Anda di halaman 1dari 3

Potensi Daerah Aliran Sungai Juwana

Resentator : Nur Rosyidah

Judul : Benang Kusut Daerah Aliran Sungai Juwana; laporan ekspedisi dan
eksplorasi sungai Juwana
Penulis : Adi Nugroho
Penerbit : Yayasan SHEEP Indonesia (YSI)
Cetakan : 1, 2010
Tebal : xii + 65 halaman
Ukuran : 17,6 25 cm
Harga :-

Air menjadi kebutuhan vital semua makhluk hidup, sehingga banyak sedikitnya akan
berpengaruh besar kepada kehidupan. Kesediaan air pada akhir tahun ini menjadi sangat
terbatas ketika pertumbuhan penduduk tumbu semakin cepat sementara sumber air dan daerah
tangkapan air semakin berkurang.
Buku yang berjudul Benang Kusut Daerah Aliran Sungai Juwana; Laporan Ekspedisi
& Eksploitasi Sungai Juwana, bertujuan memberikan informasi dan kontrubusi bagi seluruh
pemangku kepentingan dalam mengelola kawasan DAS Juwana untuk menekan risiko
bencana yang mengancam kehidupan dan sumber penghidupan masyarakat. Penulis
menunjukkan betapa berpotensi sungai juwana untuk kehidupan penduduk dari berbagai
sektor.
Bersama Yayasan Society for Health Education Environment and Peace (SHEEP)
Indonesia, Adi Nugroho mencoba melakukan ekspedisi atas perubahan pola ruang DAS
(Daerah Aliran Sungai) Juwana khususnya hantaran sungai Juwana yang mendapatkan
dampak buruk atas kesalahan pengelolaan. Keterlibatan organisasi non pemerintah dan
kelompok akar rumput untuk menyuarakan kondisi obyektif Sungai Juwana dalam perspektif
pengurangan risiko bencana.
Buku dengan jumlah halaman 65 ini terdiri atas 6 bab berisikan tentang laporan hasil
ekspedisi sungai Juwana. Bab I menjabarkan pendahuluan yang berisi latar belakang
ekspedisi DAS Juwana, perumusan masalah DAS Juwana, tujuan kajian DAS untuk menelaah
permasalahan terkait bentuk investasi Pemerintah maupun usaha masyarakat, ruang lingkup
kajian ekspedisi sungai Juwana, metode kajian yang diawali dengan serangkaian diskusi
tentang kerangka pemikiran dengan menggali dari berbagai sumber data dan informasi, serta
hasil yang diharapkan dari laporan ekspedisi.
Bab II menjelaskan karakteristik potensi DAS juwana kabupaten kudus dan pati-jawa
tengah. Sungai Juwana diapit oleh Pengunungan Kedeng di sebelah timur dan Gunung Muria
di sebelah barat. Disamping itu sungai Juwana menampung air dari sungai silugonggo (aliran
dari kudus) dan sungai Londo (aliran dari Grobogan-Klambu). Sungai Juwana, merupakan
wilayah dengan struktur geologi yang berbeda dengan wilayah hilir jenis tanahnya alluvial
(lempung). Kondisi Iklim termasuk daerah dengan curah hujan tinggi. DAS Juwana memiliki
fungsi ekologi secara langsung pada lahan pertanian, air bersih, trasportasi serta iklim mikro.
Bab III berisi tentang dampak penurunan fungsi DAS terhadap perekonomian daerah.
opportunity cost penurunan fungsi DAS terhadap perekonomian masyarakat tentang investasi
bendungan dipengaruhi oleh faktor bencana alam yang merugikan hampir 40 miliyar pada
tahun 2008, pola kebijakan pemerintah terhadap perbaikan perekonomian masyarakat, bentuk
ketergantungan masyarakat terhadap sumber daya alam DAS dalam pemenuhan kebutuhan air
bersih.
Dalam bab IV dijelaskan bahwa wilayah tanah usaha pada pengelolaan ruang DAS
Juwana dilakukan untuk menentukan wilayah kajian dengan menggunakan garis kontur,
jaringan sungai, dan badan air. Yang menunjukkan penggunaan tanah untuk pengelolaan
konservasi tanah dan air. Kebijakan penggunaan tanah dalam rangka konservasi tanah dan air
untuk pencegahan erosi dan banjir dengan menggunakan teknik overlay.
Bahasan selanjutnya yaitu bab V menguak tentang kebijakan pengembangan
pembangunan kabupaten kudus dan kabupaten pati terhadap pertumbuhan Ekonomi daerah
aliran sungai Juwana. Kabupaten Kudus dan Kabupaten Pati merupakan Kabupaten yang
mengandalkan sektor pertanian untuk pertumbuhan ekonomi regional masing-masing
wilayah. Manfaat langsung proyek normalisasi penggunaan aliran DAS Juwana akan
menunjang berjalannya perairan dalam pertanian akan menambah devisa bagi Kabupaten Pati.
Bab VI menjelaskan kesimpulan dari ekspedisi daerah juwana serta rekomendasi atau
saran dari penulis. Normalisasi aliran sungai Juwana menjadi kebijakan prioritas apabila
dilihat dari ancaman dan kerugian ekonomi, sosial dan sumber daya alam bagi masyarakat.
Buku ini dilengkapi dengan data kuliatatif maupun kuantatif sehingga memperjelas
keadaan yang ada wilayah DAS Juwana. fakta lapangan pengelolaan Sungai Juwana yang
mengalami perubahan kondisi dari waktu ke waktu. Perubahan kondisi fisik lingkungan yang
dipacu dari perubahan sosial dan ekonomi mengiringi perubahan fungsi Sungai Juwana yang
semakin memprihatinkan.
Ada pula kelebihan dari buku ini. Dilihat dari cetakan buku menggunakan kertas putih
menjadikan buku lebih mudah untuk dibaca. Cover yang digunakan menarik dan adanya
gambar serta grafik akan mempermudah seseorang memahami buku. Bagus untuk referensi
pemerintah kabupaten pati sebagai pedoman pembangunan kawasan sungai juwana. Buku
menggunakan dua bahasa, untuk itu bukan hanya orang lokal saja yang dapat membaca, orang
mancanegara dapat membaca buku. Penataan buku tergolong runtut dan bagus sesuai dengan
jenis buku ini yaitu laporan sebuah ekspedisi atau survai sehingga dapat memahami isi dengan
baik.
Tentunya sebuah buku ini memiliki kekuarangan antara lain, bahasa yang terlalu sulit
untuk dipahami oleh orang awam. Sehingga apabila dibaca oleh orang awan akan merasa
bosan. Kalimat pada satu paragraf terlalu banyak. Banyak singkatan yang digunakan dan tidak
diterjemahkan, contohnya PBDAS, NKR. Dan jaga ada kesalahan dalam penulisan
pemerintah (pemeirntah) pada awal buku.
Memahami potensi yang terdapat di wilayah DAS juwana, serta pentingnya menjaga
lingkungan dan sumber daya alam terutama air bersih akan meningkatkan kesejahteraan
masyarakat juwana. Memaksimalkan penggunaan sungai juwana sebagai tolak ukur devisa
kabupaten pati dan mencegah terjadinya bencana banjir akibat sempitnya sungai juwana.
Inilah simpulan dari buku. Saran yang dianjurkan untuk buku ini. Hendaknya lebih
memperhatikan editing setiap penulisan kata, terjemah singkatan, paragraf.

Anda mungkin juga menyukai