Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal ini dengan
judul Pemeriksaan bakteri Escherichia coli pada penderita Infeksi Saluran Kemih
(ISK)
Penulis
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR 1
DAFTAR ISI
2
BAB I PENDAHULUAN 4
A. Latar Belakang 4
B. Rumusan Masalah 4
C. Tujuan Penelitian 5
C.1. Tujuan umum 5
C.2. Tujuan Khusus 5
D. Manfaat Penelitian 5
2
B.5 Struktur Antigen 10
B.6 Faktor-Faktor Patogenitas 10
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Infeksi Saluran Kemih (ISK) adalah istilah umum yang menunjukkan
keberadaan mikroorganisme dalam urin. Infeksi saluran kemih terjadi apabila bakteri
bermultiplikasi di dalam saluran kemih. Infeksi dapat berlangsung mulai dari ginjal
sampai ke muara uretra, dapat bersifat akut, berulang, maupun kronik. Infeksi
saluran kemih merupakan salah satu penyakit infeksi yang sering ditemukan di
tempat pelayanan kesehatan, pada pasien rawat jalan maupun rawat inap.
Hasil penelitian Sudarmin tahun 2002 sampai 2003 didapatkan bahwa kuman
yang terbanyak untuk infeksi saluran kemih adalah Escherichia
coli (14%), Acinetobacter calcoaceticus(8%). Gambaran pola bakteri penyebab
infeksi saluran kemih di tiap-tiap daerah dapat berbeda, hal ini dipengaruhi oleh
beberapa faktor seperti pola kebersihan seseorang, pola pengobatan atau
pemakaian antibiotik yang digunakan penderita infeksi di suatu daerah, kehidupan
dari penderita dan lainnya. Dalam upaya mengetahui jawaban jenis bakteri
penyebab infeksi saluran kemih maka penelitian ini dilakukan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang peneliti yang telah diuraikan di atas, maka
perumusan masalah penelitian ini adalah jenis bakteri apa saja sebagai penyebab
infeksi saluran kemih.
4
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai informasi tambahan yang bermanfaat
bagi semua pihak terkait mengenai gambaran bakteri sebagai penyebab infeksi
saluran kemih, sehingga dengan diketahuinya jenis bakteri penyebab infeksi
membantu pemeriksaan klinis untuk menentukan terapi yang lebih spesifik dan
tepat.
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Infeksi saluran kemih (ISK) adalah infeksi bakteri yang mengenai bagian
darisaluran kemih. Ketika mengenai saluran kemih bawah dinamai sistitis (infeksi
kandung kemih) sederhana, dan ketika mengenai saluran kemih atas
dinamaipielonefritis (infeksi ginjal). Gejala dari saluran kemih bawah
meliputi buang air kecil terasa sakit dan sering buang air kecil atau desakan
untuk buang air kecil (atau keduanya), sementara gejala pielonefritis
meliputi demam dan nyeri panggul di samping gejala ISK bawah. Pada orang
lanjut usia dan anak kecil, gejalanya bisa jadi samar atau tidak spesifik. Kuman
tersering penyebab kedua tipe tersebut adalah Escherichia coli, tetapi bakteri
lain, virus, maupun jamur dapat menjadi penyebab meskipun jarang.
(id.wikipedia.org/wiki/Infeksi_saluran_kemih)
A.2 Patogenesis
1. Penyebaran melalui aliran darah yang berasaldari usus halus atau organ
lain kebagian saluran kemih
2. Penyebaran melalui saluran getah bening yang berasal dari usus besar
ke buli buli atau ginjal
3. Secara asenden yaitu terjadi nya migrasi mikroorganisme melalui uretra,
buli buli dan ureter ke ginjal (Widodo, 2004)
6
A.3 Patofisiologi Infeksi Saluran Kemih
1. Secara ascending:
Masuknya bakteri dari reservoir tinja yang mengkolonisasi parineum,
introitus vaginal (daerah sebelah dalam labia minora pada masuknya
saluran vagina) pada wanita dan uretra sebelum terjadi bakteriuria.
2. Secara hematogen:
Bakteri serta jamur dan mikrobakteria dapat menginvasi ginjal, kandung
kencing, kelenjar prospat dengan penyebaran hematogen dari fokus
infeksi yang jauh (Shulman, 1994)
1. Jenis kelamin
Wanita lebih rentan terkena ISK daripada pria karena saluran uretra jauh
lebih pendek menyebabkan mikroorganisme lebih muda masuk melalui
uretra dan mencapai kandung kemih (Suciadi, 2010)
2. Pemakaian Kateter urine
Disiplin yang kurang baik dan higenis dalam penggunaan kateter dapat
menimbulkan infeksi (Naga, 2012)
3. Kehamilan
7
Infeksi saluran kemih lebih merupakan kekhawatiran pada kehamilan.
Selama kehamilan, tingkat progesteron yang tinggi meningkatkan risiko
berkurangnya tonus otot pada uteter sehingga menyebabkan Infeksi
Saluran Kemih (wikipedia.com)
4. Diabetes
Pengidap diabetes juga beresiko mengalami infeksi saluran kemih
berulang karena tingginya kadar glukosa dalam urin, fungsi imun yang
menurun dan peningkatan frekuensi kandung kemih neurogenik
(Wikipedia.com)
B. Escherichia coli
B.1 Sejarah umum Escherichia coli
8
Domain : Bacteria
Phylum : Proteobacteria
Ordo : Enterobacteriales
Family : Enterobacteriaceae
Genus : Escherichia
B.3 Morfologi
B.4 Fisiologi
9
menyebabkan infeksi primer pada usus misalnya diare pada anak dan
travelersdiarhea. Selama bertahun-tahun Escherichia coli dicurigai sebagai
salah satu penyebab diare yang timbul pada manusia khususnya pada anak-
anak yang mengakibatkan kematian.
- Antigen O
Antigen O adalah bagian terluar dari lipopolisakarida dinding sel dan
terdiri dari unit polisakarida yang berulang. Antigen O resisten
terhadap panas dan alkohol dan biasanya terdeteksi oleh aglutinasi
bakteri.
- Antigen H
Antigen H terdapat di flagella dan didenaturasi atau dirusak oleh
panas atau alcohol. Antigen ini dipertahankan dengan memberikan
formalin pada varian bakteri yang motil (Jawetz, 2008).
- Antigen K
Antigen K terletak diluar O pada beberapa Enterobacteriaceae tetapi
tidak semuanya. Beberapa antigen K merupakan polisakarida,
termasuk antigen K pada Escherichia coli, yang lainnya merupakan
protein. Antigen K pada Escherichia coli menyebabkan perlekatan
bakteri pada sel pitel sebelum invasi ke saluran cerna atau saluran
kemih.
10
ETEC merupakan sebagian kecil dari spesies Escherichia coli, yang sesuai
dengan asal katanya, menyebabkan sakit diare yang diderita oleh orang dari segala
umur dari berbagai lokasi di dunia. Organisme ini sering menyebabkan diare pada
bayi di negara-negara kurang berkembang dan pada para pengunjung dari negara-
negara maju. Penyebab penyakit yang mirip dengan kolera ini telah dikenali selama
sekitar 20 tahun.
11
dysenteriae,yang disebut juga verotoxin. Dalam kebanyakan strain-strain ini, racun
yang mirip dengan racun Shigella tersebut lebih berkaitan dengan keberadaan sel
daripada ekskresi dari sel.
Dosis infektif EPEC sangat mudah menginfeksi bayi dan dosis infektifnya diduga
sangat rendah. Dalam beberapa kasus penyakit pada orang dewasa, dosis
infektifnya diduga mirip dengan penghuni usus besar (colonizer) yang lain (total
dosis lebih dari 106 ).
Tidak diketahui makanan apa saja yang mungkin menjadi sumber jenis-jenis
EIEC patogenik yang menyebabkan penyakit disentri (bacillary dysentery).
Enteroinvasive Escherichia coli (EIEC) atau Escherichia coli penyerang saluran
pencernaan dapat menyebabkan penyakit yang dikenal sebagai bacillary
dysentery (disentri yang disebabkan oleh bakteri berbentuk batang). Jenis-jenis
EIEC yang menyebabkan penyakit ini berhubungan dekat dengan Shigella spp.
12
wabah EHEC di Amerika Serikat, Eropa, dan Kanada adalah daging sapi giling
(ground beef). Selain itu, daging babi, daging ayam, daging domba, dan susu segar
(mentah).
Serotipe utama yang berkaitan dengan EHEC adalah Escherichia coli O157:H7,
yang pertama kali dilaporkan sebagai penyebab wabah foodborne disease pada
tahun 1982-1983. EHEC ini menghasilkan Shiga-like toxins sehingga disebut pula
sebagai Shiga Toxin Producing Escherichia coli (STEC). Shiga toxin ini mematikan
sel vero, sehingga disebut pula Verotoxin-Producing Escherichia coli (VTEC). Bakteri
ini umumnya tinggal di usus hewan, khususnya sapi, tanpa menimbulkan gejala
penyakit. Bakteri ini juga dapat diisolasi dari feses ayam, kambing, domba, babi,
anjing, kucing, dan sea gulls.
Infeksi EHEC sering menimbulkan diare berdarah yang parah dan kram bagian
perut, namun kadang tidak menimbulkan diare berdarah atau tanpa gejala sama
sekali. Pada anak di bawah umur 5 tahun dan orang tua sering menimbulkan
komplikasi yang disebut Hemolytic Uremic Syndrome (HUS), yang ditandai dengan
rusaknya sel darah merah dan kegagalan ginjal. Kira-kira 2-7% infeksi EHEC
mengarah ke HUS. Di Amerika Serikat, anak-anak yang mengalami kegagalan ginjal
akut banyak disebabkan oleh HUS akibat EHEC. Infeksi EHEC ini dapat juga
menimbulkan kematian, khususnya pada anak-anak dan orang tua, berkaitan
dengan timbulnya Hemorrhagic Colitis (HC), HUS, dan thrombotic thrombocytopenic
purpura.
13
diketahui, tetapi diperkirakan menghasilkan sitotoksin yang menyebabkan terjadinya
diare. Beberapa strain EAEC memiliki serotipe seperti EPEC. EAEC menyebabkan
diare berair pada anak-anak dan dapat berlanjut menjadi diare persisten. Masa
inkubasi diperkirakan kurang lebih 20-48 jam.
Nama ini diberi berdasarkan ciri khas pola perekatan bakteri ini dengan sel-
sel HEP-2 dalam kultur jaringan. DAEC adalah kategori E. coli penyebab diare yang
paling sedikit diketahui sifat-sifatnya. Namun demikian data dari berbagai penelitian
epidemiologi di lapangan terhadap diare pada anak-anak di negara-negara
berkembang menemukan DAEC secara bermakna sebagai penyebab diare yang
umum ditemukan dibandingkan dengan kelompok control .
Sedangkan studi lain gagal menemukan perbedaan ini. Namun bukti-bukti awal
menunjukkan bahwa DAEC lebih patogenik pada anak prasekolah dibandingkan
dengan pada bayi dan anak di bawah tiga tahun (Batita). Pada penelitian lain ada
strain DAEC yang dicobakan pada sukarelawan tidak berhasil menimbulkan diare
dan belum pernah ditemukan adanya KLB (Kejadian Luar Biasa) diare yang
disebabkan oleh DAEC. Sampai saat ini belum diketahui reservoir bagi DAEC,
begitu pula belum diketahui cara-cara penularan dan faktor risiko serta masa
penularan DAEC. (https://rismanismail2.wordpress.com)
14
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
C.1. Populasi
Pasien yang diduga penderita penyaki Infeksi Saluran Kemih (ISK) di RSU
Bunda Thamrin Medan. Jumlah populasi adalah sebanyak 5 Orang dari pasien rawat
jalan.
C.2. Sampel
Sampel diambil dari jumlah populasi pasien penderita penyakit infeksi saluran
kemih yang berasal dari RSU Bunda Thamrin.
15
D. Jenis Pengumpulan Data
Jenis data yang digunakan adalah data primer yang diperoleh melalui pengumpulan
data dan dikumpulkan dengan melakukan pemeriksaan adanya Escherichia coli
pada pasien Infeksi Saluran Kemih.
Urine yang diambil dibiakkan dalam medium tertentu untuk mencari jenis
kuman. Dalam hal ini medium yang digunakan adalah endo agar.
D.3.a Alat
Lampu spiritus
Ose disposible
Tabung Reaksi
Spidol
Inkubator
Mikroskop
Petri dish
Korek Api
Rak Tabung
Kapas
Kertas Label
D.3.b Bahan
Bahan untuk pemeriksaan adalah Urine sewaktu penderita Infeksi Saluran Kemih
(ISK) yang diambil dengan cara Midstream (porsi tengah).
16
D.5 Prosedur Kerja
Interpretasi Hasil
Pada penelitian pemeriksaan Escherichia coli pada penderita infeksi saluran kemih
yang akan dianalisa secara deskriptif dan disajikan dalam bentuk tabel.
17
Daftar Pustaka
id.wikipedia.org/wiki/Infeksi_saluran_kemih
Widodo Djoko.,2004. Bunga Rampai Penyakit Infeksi, Jakarta: Pusat
Informasi dan penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia
Naga,. 2012. Gejala Klinis Infeksi Saluran Kemih
www.wikepedia.com Faktor-Faktor terjadinya Infeksi Saluran Kemih
Suharyanto, Toto., 2009. Asuhan Keperawatan Pada Klien Gangguan Sistem
Perkemihan, Jakarta: Trans info media
http://dianamayasari.blogspot.co.id/ sejarah umum Escherichia coli
Jawetz, dkk,2005. Mikrobiologi Kedokteran Buku 1, Jakarta: Penerbit Buku
Karsinah, H.M. Lucky, Suharto dan H.W. Mardiastuti, 1994 Morfologi
Jawetz, 2008 Mikrobiologi Kedokteran Edisi 23, Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran
Tim Mikrobiologi FK Unibraw, 2003. Bakteriologi Medik cetakan pertama,
Malang: Penerbit Bayumedia publishing
https://rismanismail2.wordpress.com Patogenitas Escherichia coli
18