Anda di halaman 1dari 7

AD/ART KPA FORESTER

KELOMPOK PECINTA ALAM FORESTER TABAGSEL

MUKADIMAH
Dengan rahmat Tuhan yang Maha Esa,
Bahwa sesungguhnya alam beserta apa yang terkandung di dalamnya merupakan suatu anugerah
Tuhan yang menciptakannya dan menjadikan kewajiban manusia untuk mencintai semua
makhluk, tanah air dan alam sebagai suatu pernyataan terhadap Tuhan.
Bahwa untuk lebih mendekatkan dan mempererat hubungan antara manusia dalam usahanya
mencintai ciptaan Tuhan tersebut, perlu adanya suatu wadah yang dapat menampung serta
menyalurkan pemikiran-pemikiran dan kegiatan kreatif untuk menyatakan rasa cinta tersebut.
Bahwa segala usaha diatas hanya akan berhasil jika didasari oleh jiwa besar dan budi luhur yang
harus ditempa, dibina serta senantiasa dikembangkan menurut batas-batas kemampuan setiap
manusia yang merdeka dan sebagai insan social yang sadar akan fungsi dan peranannya di dalam
masayarakat.
Bahwa di lingkungan wilayah Tabagsel dan sekitarnya dibutuhkan suatu organisasi kepecinta
alaman sebagai wadah kerjasama bidang pecinta alam
Dengan ini dibentuklah sebuah organisasi pencinta alam di dalam lingkup lingkungan wilayah
Tabagsel dan sekitarnya dengan anggaran dasar sebagai berikut:

Anggaran Dasar

Bab I
Nama, Waktu dan Kedudukan
Pasal 1
Nama
Nama dari kelompok pecinta alam ini adalah FORESTER.
Pasal 2
FORESTER didirikan pada tanggal 01 Desember 2011 di Padang Sidempuan untuk jangka
waktu yang tidak ditentukan.
Pasal 3
Kedudukan
FORESTER bertempat kedudukan di kota Padang Sidempuan dan/atau wilayah Tabagsel.

Bab II
Kedaulatan, Azas, Sifat dan Tujuan
Pasal 4
Kedaulatan
Kedaulatan tertinggi FORESTER ada ditangan anggota yang diwujudkan dengan Musyawarah
Besar FORESTER.
Pasal 5
Azas
Organisasi ini berasaskan Ketuhanan YME, kemanusiaan, persatuan, kemusyawaratan, dan
keadilan.
Pasal 6
Sifat
FORESTER merupakan wadah berkumpulnya para pecinta alam di wilayah Tabagsel dan
sekitarnya, yang bersifat :
1. Kekeluargaan, kebersamaan, solidaritas, loyalitas, kesamaan minat, dan cinta tanah air
2. Independen, demokratis dan non politis.
Pasal 7
Tujuan
Organisasi FORESTER bertujuan untuk:
1. Menumbuhkan,memupuk, membina dan mengembangkan kecintaan terhadap alam beserta
segenap isinya sebagai pernyataan rasa cinta terhadap Tuhan sebagai pencipta.
2. Meningkatkan kepedulian, kecintaan terhadap lingkungan, kebersamaan, dan persaudaraan
antar anggota FORESTER
3. Mengembangkan dan membina pribadi yang luhur, ketahanan jasmani dan rohani, serta ilmu
pengetahuan demi kemanusiaan.
4. Mewujudkan kerjasama antara lembaga pecinta alam, pemerintah, organisasi kemasyarakatan,
kemahasiswaan, dan oraganisasi independen lainnya yang berada di seluruh wilayah Indonesia
berdasarkan semangat kekeluargaan dan kebersamaan.

Bab III
Lambang, Bendera dan Lagu
Pasal 8
Lambang
Lambang terdiri dari gambar segitiga di dalam gambar bulatan, yang mana gambar segitiga yang
berwarna hijau melambangkan bumi, sedangkan gambar bulatan yang berwarna biru
menggambarkan langit, kemudian gambar bintang sebanyak 11 buah melambangkan jumlah
pendiri FORESTER.
Pasal 9
Bendera
Kain berwarna putih yang ditengahnya terdapat lambang FORESTER
Pasal 10
Lagu
Lagu terdiri dari mars dan hymne FORESTER yang akan ditentukan kemudian.

Bab IV
Status, Fungsi dan Peranan
Pasal 11
Status
FORESTER merupakan badan independen dan tidak terikat yang bergerak di bidang
kepencintaalaman di wilayah Tabagsel.
Pasal 12
Fungsi
1. Sebagai wahana pengembangan bakat dan hobi di bidang kepencintaalaman.
2. Sebagai wahana penyaluran aspirasi dan kreatifitas anggota FORESTER.
3. Pusat koordinasi, forum komunikasi dan aktifitas antar anggota FORESTER
Pasal 13
Peranan
FORESTER berperan sebagai salah satu sumber insan pembangunan bangsa dan menjaga
kelestarian lingkungan.

Bab V
Keanggotaan
Pasal 14
Anggota FORESTER berlaku seumur hidup yang terdiri dari :
1. Anggota biasa
2. Anggota luar biasa
3. Anggota kehormatan

Bab VI
Organisasi
Pasal 15
Struktur Organisasi
Struktur kepengurusan FORESTER terdiri dari:
1. Penanggung jawab, penasehat dan badan pengurus harian.
2. Badan pengurus harian terdiri dari Ketua Umum, yang selanjutnya memilih Sekretaris Umum,
Bendahara Umum dan perangkat lainnya.
Pasal 16
Kekuasaan tertinggi
Kekuasaan tertinggi FORESTER terdapat pada Musyawarah Besar FORESTER.
Pasal 17
Pemilihan dan masa jabatan kepengurusan
1. Pemilihan Ketua Umum dilakukan melalui Musyawarah Besar, yang mekanismenya diatur
dalam peraturan tersendiri yang disepakati di Musyawarah Besar FORESTER.
2. Pengurus organisasi menduduki masa jabatan satu periode kepengurusan, yaitu dua tahun
terhitung sejak tanggal penetapan surat keputusan Musyawarah Anggota atau Musyawarah Besar
FORESTER.
3. Pengurus FORESTER setelah masa jabatan berakhir dapat dipilih kembali untuk satu periode
kepengurusan berikutnya.
4. Tata tertib pemilihan kepengurusan diatur dalam tata tertib khusus yang ditentukan kemudian.
5. Ketua Umum FORESTER disahkan oleh Musyawarah Besar FORESTER.
6. Dalam keadaan tertentu Ketua Umum dapat melakukan pergantian kepengurusannya.
Pasal 18
Hak dan Kewajiban Pengurus
1. Pengurus FORESTER berkewajiban menjaga nama baik dan kehormatan organisasi.
2. Jika dianggap perlu, pengurus FORESTER berhak membuat peraturan dan kebijaksanaan
sendiri sepanjang tidak bertentangan dengan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga
FORESTER.
3. Ketua Umum atau yang dimandatkan oleh Ketua Umum berhak dan wajib mewakili
FORESTER sehubungan dengan hal hal yang menyangkut organisasi.
4. Pengurus FORESTER berkewajiban mempertanggungjawabkan kepengurusannya kepada
Ketua Umum pada Musyawarah Besar FORESTER.
5. Setiap pengurus mempunyai hak suara dan hak bicara di setiap rapat anggota.
6. Setiap pengurus berkewajiban menjalankan program kerja sesuai dengan bidang kerjanya.

Bab VII
Kekayaan
Pasal 19
Sumber Kekayaan
Sumber kekayaan organisasi diperoleh dari :
1. Uang Pangkal
2. Iuran Anggota
3. Sumbangan dan bantuan dari berbagai pihak, usaha-usaha yang sah, halal dan tidak mengikat
serta tidak bertentangan dengan azas organisasi FORESTER
Pasal 20
Pengelolaan Kekayaan
Kekayaan dikelola oleh/ dibawah koordinasi Bendahara Umum yang diketahui dan disetujui oleh
Ketua Umum.

Bab VIII
Seragam dan Atribut
Pasal 21
Seragam dan atribut FORESTER terdiri dari:
1. Seragam
2. Slayer

BAB IX
Perubahan dan Pengesahan AD/ ART
Pasal 22
Perubahan dan Pengesahan AD/ART
Perubahan AD/ART hanya dapat dilakukan dalam Musyawarah Besar FORESTER.

Bab X
Pembubaran
Pasal 23
Pembubaran
Pembubaran dapat dilakukan apabila disetujui seluruh anggota FORESTER.

Bab XI
Aturan Tambahan
Pasal 24
Aturan Tambahan
Hal-hal yang belum diatur dalam anggaran dasar ini akan diatur selanjutnya dalam anggaran
rumah tangga dan atau ketentuan tersendiri yang tidak bertentangan dengan anggaran dasar.

Bab XII
Penutup
Pasal 25
Penutup
Anggaran dasar ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Disahkan di Padang Sidempuan, 06 Desember 2011

ANGGARAN RUMAH TANGGA

BAB I
USAHA
Pasal 1
Dalam usaha mencapai tujuannya, FORESTER mengusahakan:
1. Latihan-latihan kecakapan dan ketrampilan jasmani dan rohani untuk seluruh anggotanya.
2. Mengadakan acara-acara hidup di alam terbuka.
3. Melakukan pengabdian kepada masyarakat dan bangsa Indonesia, serta kemanusiaan pada
umumnya.
4. Mengembangkan ilmu pengetahuan.
5. Usaha-usaha lain yang tidak bertentangan dengan dasar dan tujuan FORESTER.

BAB II
KEANGGOTAAN
Pasal 2
Ayat 1
Anggota biasa:
Anggota biasa adalah setiap orang yang mendaftarkan diri dan memenuhi syarat yang ditentukan
oleh Badan Khusus Pelantikan yang ditunjuk oleh Badan Pengurus.
Ayat 2
Anggota luar biasa:
Anggota luar biasa adalah setiap anggota FORESTER yang menjadi pendiri kelompok pecinta
alam FORESTER dan berhak mengadakan sidang istimewa.
Ayat 3
Anggota kehormatan:
Anggota kehormatan adalah mereka yang oleh Badan Pengurus dianggap berjasa terhadap
kehidupan/perkembangan organisasi.
Pasal 3
Seorang anggota gugur keanggotaannya karena:
1. Meninggal dunia.
2. Minta berhenti secara tertulis.
3. Dikeluarkan atau dipecat sesuai dengan hasil sidang istimewa.
Pasal 4
Hak dan kewajiban anggota:
1. Setiap anggota wajib membela, mempertahankan dan menjujung nama baik organisasi
FORESTER.
2. Setiap anggota wajib menaati peraturan-peraturan organisasi.
3. Setiap anggota berhak untuk membela dirinya di depan Musyawarah Besar jika ia merasa
dirugikan oleh organisasi.
4. Setiap anggota biasa dan anggota luar biasa mempunyai hak bicara dan hak suara. Anggota
kehormatan hanya mempunyai hak bicara.
5. Setiap anggota FORESTER pada waktu dilantik harus mengucapkan janji sebagai berikut:
Demi kehormatanku sebagai bangsa Indonesia, aku berjanji:
1. Untuk selalu berbakti dan menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan YME, Bangsa dan Tanah
Air, serta umat manusia.
2. Menolong sesama hidup dan ikut serta membangun masyarakat.
3. Menepati kewajiban-kewajibanku sebagai anggota FORESTER dan warga Negara Indonesia

BAB III
ORGANISASI
Pasal 5
Ayat 1
Badan Pengurus organisasi terdiri dari Ketua Umum, Bendahara Umum, dan Sekretaris Umum
yang dibantu oleh Ketua Bidang.
Ayat 2
Pelaksanaan tugas sehari-hari dilakukan oleh Sekretaris Umum yang dibantu oleh Ketua-ketua
Bidang Logistik, Keuangan, Operasional serta Pengembangan dan Latihan.
Ayat 3
Ketua Umum bertanggung jawab mengenai kegiatan organisasi kepada seluruh anggota dalam
rapat anggota. Sekretaris Umum dan Ketua-ketua Bidang bertanggung jawab kepada Ketua
Umum dalam pelaksanaan tugas sehari-hari.
Ayat 4
Ketua Umum dipilih oleh seluruh anggota dua tahun sekali dalam Musyawarah Besar.
Ayat 5
Ketua Umum harus membuat rencana kerja untuk selama masa jabatannya.

BAB IV
RAPAT
Pasal 6
Musyawarah Besar diselenggarakan dua tahun sekali, sekaligus memilih dan mensahkan Badan
Pengurus.
Pasal 7
Sidang istimewa diselenggarakan atas usul paling sedikit 2/3 orang anggota luar biasa.
Pasal 8
Rapat Badan Pengurus diadakan sekurang-kurangnya setiap tiga bulan atau jika dianggap perlu.
Pasal 9
Musyawarah Besar dianggap sah bila dihadiri oleh sekurang-kurangnya 2/3 (dua pertiga) jumlah
anggota.
Pasal 10
Musyawarah Besar dianggap sah bila disetujui oleh sekurang-kurangnya 1/2 (setengah) ditambah
1 (satu) dari jumlah anggota yang hadir.
Pasal 11
Dalam setiap Musyawarah besar, akan dibentuk kepanitiaan yang bertanggung jawab terhadap
pelaksanaan Musyawarah besar, yang nantinya ditunjuk oleh badan pengurus.
BAB V
KEKAYAAN
Pasal 12
Bila FORESTER bubar, kekayaan diserahkan kepada badan-badan yang ditunjuk oleh Rapat
Umum Anggota terakhir yang khusus diadakan untuk itu.

BAB VI
LAIN-LAIN
Hal-hal lain yang belum diatur dalam Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga akan diatur
dalam peraturan tersendiri yang tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar/ Anggaran Rumah
Tangga.

Disahkan di Padang Sidempuan, 06 Desember 2011

Anda mungkin juga menyukai