LABORATORIUM
mengacu pada KAN P 15 - -
Disampaikan oleh :
Erini Yuwatini, PUSARPEDAL KLH
-
PENDAHULUAN
KAN P 15 merupakan Pedoman teknis
- -
penjelasan
Lampiran I Peraturan Menteri Negara
Lingkungan
Hidup No.06 Tahun 2009 tentang
Laboratorium
Lingkungan yang merupakan
persyaratan
tambahan untuk akreditasi
laboratorium
pengujian parameter kualitas
lingkungan.
Pedoman ini dimaksudkan sebagai
panduan
alternatif bagi laboratorium
lingkungan agar
dapat mengelola limbah yang
dihasilkannya dan
membuang ke lingkungan dalam
kondisi aman.
DEFINISI LIMBAH
LIMBAH
adalah produk buangan/sisa yang telah dipakai
dan tidak
dipergunakan lagi.
LIMBAH LABORATORIUM
adalah produk kegiatan pengujian laboratorium yang
telah dipakai
dan tidak dipergunakan lagi. limbah tersebut
antara lain dari :
A Bahan baku kadaluarsa
A Bahan habis pakai (misal solvent atau medium
biakan yang tidak
terpakai)
A Produk proses di laboratorium (misal sisa
spesimen contoh uji
atau pereaksi)
Yang apabila masuk ke lingkungan dapat
menyebabkan penurunan
kualitas lingkungan bahakan kerusakan.
KARAKTERISTIK LIMBAH LABORATORIUM
Jumlahnyasedikitdibandingkandengan limbah kegiatan
industri.
Notabene merupakan Limbah Bahan Kimia yang mempunyai
efek toksik dan
berbahaya terhadap manusia. Adapun klasifikasi
pengumpulan limbah
labotorium antara lain :
Kelas Jenis
A Pelarut organik bebas halogen dan senyawa organik dalam
larutan
B Pelarut organik mengandung halogen dan senyawa organik
dalam larutan
C Residu padatan bahan kimia laboratorium organik
D Garam dalam larutan: lakukan penyesuaian kandungan
kemasan pada pH 6 8 -
a. Pengumpulan
1. Pengumpulan limbah dibagi dalam
beberapa kategori.
Contoh kategori yang dimaksud dapat dilihat
pada
Lampiran 1 dan 2.
2. Kontainer atau wadah limbah harus
diberi label.
b.Transportasi
Pengangkutan/pemindahan wadah di
laboratorium
pengujian ke ruang penyimpanan apabila sudah
terisi
75% volume wadah kemudian diganti
dengan wadah
yang baru dengan diberi nomor urut
berikutnya.
C. Penyimpanan
Penyimpanan dan pengemasan disesuaikan
dengan prosedur
penyimpanan limbah B3 berdasarkan Keputusan
Kepala BAPEDAL
Kep 01/BAPEDAL/09/1995, tentang Tata Cara dan
Persyaratan
-
F. Persyaratan lain
Persyaratan alat lain yang harus ada di sekitar ruang
penyimpanan
adalah shower, alarm dan pemadam kebakaran .
3.3 Pengolahan
Pengolahan limbah dapat dilakukan setelah
pemisahan seperti:
a.Pengolahan limbah secara fisika . Proses ini
antara lain:
sedimentasi, floatasi, absorbsi, penyaringan
(screening).
0. Pengolahan limbah secara kimia. Proses ini
antara lain:
koagulasi, oksidasi, penukar ion, degradasi,
ozonisasi, dan
lain lain.
-
Ab : o Konsentrasi
Pelarut organik yang halogen >
1. Senyawa Alifatis yang mengandung 5%
mengandung halogen: Chloroform, methyl chloride,
halogen dichloromethane, carbon tetrachloride, methyl
bromide, methyl Iodide, dan senyenisnya.
2. Senyawa Aromatis yang mengandung
Halogen: Chlorobenzene, Benzyl Chloride,
dan sejenisnya
Kategori Komponen Catatan
1. Mengandung logam berat dan pelarut
organik > 5%
Ac: Pelarut
organik yang 2. Pelarut Organik dari senyawa chelate
mengandung logam berat : MIBK + DDTC + heavy
logam berat metal, Chlroform + dithizone + heavy
metal, Butyl Acetate + DDTC + heavy
metal.
Ad: 1. Secondary petroleum : Kerosin, minyak
Minyak mineral, minyak lampu, dan sejenisnya o Tulis pH dan semua komponen
2. Tertiary petroleum : heavy oil, creosote dalam form
oil, spindle oil, turbine, transformer oil, o Tulis MUDAH TERBAKAR
dan sejenisnya. dalam Label
3. Tertiary Petroleum : gear oil, motor oil, O Hindarkan kontak dengan
dan sejenisnya sinar matahari
4. Minyak dari tananman dan hewan o Hindarkan dari PCB
Kategori D (Mercury)
Kategori Komponen Catatan
metal Mercury, Mercury o Simpan dalam wadah
Da : Amalgam, Termometer, yang dapat ditutup dan
Metal Mercury Manometer, dan sejenisnya diisi air.
Kategori H ( Lain--lain )
Kategori Komponen Catatan
H : Lain-- Yang tidak termasuk dalam
lain kategori di atas o Tulis pH dan semua
komponen dalam form
Catatan:
Pengkategorian limbah dapat juga disesuaikan dengan tujuan pengolahan limbah berdasarkan acuan.
Lampiran 2. Contoh Diagram Alir Pengumpulan Limbah