Anda di halaman 1dari 10

PERTEMUAN III

PRESTASI MESIN DIESEL

Program Studi: TeknikKelautan


Namamatakuliah/Kode :MesindanKelistrikan
Jumlah SKS : 2sks
Pengajar : 1. Ir. Hj. Syerly Klara, MT
2. Dr.Eng. Ahmad Yasir Baeda, ST, MT
SasaranBelajar: Setelah mengikutikuliahinimahasiswa mampumenjelaskan dan
membedakan prinsip kerja mesin diesel dan
generatorserta pengunaannya pada bangunan lepas
pantai
Mata kuliahPrasyarat: FisikaDasar I
FisikaDasar II

DeskripsimataKuliah : Mata kuliahinimerupakanbagiandarikajian ilmu


Termodinamikadanlistrik.
DalamperkuliahandibahasPendahuluan,
KarakteristikdanKlasifikasiMesin Diesel dan Motor Listrik,
Prinsip Kerja Mesin Diesel, Prestasi mesin diesel, Sistem-
sistemPenunjangPengoperasianMesin Diesel
danbangunanlepaspantai, Motor listrik AC dan DC,
Generator AC dan DC, Unjukkerjamesin
diesel.Untukdapatmengikutikuliahinidenganbaikmahasis
waharustelah memahami energy dankalor,
hukumfaraday .Kemampuan yang
diperolehdarimatakuliahiniselanjutnyadapatdigunakans
ebagai pengetahuan dasar
dalamperencanaanpembangkittenagalistrikpadabangun
anlepaspantai.

I. PENDAHULUAN .
Pada pertemuan III dijelaskan prestasi mesin diesel yang digunakan pada
bangunan lepas pantai
I.1. Ruang lingkup Materi
Prestasi mesin diesel yang membahas tentang diagram P-V dan daya
mesin diesel

I.2. Sasaran pembelajaran Modul

Sasaranpembelajaran yang
Ddiharapkandapatdicapai/dikuasaiolehsetiapmahasiswa,
mampumenjelaskancaramenentukan dan menghitung prestasi mesin

1.3.Perilaku Awal Mahasiswa

Untuk dapat mengikuti kuliah ini dengan baik mahasiswa sudah memahami
energy dan kalor . Kemampuan yang diperoleh dari mata kuliah ini
selanjutnya dapat digunakan sebagai pengetahuan dasar dalam
perencanaan pembangkit tenaga listrik pada bangunan lepas pantai.

1.3. Manfaat
1. Mahasiswa mengetahui prestasi mesin diesel
2. Mahasiswa dapat menghitung daya mesin diesel
.
1.4. UrutanPembahasan
1. Menjelaskandiagram P-V mesin diesel empatlangkah
2. Menjelaskandayamesin diesel

1.5. PetunjukBelajar
1. M
emperhatikan dan menyimak materi pembelajaran yang dijelaskan
2. M
encatat/mencermati uraian materi yang diberikan.
3. M
elakukan aktifitas pembelajaran mandiri dari sumber-sumber belajar
yang sudah disiapkan oleh dosen maupun dari perpustakaan.
4. M
enanyakan materi pembelajaran yang belum jelas
5. M
endiskusikan materi pembelajaran yang telah dijelaskan
6. M
enanggapi jawaban (umpan balik) dari materi yang di diskusikan
7. M
engerjakan dan mengumpulkan tugas mandiri yang diberikan
II. PENYAJIAN

2.1. Materi Pembelajaran

1. Siklus Udara Ideal (Diagram indikator)

Untuk menjelaskan makna dari diagram indikator (diagram p-V) terlebih


dahulu perlu dipakai beberapa idealisasi sehingga prosesnya dapat dipahami
lebih mudah. Untuk menjadi patokan agar supaya proses yang sebenarnya
tidak jauh menyimpang dari proses ideal (siklus udara), maka digunakan
beberapa idealisasi sebagai berikut:

1. Fluida kerja dianggap udara sebagai gas ideal dengan kalor spesifik
konstan (tidak ada bahan bakar)
2. Langkah isap dan buang pada tekanan konstan
3. Langkah kompresi dan tenaga pada keadaan adiabatis
4. Kalor diperoleh dari sumber kalor dan tidak ada proses pembakaran atau
tidak ada reaksi kimia

Siklus udara pada motor bakar yang akan dibahas adalah

a. Siklus udara pada volume konstan (Siklus Otto)


b. Siklus udara pada tekanan konstan (Siklus Disel)
c. Siklus udara tekanan terbatas (Siklus gabugan)

a. Siklus udara volume konstan

Siklus ideal volume konstan ini adalah siklus untuk mesin otto. Siklus volume
konstan sering disebut dengan siklus ledakan (explotion cycle) karena
secara teoritis proses pembakaran terjadi sangat cepat dan menyebabkan
peningkatan tekanan yang tiba-tiba. Penyalaan untuk proses pembakaran
dibantu dengan loncatan bunga api. Nikolaus August Otto menggunakan
siklus ini untuk membuat mesin sehinggan siklus ini sering disebut dengan
siklus otto.
Gambar 1 Siklus Udara Volume Konstan

Gambar 1 adalah diagram p-v untuk siklus otto. Adapun urutan prosesnya
sebagai berikut :

1. Langkah isap (0-1) merupakan tekanan konstan


2. Langkah kompresi (1-2) dianggap proses adiabatis. Proses pembakaran
volume konstan (2-3) dianggap sebagai proses pemasukan kalor volume
konstan.
3. Langkah kerja (3-4) merupakan proses adiabatis. Proses pembuangan
kalor (4-1) dianggap sebagai proses pengeluaran kalor pada volume
konstan.
4. Langkah buang (1-0) merupakan proses tekanan konstan, gas pembakaran
dibuang lewat katup buang

b. Siklus udara tekanan konstan

Gambar 2 Siklus Udara Tekanan Konstan

Siklus ideal tekanan konstan ini adalah siklus untuk mesin diesel. Gambar 2
adalah diagram p-v untuk siklus ideal diesel. Adapun urutan prosesnya adalah
sebagai berikut:
1. Langkah isap (0-1) merupakan tekanan konstan
2. Langkah kompresi (1-2) dianggap proses adiabatis. Proses pembakaran
tekanan konstan (2-3) dianggap sebagai proses pemasukan kalor tekanan
konstan.
3. Langkah kerja (3-4) merupakan proses adiabatis. Proses pembuangan
kalor (4-1) dianggap sebagai proses pengeluaran kalor pada volume
konstan.
4. Langkah buang (1-0) merupakan proses tekanan konstan, gas pembakaran
dibuang lewat katup buang

c. Siklus udara tekanan terbatas


Siklus ideal tekanan terbatas ini adalah siklus untuk mesin diesel. Diagram p-v
untuk siklus ideal diesel ini sama dengan mesin diesel, yang membedakan
hanya pada proses penyalaan bahan bakar yang terjadi pada volume dan
tekanan konstan.

2. Prestasi Mesin Diesel


Prestasi mesin adalah kemampuan mesin dalam melakukan putaran untuk
menghasilkan tenaga atau power. Untuk mengetahui tingkat prestasi sebuah
mesin, maka dapat dilihat dari beberapa parameter, diantaranya : Daya efektif,
Efisiensi termal efektif, Efisiensi Volumetris, Penyerapan panas oleh pendingin
mesin, Panas ke gas buang, Kalor yang diserap minyak lumas, Kalor masuk
total, Kerugian mekanis, dan Neraca kalor.

a. Daya Efektif (Ne)


Daya efektif dirumuskan sebagai parameter yang menunjukkan kinerja
mesin dalam membangkitkan daya pada berbagai kondisi operasi yang
diberikan. Adapun daya efektif dapat diketahui melalui beberapa persamaan
berikut

Persamaannya adalah :

1
60.100.75
Ne = Pe .VL . a .n .z .
(1)

dimana :Pe = tekananefektif rata-rata (kg/cm2)


VL = volume langkahtorak per silinder( cm 3)
a = jumlah siklus per putaran
n = putaran poros engkol (rpm)
z = jumlah silinder
Tetapi sebelum menghitung Daya Efektif (Ne) harus diketahui dahulu kerja
yang dihasilkan per siklus dalam silinder (W), dimana (W) dapat dihitung dengan
rumus :

W = Qm- Qk(2)

Dimana :
Qm = kalor masuk (kJ)
Qk =kalor keluar (kJ)
Dimana sesuai dengan hukum termodinamika II dapat diketahui bahwa
tidak mungkin membuat suatu mesin yang bisa merubah semua energi yang
masuk menjadi kerja semuanya. Dengan kata lain, harus ada sebagain energi
yang kebuang kelingkungan. Jadi, kerja yang berguna adalah pengurangan
dari jumlah energi yang masuk dengan energi yang terbuang.

Dimana Kalo rMasuk (Qm) dan Kalor Keluar (Qk) dapat dihitung dengan
menggunakan rumus seperti dibawah ini.

Kalor Masuk (Qm)

Energi yang masukpada volume konstan adalah

Qm = G .cp (T3 T2) (3)

dimana

G = V1 . (kg)

sehingga

Qm = V1 . .cp (T3 T2) (4)

Dengan Qm = kalor masuk (kJ)

G =massa fluida (kg)

V1 = Volume silinder (cm3)

(T1) = massa jenis udara masuk (kg/m3)

Cp(T1) = panas jenis (kJ/kg)


T3 = temperatur udara pada proses pemasukan kalor (K)

T2 = temperatur udara pada langkah kompresi (K)

Kalor Keluar (Qk)

Energi yang keluar pada volume konstan adalah

Qk = m.cv (T4 T1) (5)

dimana

G = V1 . (kg)

sehingga

Qk = V1 . .cv (T4 T1) (6)

Dengan Qk = kalor keluar (kJ)

G =massa fluida (kg)

V1 = Volume silinder (cm3)

(T4) = massa jenis udara masuk (kg/m3)

Cv = panas jenis gas buang (kJ/kg)

R = konstanta gas 0,287 (KJ/kg K)

Dimana : Cv= Cp R

T4 = temperatur gas buang (K)

T1 = temperatur udara masuk (K)

Setelah kerja yang dihasilkan per siklus dalam silinder (W) dapat diketahui
dengan rumus diatas, maka selanjutnya yang harus diketahui adalah berapa
besar kerja yang dihasilkan per siklus dalam setiap silinder. Dengan jalan
demikian akan diketahui berapa besar kerja yang dapat dihasilkan oleh mesin
dengan ukuran silinder tertentu dan berat tertentu. Untuk hal tersebut
didefinisikan parameter yang dinamai tekanan efetif rata rata. Tekanan
efektif rata rata dapat diketahui dengan rumus dibawah ini;

W
VL
Pe = (7)
Dengan Pe = Tekanan efektif rata-rata (Kg/cm2)

W = Kerja yang dihasilkan per siklus (Kg.cm)

VL = Volume langkahtorak (cm3)

III. PENUTUP
3.1. Rangkuman
Untuk menjelaskan makna dari diagram indikator (diagram p-V) terlebih
dahulu perlu dipakai beberapa idealisasi sehingga prosesnya dapat dipahami
lebih mudah. Untuk menjadi patokan agar supaya proses yang sebenarnya
tidak jauhmenyimpang dari proses ideal (siklus udara).
Prestasi mesin adalah kemampuan mesin dalam melakukan putaran untuk
menghasilkan tenaga atau power. Untuk mengetahui tingkat prestasi sebuah
mesin, maka dapat dilihat dari beberapa parameter, diantaranya : Daya efektif,
Efisiensi termal efektif, Efisiensi Volumetris, Penyerapan panas oleh pendingin
mesin, Panas ke gas buang, Kalor yang diserap minyak lumas, Kalor masuk
total, Kerugian mekanis, dan Neraca kalor

3.2. Umpan Balik

1. Mahasiswa dapat bertanya apabila ada materi uraian yang tidak jelas.
2. Pertanyaan mahasiswa dapat dialihkan ke mahasiswa lain untuk
menguji kemampuannya.
3. Dosen menjelaskan kembali jika diperlukan

Latihan Soal
Jawablah pertanyaan berikut ini :
1. Gambar dan jelaskan diagram p-V mesin diesel empat langkah ?
2. Jelaskan cara menghitung daya efektif mesin diesel ?
3. Apakah yang dimaksud dengan kalor masuk dan kalor keluar pada
pengoperasian mesin diesel ?

3.3. Daftar Pustaka


1. Harrington, R (1992), Marine Engineering, SNAME, NewJersey, USA
2. Taylor,D,A, 2003, Introduction to Marine Enginering, second edition,
Elsevier Butterworth Heinemann
3. Arismunandar,W, 1990, Motor Diesel PutaranTinggi, PradnyaParamita,
Jakarta
4. Berahim, Ir. Hamzah, (1994), PengantarTeknikTenagaListrik, Andi Offset,
Yogyakarta
5. Zuhal, (1991), DasarTenagaListrik, Penerbit ITB, Bandung

Anda mungkin juga menyukai