Anda di halaman 1dari 36

PENGELOLAAN LIMBAH

LABORATORIUM
mengacu pada KAN P 15 - -

Disampaikan oleh :
Erini Yuwatini, PUSARPEDAL KLH
-

pada Inhouse Training PPE Sumatera, Pekanbaru, 5 Desember


2011

PENDAHULUAN
KAN P 15 merupakan Pedoman teknis
- -

penjelasan
Lampiran I Peraturan Menteri Negara
Lingkungan
Hidup No.06 Tahun 2009 tentang
Laboratorium
Lingkungan yang merupakan
persyaratan
tambahan untuk akreditasi
laboratorium
pengujian parameter kualitas
lingkungan.
Pedoman ini dimaksudkan sebagai
panduan
alternatif bagi laboratorium
lingkungan agar
dapat mengelola limbah yang
dihasilkannya dan
membuang ke lingkungan dalam
kondisi aman.
DEFINISI LIMBAH
LIMBAH
adalah produk buangan/sisa yang telah dipakai
dan tidak
dipergunakan lagi.
LIMBAH LABORATORIUM
adalah produk kegiatan pengujian laboratorium yang
telah dipakai
dan tidak dipergunakan lagi. limbah tersebut
antara lain dari :
A Bahan baku kadaluarsa
A Bahan habis pakai (misal solvent atau medium
biakan yang tidak
terpakai)
A Produk proses di laboratorium (misal sisa
spesimen contoh uji
atau pereaksi)
Yang apabila masuk ke lingkungan dapat
menyebabkan penurunan
kualitas lingkungan bahakan kerusakan.
KARAKTERISTIK LIMBAH LABORATORIUM
Jumlahnyasedikitdibandingkandengan limbah kegiatan
industri.
Notabene merupakan Limbah Bahan Kimia yang mempunyai
efek toksik dan
berbahaya terhadap manusia. Adapun klasifikasi
pengumpulan limbah
labotorium antara lain :
Kelas Jenis
A Pelarut organik bebas halogen dan senyawa organik dalam
larutan
B Pelarut organik mengandung halogen dan senyawa organik
dalam larutan
C Residu padatan bahan kimia laboratorium organik
D Garam dalam larutan: lakukan penyesuaian kandungan
kemasan pada pH 6 8 -

E Residu bahan anorganik beracun dan garam logam berat dan


larutannya
F Senyawa beracun mudah terbakar
G Residu air raksa dan garam anorganik raksa
H Padatananorganikdan residugaram logam;tiap logam
harusdikumpulkan
secara terpisah
I Sisa asam kuat dan basa kuat
J Kumpulan terpisah limbah kaca, logam dan plastik
MANAJEMEN PENGELOLAAN
LIMBAH
LABORATORIUM
a. Laboratorium meneta p kan kebi jakan dan
prosedur
pengelolaan limbah serta menjamin
komitmen
terhadap penerapannya.
0. L a b ora t or i um mem iliki k e bij a k an un t uk
m i n i m i sas i
limbah sebelum menghasilkan dan mengolah
limbah
a. Menetapkan personil yang
bertanggungjawab terhadap
penerapan prosedur pengelolaan limbah.
b. Menetapkan perencanaan pengadaan dan
pemeliharaan fasilitas prosedur pengelolaan
limbah.
c. Melakukan evaluasi penerapan prosedur
pengelolaan
limbah.
3. PENANGANAN LIMBAH
LABORATORIUM

3.1 Minimisasi Limbah


a. Pengelolaan bahan kimia
Pemilihan pemasok (mencari pemasok yang mau
menerima bahan
kadaluwarsa); Jumlah pembelian sesuai kebutuhan;
Penyimpanan
yang tepat; pengambilan bahan kimia dari ruang
penyimpanan dengan
sistem FIFO (first in first out);
b.Memiliki perencanaan dalam program
pengambilan contoh
uji (sampling), sehingga contoh uji yang
diambil tidak
berlebihan, tapi cukup mewakili sesuai dengan
tujuannya;
c.Pemilihan metode menggunakan bahan yang
ramah
lingkungan;
d.Pemilihan peralatan yang tepat dalam
preparasi dan
analisis, yang bisa menggunakan bahan kimia
yang sedikit
dan meminimisasi jumlah limbah;
e.Recovery (daur ulang) atau reuse
(penggunaan kembali)
bahan kimia, misalnya: 1) mencari
perusahaan atau
laboratorium yang bisa memanfaatkan bahan
kimia; 2)
recovery solven; 3) recovery logam; 4)
penggunaan kembali
air pendingin destilasi;
f. Pelatihan personil;
0. Tata kelola yang apik (good housekeeping);
3.2 Pengelolaan Limbah di
Laboratorium

a. Pengumpulan
1. Pengumpulan limbah dibagi dalam
beberapa kategori.
Contoh kategori yang dimaksud dapat dilihat
pada
Lampiran 1 dan 2.
2. Kontainer atau wadah limbah harus
diberi label.

b.Transportasi
Pengangkutan/pemindahan wadah di
laboratorium
pengujian ke ruang penyimpanan apabila sudah
terisi
75% volume wadah kemudian diganti
dengan wadah
yang baru dengan diberi nomor urut
berikutnya.
C. Penyimpanan
Penyimpanan dan pengemasan disesuaikan
dengan prosedur
penyimpanan limbah B3 berdasarkan Keputusan
Kepala BAPEDAL
Kep 01/BAPEDAL/09/1995, tentang Tata Cara dan
Persyaratan
-

Teknis Penyimpanan dan Pengumpulan Limbah


Bahan Berbahaya
dan Beracun.
0. Syarat peny i mpanan li m b a h

1. Dalam kondisi yang baik, tidak bocor, tidak


berkarat atau tidak
rusa k;
2. Terbuat dari bahan yang cocok dengan
karakteristik limbah;
3. Maksimum kap asitas wadah 25L;
4. Mampu mengamankan limbah yang disimpan di
dalamnya;
5. Diberi simbol sesuai dengan karakteristiknya;
0. Memiliki penutup yang kuat saat dilakukan
pemindahanatau
pengangkutan .

E. Persyaratan ruangan penyimpanan limbah:


1. memiliki rancangbangun dan luassesuai dengan
karakteristik
dan jumlah limbah B3;
2. terlindungsepenuhnya dari masuknya air
3. memiliki penghawaan yang memadai
0. memiliki sistem penerangan yang memadai
4. diberi simbol sesuai dengan yang berlaku;
1. lantai harus kedap air, tidak bergelombang,
kuat dan tidak retak.

F. Persyaratan lain
Persyaratan alat lain yang harus ada di sekitar ruang
penyimpanan
adalah shower, alarm dan pemadam kebakaran .
3.3 Pengolahan
Pengolahan limbah dapat dilakukan setelah
pemisahan seperti:
a.Pengolahan limbah secara fisika . Proses ini
antara lain:
sedimentasi, floatasi, absorbsi, penyaringan
(screening).
0. Pengolahan limbah secara kimia. Proses ini
antara lain:
koagulasi, oksidasi, penukar ion, degradasi,
ozonisasi, dan
lain lain.
-

a.Pengolahan limbah secara biologi. Proses ini


antara lain:
aerobik, anaerobik, fakultatif.
3.4 Pembuangan
a. laboratorium harus memastikan bahwa
limbah
laboratorium
lingkungan telah aman dibuang ke
melalui hasil pengujian dan dibandingkan
dengan
baku mutu sesuai peraturan
perundangan
lingkungan hidup yang berlaku;
b.Insinerasi terhadap limbah yang ada
dengan
memenuhi persyaratan perundangan
lingkungan
hidup yang berlaku;
0.Setiap pembuangan limbah harus
direkam dan
dipelihara.
3.5 Pengolahan Limbah di Luar
Laboratorium

Apabila laboratorium tidak sanggup


melakukan
pengolahan limbah, maka limbah dapat
dibawa ke
perusahaan pengolah limbah, melalui
tahapan
pengumpulan, penyimpanan, pengemasan
serta
pengangkutan sesuai peraturan
perundangan yang
berlaku.

Harus dilakukan berita acara serah


terima limbah
kepada pihak pengolah dengan mengisis
form .
LAMPIRAN 1.
CONTOH KATEGORI
LIMBAH
Kategori A (Pelarut organik)
Kategori Komponen Catatan
Aa : 1. Hidrokarbon Alifatis : Petroleum O Tulis
Pelarut organik dan Ether, hexane, Heptane, Octane, dan MUDAH
mudah terbakar sejenisnya Acetal, Alkohol, Acetone, Methyl TERBAKAR
Ethyl Keton, Acetic Ester dan sejenisnya dalam Label
2. Senyawa alifatis yang mengandung O Hindarkan
Nitrogen: Acetonitril dan sejenisnya kontak
0. Hidrokarbon Aromatis : benzen, dengan
toluene, xylene, styrene, dan sejenisnya 4. sinar
Senyawa Aromatis yang mengandung matahari
Nitrogen: pyridine dan sejenisnya
5. Lain-lain: Pelarut organik yang
mengandung Sulfur, Crude, dan sejenisny

Ab : o Konsentrasi
Pelarut organik yang halogen >
1. Senyawa Alifatis yang mengandung 5%
mengandung halogen: Chloroform, methyl chloride,
halogen dichloromethane, carbon tetrachloride, methyl
bromide, methyl Iodide, dan senyenisnya.
2. Senyawa Aromatis yang mengandung
Halogen: Chlorobenzene, Benzyl Chloride,
dan sejenisnya
Kategori Komponen Catatan
1. Mengandung logam berat dan pelarut
organik > 5%
Ac: Pelarut
organik yang 2. Pelarut Organik dari senyawa chelate
mengandung logam berat : MIBK + DDTC + heavy
logam berat metal, Chlroform + dithizone + heavy
metal, Butyl Acetate + DDTC + heavy
metal.
Ad: 1. Secondary petroleum : Kerosin, minyak
Minyak mineral, minyak lampu, dan sejenisnya o Tulis pH dan semua komponen
2. Tertiary petroleum : heavy oil, creosote dalam form
oil, spindle oil, turbine, transformer oil, o Tulis MUDAH TERBAKAR
dan sejenisnya. dalam Label
3. Tertiary Petroleum : gear oil, motor oil, O Hindarkan kontak dengan
dan sejenisnya sinar matahari
4. Minyak dari tananman dan hewan o Hindarkan dari PCB

C 1. Air limbah yang mengandung sedikit Tulis pH dan semua komponen


hidrokarbon dalam form.
Combustible : 2. Air limbah yang mengandung sedikit
resistant organic halogen (<5%)
water 0. Senyawa organik yang lain

Kategori C (Fluorida dan Phosphor)


Kategori Komponen Catatan
o Tulis pH dan semua
1. Fluorida Anorganik dan komponen dalam
Ca:
Fluorida atau senyawanya: Asam hidrofluorida, form
Phosphor Senyawa Borofluorida, Senyawa
Anorganik Silicofluorida dan sejenisnya
2. Senyawa Phosphor Anorganik: buffer
Phosphat, dan sejenisnya
o Tulis pH dan semua
1. Senyawa Fluorida Organik : komponen dalam
Cb : Trifluoroacetic Acid, dna sejenisnya form
Fluorida atau 2. Senyawa Organophosphorous
Phosphor yang 3. Fluorida atau Phosphor yang
mengandung mengandung bahan organik
Bahan organik 4. Fluorida atau Phosphor yang
atau logam berat mengandung logam berat

Kategori D (Mercury)
Kategori Komponen Catatan
metal Mercury, Mercury o Simpan dalam wadah
Da : Amalgam, Termometer, yang dapat ditutup dan
Metal Mercury Manometer, dan sejenisnya diisi air.

Db : 1. Senyawa Mercury a. T u l i s dalam form


Senyawa Mercury Anorganik : mercury Chlorida, Apabila juga
Reagent Nessler, dan mengandung Cyanida
sejenisnya 0. Untuk Mercury
2. Mercury Organik dan Organik khususnya alkyl
senyawanya Mercury harus disimpan
terpisah dan diubah
menjadi Mercury
Anorganik dengan
menggunakan Acid-
Permanganat
Kategori E (Chromic Acid)
Kategori Komponen Catatan
E: Air limbah yang mengandung Chromic Acid. o Tulis pH dan semua
Chromic Acid (Untuk Chrom Phosphat harus disimpan dalam komponen dalam form
wadah Cb)

Kategori F (Logam Berat)


Kategori Komponen Catatan
Fa : 1. Senyawa dari logam : Mg, Ti, V, Cr, Mn, Fe, o Tulis pH dan
Logam Berat Co, Ni, Cu, Zn, Ag, Cd, In, Sn, Ba, Pb, Bi, Ce, Gd semua komponen
Anorganik 2. Mengandung sedikit senyawa dari logam Ge, As, Se, dalam form
Sr, Y, Zr, La, Sm
Fb : 1. Senyawa dari logam Al, Si, P, Sb, Ta, Senyawa o Tulis pH dan
logam berat chelate, senyawa komplek semua komponen
Yang 0. Senyawa logam berat yang mengandung dalam form.
mengandung bahan organik, gula, protein, lemak, ammonia,
bahan organik pelarut organik
0. Jika mengandung Senyawa Arsen seperti
Cacodyl acid, tulis dalam form
Kategori G (Asam clan Basa)
Kategori Komponen Catatan
Ga : Asam Sulfat, Asam Nitrat, Asam
Asam Kuat Klorida o Tulis pH dan semua
(tidak komponen dalam form
mengandung
yang lain)
Gb:
Basa kuat Natrium Hidroksida, Kalium
o Tulis pH dan semua
(tidak Hidroksida, Kalsium Hidroksida,
komponen dalam form
mengandung Alumunium Hidroksida
yang lain)

Kategori H ( Lain--lain )
Kategori Komponen Catatan
H : Lain-- Yang tidak termasuk dalam
lain kategori di atas o Tulis pH dan semua
komponen dalam form

Catatan:
Pengkategorian limbah dapat juga disesuaikan dengan tujuan pengolahan limbah berdasarkan acuan.
Lampiran 2. Contoh Diagram Alir Pengumpulan Limbah

Anda mungkin juga menyukai