A. Tujuan Pembelajaran
Siswa mampu
- Menganalisis dampak kerusakan tanah bagi kehidupan
- Menjelaskan usaha mengurangi erosi tanah
- Upaya pengolahan lahan kritis
B. Materi Pembelajaran
- Erosi Tanah dan Dampaknya terhadap Kehidupan
- Usaha Mengurangi Erosi Tanah
- Upaya pengolahan lahan kritis
C. Metode Pembelajaran
Diskusi, life skills, penugasan
Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
F. Penilaian
Jenis tagihan : Unjuk kerja
Bentuk tagihan : Diskusi
Bahan diskusi : Diskusikanlah pemanfaatan lahan kritis di sekolah menjadi lahan
potensial !
Rubrik Penilaian
Deskripsi
Indikator Pencapaian Kompetensi Nilai kualitatif Nilai kuantitatif
(Alasan)
Penguasaan materi
Kemampuan melakukan analisis
Kemampuan menyampaikan pendapat
Partisipasi dalam diskusi
Partisipasi dalam kelompok
Kemampuan penggunaan bahasa yang
baik dalam analisis
Nilai rata-rata
Komentar
Kriteria Penilaian:
Nilai kualitatif Nilai kuantitatif
Memuaskan 4 > 80
Baik 3 68 - 79
Cukup 2 56 - 67
Kurang 1 < 55
Kunci Jawaban
I. Pilihan Ganda
A. e F. d
B. b G. d
C. e H. c
D. b I. b
E. c J. b
II. Essai
1. Proses terbentuknya tanah merupakan hasil dari proses pelapukan batuan pada siklus geologi.
Hasil kegiatan bersama yang terjadi karena proses pelapukan fisik dam kimia terhadap bahan
induk tanah yang dipengaruhi oleh faktor-faktor pendukung lainnya, seperti iklim, organisme,
topografi, dan waktu.
2. Dampak erosi terhadap kehidupan manusia antara lain sebagai berikut.
Tanah yang tererosi tidak dapat ditanami karena kesuburannya berkurang, sehingga akan
merugikan masyarakat sekitar.
Erosi tanah dapat menimbulkan tanah longsor yang dapat menyebabkan kehilangan nyawa
dan harta benda manusia.
3. Konservasi tanah dengan metode vegetatif adalah pengelolaan atau penanaman tanaman dengan
berbagai cara sebagai upaya menekan laju erosi dan aliran permukaan. Konservasi tanah tersebut
dapat dilakukan melalui empat cara, yaitu penanaman tanaman penutup tanah, penanaman strip
(strip cropping), penanaman berganda (multiple cropping), dan penghutanan kembali (reboisasi).
4. Konservasi tanah dengan cara penanaman berganda adalah sistem penanaman dengan
menggunakan beberapa jenis tanaman yang ditanam secara bersamaan, disisipkan, atau digilir
pada sebidang tanah. Adapun keuntungannya antara lain sebagai berikut.
Tanah akan selalu tertutup oleh vegetasi.
Pengolahan tanah dapat dikurangi.
Dapat menekan populasi hama dan penyakit tanaman.
Dapat mengurangi pengangguran musiman.
Intensitas penggunaan lahan semakin tinggi.
Tanah tidak akan kehilangan unsur hara tertentu.
5. Terasering adalah penanaman dengan membuat teras-teras yang dilakukan untuk mengurangi
panjang lereng dan menahan atau memperkecil aliran permukaan agar air dapat meresap ke dalam
tanah. Jenis terasering antara lain teras datar, teras kredit, teras pematang, dan teras bangku.
PERKEBUNAN SAYUR