Anda di halaman 1dari 9

Tugas Pra UTS

Metode Pelaksanaan dan Alat Berat

Nama : Ahmad Rofid Faza


Nim : 41114320012
Fakultas : Teknik
Jurusan : Teknik Sipil
1. Sebutkan salah satu jenis bangunan bawah tanah ! dan sebutkan klasifikasi
terowongan!

Berdasarkan kegunaannya terowongan dapat dibagi kedalam 2 kelompok, yaitu :


1. Terowongan lalu lintas (Traffic Tunnel)
- Terowongan kereta api
- Terowongan jalan raya
- Terowongan pejalan kaki
- Terowongan navigasi
- Terowongan transportasi dibawah kota
- Terowongan transportasi ditambang bawah tanah
2. Terowongan Angkutan.
- Terowongan stasiun pembangkit listrik tenaga air
- Terowongan penyediaan air
- Terowongan untuk saluran air kotor
- Terowongan yang digunakan untuk kepentingan umum.
- Terowongan untuk angkutan di dalam daerah industri pabrik
Terowongan yang akan dibicarakan disini adalah merupakan struktur bawah tanah
(underground structure) sehingga untuk memenuhi tujuannya maka terowongan tersebut harus
dibuat dengan metoda khusus tanpa mengganggu permukaan tanah.
Disamping itu terowongan juga dapat dibuat dengan penggalian terbuka jika letaknya
tidak begitu jauh dari permukaan tanah. Sesudah konstruksi terowongan selesai maka ditimbun
lagi dengan tanah hasil galian sebelumnya, metode ini dikenal dengan istilah cut and cover.
2.1. TEROWONGAN LALU LINTAS (TRAFFIC TUNNEL)
Terowongan lalu lintas berfungsi untuk mengangkut material tambang atau barang dan
manusia sebagai media transportasi.

2.1.1. Terowongan kereta api


Diantara terowongan lalu lintas, tidak dapat disangsikan lagi bahwa yang terpenting
adalah terowongan kereta api. Kebanyakan terowongan kereta api ditemukan didaerah
pegunungan, tetapi ada juga yang dibangun dibawah sungai atau dibawah kota.
Terowongan Kereta Api Di Bawah Kota
Walaupun merupakan terowongan kereta api, terowongan kereta api dibawah kota
merupakan kelompok tersendiri dari terowongan kereta api, berbeda dengan terowongan jalan
raya dilihat dari sudut lokasi, metode kontruksi, material dan kegunaannya. Terowongan jalan
raya bentuk penampangnya tapal kuda (horse shoes). Sedangkan terowongan kereta api biasanya
bentuk penampangnya bulat, empat persegi panjang atau segi banyak (polygonal) tergantung dari
letaknya dibawah permukaan tanah. Yang menjadi rintangan untuk terowongan dibawah kota
adalah kerapatan dari bangunan diatas tanah, jaringan jalan dan gedung-gedung. Syarat utama
yang harus dipenuhi oleh terowongan kereta api dibawah kota dibedakan dengan terowongan
kereta api lainnya, yaitu:

Menambah persyaratan keamanan yang diakibatkan oleh rapatnya dan tingginya


kecepatan dari lalu lintas (bebas dari displacement dan deformasi dari rel dan dinding
terowongan).
Hati-hati water sealing.
Standar yang tinggi dari kebersihan dan peranginan (ventilation).

2.1.2. Terowongan Jalan Raya


Terowongan jalan raya dapat diklasifikasikan kedalam tiga macam kelompok :

Terowongan yang dibangun untuk kendaraan bermotor karena pesatnya pertambahan lalu
lintas jalan raya bersamaan dengan berkembangnya industri kendaraan bermotor.
Terowongan interkoneksi, melewati daerah berbukit didalam kota, berbeda dalam
dimensi dengan kelompok pertama. Terowongan ini biasanya merupakan lanjutan dari
jalan raya (jalan arteri) dan mempunyai bentuk penampang yang tinggi untuk
mendapatkan peranginan alam.
Terowongan yang melewati bawah sungai, didaerah perkotaan. Terowongan ini dibangun
untuk menggantikan jembatan disungai yang lalu lintas kapalnya padat karena seringnya
jembatan tersebut diangkat pada saat kapal lewat yang mengakibatkan lalu lintas terhenti.
2.1.3. Terowongan Pejalan Kaki
Terowongan ini termasuk kedalam kelompok terowongan jalan (road tunnel) tetapi
penampangnya lebih kecil, jari-jari belokannya pendek dan kemiringannya besar (lebih besar
dari 10%). Terowongan ini biasanya digunakan dibawah jalan raya yang ramai atau dibawah
sungai dan kanal sebagai tempat menyeberang bagi pejalan kaki.
2.1.4. Terowongan Navigasi.
Terowongan ini dibuat untuk kepentingan lalu lintas air di kanal-kanal dan sungai-sungai
yang menghubungkan satu kanal atau sungai ke kanal lainnya. Disamping itu juga dibuat untuk
menembus daerah pegunungan untuk memperpendek jarak dan memperlancar lalu lintas air. Hal
yang khusus dari terowongan navigasi adalah dinding (lining) terowongan yang kedap air
(impermeable), sambungan-sambungan dibuat secara hati-hati dan diberi penutup/ penyekat dan
bentuknya dibuat melebar agar tahan air pada saat kapal lewat sekecil mungkin.
Daerah-daerah yang mempunyai kemungkinan gerakan tektonik serta formasi dan
struktur batuannya banyak mengandung patahan dan rekahan yang mempunyai kecendrungan
akan bergeser maka terowongan navigasi ini sebaiknya tidak dibuat pada daerah tersebut.
2.1.5. Terowongan Transportasi Di Tambang Bawah Tanah.
Terowongan ini dibuat sebagai jalan masuk kedalam tambang bawah tanah yang
digunakan untuk lalu lintas para pekerja tambang, mengangkut peralatan tambang, mengangkut
batuan, dan bijih hasil penambangan. Pada umumnya terowongan ini dibuat pada massa batuan
yang sudah terganggu akibat kegiatan penambangan dan umur terowongan adalah sampai
kegiatan penambangan selesai. Penyangga didalam terowongan dan kekuatan batuan disekitar
terowongan sangat diperlukan dan harus direncanakan sebaik mungkin agar kegiatan
pengangkutan tidak terhenti dan keamanan para pekerja terjamin.

2.2. TEROWONGAN ANGKUT


Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa terowongan angkut berfungsi sebagai
media transportasi material atau barang dan manusia yang berguna untuk kepentingan
masyarakat banyak, seperti media penyalur aliran air untuk tenaga listrik dan sebagainya.
2.2.1. Terowongan Pada Pembangkit Listrik Tenaga Air
Air dialihkan atau dialirkan dari sungai atau reservoir untuk digunakan sebagai
pembangkit listrik di sebuah stasiun pembangkit yang letaknya lebih rendah. Terowongan ini
dapat dikatagorikan pada suatu kelompok utama berdasarkan kegunaannya. Terowongan yang
penampangnya terisi penuh oleh air langsung dari reservoir ke turbin disebut terowongan tekan
(pressure tunnel). Karena perbedaan ketinggian yang sangat besar maka terowongan akan
mengalami tekanan dari dalam yang sangat besar. Sedangkan terowongan yang dibuat untuk
mengalirkan air hanya dengan gravitasi dari suatu tempat ke tempat lainnya dibalik gunung atau
memindahkan aliran sungai dengan kemiringan kecil disebut sebagai terowongan saluran
(discharge tunnel).
Perbedaan antara kedua jenis terowongan ini adalah dalam hal beban yang diterima dan
bentuk penampangnya. Terowongan tekan menerima tekanan air dari dalam dan juga tekanan
luar yang diakibatkan oleh massa batuan dan air tanah. Untuk menahan resultan dari tegangan
tarik, yang paling baik dan paling ekonomis adalah jika bentuk penampang terowongan bulat.
Oleh karena itu terowongan tekan dibuat dengan bentuk penampang bulat atau tapal kuda.
Bentuk tapal kuda lebih cocok dengan metode pemboran yang dilakukan pada saat
penggalian. Untuk menahan gaya tarik maka dinding terowongan tekan harus dibuat dari beton
yang diperkuat. Terowongan saluran biasanya dirancang dengan bentuk penampangnya tapal
kuda sama dengan bentuk terowongan kereta api. Tekanan dalam oleh air biasanya kecil dan
dapat diabaikan, dibandingkan dengan tekanan dari massa batuan.
Kedua terowongan ini tidak dapat dibangun didaerah yang massa batuannya masih
bergerak dan tidak solid. Terowongan tekan sebaiknya tidak dibuat pada massa batuan yang
mengandung patahan atau crack yang saling berpotongan atau gerakan tektoniknya masih ada.

2.2.2. Terowongan Penyediaan Air


Terowongan ini sama dengan terowongan saluran yang telah dibahas sebelumnya,
perbedaannya hanya pada fungsi kedua terowongan tersebut. Fungsi dari terowongan penyediaan
air adalah menyalurkan air dari mata air ketempat penyimpanan air didalam kota atau
membelokkan air ketempat penyimpanan tersebut. Perbedaan yang utama adalah bahwa
terowongan penyediaan air ini dibuat untuk menyediakan air dari tempat penyimpanan ketempat
pemungkiman sehingga lokasi terowongan ini adalah pada lapisan aluvial yang baru. Sedangkan
terowongan tekan dibuat menembus daerah pegunungan sehingga lokasinya adalah pada batuan
yang lebih solid. Disamping itu tekanan air dan head-nya juga berbeda.
2.2.3. Terowongan Untuk Saluran Air Kotor
Terowongan ini dibuat untuk pembuangan air kotor dari kota atau pusat industri ketempat
pembuangan yang telah disediakan. Oleh karena itu hampir sama dengan terowongan penyediaan
air. Aliran air kotor ini karena pengaruh gaya gravitasi akan menggerus dinding dari terowongan.
Demikian juga apabila mengandung sisa-sisa bahan kimia. Oleh karena itu bagian dalam dinding
terowongan harus dilindungi oleh satu material seperti keramik, bahan yang tahan terhadap
asam, aspal beton dan lain-lain. Biasanya terowongan ini dibuat ditempat yang cukup dalam dan
berukuran besar sehingga metode pembuatan terowongan yang umum dapat diterapkan pada saat
pembuatannya. Pembuatan terowongan untuk saluran air kotor perlu dibuat dibawah saluran-
saluran air atau dibawah jalan-jalan didalam kota, karena selain mengalirkan air kotor juga untuk
menampung/menerima air kotor kesaluran tersebut.
2.2.4. Terowongan yang digunakan untuk Kepentingan Umum
Terowongan ini biasanya dibuat didaerah perkotaan untuk menyalurkan kabel listrik dan
telepon, pipa gas dan air. Juga pipa-pipa lainnya yang penting dibuat dibawah saluran air, jalan
raya, jalan kereta api, blok bangunan untuk memudahkan inspeksi secara kontinue, pemeliharaan
dan perbaikan sewaktu-waktu kalau ada kerusakan. Terowongan ini berbeda dari terowongan-
terowongan yang sudah disebutkan sebelumnya oleh adanya sumuran (shaft) vertikal untuk
menghubungkan terowongan dengan permukaan tanah. Keuntungan yang besar sekali dari
terowongan ini adalah kemungkinan pembuatannya dengan metode penerowongan, sehingga
penggalian terbuka yang dapat menggangu lalu lintas dipermukaan dapat dihindari.
Pemeliharaan dan inspeksi dapat dilakukan bersamaan. Penampang terowongan ini dapat
berbentuk empat persegi panjang atau bulat, tergantung dari cara pembuatannya. Lokasi dan
dimensinya biasanya hampir sama dengan terowongan pejalan kaki.
2. Sebutkan urutan construction planning!
Merupakan penetapan garis-garis besar rencana proyek, meliputi
untuk pelaksanaan proyek dan menyusun jadwal urutan kegiatan proyek (construction
planning) yang menyangkut kegiatan- kegiatan sebagai berikut:
1. Menyusun metode kontruksi yang praktis dan ekonomis
- Item pekerjaan yang dominan dan pekerjaan khusus
- Cara kerja/urut-urutan pelaksanaan pekerjaan
- Dukungan perhitungan teknis (bila diperlukan).
- Batasan-batasan yang berkaitan dengan lingkungan (termasuk jam kerja).
- Cara penanganan material khusus (Instruksi Kerja Spesik)
2. Menetapkan sasaran usaha proyek, yaitu menyelesaikan pekerjaan yang disyaratkan dalam
kontrak tetapi masih menghasilkan laba dan meningkatkan performance perusahaan.
3. Membuat Master Anggaran Pelaksanaan Pekerjaan (MAPP) dan APP.
a. Rekapitulasi 1 sesuai dengan Kode Akuntansi
b. Rekapitulasi 2 sesuai Kontrak
c. Rekapitulasi semua macam Pekerjaan
d. Perincian dan Analisis Biaya Pekerjaan
e. Perincian Biaya Peralatan
f. Persiapan dan Penyelesaian
g. Biaya Administrasi Proyek
h. Biaya Rupa Rupa
i. Biaya Bank
j. Termasuk mengantisipasi kondisi-kondisi khusus bila ada.
4. Menyusun jadwal pelaksanaan pekerjaan dalam bentuk bar chart, yang memuat:
Uraian pekerjaan sampai detail (dapat dijabarkan sampai program mingguan). - Volume
dan bobot dalam % tiap kegiatan.
Bar Chart tiap kegiatan dengan angka-angka bobot atau volume yang harus dicapai
dalam target mingguan/satuan waktu.
Baris paling bawah penjumlahan Rencana vs Progres.
5. Menyusun network planning
a. Jadwal berbagai kegiatan yang saling terkait dan saling berurutan, digambarkan
berupa sebuah jaringan kerja.
b. Jaringan kerja menggambarkan hubungan antara kegiatan yang satu dengan yang
lain, yang secara lengkap berupa suatu jaringan.
6. Menyusun jadwal kebutuhan sumber daya alat.
Jumlah, jenis, tipe, dan kapasitas alat yang diperlukan.
Asal alat (misal: sewa, bell, milik scndiri).
Kondisi alat.
7. Menyusun jadwal kebutuhan sumber daya manusia.
Tenaga inti sesuai struktur organisasi.
Tenaga kerja sesuai kebutuhan (waktu, jumlah dan kualikasi).
8. Menyusun jadwal kebutuhan bahan atau material.
Material spesik/khusus.
Material lokal dan material impor.
Jadwal penunjukan subkontraktor dan pemasok utama
Jadwal pengiriman dan pemasangannya
Kebutuhan volume
Kewenangan pengadaan bahan.
9. Merencanakan cash ow proyek
Rencana Pengeluaran dan Penerimaan dana kerja di Proyek.
o Dimulai dari Rencana Penerimaan setelah dikurangi pajak
(PPN, PPH, Kewajiban kewajiban Proyek).
o Rncana pembebanan tiap minggu atau bulan.
o Selisih penerimaan dan pembebanan (saldo).
o Sumber dana kerja (pinjaman dari Bank).
o Pengembalian pinjaman ditambah bunga Bank.
o Saldo awal selalu ditulis di awal bulan.
10. Menyusun Rencana K3
a. Pmbuatan safety plan (rencana K3).
b. Pelaporan ke Depnaker (bila disyaratkan).
c. Wajib lapor ketenagakerjaan (bila disyaratkan).
d. Identikasi sumber bahaya, risiko dan upaya pencegahan.
e. lzin kerja lembur.
f. Pendafaran ke Astek.
g. Pembentukan unit K 3 proyek (bila disyaratkan).
h. Bangunan P 3 K.
i. Pos jaga/keamanan.
j. Pemasangan alat pemadam kebakaran.
k. Prosedur menghadapi keadaan darurat atau bencana.
l. Pemeriksaan kesehatan tenaga kerja (kerja sama dengan lembaga kesehatan
setempat).
m. Sertkat dan pemeriksaan Iaik pakai alat angkat/angkut oleh instansi yang
berwenang.
11. Menyiapkan site facilities, yang diperlukan dan disyaratkan dalam Kontrak, antara lain:
a. Bangunan perkantoran.
- Kantor Direksi/Konsultan
- Kantor Proyek
- Kantor Subkontraktor
b. Tempat tinggal/barak untuk pekerja (jika diizinkan) atau tempat istirahat.
c. Gudang/stock yard antara lain:
Gudang Proyek.
Gudang Subkontraktor.
d. Barak Kerja/ Workshop.
e. Jalan kerja, disebutkan apabila ada alternatif lain.

f. Pagar pengaman proyek.


Pembuatan pintu masuk dan pintu ke luar.
g. Sarana penunjang untuk di dalam dan di luar bangunan:
- Air kerja, sumbemya disebutkan, misalnya dari PAM, air tanah, dsb.
- Listrik kerja, sumbemya disebutkan, misalnya dari PLN, genset, dsb.
- Bak perawatan kubus beton dan tempat pembuangan limbah/beton dan pencucian
mobil (washing bay) jika diperlukan.

3. Sebutkan keuntungan dan kekurangan Dewatering!

A. Keuntungan :
- Muka air tanah turun
- Longsor kurang
- Lereng lebih curam
- Tekan tanah berkurang

B. Kerugian :
- Mata air sekeliling turun
- Permukaan tanah turun

Anda mungkin juga menyukai