Anda di halaman 1dari 14

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Penggunaan alat dan mesin pertanian sudah sejak lama digunakan dan

perkembangannya mengikuti dengan perkembangan kebudayaan manusia. Pada

awalnya alat dan mesin pertanian masih sederhana dan terbuat dari batu atau kayu

kemudian berkembang menjadi bahan logam. Susunan alat ini semula sederhana,

kemudian sampai ditemukannya alat mesin pertanian yang komplek. Dengan

dikembangkannya pemanfaatan sumber daya alam dengan motor secara langsung

mempengaruhi perkembangan dari alat mesin pertanian (Pratomo, et al. 1983).

Rotari memiliki bagian-bagian yang sangat penting, yaitu pisau, poros putar,

rotor, penutup belakang (rear shield) dan roda dukung (land wheel). Pisau berfungsi

untuk mencacah tanah pada waktu pengolahan tanah dengan bajak putar, pisau-pisau

potong biasanya dipasang pada poros yang digerakkan horizontal yang bekerja

dengan 300 putaran per menit. Rotor berfungsi sebagai tempat pemasangan pisau-

pisau dari bajak putar. Rear shield berfungsi untuk membantu penghancuran tanah,

adanya penutup belakang ini memungkinkan tanah lebih hancur karena tanah yang

terlempar dari pisau terbentur pada penutup. Land wheel berfungsi untuk mengatur

kedalaman pengolahan tanah (Pratomo, et al. 1983).

Prinsip kerja dari rotari ini yaitu pisau-pisau dipasang pada rotor secara

melingkar sehingga beban terhadap mesin merata dan dapat memotong tanah secara

bertahap. Sewaktu rotor berputar dan alat bergerak maju maka pisau akan memotong

tanah. Luas tanah yang terpotong dalam sekali pemotongan tergantung pada

kedalaman dan kecepatan bergerak maju. Gerakan putaran rotor-rotor (pisau-pisau)


2
diakibatkan daya dari rotor yang diteruskan melalui sistem penerusan daya khusus

sampai ke rotor tersebut (Mangunwidjaja & Shailah, 1993).

Dengan menggunakan bajak rotari pengerjaannya hanya dilakukan sekali

tempuh. Bajak rotari ini dapat digunakan pada tanah yang kering maupun tanah

sawah, kadang-kadang juga digunakan untuk mengerjakan tanah kedua dan juga

dapat digunakan untuk melakukan penyiangan atau pendangiran. Penggunaan bajak

rotari untuk pengolahan tanah dapat memberikan hasil yang lebih baik (baik untuk

tanah kering maupun tanah basah) (Hardjosentono, et al. 2002).

Untuk mengatasi lengketnya tanah pada pisau maka dapat dilakukan dengan

mengurangi jumlah pisau dan mempercepat putaran pada rotor dan memperlambat

gerakan maju. Makin cepat perputaran rotor akan lebih banyak daya yang digunakan,

namun akan diperoleh hasil penggemburan yang lebih halus (Daywin, et al. 2010).

Bajak singkal termasuk jenis bajak yang paling tua. Bajak singkal merupakan

peralatan pertanian untuk pengolahan tanah yang digandengkan dengan sumber

tenaga penggerak/penarik seperti tenaga penarik sapi, kerbau atau traktor pertanian.

Bajak singkal berfungsi untuk memotong, membalikkan, pemecahan tanah serta

pembenaman sisa-sisa tanaman kedalam tanah, dan digunakan untuk tahapan

kegiatan pengolahan tanah pertama. Bajak singkal dirancang dalam beberapa bentuk

untuk tujuan agar diperoleh kesesuaian antara kondisi tanah dengan tujuan

pembajakan. Di Indonesia jenis bajak singkal merupakan bajak yang paling umum

digunakan oleh petani untuk melakukan pengolahan tanah mereka, dengan

menggunakan tenaga ternak sapi atau kerbau, sebagai sumber daya penariknya

(Pratomo, et al. 1983).


3
Bajak singkal secara umum dapat dibedakan menjadi dua golongan yaitu:

Bajak singkal satu arah (one way moldboard plow) dan Bajak singkal dua arah (two

way moldboard plow). Bajak singkal satu arah (one way moldboard plow) yaitu jenis

bajak singkal dimana pada waktu mengerjakan pengolahan tanah akan melempar dan

membalik tanah hanya dalam satu arah. Lemparan atau pem balikan tanahnya

biasanya dilakukan ke arah kanan (Pratomo, et al. 1983).

Bajak singkal dua arah (two way moldboard plow), adalah jenis bajak singkal

dimana pada waktu mengerjakan pengolahan tanah, arah pelemparan atau

pembalikan tanahnya dapat diatur dua arah yaitu ke kiri maupun ke arah kanan. Jenis

bajak ini mempunyai mata bajak yang kedudukannya dirancang untuk dapat diputar

ke kanan ataupun ke kiri dengan cepat, sesuai dengan arah pelemparan ataupun

pembalikan tanah yang dikehendaki (Pratomo, et al. 1983).

Penggunaan bajak singkal dua arah mempunyai beberapa kelebihan akan

menghasilkan pembalikan tanah yang seragam untuk seluruh petak tanah yang

diolah, praktis untuk pengolahan tanah sistem kontur dari hasil kerjanya tidak akan

berbentuk alur mati (dead-furrow) ataupun alur punggung (back-furrow), sehingga

pembajakan dapat teratur dan rata. Namun kelemahannya adalah konstruksinya lebih

berat dan lebih rumit, untuk ukuran bajak yang besar perlu dilengkapi sistem hidrolis

untuk pemutaran mata bajaknya, perlu keterampilan yang lebih baik dari

pengemudinya (Pratomo, et al. 1983).

Ada beberapa langkah untuk menghidupkan traktor tangan atau dua roda

yaitu :

1. Posisikan tuas kopling utama pada posisi OFF sehingga traktor tidak berjalan

pada saat dihidupkan.


4
2. Untuk keamanan, semua tuas persneling pada posisi netral.
3. Keran bahan bakar dibuka, sehingga terjadi aliran bahan bakar ke ruang

pembakaran.
4. Gas dibesarkan pada posisi start, sehingga ada aliran bahan bakar yang cukup

banyak di ruang pembakaran.


5. Tuas dekompresi ditarik dengan tangan kiri, untuk menghilangkan tekanan di

ruang pembakaran pada saat engkol diputar.


6. Engkol dimasukkan ke poros engkol, lalu putar engkol searah jarum jam

beberapa kali, agar oli pelumas dapat mengalir ke atas (Pratomo, et al. 1983).

Tujuan

Tujuan praktikum ini adalah dapat mengoperasikan traktor tangan dengan

baik dan benar serta mengetahui tahapan dalam pengoperasian traktor roda bajak

rotary dan bajak singkal secara prosedur yang berlaku.

ALAT DAN METODE

Alat dan Bahan

Alat

Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah alat tulis, buku penuntun

praktikum, dan kamera.

Bahan
5
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah traktor roda dua bajak

rotary dan bajak singkal.

Waktu dan Tempat

Praktikum ini dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 22 April 2017 pada Pukul

08.00 WITA - selesai. Bertempat di depan Workshop Mekanisasi Pertanian Fakultas

Pertanian Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru.

Metode

Metode yang digunakan pada praktikum ini adalah sebagai berikut:

1. Traktor Roda Dua Bajak Rotary


a. Tanpa Gandengan
1. Periksa engine dan semua bagian traktor sehingga yakin ada dalam kondisi

baik.
2. Yakinkan bahwa tuas perseneling dalam posisi netral dan kopling dalam

posisi tak tersambung. Kemudian motor dihidupkan dengan cara

mengengkol.
3. Naikkan putaran motor dengan cara mengatur tuas gas yang biasanya

terletak pada stang kemudi kanan.


4. Setelah melepas tuas standar, peganglah stang kemudi dengan sedikit

menekannya hingga batas pinggang agar diperoleh keseimbangan.

Peganglah tuas perseneling pada kecepatan yang diinginkan.


5. Dengan satu tangan masih tetap memegang stang kemudi, tangan yang

satunya memasang kopling utama sehingga traktor bergerak, segera kedua

tangan memegang stang kemudi, dan ikut gerak traktor dengan

melangkah.
6
6. Membelokkan arah dapat dilakukan dengan menekan kopling kemudi

pada stang kemudi. Bila ingin belok kekanan maka tekanlah kopling

kemudi kanan dan bila ingin membelok kekiri maka tekanlah kopling

kemudi kiri.
7. Untuk gerak mundur, turunkan putaran motor, tarik kopling utama

sehingga traktor berhenti, kemudian pasanglah perseneling pada posisi

R. Pastikan bahwa traktor dapat dihentikan setiap saat pada waktu

mundur.
8. Untuk menghentikan tarik tuas kopling utama, turunkan gas sehingga

dalam putaran rendah, pasang tuas persseneling pada posisi netral.


9. Pasang tuas standar dan matikan motor penggerak.
b. Dengan Gandengan
Mengemudi traktor tangan dengan gandengan harus disertai dengan

kemampuan memperkirakan posisi roda gandengan, karena operator akan

duduk diatas gandengan pada posisi terjauh dari stang kemudi. Pada saat

membelok terhalang operator harus mempergunakan satu tangan untuk

mengemudi (sambil menekan kopling pada stang yang dipegang).


2. Traktor Roda Dua Bajak Singkal
a. Tanpa Gandengan
1. Periksa engine dan semua bagian traktor sehingga yakin ada dalam kondisi

baik. Pasanglah tuas standar.


2. Yakinkan bahwa tuas perseneling dalam posisi netral dan kopling dalam

posisi tak tersambung. Kemudian motor dihidupkan dengan cara

mengengkol.
3. Naikkan putaran motor dengan cara mengatur tuas gas yang biasanya

terletak pada stang kemudi kanan.


4. Setelah melepas tuas standar, peganglah stang kemudi dengan sedikit

menekannya hingga batas pinggang agar diperoleh keseimbangan.

Peganglah tuas perseneling pada kecepatan yang diinginkan.


7
5. Dengan satu tangan masih tetap memegang stang kemudi, tangan yang

satunya memasang kopling utama sehingga traktor bergerak, segera kedua

tangan memegang stang kemudi, dan ikut gerak traktor dengan

melangkah.
6. Membelokkan arah dapat dilakukan dengan menekan kopling kemudi

pada stang kemudi. Bila ingin belok kekanan maka tekanlah kopling

kemudi kanan dan bila ingin membelok kekiri maka tekanlah kopling

kemudi kiri.
7. Untuk gerak mundur, turunkan putaran motor, tarik kopling utama

sehingga traktor berhenti, kemudian pasanglah perseneling pada posisi

R. Pastikan bahwa traktor dapat dihentikan setiap saat pada waktu

mundur.
8. Untuk menghentikan tarik tuas kopling utama, turunkan gas sehingga

dalam putaran rendah, pasang tuas persseneling pada posisi netral.


9. Pasang tuas standar dan matikan motor penggerak.

B. Dengan Gandengan

Mengemudi traktor tangan dengan gandengan harus disertai dengan

kemampuan memperkirakan posisi roda gandengan, karena operator akan

duduk diatas gandengan pada posisi terjauh dari stang kemudi. Pada saat

membelok terhalang operator harus mempergunakan satu tangan untuk

mengemudi (sambil menekan kopling pada stang yang dipegang).

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil

Hasil pada praktikum ini adalah sebagai berikut:


8
Tabel 1. Metode Pengoperasian Traktor Roda Dua Bajak Rotary.
No Gambar komponen alat Keterangan pengoprasian
.
1. Cek kekecangan ban
Cek kekencangan baut
Cek alur ban

2. Cek v-belt
Cek pulley

3. Cek bahan bakar


Cek air radiator

4. Cek tuas keadaan netral


Cek tuas perseneling dalam

keadaan netral

Tabel 1. Lanjutan.
5. Cek kebersihan rotary
Cek kekencangan baut

penyangga
Cek ketajaman rotary
9
6. Cek kebersihan lubang engkol

7. Memasang engkol yang benar

8. Mencek keadaan choke

9. Mencek tuas gas

Tabel 2. Pegoperasian Traktor Roda Dua Bajak Singkal.


No Gambar komponen alat Keterangan pengoprasian
1. Cek kekencangan ban
Cek kekencangan baut
Cek alur ban
10
2. Cek kekencangan sabuk v-belt
Cek pulley penggerak dan

digerakkan harus lurus

3. Cek bahan bakar


Cek air radiator

4. Cek tuas harus keadaan netral

5. Cek tuas gas harus netral

Tabel 2. Lanjutan.
6. Cek kebersihan lubang engkol
11
7. Memasang engkol

8. Cek keadaa choke

9. Cek tuas gas mesin

Tabel 3. Pengoprasian Traktor Roda Dua Bajak Rotary dan Bajak Singkal.
No Gambar Keterangan
.
1. Pengoperasian traktor roda dua

bajak rotary.

Tabel 3. Lanjutan.
12
2. Pengoperasian traktor roda dua

bajak singkal.

Pembahasan

Praktikum yang dilakukan kali ini mengenai cara pengoperasian traktor roda

dua atau hand traktor bajak rotary dan bajak singkal. Traktor roda dua yang

menggunakan bajak rotary merupakan traktor yang digunakan untuk pengolahan

tanah kedua, dimana fungsinya untuk meratakan tanah setelah pengolahan tanah

pertama.

Sebelum mengoperasikan traktor perlu diperhatikan Standar Oprasional

Prosedur (SOP) yaitu dengan memeriksa bahan bakar, air radiator, oli mesin, oli

rotary, v belt, tekanan ban, saringan udara, semua tuas kendali dan baut-baut yang

kendur.

Menyalakan hand traktor dengan menggunakan tuas engkol yang diputar

pada poros engkol, kemudian mendorong tuas utama dan memasukkan tuas

persneling agar traktor dapat berjalan. Untuk menggunakan bajak rotari geser tuas

bajak rotari ke kanan, maka bajak rotari akan turun dan dapat digunakan, namun

sebaliknya apabila tidak ingin menggunakan bajak rotari geser tuas rotari ke sebelah

kiri, maka bajak akan naik. Untuk membelokkan arah traktor cukup dengan menekan

tuas kemudi, apabila ingin berbelok ke arah kiri, maka tekan tuas kemudi yang
13
berada di sebelah kiri, begitu pula sebaliknya, apabila ingin berbelok ke sebelah

kanan maka tekan tuas kemudi yang berada di sebelah kanan.

Traktor roda dua yang menggunakan bajak singkal merupakan traktor yang

digunakan untuk pengolahan tanah pertama, dimana fungsinya untuk membalik

tanah.

Sebelum mengoperasikan traktor perlu diperhatikan Standar Oprasional

Prosedur (SOP) yaitu dengan memeriksa bahan bakar, air radiator, oli mesin, v belt,

tekanan ban, saringan udara, semua tuas kendali dan baut-baut yang kendur.

Ada beberapa teknik dan cara untuk menjalankan traktor tangan bajak

singkal, misalnya cara menjalankan traktor tangan bajak singkal agar lurus ke depan,

langkah pertama mulai menjalankan traktor, kemudian pada saat traktor berjalan,

kedua tangan berada pada stang kemudi, mata memandang ke depan, kemudian gas

diperbesar dengan ibu jari kanan sesuai keinginan.

Cara membelokkan traktor pada jalan datar yaitu dengan mengecilkan gas

sebelum traktor dibelokkan, lalu tekan kopling kemudi kiri jika ingin belok ke kiri

dan tekan kopling kemudi kanan jika ingin belok ke kanan. Sedangkan untuk

menghentikan traktor langkah -langkahnya yaitu dengan mengecilkan gas, kemudian

tuas kopling utama ditarik pada posisi OFF, lalu ditarik kembali pada posisi rem,

persneling dinetralkan kemudian kecilkan gas sekali lagi.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan
14
Dari praktikum yang telah dilaksanakan maka diperoleh kesimpulan sebagai

berikut :

1. Rotari memiliki bagian-bagian yang sangat penting, yaitu pisau, poros putar,

rotor, penutup belakang (rear shield) dan roda dukung (land wheel).
2. Bajak rotari ini dapat digunakan pada tanah yang kering maupun tanah sawah,

kadang-kadang juga digunakan untuk mengerjakan tanah kedua dan juga dapat

digunakan untuk melakukan penyiangan atau pendangiran.


3. Bajak singkal secara umum dapat dibedakan menjadi dua golongan yaitu: Bajak

singkal satu arah (one way moldboard plow) dan Bajak singkal dua arah (two

way moldboard plow).

Saran

Adapun saran pada praktikum kali ini adalah adanya tambahan traktor agar

mahasiswa tidak berdesakan dalam praktikum agar praktikan dapat melihat dan

memahami dan nantinya dapat mengoperasionalkan traktor dengan baik dan benar.

DAFTAR PUSTAKA

Daywin, F.J., R.G. Sitompul., dan I. Hidayat. 2010. Mesin-mesin Budidaya


Pertanian di Lahan Kering. Graha Ilmu: Jakarta.

Hardjosentono. M., Wijayanto., Elon R., Badra. W., dan M. Dadang. 2002. Mesin-
mesin Pertanian. Bumi Aksara: Jakarta.

Hermawan, W. 2005. Kinerja Mesin-Mesin Pengolahan Tanah Untuk Penyiapan


Penanaman di Lahan Kering. Departemen Teknik pertanian. IPB: Bogor.

Mangunwidjaja, D. dan Shailah, I. 1993. Pengantar Teknologi Pertanian. Penebar


Swadaya: Jakarta.

Pratomo, M., Warsono. M., dan S. Malik. 1983. Alat dan Mesin Pertanian.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan: Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai