Anda di halaman 1dari 4

Nama : Lisa Septidiana

NIM : 1141420031
Prodi : Teknik Kimia
TUGAS UTILITAS

DEFINISI KOROSI
Korosi adalah teroksidasinya suatu logam. Korosi adalah kerusakan atau degradasi logam
1 reaksi dengan lingkungan yang korosif. Dalam kehidupan sehari-hari, besi yang teroksidasi
disebut dengan karat dengan rumus Fe2O3.xH2O. Proses perkaratan termasuk proses
elektrokimia, dimana logam Fe yang teroksidasi bertindak sebagai anode dan oksigen yang
terlarut dalam air yang ada pada permukaan besi bertindak sebagai katode.
Reaksi perkaratan:
Anode : Fe Fe2+ + 2 e
Katode : O2 + 2H2O 4e + 4 OH
Fe2+ yang dihasilkan, berangsur-angsur akan dioksidasi membentuk Fe3+. Sedangkan OH
akan bergabung dengan elektrolit yang ada di alam atau dengan ion H + dari terlarutnya oksida
asam (SO2, NO2) dari hasil perubahan dengan air hujan. Dari hasil reaksi di atas akan dihasilkan
karat dengan rumus senyawa Fe2O3.xH2O. Karat ini bersifat katalis untuk proses perkaratan
berikutnya yang disebut autokatalis.
a. Kerugian
Besi yang terkena korosi akan bersifat rapuh dan tidak ada kekuatan. Ini sangat
membahayakan kalau besi tersebut digunakan sebagai pondasi bangunan atau jembatan.
Senyawa karat juga membahayakan kesehatan, sehingga besi tidak bisa digunakan sebagai alat-
alat masak, alat-alat industri makanan/farmasi/kimia.
b. Pencegahan
Pencegahan besi dari perkaratan bisa dilakukan dengan cara berikut.
1) Proses pelapisan
Besi dilapisi dengan suatu zat yang sukar ditembus oksigen. Hal ini dilakukan dengan cara
dicat atau dilapisi dengan logam yang sukar teroksidasi. Logam yang digunakan adalah logam
yang terletak di sebelah kanan besi dalam deret volta (potensial reduksi lebih negatif dari besi).
Contohnya: logam perak, emas, platina, timah, dan nikel.
2) Proses katode pelindung (proteksi katodik)
Besi dilindungi dari korosi dengan menempatkan besi sebagai katode, bukan sebagai
anode. Dengan demikian besi dihubungkan dengan logam lain yang mudah teroksidasi, yaitu
logam di sebelah kiri besi dalam deret volta (logam dengan potensial reduksi lebih positif dari
besi).
Hanya saja logam Al dan Zn tidak bisa digunakan karena kedua logam tersebut mudah
teroksidasi, tetapi oksida yang terbentuk (A12O3/ZnO) bertindak sebagai inhibitor dengan cara
menutup rapat logam yang di dalamnya, sehingga oksigen tidak mampu masuk dan tidak
teroksidasi. Logam-logam alkali, seperti Na, K juga tidak bisa digunakan karena akan bereaksi
dengan adanya air. Logam yang paling sesuai untuk proteksi katodik adalah logam magnesium
(Mg). Logam Mg di sini bertindak sebagai anode dan akan terserang karat sampai habis, sedang
besi bertindak sebagai katode tidak mengalami korosi.
Korosi adalah peristiwa rusaknya logam karena reaksi dengan lingkungannya (Roberge,
1999). Definisi lainnya adalah korosi merupakan rusaknya logam karena adanya zat penyebab
korosi, korosi adalah fenomena elektrokimia dan hanya menyerang logam (Gunaltun, 2003).
Pada dasarnya peristiwa korosi adalah reaksi elektrokimia. Secara alami pada permukaan logam
dilapisi oleh suatu lapisan film oksida (FeO.OH). Pasivitas dari lapisan film ini akan rusak
karena adanya pengaruh dari lingkungan, misalnya adanya penurunan pH atau alkalinitas dari
lingkungan ataupun serangan dari ion-ion klorida. Pada proses korosi terjadi reaksi antara ion-
ion dan juga antar elektron. Anode adalah bagian dari permukaan logam dimana metal akan larut.
Reaksinya :
Fe 2 Fe2+ + 4e-
Dengan kata lain ion-ion besi Fe++ akan melarut dan elektron-elektron e- tetap tinggal
pada logam. Katode adalah bagian permukaan logam dimana elektron-elektron 4e- yang
tertinggal akan menuju kesana (oleh logam) dan bereaksi dengan O2 dan H2O.
O2 + H2O + 4e- > 4 OH-
Ion-ion 4 OH- di anode bergabung dengan ion 2 Fe2+ dan membentuk 2 Fe(OH)2. Oleh
kehadiran zat asam dan air maka terbentuk karat Fe2O3.
Reaksi perkaratan besi
a. Anoda: Fe(s) Fe2+ + 2e
Katoda: 2 H+ + 2 e- H2
2 H2O + O2 + 4e- 4OH-
b. 2H+ + 2H2O + O2 + 3Fe 3Fe2+ + 4OH- + H2
Fe(OH)2 oleh O2 di udara dioksidasi menjadi Fe2O3 . nH2O

Faktor yang berpengaruh


1. Kelembaban udara
2. Elektrolit
3. Zat terlarut pembentuk asam (CO2, SO2)
4. Adanya O2
5. Lapisan pada permukaan logam
6. Letak logam dalam deret potensial reduksi

Faktor yang Mempercepat Proses Perkaratan

Faktor-faktor yang mempercepat proses perkaratan antara lain:

1. adanya uap air (udara yang lembap),

2. adanya uap garam atau asam di udara,

3. permukaan logam yang tidak rata,

4. singgungan dengan logam lain.

Cara Mencegah Proses Perkaratan


Peristiwa perkaratan pada besi dapat dicegah dengan cara:

1. menghindarkan kontak langsung antara benda yang terbuat dari besi dengan oksigen atau
air. Ini dapat dilakukan dengan cara mengecat, melumuri besi dengan oli, membalut besi
dengan plastik, atau melapisi besi dengan timah;

2. memperhalus permukaan logam, misalnya diamplas;

3. mencegah logam agar tidak terkena uap garam atau asam;

4. menyimpan logam di tempat kering.

Anda mungkin juga menyukai