Anda di halaman 1dari 2

Di Indonesia singkong, atau ubi kayu, bodin, sampai mempunyai arti ekonomi

penting
dibandingkan dengan umbi-umbi lainnya. Jenis ini kaya akan karbohidrat dan
merupakan
makanan pokok di daerah tandus di Indonesia. Selain umbinya, daunnya
mengandung banyak
protein yang dipergunakan berbagai macam sayur, dan daun yang telah dikayukan
digunakan
sebagai pakan ternak.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Animalia
Filum: Arthropoda
Kelas: Arachnida
Subclass: Acari
Order: Trombidiformes
Keluarga: Tetranychidae
Genus: Tetranychus
Spesies: T. Urticae

10. jelaskan mengenai metode pengambilan sampel baik secara acak maupun sistemik berdasarkan
pustaka
a). Random Sampling
Adalah teknik pengambilan sampel dimana semua individu dalam populasi baik secara sendiri-sendiri
atau bersama-sama diberi kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai anggota sampel.
Cara pengambilan sampel dengan random ada tiga cara:
1). Cara undian adalah pengambilan sampel dengan cara memberikan kesempatan kepada setiap
individu untuk menjadi anggota sampel.
2). Cara ordinal adalah cara pengambilan sampel dengan cara kelipatan dari sampel sebelumnya,
misalkan kelipatan dua, kelipatan tiga, dan seterusnya.
3). Cara randomisasi adalah pengambilan sampling melalui tabel bilangan random.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Metodelogi penelitian. Yogyakarta: Bina Aksara.
Sugiyono (2001:60) menyatakan bahwa sampling sistematis adalah teknik penentuan sampel
berdasarkan urutan dari anggota populasi yang telah diberi nomor urut.
Sugiyono, (2008). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung : Penerbit Alfabeta
Source: http://www.eurekapendidikan.com/2015/09/defenisi-sampling-dan-teknik-sampling.html
Disalin dan Dipublikasikan melalui Eureka Pendidikan
2. jelaskan mengenai tetranychus utricea secara morfologi dan klasifikasi berdasarkan pustaka
Tungau merah Tetranychus spp. (red spider mite) termasuk hama yang tergolong dalam ordo Acari, famili
Tetranychidae (Silva et.al., 2009; Kalshoven 1981). Tungau dapat menyerang pada beberapa tanaman
antara lain: kapas, strowberi, tomat, kedelai, kacang panjang dan tanaman hias seperti bunga ros (Silva
et.al., 2009). Larva Tetranychus spp. berwarna kuning kehijau-hijauan sedangkan yang dewasa berwarna
hijau, kuning, oranye dan merah cerah dan biasanya ditemukan diantara jala-jala sutera halus yang dijalin
oleh tungau ini dari kelenjar uniselular besar yang terletak di palpi. Tungau dewasa berukuran1 mm
(Kalshoven (1981).
3. jelaskan ciri ciri tanaman yang terserang tungau hama berdasarkan pustaka
Gejala serangan hama tungau merah (Tetranychus urticae) diawali dengan terlihatnya spot (bercak) kuning
sepanjang tulang daun pada daun-daun bawah dan tengah. Bercak tersebut kemudian menyebar keseluruh

permukaan daun sehingga daun berwarna kemerahan, coklat atau seperti karat. Daun-daun yang terserang
parah akhirnya kering, dan terjadi kerontokan seluruh daun. Pada tanaman yang terserang parah, umbi yang
dihasilkan umumnya berukuran kecil dan secara langsung akan mempengaruhi hasil/produksi tanaman.

4. jelaskan perhitungan tungau tetranychus urticea pada setiap sampel daun (acak dan sistemik)
5. lampirakan foto dan tabel serta perhitungan pada hasil .
Kebutuhan ubikayu dalam negeri di masa yang akan datang akan terus meningkat
sejalan dengan meningkatnya jumlah penduduk dan semakin berkembangnya industri
berbahan baku ubikayu. Kebutuhan ubikayu pada tahun 2025 diperkirakan mencapai
sekitar 30 juta ton ubi segar, dan diperlukan peningkatan produksi sekitar 27% per
tahun, dan di sisi lain luas pertanaman ubikayu menurun 0,5% per tahun [1]. Salah satu
kendala yang dihadapi dalam peningkatan produksi ubikayu adalah serangan hama
tungau merah (Tetranychus urticae) [2]. Tungau merah dapat menyebabkan kerusakan
tanaman ubikayu dengan cara mengurangi luas areal fotosintesis dan mengakibatkan
penurunan hasil panen ubikayu. Kerusakan tanaman dapat diperparah oleh kondisi
musim kering, deraan kekeringan dan kesuburan tanah yang rendah. Hama tungau
merah menyebabkan kerugian lebih besar pada pertanaman ubikayu diwilayah beriklim
kering [3]. Populasi tungau merah biasanya melimpah pada musim kemarau karena
siklus hidup pada musim kemarau lebih pendek sehingga populasi berkembang lebih
cepat yang menyebabkan terjadinya serangan serius dan menimbulkan kerusakan yang
lebih parah [5][6][7]. Hama tungau merah menyerang pada daun muda yang
menyebabkan penampilan daun berubah menjadi melintir, mengeras dan
pertumbuhannya menjadi terhambat [7].
Sebaran populasi tungau pada tanaman ubi kayu terkonsentrasi pada daun tengah,
sedikit sekali pada daun bawah dan pucuk, pada daun tersebut tungau merah banyak
diam sepanjang tulang daun dan di pusat tulang daun. Gejala serangan hama tungau
merah (T. urticae) diawali dengan terlihatnya spot (bercak) kuning sepanjang tulang
daun pada daun-daun bawah dan tengah. Bercak tersebut kemudian menyebar
keseluruh permukaan daun sehingga daun berwarna kemerahan, coklat atau seperti
karat. Daun-daun yang terserang parah akhirnya kering, dan terjadi kerontokan seluruh
daun [11]. Pada tanaman yang terserang parah, umbi yang dihasilkan umumnya
berukuran kecil dan secara langsung akan mempengaruhi hasil/produksi tanaman.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kelimpahan hama tungau merah
pada beberapa varietas ubikayu.
Daun sehat (tidak ada bercak)
1
Ada awal bercak kekuningan (sekitar10%) pada beberapa daun bawah dan atau daun
tengah.
2 Bercak kekuningan agak banyak (11-20%) pada daun bawah dan tengah.
3 Kerusakan yang jelas; banyak bercak kuning (21-50%), sedikit daerah mengalami
nekrotik (< 20%), khususnya daun bawah dan tengah agak mengkerut, sejumlah daun
menjadi kuning dan rontok.
4 Kerusakan parah (51-75%) pada daun bagian bawah dan tengah, populasi tungau
melimpah dan dijumpai benang-benang putih seperti jaring laba-laba.
5 Kerontokan daun total; pucuk tanaman mengecil; benang putih semakin banyak;
kematian tanaman

Anda mungkin juga menyukai