Anda di halaman 1dari 7

CASE REPORT

SINDROMA NEFROTIK

Disusun oleh:
dr. Puti Piranti

Pendamping:
dr. Daniel Pasaribu

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH CIDERES


MAJALENGKA
2016
1

BAB I
STATUS PASIEN

A. KETERANGAN UMUM
Nama : Tn. E
Jenis Kelamin : Pria
Umur : 19 tahun
Alamat : Kadipaten
Pekerjaan : Pekerja pabrik
Agama : Islam
Suku : Sunda
Status Marital : Belum menikah
Masuk Rumah Sakit : 16 Februari 2016, pukul 10.30 WIB

B. ANAMNESIS
Keluhan utama: sesak nafas
Anamesa khusus:
Os datang ke IGD RSUD Cideres diantar oleh keluarganya dengan keluhan
sesak nafas sejak 1 minggu SMRS. Sesak nafas dirasakan makin lama makin
memberat. Keluhan disertai dengan bengkak pada seluruh tubuh sejak sekitar 3 bulan
SMRS. Bengkak dialami pada kedua tungkai dan kelopak mata terutama saat bangun
tidur. Karena keluhan tersebut, os berobat ke dokter dan diberi obat yang menurutnya
membuat menjadi banyak buang air kecil, dan bengkak pun berkurang.
Sejak 2 bulan yang lalu os mengeluh bengkak kembali pada kedua tungkai,
kelopak mata, dan wajah. Keluhan disertai dengan mual, namun tidak sampai muntah.
Keluhan disertai buang air kecil sedikit dan berbuih. Keluhan tidak disertai dengan
BAK berdarah, nyeri BAK, atau nyeri pinggang. Keluhan tidak disertai dengan
demam. Buang air besar tidak ada kelainan. Pasien tidak berobat. Sejak 1 bulan yang
lalu pasien mengeluh perut terasa semakin membesar.
2

Keluhan seperti ini baru pertama kali dialami os. Riwayat sakit kuning
disxangkal. Riwayat penyakit jantung disangkal. Riwayat darah tinggi, menurut os
sejak 5 bulan terakhir apabila diperiksa tekanan darah selalau 140/90. Riwayat
kencing manis disangkal. Riwayat infeksi kulit dan radang tenggorokan berulang
disangkal. Riwayat penyakit yang sama dalam keluarga disangkal.

C. PEMERIKSAAN FISIK
Status Generalis
Keadaan umum : tampak sakit
Keadaan sakit : sakit sedang
Kesadaran : compos mentis
Tekanan darah : 160/100 mmHg
Nadi : 96 kali /menit, regular, isi dan tegangan cukup.
Pernafasan : 28 kali /menit
Suhu : 36,8C

Pemeriksaan Organ
Kepala
Normocephali, rambut tidak mudah di cabut, alopesia (-), deformitas (-)

Mata
Exophthalmus -/-, endofthalmus -/-
Edema palpebra superior +/+
Pupil bulat isokor diameter 3 mm/3 mm
Konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-

Hidung
Pernafasan cuping hidung (-), sumbatan (-), perdarahan (-)
3

Telinga
Tophi (-), nyeri tekan processus mastoideus (-), pendengaran baik

Mulut
Tonsil T1-T1, hiperemis (-)
Faring hiperemis (-)

Leher
Pembesaran kelenjar tiroid (-)
Pembesaran KGB (-)

Thorax
Pulmo
I : simetris kanan = kiri
Pal : VF kanan=kiri
Per : Redup mulai ICS V ke bawah pada kedua lapangan paru
A : VBS kanan = kiri, menurun pada ICS V ke bawah kedua lapang paru
Rh +/+ basah halus, Wh -/-
Cor
I : ictus cordis tidak terlihat
Pal : ictus cordis tidak teraba
Per : batas atas ICS II, batas kanan LPS dextra, batas kiri LMC sinistra
A : HR 96 x/menit, BJ I dan II murni reguler, murmur (-), gallop (-)

Abdomen
I : cembung
Pal : lembut, nyeri tekan (-), hepatomegali (-), splenomegali (-)
Per : shifting dullness (+)
A : BU (+)

Ekstemitas atas
4

Akral hangat, pucat (-), edema (+) a/r dorsum manus dextra et sinistra

Ekstremitas bawah
Akral hangat, pucat (-), edema (+) a/r pretibial at dorsum pedis dextra et sinistra

D. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium
Darah rutin:
Hb: 14,9 g/dL
Ht: 43,5%
Leukosit 9.500/mm3
Trombosit 336.000/mm3
Kimia darah:
Kolesterol total: 437 mg/dL
Kreatinin: 1,39 mg/dL
Urine rutin:
Makroskopis
Warna: kuning muda
Kejernihan: agak keruh
Kimia
Berat jenis: 1,010
pH: 6,0
Leukosit esterase: (-)
Nitrit: (-)
Albumin: 500 mg/dL (+4)
Glukosa: (-)
Keton: (-)
Urobilinogen: (-)
5

Darah: 50 (+)/L
Sedimen mikroskopis
Eritrosit: 5-10/LPB
Leukosit: 0-1/LPB
Silinder: Hyalin 5-10/LPB
Epitel: Squamosa 2-3/LPK
Bakteri: (-)
Kristal (-)
Usulan:
Kimia darah trigliserida, albumin
Rontgen thorax
EKG

E. DIAGNOSIS KERJA
Sindroma nefrotik

F. PENATALAKSANAAN
O2 3L/menit via nasal canule
IVFD RL 5 gtt/menit
Furosemide 1x20 mg iv
Methyl prednisolone 3x16 mg po
Simvastatine 1x10 mg po
KSR 1x1 po
Diet protein sedang, rendah garam, batasi cairan

G. PROGNOSIS
Quo ad vitam: dubia ad bonam
6

Quo ad functionam: dubia ad bonam

Anda mungkin juga menyukai