduduk Malaysia hidup di daerah perkotaan dengan tingkat
perkembangan sebanyak 4% setiap tahunnya dan diproyeksikan akan mencapai
angka 31,326 juta jiwa pada tahun 2025.

Sebagai dampak dari kemajuan perekonomian, sampai dengan tahun 2002 angka
masyarakat yang hidup dibawah garis kemiskinan berjumlah 8% dari total populasi,
diperkirakan sampai dengan saat ini, angka tersebut akan terus menurun seiring
dengan semakin pesatnya perekonomian Negara tersebut.

Secara psikografis, pasar Malaysia memiliki karakter sebagai berikut:

- Konsumen yang beralih ke sumber-sumber informasi dan reservasi on-line


(internet) semakin meningkat.
- Sebagian besar konsumen cenderung melihat pada harga dari pada isi paket.
- Konsumen memilih untuk tidak melakukan reservasi lebih awal karena rasa
takut akan terorisme. Perjalanan ke luar (outbound) dan pasar insentif
diharapkan tetap kuat melihat pada permasalahan performa ekonomi, faktor
eksternal dan kapasitas udara.
- Pengunjung dari Malaysia lebih cenderung kepada Free Independent
Travellers (FIT) atau grup wisata. Hanya sedikit pasar Malaysia yang membeli
paket wisata.

6
- Pasar Malaysia yang menggunakan transportasi udara dan coach tours sangat
dominan. Penelitian juga mengindikasikan bahwa hanya sebagian kecil yang
menggunakan jasa penyewaan mobil dan kendaraan pribadi.
- Mayoritas pengunjung Malaysia tinggal di hotel berbintang atau dengan teman
dan keluarga, hanya sedikit yang menggunakan hostel dan
homestay/farmstay.

Dari aspek kepariwisataan, perjalanan wisata domestik di Malaysia tumbuh secara


signifikan setelah krisis ekonomi, dengan pertumbuhan sebesar 7%, 14,3%, dan
16% berturut-turut dari tahun 1998, 1999 dan 2000. kecenderungan tersebut terlihat
akan terus berlangsung hingga tahun 2001 dengan perkiraan sebesar 20 juta
perjalanan. Salah satu pendorong utama adalah pengurangan hari kerja menjadi 5
hari dalam seminggu untuk sektor publik dan dlanjutkan dengan usaha pemerintah
dengan mempromosikan wisata domestik melalui kampanye Cuti Cuti Malaysia.
Perjalanan insentif dan program-program promosi meliputi karnaval paket wisata
istimewa dan potongan-potongan harga untuk hotel-hotel tertentu.

Sedangkan kunjungan wisatawan ke Malaysia (inbound), dilihat dari total kunjungan


wisatawan internasional ke ASEAN pada tahun 2002-2003, dapat dilihat bahwa
Malaysia menjadi leading tourism market for ASEAN, dengan kunjungan di atas 10
juta kunjungan wisatawan, diikuti oleh Thailand dengan kunjungan wisatawan
dikisaran 10 juta wisatawan, lalu diikuti oleh Indonesia, Vietnam, dan Filipina. Di
antara negara-negara pesaingnya Indonesia menempati posisi ketiga dengan
jumlah kunjungan mencapai 5 juta wisatawan.

KUNJUNGAN INTERNASIONAL KE NEGARA PESAING INDONESIA


TAHUN 2002 DAN 2003
NEGARA 2002 2003* PERTUM-
ANGGOTA JUMLAH SHARE KUNJUNGAN SHARE BUHAN
Malaysia 13,292,010 30.22% 10,500,000 28.00% -21.01
Thailand 10,799,067 24.55% 9,703,000 25.88% -10.15
Indonesia** 5,064,217 11.17% 5,153,620 11.74% -10.46
Viet Nam 2,627,988 5.97% 2,428,735 6.48% -7.58
Philippines 1,932,677 4.39% 1,907,226 5.09% -1.32
Total ASEAN 43,989,010 37,493,883 -14.77
Note: * Preliminary information
** Final Data
Sumber: www.asean.or.id, Statistical information on Visitor Arrivals to Indonesia 2002
dan Passanger Exit Survey 2003

7
3.2.3. DKI Jakarta

DKI Jakarta selain sebagai ibukota negara RI juga merupakan salah satu daerah
dengan populasi penduduk terbesar di Indonesia (8,347,083 orang), dan termasuk
daerah dengan GDP tinggi.

GROSS DOMESTIC PRODUCT DKI JAKARTA

1995 1996*) 1997**)


Gross Regional Domestic Product
pada tingkat harga pasar (juta 70,045,320 82,444,820 91,885,344
rupiahs)
GRDP pada harga konstan pasar
60,648,690 66,164,802 68,977,159
tahun 1993 (juta rupiahs)
*) Angka Sementara
**) proyeksi

Secara psikografis, pasar DKI Jakarta memiliki karakter sebagai berikut:

- Individualis dan materialistis. Merefleksikan gaya hidup masyarakat


metropolitan yaitu karir, uang, kartu kredit, apartemen dan mobil.

- Kesadaran terhadap brand, beberapa masyarakat Jakarta yang merupakan


konsumen pada masa mendatang akan lebih berorientasi pada brand yang
terkenal yang akan menunjukkan bahwa brand akan menunjukkan tingkat
pendapatan yang tinggi, status dan kecanggihan.

- Penggemar wisata belanja. Sifat materialistis pada sebagian masyarakat


Jakarta ditunjukkan dengan adanya kegemarannya pada aktivitas berbelanja
baik belanja dalam bentuk barang maupun jasa, dan kondisi ini mengalami
peningkatan yang cukup signifikan.

- Permintaan yang lebih terhadap kegiatan rekreasi. Keterbatasan waktu


khususnya waktu untuk keluarga akibat tersita oleh pekerjaan menciptakan
keinginan untuk melakukan aktivitas rekreasi khususnya pada weekend.

- Konsumtif. Terjadi pergeseran trend masyarakat di Jakarta, dimana pola


hidup yang konsumtif banyak melatarbelakangi sebagian masyarakat terutama
dari kalangan yang memiliki kelayakan ekonomi.

Secara kepariwisataan, pasar pariwisata menunjukkan angka tren yang cukup positif
dan ini diharapkan untuk terus berlanjut pada tahun-tahun mendatang. Menurut
BPS, untuk periode 1 Q 2002, tingkat kunjungan internasional meningkat sebesar
7%. Pada kahir tahun 2002, diproyeksikan akan mencapai peningkatan sampai 5.5
juta kunjungan, atau meningkat sebesar 5% dari periode 2001. Hampir sama halnya
dengan tingkat kunjungan internasional untuk tingkat nasional, tingkat kunjungan

8
internasional ke Jakarta dinilai meningkat pada pertengahan awal tahun 2002. Pada
periode 1 Q 2002, telah terjadi peningkatan sebesar 23# jika dibandingkan dengan 4
Q 2001. Positifnya angka tren pada sektor pariwisata ini diharapkan akan
meningkatkan tingkat hunian kamar di Jakarta, khususnya pada bintang empat dan
lima.

JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN MANCANEGARA


MELALUI BANDARA SOEKARNO HATTA, HALIM PERDANA KUSUMA DAN
PELABUHAN TANJUNG PRIOK
Bandara Bandara Halim Pelabuhan
Tahun TOTAL
Soekarno Hatta Perdana Kusumah Tanjung Priok
2001 1 049 471 201 62 174 1 111 846
2002 1 095 507 1 421 59 122 1 156 050
2003 921 732 1 582 56 707 980 021
Agustus 2004 685.985 1.132 37.837 724.954
Sumber : Imigrasi Sukarno Hatta, ADPEL Tanjung Priok, Dinas Pariwisata DKI Jakarta

Atraksi wisata di DKI Jakarta didominasi oleh karakter atraksi wisata yang lebih
bersifat urban dan rekreatif. Berikut ini merupakan beberapa atraksi wisata yang
terdapat di Jakarta.

- Taman Impian Jaya Ancol


- Kebun Binatang Ragunan
- Kepulauan Seribu
- Taman Mini Indonesia Indah
- Monumen Nasional
- Taman Ismail Marzuki
- Taman Suropati
- Taman Bermain Senayan
- Dan lain-lain

Dari data kunjungan yang ada di bawah dapat dilihat bahwa aktivitas wisata oleh
wisatawan banyak dilakukan oleh ODTW berupa taman bertema (Theme park),
meskipun sifat tingkat kunjungan cukup berfluktuatif. Dari tabal ini dapat dilihat minat
wisatawan untuk beriwisata di kawasan DKI Jakarta.

9
JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN KE OBYEK WISATA UNGGULAN
DKI JAKARTA TAHUN 1998 2003

NAMA LOKASI 1998 1999 2000 2001 2002


Taman Impian Jaya Ancol
9,267,809 12,595,162 12,793,257 12,921,189 12,915,157
(TIJA)
Taman Mini Indonesia
4,107,487 3,950,427 5,554,648 560,194 5,125,241
Indah (TMII)
Kebun Binatang Ragunan 2,479,469 2,861,313 3,111,543 3,173,773 3,012,412
Monumen Nasional 458,388 426,562 463,647 468,283 507,697
Museum Nasional 69,724 82,602 143,393 147,694 127,215
Museum Satria Mandala 27,610 31,028 67,710 69,741 57,125
Museum Sejarah Jakarta 38,881 38,044 38,621 39,007 39,107
Pelabuhan Sunda Kelapa 10,142 10,933 10,716 11,119 11,713
Sumber: Dinas Pariwisata Propinsi DKI Jakarta

10
3.2.4. Batam
Batam merupakan sumber pasar wisnus terdekat dengan Kawasan Wisata Nongsa
dengan jumlah penduduk sebesar 530.605 orang.

Batam selama ini berkembang menjadi sebuah Pulau Industri sekaligus dijadikan
pusat pengembangan industri. Kondisi ini mendorong meningkatnya arus imigrasi ke
Batam dari berbagai daerah di Indonesia, sehingga berpengaruh terhadap
pertumbuhan penduduk di Batam.

Sebagian besar penduduk Kota Batam adalah perempuan yaitu sebesar 53,62%.,
yang dalam hal ini tidak dapat dilepaskan dari keberadaan tenaga kerja perempuan
yang bekerja d perusahaan-perusahaan industri di wilayah Kota Batam.

Komposisi kemasyarakatan di Batam dapat dilihat pada tabel berikut berdasarkan


ketenagakerjaan yang dikelompokkan berdasarkan WNI dan WNA. Dapat dilihat
bahwa sekstor industri telah menyerap tenaga kerja terbesar, sedangkan
perdagangan dan pariwisata masih berada pada posisi ketiga setelah bangunan,
dengan jumlah pekerja mencapai 12,858, di mana hanya 0.5%-nya merupakan WNI,
yang dinilai merupakan pasar terkuat dalam pengembangan pasar dan industri
pariwisata di Batam secara keseluruhan. Tetapi secara keseluruhan, dari total
pekerja berdasarkan sektor ekonomi yang ada di Batam, hanya terdapat 1.1%
kalangan ekspatriat yang bekerja dan tinggal di Batam.

JUMLAH TENAGA KERJA WNI DAN WNA DI KOTA BATAM


MENURUT SEKTOR EKONOMI TAHUN 2000

WNI WNA
JUMLAH
SEKTOR LAKI- PEREM- LAKI- PEREM- JUMLAH
PERUSAHAAAN
LAKI PUAN LAKI PUAN
Pertanian 20 1.745 92 3 - 1.840
Pertambangan 23 359 53 18 - 430
Industri 564 34.565 80.022 1.437 115 116.139
Listrik, Gas & Air 11 64 28 2 - 671
Bangunan 436 14.870 899 4 3 15.813
Perdagangan & Hotel 580 9.713 3.082 59 4 12.858
Pengangkutan & 139 2.332 426 7 - 2.765
Komunikasi
Keuangan 70 1.519 280 3 - 1.802
Jasa-jasa 200 4.187 778 - - 4.965
JUMLAH 2.043 69.931 85.660 1.570 122 157.283
Sumber: Batam Dalam Angka, 2000

Aktivitas pariwisata di Pulau Batam sudah jauh berkembang dan hanya dapat
disamakan dengan Bali sebagai destinasi utama wisatawan ke Indonesia.
Kedekatan geografis Batam dengan Singapore dan Malaysia menjadikan kedua
negara ini sebagai dua pasar utama bagi Batam, dengan demikian pasar wisatawan

11
internasional yang mengunjungi kedua negara ini menjadi pasar potensial bagi
Batam itu sendiri, di mana Singapore menguasai lebih dari 70% tingkat kunjungan
wisatawan internasional ke Batam.

PERBANDINGAN JUMLAH WISATAWAN YANG BERKUNJUNG KE


BATAM MENURUT KEBANGSAAN
1998 1999 2000
KEBANGSAAN
JUMLAH KOMPOSISI JUMLAH KOMPOSISI JUMLAH KOMPOSISI
Singapura 894,014 73.98% 982,051 78.47% 805,734 71.73%
Malaysia 104,048 8.61% 80,024 6.39% 114,495 10.19%
Taiwan 51,118 4.23% 50,787 4.06% 20,444 1.82%
Rep. Korea 18,369 1.52% 26,974 2.16% 66,163 5.89%
Jepang 40,846 3.38% 38,780 3.10% 46,417 4.13%
Inggris 16,918 1.40% 21,326 1.70% 11,316 1.01%
Amerika 11,843 0.98% 10,368 0.83% 1,096 0.98%
Australia 8,217 0.68% 7,004 0.56% 6,825 0.61%
Philipina 9,184 0.76% 7,852 0.63% 10,577 0.94%
Thailand 2,296 0.19% 2,841 0.23% 3,694 0.33%
Lainnya 51,601 4.27% 23,441 1.87% 26,721 2.37%
TOTAL 1,208,454 100.00% 1,251,448 100.00% 1,113,482 100.00%
Sumber: Kantor Imigrasi Pulau Batam

Objek dan daya tarik wisata (ODTW) yang dimiliki Provinsi Batam lebih banyak
berupa ODTW alam yang berupa pantai yaitu sebesar 48%, kemudian ODTW
budaya berupa makam dan vihara sebesar 39% serta ODTW buatan berupa wisata
belanja, lapangan golf dan lain-lain sebesar 13%. Berikut merupakan beberapa
ODTW yang terdapat di Provinsi Batam.

SEBARAN DAYA TARIK WISATA DI BATAM

OBJEK WISATA ALAM OBJEK WISATA BUDAYA OBJEK WISATA BUATAN


Pantai Marina Kampung Jabi Kawasan Jembatan Tengku
Fisabilillah
Pantai Nongsa Kepulauan Abang Kawasan Jembatan Tuanku
Tambusai
Pantai Batu Besar Camp. Pengungsi Vietnam Lapangan Golf
Pantai Panau Pemakaman Nghia-Trang Wisata Belanja
Pantai Melur Vihara Quan Am Tu
Pantai Tanjung Cakang Pagoda
Pulau Talenjeh Klenteng Cetya Tridarma
Dompu Makam Jepang
Sembur Desa Wisata Setokok
Pulau Belakang Padang Desa Wisata Batu Besar
Pulau Lengkana Maha Vihara Duta Maitreya
Pantai Bahagia Vihara Budi Bakti

12
OBJEK WISATA ALAM OBJEK WISATA BUDAYA OBJEK WISATA BUATAN
Pulau Manis Makam Keramat Sekupang
Sengkilak Makam Keramat H. Daeng
Fuang
Dendang
Pulau Bulang Lintang

3.3. Pemrograman Fasilitas (facility programming)


Salah satu proses penting dalam perencanaan tata ruang adalah, identifikasi
kebutuhan fasilitas yang dalam hal ini disesuaikan dengan permintaan pasar. Secara
umum, identifikasi kebutuhan fasilitas bagi pengembangan Kawasan Wisata Terpadu
Nongsa dalam tahap awal ini dapat disimak pada matrik dihalaman sebelah:

13
1. EDUCATION AND TRAINING: MARITIM DAN TOURISM ACADEMY

FASILITAS ATRAKSI DAN


FASILITAS UTAMA MARKET KETERANGAN
PENDUKUNG AKTIVITAS
I. Kampus: Guest house Aktivitas Kalangan Sebaiknya dekat pantai, dok
Kantor, Infrastruktur: mahasiswa (kegiatan pelajar/pemuda di kapal/ marina/ pelabuhan, atau
Access, transportasi, belajar & praktikum) Indonesia. semacamnya
Auditorium
telekomunikasi, air, listrik Seminar dan Kalangan Sebaiknya tata lingkungan
Ruang Kelas,
Workshop akademis pelajar/pemuda di dibuat senyaman mungkin,
Ruang Simulasi, Singapore. misalnya dengan menanam
Display hasil
Perpustakaan, karya mahasiswa Kalangan pepohaonan, ponds, dll
Lab. Bahasa Fasilitas pelajar/pemuda dari Bebas polusi, dengan
Lab. Computer (Internet kampus negara atau kawasan memperluas buffer area atau
centre) lain, khususnya Malaysia memanfaatkan vegetasi sebagai
Gaya arsitektur
filter.
Tempat Parkir,
Public area seperti Kantin,
taman,
Sitting area.
Fasilitas Olah raga
(misalnya,
Lap: Sepakbola, bola
basket, voli, tenis)
Koperasi siswa
Klinik kesehatan

II. Akademi Maritime:


Full mission ship
maneuvering/bridge
simulator,
Radar and ARPA simulator
Liquid cargo simulator

14
FASILITAS ATRAKSI DAN
FASILITAS UTAMA MARKET KETERANGAN
PENDUKUNG AKTIVITAS
GMDSS simulator
CBT / computer laboratory
Engine room simulator ,
Navigational electronic
laboratory / simulato
Cargo handling laboratory
Marine engineering
laboratory
Boiler simulator /
laboratory
Electric and electronic
laboratory
Automatic control system
laboratory, etc

III. Akademi Pariwisata:


Kitchen simulator
cooking praktikum
Bar Simulator room
Baverages praktikum
Dinning simulator
room service praktikum
Bedroom simulator
room housekeeping
praktikum

15
FASILITAS ATRAKSI DAN
FASILITAS UTAMA MARKET KETERANGAN
PENDUKUNG AKTIVITAS
2. SUPPORTING CRUISE
ACTIVITIES
Pelabuhan atau
Mooring buoys; jika tidak
tersedia pelabuhan, akan
dibutuhkan transportasi
penghubung ke daratan
Management office &
immigration,
Security
post/lifeguard station; jika
tidak ada pelabuhan,
maka dibutuhkan sebuah
receiving area
Towing boats berthing
area
Fire station / Fire
fighting facilities
Walk on harbor with
lighting
Water supply to
harbor
Gasoline and diesel
fuel station

Justifikasi :
Besarnya potensi berkembangnya kativitas wisata dan bisnis di Pulau batam, khususnya di kawasan Nongsa, telah melahirkan peluang bagi
Indonesia, khususnya badan Otorita Batam bekerjasama dengan sektor swasta untuk menyediakan apa yang selalu dibutuhkan dalam
pengembangan industri, yaitu sumber daya manusia yang berkualitas dan memadai dalamjumlah.

16
Pengembangan fasilitas pendidikan dan pelatihan : Marine Academy and Tourism Academy, akan dapat mendorong perkembangan
aktivitas wisata bahari dan pariwisata pada umumnya, khususnya aktivitas wisata kapal pesiar yang sedang menjadi salah satu trend wisata di
kawasan Asia Tenggara. Kampus ini memiliki dua jrusan besar yang nantinya akan berkolaborasi, yaitu Marine Academy (mendidik dan melatih
operasionalisasi kapal) dan Tourism Academy (melatih dan mendidik kegiatan pelayanan dalam industri jasa khususny di dalam kapal pesiar).
Kawasan Wisata terpadu Nongsa akan menangkap pasar potensial yang selama ini diwadahi oleh Singapore, Malaysia dan negara-negara
pesaing di kawasan Asia Tenggara lainnya.

17
2. Rejuvenasi dan Pusat Kegiatan Medis

FASILITAS ATRAKSI DAN


FASILITAS UTAMA MARKET KETERANGAN
PENDUKUNG AKTIVITAS
Gaya cottage untuk fasilitas Aktivitas pasien Fasilitas serupa pada Sebaiknya menggunakan
rumah sakit dan perawat negara lain (yang nama rejuvenation dan Medikal
for emergencies, day-care Fasilitas memberikan center
surgery etc Gaya arsitektur layanan/produk serupa: Pemanfaatan peralatan
It will work with 3 other bangunan 1.Bangkok High Tech
centres: Lingkungan 2.Singapore Has to be first class
Parking (surroungdings) 3.Jakarta operation, with efficient,
Administrative centre to 4.Kuala Lumpur knowledgeable personnel,
coordinate operations as well as telecommunications, atmosphere
client relations and bookings for
all 4 centres
Technical and support
services including storage,
delivery etc.
Medical staff quarters
Visitor centre gift shop,
waiting area, snack bar/
cafeteria,
Support staff quarters
locker room, showers, dining
room, parking
Pusat rehabilitasi Pasar Potensial secara Tidak menduplikasi fasilitas
Setelah terkena strokes, umum: di Singapura, tetapi berkoordinasi
cidera, atau operasi Singapore dan kerjasama dengan Singapura
residents Tidak merebut pasar
Expatriates in Singapura tetapi menyediakan
Singapore pelayanan yang Singapura tidak
Bangkok miliki
Malaysia,
khususnya KL
Indonesia
khususnya kota besara :

18
FASILITAS ATRAKSI DAN
FASILITAS UTAMA MARKET KETERANGAN
PENDUKUNG AKTIVITAS
Jakarta, Surabaya +
Batam
Rejuvination centre: Berdasarkan asumsi pada
Health Screening hasil analisis pasar bahwa
Wellness Centre kamar yang disediakan
Spa harus cukup besar untuk
Operasi plastik penggunaan keluarga
Villa yang lengkap dengan Pertunjukan seni Pasar utama untuk produk Sebaiknya ditempatkan di
fasilitas penunjang dengan dan budaya bersama ini adalah lokasi yang jauh dari kebisingan
kapasitas 1-3 kamar tidur masyarakat lokal. Singapore Pertahankan unsur alami
Community centre Ikut serta dalam Jakarta Pembatasan sirkulasi,
fasilitas olah raga dan hobbi, kegiatan masyarakat Kuala Lumpur frekuensi, serta kapasitas
sebagai aktivitas para klien sehari-hari kunjungan yang terlalu tinggi
dengan seting seperti lingkungan Sebaiknya bersifat
masyarakat pada umumnya memberdayakan masyarakat
Fasilitas transportasi (untuk Tersedianya berbagai
memudahkan pada pilihan layanan pemenuhan
klien/pengguna jasa, tidak perlu kebutuhan pribadi
menggunakan kendaraan sendiri)
Fasilitas darurat medis Semua kebutuhan
Fasilitas belanja: basic dibayarkan berdasarkan kontrak
shopping, groceries, dry cleaning, yang sifatnya periodik (misalnya
penyewaan video/DVD, apotik, berdasarkan bulan)
kantor pos/kurir
Personal services seperti
pembantu, tukang kebun, tukang
masak, physical therapy, layanan
suster perawat, secretarial

Justifikasi :

Kesehatan adalah keinginan dan kebutuhan setiap orang, dan untuk mendapatkannya sering harus mengorbankan materi yang tidak sedikit,
dan mengunjungi destinasi-destinasi tertentu yang menyediakan layanan kesehatan atau bantuan medis yang dibutuhkan.

19
150.000 orang per tahun (30-40% orang Indonesia) target tahun 2012 sebanyak 1 juta orang, dan Nongsa dengan fasilitas kesehatannya akan
mempermudah bagi masyarakat Indonesia yang membutuhkan layanan dan bantuan medis, artinya tidak perlu lagi pergi ke Singapore, dan
tentunya mengeluarkan biaya yang relatif lebih sedikit.

Tren-tren terkini di kalangan wisatawan


Gaya hidup aktif (Active Lifestyle)
Pola hidup Sehat (Movement toward Wellness) makanan dan masakan; spa dan kembali ke akar tradisi
Warga senior (lansia) yang aktif Silver Market
Pariwisata Medis (Medicine Tourism)

Isu-isu terkait
WTO bersama dengan WHO menyediakan informasi keselamatan dan keamanan yang dikeluarkan untuk kantor pariwisata dan
usaha wisata dalam dua brosur yaitu Travellers Health Abroad dan Health Information and Formalities in International Travel.
Setiap daerah tujuan wisata dihimbau untuk membuat brosur panduan keselamatan dan keamanan wisatawan, berdasarkan pada
panduan dasar yang ditentukan oleh WTO.
Leaflet The Passport Against AIDS yang diperuntukkan khusus bagi wisatawan remaja yang ingin bepergian.
Penerbitan Travel Information Manual oleh WTO yang berisi mengenai perusahaan-perusahaan penyedia medical assistance serta
fasilitas kesehatan lainnya yang dimiliki oleh daerah tujuan wisata

20
3. Technopark

FASILITAS ATRAKSI DAN


FASILITAS UTAMA MARKET KETERANGAN
PENDUKUNG AKTIVITAS
Gallery Visitor center : Animation Anak-anak Desain bangunan dan
Souvenir shop loket, ruang tunggu, pusat workshop Keluarga struktur harus mampu menunjang
Library layanan internet Hasil karya para Sekolah (group) peralatan mahal yang rentan
Theater / cinema house Pusat Administrasi animator Animator lovers Desain bangunan cukup
Information center dan staf: ruang locker, Penayangan film Industri perfilman besar dan luas agar mampu
Animation studios : toilet, gudang, sanitasi dengan menggunakan (Indonesia, Singapore, menampung proses produksi
laboratorium animasi, dan hyginitas, dan lainnya peralatan modern dan Malaysia) (setting film)
Animation training center Parking area canggih Desain bangunan yang
3 D cinema Pementasan bertema teknologi dan futuristik
Miniatur park teater budaya secara
F & B facilities : cafetaria, live dengan
snack bar menggunakan peralatan
berteknologi tinggi
(Animator's
Clinic)

Justifikasi :

Perkembangan teknologi dalam beberapa pada era sekarang ini menciptakan implikasi yang bermacam-macam dan salah satunya terhadap
penciptaan atau pengembangan pariwisata yang berbasis teknologi baik dalam sistem maupun tipologi atraksi dan fasilitas pendukungnya.
Indonesia memiliki beberapa atraksi wisata yang berbasiskan teknologi, yakni Dunia Fantasi, Theater IMAX di TMII, dan Planetarium yang
kesemuanya berada di Jakarta. Singapore memiliki Discovery dan Science Center serta pada tahun 2005 akan dibangun Lucas Animation
Studio yang notabene memiliki atmosfer yang mendunia. Penciptaan techno park yang salah satunya dalam bentuk animation studio di
Kawasan Nongsa ini dimaksudkan untuk memberikan alternative attractiveness bagi pecinta animasi, science dan technology dengan

21
mengusung tema edukasi dan fun entertainment. Fungsi pembangunan techno park di Kawasan Nongsa ini adalah untuk merepresentasikan
temuan dan pengetahuan ilmiah yang dikemas dalam teknologi yang pada akhirnya akan membawa pengunjung ke dalam suasana yang
seolah-olah nyata dan dinamis. Pasar sasaran dari pembangunan atraksi dan fasiltas ini adalah siswa sekolah dan anak-anak yang melakukan
kunjungan ke Nongsa bersama dengan keluarganya. Animation studio sebagai salah satu atraksi yang terdapat dalam technopark berfungsi
sebagai perwujudan kemajuan teknologi yang saat ini sangat diminati (terbukti bahwa film-film animasi banyak digemari oleh berbagai kalangan
dan semua umur). Penciptaan animation studio di Kawasan Nongsa ini diperuntukkan bagi khususnya pecinta animasi dalam bentuk kartun
maupun film dan pada umumnya adalah untuk kepentingan interactive recreation activity, dimana pengunjung dapat melakukan praktek
pembuatan karya animasi.

4. Community Center

FASILITAS ATRAKSI DAN


FASILITAS UTAMA MARKET KETERANGAN
PENDUKUNG AKTIVITAS
Community centre, yang Fasilitas olah Sistim tata ruang Pada dasarnya adalah seluruh Fasilitas ini
sifatnya memberikan layanan raga dan gaya arsitektural elemen yang ada dalam harus mampu
kepada seluruh masyarakat Stasiun/pos Dapat nongsa, khususnya elemen menampung orang
dan pengunjung pilisi difungsikan sebagai pelayanan publik/masyarakat dalam jumlah besar
menjembatani kebutuhan Layanan pusat informasi nongsa Masyarakat lokal di Lokasi
masyarakat lokal, dan pelaku kesehatan dan juga sebagai Nongsa penetapannya harus
industri (melayani keluhan- Stasiun/pos distribution poin utama Para pada area-area
keluhan yang ada) pemadam bagi pasar short stay pengunjung/wisatawan dengan carrying
Ruang Workshop dan kebakaran Kalangan industri capacity yang
pusat layanan media Tempat memadai
Fasilitas olahraga (basket, peribadatan Fasilitas ini
Wadah pengembangan Taman dapat menjadi pusat
kepemudaan kontrol seluruh
Layanan belanja aktivitas yang ada di
Sekolah (SD, SLTP, SMU) Nongsa
Perpustakaan umum
Program kemasyarakatan
Program pemerintahan
Pusat koordinasi
masyarakat dan industr

22
Justifikasi :
Sebagai salah satu tujuan pengembangan kawasan wisata terpadu adalah meningkatkan kondisi masyarakat atau dengan kata lain menata
kehidupan masyarakat agar lebih baik melalui serangkaian program pemberdayaan masyarakat, capacity & institutional building. Salah satu
konsep untuk mencapai hal tersebut adalah pembuatan community center yang pada dasarnya juga diperuntukkan bagi wisatawan dan
kalangan ekspatriat yang tinggal di Kawasan Nongsa tersebut. Semua hal yang menyangkut aktivitas masyarakat dan pengunjung di Kawasan
Nongsa akan diakomodasi dalam community center ini, mulai dari penciptaan infrastrutur, sarana telekomunikasi, transportasi, kesehatan,
pendidikan, olahraga, sampai dengan pemenuhan kebutuhan media akan terintegrasi di community center ini.
4. Town Square

FASILITAS ATRAKSI DAN


FASILITAS UTAMA MARKET KETERANGAN
PENDUKUNG AKTIVITAS
Pusat perbelanjaan Transportasi Merupakan Seluruh elemen Fasilitas ini harus
Pusat aktivitas seni Pusat fasilitas pusat kegiatan bagi yang ada di Nongsa mampu menampung orang
dan budaya publik seperti masyarakat umum (Batam secara umum) dalam jumlah besar
Pusat aktivitas hiburan perbankan, ATM, pos, dan pengunjung Lokasi
Pusat peribadatan telekomunikasi, dan kawasan Nongsa penetapannya harus pada
Pusat wisata kuliner lainnya area-area dengan carrying
Gallery Bussiness center capacity yang memadai
Gaya arsitektur dan
tat ruang menjadi kunci
sukses

Justifikasi :

Town square merupakan fasilitas perbelanjaan yang terpadu, dimana di dalamnya merupakan kombinasi antara pemenuhan kebutuhan
rekreasi dan kebutuhan belanja. Konsep yang akan mendasari pembangunan fasilitas ini adalah natural dan terfragmen sesuai dengan tema-
tema pengembangan dari masing-masing fasilitas yang terdapat di dalamnya. Fasilitas ini pada dasarnya akan menjadi krusial mengingat
sebagaian besar pasar sasaran yang terdapat di kawasan Nongsa memiliki motivasi untuk melakukan aktivitas belanja.

23
FACILITY PROGRAMMING MATRIX PADA KAWASAN PENGEMBANGAN NONGSA - BATAM

*) Dibutuhkankan statistik tingkat kunjungan pada masing-masing objek dan fasilitas eksisting

Asumsi Asumsi Standar


Luas Market Program Kebutuhan
Facility Programming Fungsi Atraksi Aktivitas Tingkat Tingkat Kebutuhan
(ha) Segment Remarks Ruang
Partisipasi Kepadatan Ruang
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
ZONA PENGEMBANGAN
LEISURE, ENTERTAINMENT,
SHOPPING
Fasilitas :
a.
b.
c.

ZONA PENGEMBANGAN
MARINE EDUCATION &
TRAINING CENTER
Fasilitas :
a.
b.
c.

24
Asumsi Asumsi Standar
Luas Market Program Kebutuhan
Facility Programming Fungsi Atraksi Aktivitas Tingkat Tingkat Kebutuhan
(ha) Segment Remarks Ruang
Partisipasi Kepadatan Ruang
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
ZONA PENGEMBANGAN
TECHNO PARK
Fasilitas :
a.
b.
c.

ZONA PENGEMBANGAN
RETIREMENT VILLAGE
Fasilitas :
a.
b.
c.
ZONA PENGEMBANGAN
REJUVENATION & MEDICAL
CENTER
Fasilitas :
a.
b.
c.

ZONA PENGEMBANGAN
COMMUNITY CENTER
Fasilitas :
a.
b.
c.

25
26

Anda mungkin juga menyukai