Anda di halaman 1dari 4

I.

PENDAHULUAN

Sehubungan dengan peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik


Indonesia nomor 49 Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi,
standar kompetensi Ahli Teknologi Laboratorium Medik harus disusun dengan
mengacu kepada standar Internasional (IFBLS) serta kebutuhan pelayanan
laboratorium medik di Indonesia. Sehingga dalam penyusunan kurikulum pada tiap
perguruan tinggi diharapkan sesuai dengan standar kompetensi tersebut yang
dijadikan acuan oleh institusi pendidikan maupun institusi pelayanan. Harmonisasi
antara pendidikan, pelayanan dan organisasi profesi dalam pengembangan
kompetensi ahli teknologi laboratorium medik, merupakan hal penting untuk
meningkatkan mutu profesionalisme. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
serta tuntutan masyarakat akan pelayanan laboratorium medik yang bermutu atau
terstandar secara nasional maupun internasional, menuntut profesi ahli teknologi
laboratorium medik agar senantiasa meningkatkan daya saing dengan kesetaraan
kompetensi secara internasional.
Dalam penyusunan kurikulum, perguruan tinggi harus mengacu pada
permendikbud No. 73 Tahun 2013 tentang Penerapan KKNI pada bidang endidikan
tinggi sehubungan dengan nomenklatur dan standar kompetensi lulusan. Sementara
penerapan KKNI pada kurikulum dianggap belum secara optimal tergambarkan
secara spesifik dan profil belum menggambarkan peran strategis sarjana terapan di
laboratorium. Capaian pembelajaran belum secara signifikan berbeda dengan diploma
3 dan bahan kajian secara substansial masih belum berbeda secara signifikan dengan
diploma 3. Berdasarkan hal tersebut sehingga perlu dibuat pengembangan terhadap
kurikulum baik inti maupun institusional yang mengacu kepada KKNI dan Standar
nasional Pendidikan tinggi Permenristekdikti No. 44 Tahun 2014.
Stikes Mandala Waluya Kendari sebagai salah satu perguruan tinggi swasta yang
bertujuan untuk menghasilkan kompetensi lulusan yang unggul, berkualitas,
professional dan berdaya saing dibidang molekuler dianggap perlu melakukan
pengkajian pengembangan mutu kurikulum D-IV Teknologi Laboratorium Medik
yang telah digunakan pada tahun akademik 2014/2015 menyesuaikan standar
nasional pendidikan tinggi tersebut dalam pengembangan dan penerapan kurikulum
di STIKES Mandala Waluya Kendari sebagai tanggung jawab program studi.

II.RUMUSAN MASALAH
1. Penerapan KKNI pada kurikulum belum secara optimal tergambarkan secara
spesifik
2. Profil belum menggambarkan peran strategis sarjana terapan di laboratorium
3. Capaian pembelajaran belum secara signifikan berbeda dengan Diploma 3
4. Bahan kajian secara substansial masih belum berbeda secara signifikan
dengan diploma 3
5. Perlu penyesuaian terhadap beberapa regulasi yang ada, serta pengembangan
terhadap kurikulum baik inti maupun institusional program studi D-IV Analis
Kesehatan STIKES Mandala Waluya Kendari

III. TUJUAN

1. Menyesuaikan Kompetensi Utama Ahli Teknologi Laboratorium Kesehatan


yang ditetapkan oleh kalangan Perguruan Tinggi, masyarakat profesi dan
pengguna lulusan sesuai dengan profesi lulusan yang berbasis KKNI dan SN
DIKTI.
2. Menambahkan mata kuliah penciri dalam kurikulum D-IV TLM STIKES
Mandala Waluya Kendari atau kurikulum Institusional Kompetensi
Pendukung dan lainnya oleh program studi.
Kurikulum Inti & Institusional
Kurikulum Inti merupakan bahan kajian yang harus dicakup dalam suatu
program studi yang dirumuskan dalam kurikulum yang berlaku secara
nasional
Kurikulum Inti mencakup
Kompetensi Utama
ditetapkan oleh kalangan Perguruan Tinggi, masyarakat profesi dan
pengguna lulusan
Bobot : 40-80%
Kurikulum Institusional adalah bagian dari kurikulum yang berkenaan dengan
keadaan dan kebutuhan lingkungan serta ciri-ciri khas masing-masing institusi
pendidikan
Kurikulum Institusional mencakup
Kompetensi Pendukung dan lainnya
ditetapkan oleh Institusi penyelenggara program studi
Bobot : 20-40%

Anda mungkin juga menyukai