Anda di halaman 1dari 2

Kasus 21

1. Apa kemungkinan penjelasan dari penemuan ini ?

Pada kasus yang didapatkan ditemukan adanya peningkatan serum T3 dan T4.
Adanya peningkatan ini bisa dicurigai hipertiroidisme atau dikenal tirotoksikosis.
Hipertiroidisme dapat didefinisikan sebagai respon jaringan-jaringan tubuh terhadap
pengaruh metabolik hormone tiroid yang berlebihan. Keadaan ini bisa timbul
spontan atau akibat asupan hormone tiroid secara berlebihan. Tanda yang bisa
diamati pada kasus hipertiroidisme adalah adanya peningkatan kadar T3 dan T4
serum, tiroksin bebas dan uji ambilan tiroid radioisotope, kecuali serum TSH yang
mengalami penurunan.

Sumber : Price, SA. 2010. Patofisiologi. Konsep Klinis Prose-Prose Penyakit. EGC :
Jakarta

2. Apa saja test fungsi tiroid untuk mendukung dan mengkonfirmasi


kesimpulanmu ?

Tes hipertiroidisme hipotiroidisme


Ambilan RAI Meningkat Menurun
Tiroksin serum Meningkat Menurun
Tiroksin bebas Meningkat Menurun
Serum TSH Menurun Meningkat

Beberapa uji yang digunakan untuk mengukur respon metabolic terhadap


kadar hormone tiroid dalam sirkulasi namun uji-uji ini tidak digunakan secara rutin
dalam menilai fungsi tiroid secara klinis. Uji-uji ini terdiri dari laju metabolism basal
(BMR) yang mengukur jumlah penggunaan oksigen pada keadaan istrahat; kadar
kplesterol serum; dan tanda refleks tendon achilles. Pada pasien dengan
hipotiroidisme, BMR ,menurun dan kadar kolesterol serumnya tinggi. Refleks tendon
Achilles memperlihatkan relaksasi yang lambat. Keadaan sebaliknya ditemukan
pada pasien hipertiroidi.

Tes ambilan yodium radioaktif (RAI) digunakan untuk mengukur kemampuan


kelenjar tiroid dalam menangkap dan mengubah yodida. Pasien menerima dosis RAI
yang akan ditangkap oleh tiroid dan dipekatkan setelah melewati 24 jam. Kemudian
radioaktivitas yang ada dalam kelenjar tiroid tersebut dihitung. Normalnya, jumlah
radioaktif yang diambil berkisar 10% hingga 35% dari dosis pemberian. Pada
hipertiroidisme nilainya tinggi dan akan rendah bila kelenjar tiroid ditekan.

Sumber : Price, SA. 2010. Patofisiologi. Konsep Klinis Prose-Prose Penyakit.


EGC : Jakarta

Anda mungkin juga menyukai