Anda di halaman 1dari 10

MODUL PERKULIAHAN

Nama Mata
KuliahKewir
ausahaan I
Pokok Bahasan
Wirausaha pembelajar

Program Tatap
Fakultas Kode MK Disusun Oleh
Studi Muka
Ilmu Komunikasi Penyiaran Kode MK Muhtadi, S.Ag M.Si

07
Abstract Kompetensi
Membahas mengenaiberwirausaha Mahasiswa diharapkan dapat
itu dunia yang dinamis. Kegiatan memahami tentang wirausaha
wirausaha harus selalu up to date pembelajar
dengan pasar yang ada di luarnya .
Pembahasan
WIRAUSAHA PEMBELAJAR

Wirausaha adalah seseorang yang bebas dan memiliki kemampuan untuk hidup
mandiri dalam menjalankan kegiatan usahanya atau bisnisnya atau hidupnya. Ia bebas
merancang, menentukan mengelola, mengendalikan semua usahanya. Sedangkan
kewirausahaan adalah suatu sikap, jiwa dan kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang
baru yang sangat bernilai dan berguna bagi dirinya dan orang lain. Kewirausahaan
meruapakan sikap mental dan jiwa yang selalu aktif atau kreatif berdaya, bercipta, berkarsa
dan bersaahaja dalam berusaha dalam rangka meningkatkan pendapatan dalam kegaitan
usahanya atau kiprahnya. Seorang yang memiliki jiwa dan sikap wirausaha selalu tidak puas
dengan apa yang telah dicapainya. Dari waktu-ke waktu, hari demi hari, minggu demi minggi
selalu mencari peluang untuk meningkatkan usaha dan kehidupannya. Ia selalu berkreasi
dan berinovasi tanpa berhenti, karena dengan berkreasi dan berinovasi lah semua peluang
dapat diperolehnya. Wirausaha adalah orang yang terampil memanfaatkan peluang dalam
mengembangkan usahanya dengan tujuan untuk meningkatkan kehidupannya.
Jangan pernah berhenti belajar, berhenti berarti stagnasi bagi wirausahawan. Untuk
membongkar mental blok ini, dan mengacu pada pemikiran Futurolog Alvin Toffler, para
wirausaha kita perlu melakukan serangkaian learn, unlearn, relearn. Dalam bahasanya
Andreas Harefa1tentang konsep ini, bahwa belajar tidak saja dipahami sebagai kegiatan
mendapatkan-mengumpulkan-memperoleh informasi, pengetahuan dan ketrampilan serta
ilmu pengetahuan (learning).
Tetapi juga meninggalkan-melepaskan-membuang apa-apa yang tadinya sudah
dipelajari (unlearn),dan memperbaiki-meningkatkan-meluruskan apa yang sudah dipelajari

1Andreas Harefa, Mindset Therapy: Terapi Pola Pikir tentang Learn, Unlearn,
relearn, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta 2010.

201 Nama Mata Kuliah dari Modul


6 2 Kewirausahaan II Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Dosen Muhtadi, S.Ag, M.Si http://www.mercubuana.ac.id
itu (relearn). Learn berkaitan dengan pembentukan pola pikir tertentu, unlearn adalah
mendekonstruksi pola pikir yang sudah ada, sedangkan relearn berupa menata ulang alias
merekonstruksi pola pikir yang lebih sesuai dengan tuntutan zaman; lebih dekat dengan
kebenaran2 .
Tiga proses di atas dapat juga dimaknai sebagai penyadaran, pembelajaran dan
pembiasaan. Ketiganya ini akan terus mewarnai proses belajar manusia sepanjang
hayatnya selama ia masih bersemangat untuk memperbaharui pengetahuannya.
Dengan hal ini mereka diharapkan dapat menjadi wirausahawan handal dan
sejati.Wirausahawan selalu siap dan gagah berani menghadapi beragam kondisi perubahan
dan tantangan di luar dirinya.Ia terus belajar dan belajar agar semakin kompetitif.

The illiterate of the 21st


Cenntury will not be
those who cannot read
and write but those who
cannot learn unlearn dan
relearn.
Wirausaha adalah harus manusiaAlvin
pembelajar.Ia Tovler
selalu belajar baik di sekolah formal
(pelatihan-pelatihan) maupun sekolah kehidupan. Ia harus juga membaca buku-buku dan
menggali pengetahuan di internet.Karena dengan menjadi wirausaha pembelajar, ia tak
kena badai yang mematikan aktivitas usahanya tersebut.Biar usaha tetap berkibar dan
jaya terus menerus melakukan ekspansi. Ada beberapa hal kenapa kita memerlukan
wirausaha pembelajar itu?
Pertama, produk atau jasa usaha kita tetap kompetitif dan selalu menjadi pemenang
di pasarannya;.Bagian pembelajaran yang dilakukan oleh wirausaha terutama terkait adalah
melakukan riset-riset sederhana maupun yang rumit kepada pelanggan maupun riset-riset
pada produk dan jasa kompetitor yang laku di pasaran.
Kedua, meningkatkan kreativitas dalam membuat produk dan jasa, pendanaan
serta peluang-peluang usaha; Wirausaha pun memiliki syarat mutlak yakni harus kreatif.Ia
dapat memiliki produk dan jasa yang unik dan selalu dikangeni pelanggan/konsumen.
Produk dan jasa seperti ini pasti lahir dari kreativitas yang tinggi.Kreativitas bagi wirausaha
itu harus selalu diasah agar daya kreatif dan inovasinya semakin tajam.

2Ibid hal. xiv

201 Nama Mata Kuliah dari Modul


6 3 Kewirausahaan II Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Dosen Muhtadi, S.Ag, M.Si http://www.mercubuana.ac.id
Ketiga, meningkatkan pemasaran dan promosi yang inovatif dan visioner; Berkaitan
dengan promosi, Rasulullah telah mengajarkan beberapa strategi3.Pertama, strategi gerilya
yakni teladan dari perang badar al-sughra.Strategi gerilya adalah salah satu aktivitas
promosi atau pemasaran yang dapat diimplementasikan oleh wirausahawan untuk
mendapatkan pelanggan secara besar-besaran.Strategi ini tidak memerlukan biaya yang
cukup besar dan rutin.Namun, promosi perlu dilakukan secara berkala atau reguler
berdasarkan sumber daya yang dimiliki wirausahawan.Promosi yang dilakukan pada sebuah
acara atau pameran berskala besar, dimana pada momentum ini wirausahawan dapat
menarik pelanggan dengan sebanyak-banyaknya.
Kedua, strategi modelling; pemilihan rumah Abu Sufyan. Strategi modelling
diaplikasikan dengan menggunakan tokoh berpengaruh yang dapat menarik minat
Setelah usaha dibuka,
konsumen/pelanggan.Strategi tentu perlu
penggunaan modelPROMOSI agar
juga terkait eratLARIS manis,
dengan pemilihan duta
bahkan sejak buka. Tapi promosi itu kan ngeluarin biaya besar?
untuk suatu produk.Duta ini dipilih dari tokoh yang terkenal dan sangat dikenal oleh
Kalau kreatif dan berani, semua bisa gratis koq. Ini contohnya:
masyarakat umum.
Ketiga,
Bisnis strategi
yang bagus bukit adalah
qubais;yang
pentingnya
diomonginmemasarkan
orang. Anda produk
kan dan
orang?mengikuti
Yang diomongin
pameran.Strategi sendiri
ini pentingnya juga boleh
penjelasan kan? suatu
tentang Kalauproduk
ketemu dansama orang,
kegiatan promosi di
promosilah tentang usaha Anda, seolah itu usahanya orang lain,
khalayak ramai yang terdiri dari konsumen, investor dan distributor.Strategi ini dapat
tapi jangan ngecap berlebihan.
memberikan manfaat berlipat-lipat kepada wirausahawan secara langsung seperti
Sering-sering
keuntungan penjualan yang kirim lagu networking
tinggi serta di radio. Pura-pura
yang luas kirim
sekali.ke tim usaha
Anda ataustrategi
Keempat, pasangansyair;Anda sendiri.
keperluan Misal, Mau
publikasi kirim
di media laguStrategi
baru. buat Yuni
menguasai
di Angkringan Nangkring Bayar pulsa doank.
media massa perlu dilakukan oleh wirausahawan untuk promosi. Media social seperti
Cari
facebook, mal
twitter danterdekat, pura-pura
lain adalah instrumentmenghilang,
promosi yangterus
murahminta diumumkan
dan cepat sekali. Promosi
melalui mediake bagian
massa,informasi,
termasuk Perhatian-perhatian,
didalamnya media social panggilan kepada
merupakan upaya untuk
saudari Yuni dari Angkringan Nangkring, ditunggu rekannya di
menciptakan kesadaran di kalangan pelanggan secara umum. Syair pada zaman Nabi
informasi.. sehari 10 kali menghilang, cepat terkenal, he he he..
digunakan untuk mempengaruhi, memberi tahu dan sekaligus sebagai alat hiburan bagi
Kalo ada spanduk, jangan dipasang, tapi dipegang berdua di
masyarakat setempat.
lampu ini
Berikut merah terdekat
tentang atau sederhana
pemasaran keliling kampung terdekat.
tapi inovatif Gila dikit
dan visioner yang diambil
kenapa sih?!
dari laman facebook Jaya Setiabudi

Ajak beberapa kerabat untuk mancing orang lain melihat warung


atau usaha Anda. Caranya?Ya dilihatin warung Anda bersama-sama,
sambil ditunjuk-tunjuk, saat ramai orang melintas. Orang yang
melintas juga akan penasaran, Ada apa sih..?!.

3Muhammad Sulaiman, Ph,D dan Aizuddinur Zakaria, Jejak Bisnis Rasul, Penerbit
Hikmah, Jakarta, Agustus 2010 hal. 211-218

201 Nama Mata Kuliah dari Modul


6 4 Kewirausahaan II Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Dosen Muhtadi, S.Ag, M.Si http://www.mercubuana.ac.id
Sumber; Facebook Jaya Setiabudi
Bagaiman cara menjual dengan cara berbeda??

Menjual Sisir di Komplek Biara Shaolin

Sebuah perusahaan membuat tes terhadap tiga calon staf penjual barunya.

Tesnya unik, yaitu: Menjual sisir di komplek Biara Shaolin!

Tentu saja, ini cukup unik karena para biksu di sana semuanya gundul dan
tak butuh sisir.

Kesulitan ini juga yang membuat calon pertama hanya mampu menjual satu
sisir.Itupun karena belas kasihan seorang biksu yang iba melihatnya.

Tapi, tidak dengn calon kedua.Ia berhasil menjual 10 sisir, ia tidak


menawarkan kepada para biksu, tetapi kepada para turis yang ada di
komplek itu, mengingat angin di sana memang besar sehingga sering
membuat rambut jadi awut-awutan.

Lalu bagaimana dengan calon ketiga?

Ia berhasil menjual 500 sisir!!!

Caranya?Ia menemui kepala biara. Ia lalu meyakinkan jika sisir ini bisa jadi
souvenir bagus untuk komplek biara tersebut.

Kepala biara bisa membubuhkan tanda tangan di atas sisir-sisir tersebut


dan menjadikannya souvenir para turis.Sang kepala biara pun setuju.

Apa yang sering orang anggap sebagai penghambat terbesar karier


mereka?

Bukankah banyak orang sering kali menyalahkan keadaan?Dan inilah yang


membuat calon pertama gagal.

Sementara calon kedua, sudah berani berpikir di luar kotak. Namun ia masih
terpaku pada fungsi sisir yang hanya sebagai alat merapikan rambut.

Tapi calon ketiga bukan hanya berani berpikir bahwa sisir bukan hanya alat
merapikan rambut, melainkan bisa menjadi souvenir.

Kita tidak bisa mengatur situasi seperti yang kita kehendaki.Tapi, kita bisa
mengerahkan segenap kekuatan kita untuk mencari solusi.

Segenap kekuatan bukan hanya terbatas otot atau semangat, tapi juga
pikiran, ilmu, dan kerja keras.

Pendek kata, kreatifitas otak dan upaya fisik. Itulah potensi dalam diri kita
yang dapat dipergunakan

201 Mulai
Namasekarang ayoModul
Mata Kuliah dari kita belajar bagaimana jadi penjual sisir yang ketiga.
6 5 Kewirausahaan II Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Dosen Muhtadi, S.Ag, M.Si http://www.mercubuana.ac.id
Jangan terbelenggu oleh sebuah hambatan, yang penting dilakukan adalah
bagaimana kita berpikir dan menemukan solusi mengatasi hambatan itu!
#semangaat..!!!
Pemasaran dan promosi yang murah, sederhana dan mudah itu masih banyak dan
banyak, yang diperlukan kitanya untuk selalu kreatif dan jeli melihat peluang dan
kemungkinan di hamparan realitas yang luas ini.Sekali hal ini kita sebagai wirausaha harus
banyak belajar agar daya kreativitas lebih tajam lagi.
Keempat, Meningkatkan pelayanan prima dan terbaik, agar pelanggan menjadi puas
dan betah.Pelayanan prima Pada hakikatnya, pengertian pelayanan prima adalah salah
satu usaha yang dilakukan perusahaan untuk melayani pembeli (pelanggan) dengan sebaik-
baiknya, sehingga dapat memberikan kepuasan kepada pelanggan dan memenuhi
kebutuhan serta keinginan pelanggan, baik yang berupa produk barang atau jasa.
Pelayanan prima merupakan terjemahan istilah excellent service yang secara
harfiah berarti pelayanan terbaik atau sangat baik. Disebut sangat baik atau terbaik karena
sesuai dengan standar pelayanan yang berlaku atau dimiliki instansi pemberi pelayanan.
Pelayanan Prima sebagaimana tuntutan pelayanan yang memuaskan
pelanggan/konsumen memerlukan persyaratan bahwa setiap pemberi layanan yang
memiliki kualitas kompetensi yang profesional, dengan demikian kualitas kompetensi
profesionalisme menjadi sesuatu aspek penting dan wajar dalam setiap transaksi

Pelayanan dapat dibedakan menjadi tiga kelompok (Gonroos dalam Sutopo


dan Suryanto, 2003:13):
a. Core service

201 Nama Mata Kuliah dari Modul


6 6 Kewirausahaan II Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Dosen Muhtadi, S.Ag, M.Si http://www.mercubuana.ac.id
Core service adalah pelayanan yang diberikan kepada pelanggan sebagai
produk utamanya. Misalnya untuk hotel berupa penyediaan kamar. Perusahaan
dapat memiliki beberapa core service, misalnya perusahaan penerbangan
menawarkan penerbangan dalam negeri dan luar negeri.
b. Facilitating service
Facilitating service adalah fasilitas pelayanan tambahan kepada pelanggan.
Misalnya pelayanan check in dalam penerbangan. Facilitating service
merupakan pelayanan tambahan yang wajib.
c. Supporting service
Supporting service adalah pelayanan tambahan untuk meningkatkan nilai
pelayanan atau membedakan dengan pelayanan pesaing. Misalnya restoran di
suatu hotel.
Wirausaha pembelajar itu harus pula menggunakan model model pelayanan di
atas dalam memajukan wirausaha. Ia harus bisa menggabungkan antar core
service, Facilitating service dan Supporting service.

Cara berpikir positif dalam melayani pembeli


1. Tidak mencari atau memanfaatkan kelemahan pembeli
2. Tidak bersikap apriori terhadap pembeli
3. Melayani pembeli secara terhormat

c) Pelayanan pelanggan dengan sikap menghargai


1. Tutur bahasa baik, disertai senyum ramah
2. Sikap sopan santun
3. Melayani dengan memuaskan
4. Mendengarkan saran, pendapat dan kritikan pembeli
5. Mendengar dan mencatat setiap pesanan pembeli
6. Mengusahakan untuk memenuhi kebutuhan pembeli
7. Bersikap konsisten dalam melayani pembeli

Kenyataan di atas merupakan cara dan metode untuk membangun loyalitas


pelanggan. Pelayanan yang prima dan baik akan mengikat pelanggan secara terus menerus
ini tentu saja menguntungkan bagi aktivitas usaha kita. Pelanggan tidak dapat pindah ke lain
hati dalam membeli produk tersebut.
Hal lain dalam membangun loyalitas pelanggan terhadap produk yang kita buat
adalah selalu memberikan produk atau jasa yang berkualitas. Pada kaitan ini kita tidak
dibenarkan memberikan pelanggan dengan produk asal-asalan. Sehingga produk demikian
itu akan membuat pelanggan kita menjadi kecewa. Merekapun tidak akan loyal lagi terhadap

201 Nama Mata Kuliah dari Modul


6 7 Kewirausahaan II Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Dosen Muhtadi, S.Ag, M.Si http://www.mercubuana.ac.id
produk yang kita jual tersebut. Oleh karena itu, produk atau jasa itu harus memiliki standar
mutu.
Standar mutu merupakan bagian dari standar produk (barang atau jasa).
Seyogyanya perencanaan standar produk merupakan bagian dari perencanaan produksi
secara keseluruhan dari suatu perusahaan, baik industri manufaktur maupun industri jasa.
Sedangkan standar mutu dari suatu produk (barang atau jasa) merupakan salah satu dari
standar produk bersangkutan secara keseluruhan

Persaingan saat ini bukan lagi masalah harga melainkan mutu produk. Hal inilah
yang mendorong konsumen untuk mau membeli produk dengan harga tinggi. Oleh karena itu,
yang dimaksud dengan mutu bukan hanya mutu produk itu sendiri, melainkan mutu secara
menyeluruh (Total Quality). Dengan demikian, apakah sebuah mutu produk dianggap
bermutu atau tidak tergantung apakah produk itu menjalankan sesuai dengan sifat-sifat yang
mencirikan ketepatan produk tersebut untuk digunakan. Manakala produsen menentukan
sifat-sifat mutu itu sendiri dan

***
Wirausaha pembelajar adalah mereka yang memiliki sensivitas opportunity, yakni
sensitive terhadap kesempatan untuk bergerak menangkap dengan peluang-peluang untuk
mewujudkan kesuksesan dalam berusaha. Karakteristik wirasusaha yang memiliki
sensitivitas opportunity adalah;
pertama, begitu ada kesempatan, ia akan ambil pulang tersebut tanpa banyak alasan
dan pertimbangan serta mewujudkan menjadi kegiatan usaha. Tidak ada logika menunda,
bagi mereka yang memiliki sensitivitas, karena jika ditunda satu hari saja, bisa hilang
peluang atau kesempatan tersebut;
kedua, ketika kesempatan itu datang dan diambilnya, ia akan mempersiapkan diri
dengan sungguh dan serius, agar peluang itu menjadi kegiatan usaha maju dan tidak
menjadi peluang sia-sia. Ia akan bersemangat dan melipatkan komitmennya serta tak kenal
lelah untuk mewujudkannya sampai usaha yang digagas berhasil.
Ketiga, ia tidak akan mati gaya dan kehabisan akal, ia selalu punya peluang dan
kesempatan. Kesempatan hilang satu dan tumbuh peluang dan kesempatan seribu.Ia tidak
pernah patah semangat atau kapok jika peluang yang satu gagal, tetapi ia akan bangkit
untuk meraih peluang yang lainnya.
Keempat, wirausaha pembelajar adalah mereka yang menjadikan masalah yang
dihadapinya sebagai bagian dalam proses peningkatan kualitas usaha. Oleh karena itu
wirausaha pembelajar akan selalu kreatif menyelesaikan masalah-masalah wirausaha yang
dihadapi dengan penuh ketenangan dan kesabaran untuk melahirkan output yang bagus
bagi kemajuan usahanya. Ia bukan pribadi yang suka mengatakan tidak bisa, ia adalah
pribadi yang mengatakan harus bisa menyelesaikannya. Karena ia percaya dengan potensi

201 Nama Mata Kuliah dari Modul


6 8 Kewirausahaan II Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Dosen Muhtadi, S.Ag, M.Si http://www.mercubuana.ac.id
yang dimilikinya itu bahwa dirinya mampu menyelesaikan setiap permasalahan-
permasalahan tersebut. Ia merupakan individu yang optimis dalam kondisi apapun, ia tidak
banyak mengeluh tetapi ia akan terus berkarya secara kreatif dan inovatif dalam
membangun kegiatan wirausahanya.
Seorang wirausaha pembelajar adalah tipikal individu atau pribadi kerja
keras.Prestasi hebat yang ditorehkan oleh para wirausahaan sukses bahkan atlet dunia
adalah mereka pribadi yang bekerja keras.Mereka yang selalu bekerja di atas rata-rata,
misalnya soal waktu kerja.Chairul Tanjung, yang juga dikenal sebagai Si Anak Singkong,
adalah salah satu pengusaha terkenal di Indonesia. Ia mengatakan bahwa kerja keras
adalah mata uang utama yang berlaku dalam setiap perjalanan menuju sukses. bahkan rela
bekerja keras selama 18 jam sehari untuk mewujudkan impiannya.Lionel Messi dan Ronaldo
yang menjadi pemain terbaik saat ini, kesuksesan yang mereka dapatkan bukan dengan
cara-cara instan, tetapi diraihnya dengan bekerja keras.

201 Nama Mata Kuliah dari Modul


6 9 Kewirausahaan II Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Dosen Muhtadi, S.Ag, M.Si http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka
1. Abraham, 1970, Motivation and Personality, New York: Harper & Row.
2. Andreas Harefa, Mindset Therapy: Terapi Pola Pikir tentang Learn, Unlearn, relearn, PT.
Gramedia Pustaka Utama, Jakarta 2010.
3. Muhammad Sulaiman, Ph,D dan Aizuddinur Zakaria, Jejak Bisnis Rasul, Penerbit
Hikmah, Jakarta, Agustus 2010 hal. 211-218.

201 Nama Mata Kuliah dari Modul


6 10 Kewirausahaan II Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Dosen Muhtadi, S.Ag, M.Si http://www.mercubuana.ac.id

Anda mungkin juga menyukai