Anda di halaman 1dari 7

PROPOSAL KEPERAWATAN JIWA TERAPI AKTIVITAS

KELOMPOK: STIMULASI PERSEPSI


DI RUMAH SAKIT JIWA MARZOEKI MAHDI
BOGOR

DI SUSUN OLEH :
1. ADELIA ANGGRAINI
2. BERNIKA MUTIARA
3. DHARMA AULIA
4. INDRA BAYU HADI SAPUTRA
5. JEMY ANDHIKA FALIANDRA
6. JUNAEDY
7. LESTARI ANTIKA RINI
8. MAULI SEPRINDA
9. AGUNG SETIAWAN

AKADEMI KEPERAWATAN BUNDA DELIMA


BANDAR LAMPUNG
2014

BAB I

1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kelompok adalah kumpulan individu yang memiliki hubungan satu dengan yang
lain, saling bergantung dan mempunyai norma yang sama (Stuart dan Laraia, 2001. dalam
Keliat, 2004). Anggota kelompok mungkin datang dari berbagai latar belakang yang
harus ditangani sesuai dengan keadaannya, seperti agresif, takut, kebencian, kompetitif,
kesamaan, ketidaksamaan, kesukaan,dan menarik (Yalom, 1995. dalam dalam Keliat,
2004). Semua kondisi ini akan memengaruhi dinamika kelompok, ketika anggota
kelompok member dan menerima umpan balik yang berarti dalam berbagai interaksi
yang terjadi dalam kelompok (Keliat, 2004).

Terapi aktivitas kelompok merupakan salah satu terapi modalitas yang dilakukan
perawat kepada kelompok klien yang mempunyai masalah keperawatan yang sama.
Aktivitas digunakan sebagai terapi dan kelompok digunakan sebagai target asuhan. Di
dalam kelompok terjadi dinamika interaksi yang saling bergantung, saling membutuhkan,
dan menjadi laboratorium tempat klien berlatih perilaku baru yang adaptif untuk
memperbaiki perilaku lama yang maladaptive.

Tindakan keperawatan yang ditujukan pada sistem klien, baik secara individu,
keluarga, kelompok, dan masyarakat merupakan upaya menyeluruh dalam menyelesaikan
masalah klien. Terapi aktivitas kelompok merupakan terapi modalitas keperawatan untuk
ditujukan pada kelompok klien dengan masalah yang sama. Terapi aktivitas kelompok
yang dikembangkan adalah sosialisasi, stimulasi persepsi, stimulasi sensori, dan orientasi
realita (Keliat, 2004).

Atas dasar itu, kami melakukan terapi aktivitas kelompok stimulasi persepsi
(halusinasi) dengan harapan klien dapat mengontrol halusinasinya dan dapat beraktivitas
tanpa ada halusinasi yang mengikutinya.

B. Tujuan

1.Tujuan Umum

Klien dapat berespon terhadap stimulus panca indra yang diberikan.

2. Tujuan Khusus

a. Klien dapat menyebutkan nama gambar yang dilihat

b. Klien dapat memberikan pendapat terhadap isi gambar

c. Klien dapat memberikan tanggapan terhadap pendapat klien lain

BAB II
ISI

2
A. Konsep TAK

1. Kriteria anggota kelompok

a. Klien yang mengikuti TAK stimulasi persepsi adalah klien yang sudah mampu
mengontrol halusinasi, isolasi sosial, menarik diri, harga diri rendah.
b. Klien sudah kooperatif
c. Klien yang mengikuti TAK ini tidak mengalami perilaku agresif atau mengamuk
dalam keadaan tenang.

2. Proses seleksi
a. Perawat mengidentifikasi jenis TAK yang akan diberikan yaitu TAK stimulasi
persepsi
b. Perawat mengidentifikasi masalah keperawatan klien yaitu klien
dengan halusinasi, isolasi sosial, menarik diri, harga diri rendah.
c. Perawat mengidentifikasi jumlah klien dengan dengan halusinasi, isolasi sosial,
menarik diri, harga diri rendah.
d. Koordinasi dengan perawat
e. Kontrak dengan pasien

3. Uraian struktur kelompok


a. Tempat Pertemuan : Ruangan Arimbi
b. Hari/Tanggal/Jam : Selasa/22 April 2014/Pkl 10.00-10.30 WIB
c. Lama : 30 menit
d. Jumlah Anggota : 9 orang
e. Perilaku yang Diharapkan : Peserta dapat mengungkapkan pendapat dari gambar
yang diperlihatkan
f. Metode : Diskusi dan dinamika kelompok

4. Pengorganisasian
1) Leader : Bernika Mutiara
Tugas :
a. Menyiapkan proposal kegiatan.
b. Menyampaikan tujuan dan peraturan kegiatan (memberi arahan).
c. Menjelaskan metode kegiatan.
d. Mamimpin terapi aktivitas kelompok dengan baik dan tertib.
2) Co Leader : Junaedy
Tugas :
a. Mengingatkan leader jika kegiatan menyimpang dan ada yang ketinggalan dalam
penyampaian.

3) Fasilitator : Indra Bayu, Jemmy Andhika, Dharma Aulia, Agung Setiawan, Mauli
Seprinda, Adelia Anggraini.
Tugas :
a. Menjaga kelompok tetap fokus.
b. Menyediakan fasilitas selama kegiatan berlangsung.
c. Memotivasi klien yang kurang aktif.
d. Menjadi role model
4) Observer : Lestari Atika Rini
Tugas :
a. Mengobservasi jalannya proses kegiatan
b. Mencatat perilaku verbal dan nonverbal klien selama kegiatan berlangsung
5. Setting
1. Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran.

3
2. Ruangan nyaman dan terang.

P
F

L Co. L

Keterangan :

F : fasilitator
P : peserta
L : leader
Co. L :co. leader
O : observer
6. Jumlah Anggota/Klien : 9 orang
1. Ny.Erni 4. Ny.Rahma 7.Ny. Dedeh
2. Ny.Ginah 5. Ny.Ana 8.Ny. Nurhalimah
3. Ny.Eni 6. Ny.Herlita 9.Ny. Eti

7. Media
1. Beberapa gambar
2. Buku catatan dan pulpen
3. Jadwal kegiatan

8. Metode
1. Dinamika kelompok
2. Diskusi dan Tanya jawab

B. Konsep Stimulasi
Langkah kegiatan
1. Persiapan
a. Membuat kontrak dengan klien tentang TAK.
b. Menyiapkan alat dan tempat bersama.
2. Orientasi
a. Salam terapeutik
Selamat pagi ibu, apa kabar ibu hari ini ?
b. Evaluasi/validasi
a) Menanyakan perasaan klien saat ini
Bagaimana perasaan bapak/ibu saat ini ?
b) Menanyakan masalah yang dirasakan ibu-ibu apakah ada masalah yang
dirasakan saat ini ?
c) Menanyakan penerapan TAK yang lalu
Bagaimana kegiatan TAK dengan kegiatan membaca kemaren apakah
menyenangkan ?, atau ada yang masih kurang ?
c. Kontrak

4
a) Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu melihat gambar.
b) Menjelaskan aturan main sebagai berikut :
Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus meminta izin
kepada terapis.
Lama kegiatan 45 menit.
Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai.
3. Tahap kerja
a. Tentukan 1 dan 2 gambar yang umum dikenal orang.
b. Tunjukan gambar kepada klien (jika besar dapat di depan saja, jika kecil
diedarkan).
c. Tanyakan pendapat seorang klien mengenai gambar yang dilihat.
d. Tanyakan pendapat klien lain terhadap pendapat klien sebelumnya.
e. Berikan pujian/penghargaan atas kemampuan klien member pendapat.
f. Ulangi c, d, dan e sampai semua klien mendapat kesempatan.
g. Beri kesimpulan pada tiap gambar yang dipaparkan.

4. Tahap terminasi
a. Evaluasi
a) Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
b) Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
b. Tindak lanjut
a) Menganjurkan klien melatih melihat gambar (di TV, koran, majalah, album)
dan mendiskusikannya kepada oang lain.
b) Membuat jadwal melihat gambar.
c. Kontrak yang akan datang
a) Menyepakati kegiatan TAK yang akan datang.
b) Menyepakati waktu dan tempat.

5
BAB IV

PENUTUP

Evaluasi dan Dokumentasi

Evaluasi. Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja. Aspek
yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk TAK stimulasi
persepsi umum sesi 3 kemampuan yang diharapkan adalah member pendapat tentang gambar,
member tanggapan terhadap pendapat klien lain, dan mengikuti kegiatan sampai selesai.
Formulir evaluasi sebagai berikut

Sesi 3 : TAK

Stimulasi persepsi umum

Kemampuan persepsi : Melihat gambar

No Aspek yang diniliai Nama Klien


.
1 Member pendapat tentang gambar

2 Member tanggapan terhadap


pendapat klien lain
3 Mengikuti kegiatan sampai selesai

Petunjuk:

1. Dibawah judul nama klien, tulis nama panggialan klien yang ikut TAK.
2. Untuk tiap klien, semua aspek dinilai dengan member tanda ( ) atau (x) jika tidak
ditemukan.

Dokumentasi

Dokumentasi kemapuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses keperawatan
tiap klien. Contoh catatan : klien mengikuti TAK stimulasi persepsi (melihat gambar), klien tidak
mampu mempersepsikan dan member tanggapan, namun mengikuti kegiatan sampai selesai.
Anjurkan klien mengikuti TAK stimulasi sensori.

6
DAFTAR PUSTAKA

Depkes RI. 2000. Keperawatan Jiwa Teori dan Tindakan Keperawatan. Jakarta: DirjenYanmed

Herawaty, Netty. 1999. Materi Kuliah Terapi Aktivitas Kelompok. Jakarta : EGC.

Keliat, Budi Anna dan Akemat. 2004. Keperawatan Jiwa: terapi aktivitas kelompok. Editor:
Monica Ester. Jakarta: EGC

Stuart, Gail Wiscart & Sandra J. Sundeen. 1995. Buku Saku Keperawatan Jiwa. Edisi
3. Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai