Anda di halaman 1dari 6

INFECTION CONTROL RISK ASSESMENT(ICRA)

KONTRUKSI BANGUNAN

RS DANAU SALAK
Jl. No. Dokumen No. Revisi Halaman
12.6.. 00 1/4

Ditetapkan,
Direktur
Standar Prosedur Tanggal terbit :
Operasional 01 April 2016
drg. Yasna Khairina, MM
NIP. 196506111993012002
Adalah mengontrol dampak infeksi melalui penilaian
risiko kontruksi bangunan, misalnya pembongkaran,
pembangunan ataurenovasi rumahsakit,
menggunakan kriteria yang mengatur dampak dari
renovasi atau pembangunan baru terhadap
Pengertian
persyaratan kualitasudara, pencegahan dan
pengendalian infeksi, persyaratan utilisasi,
kebisingan, getaran dan prosedur emergensi
(kedaruratan).

Rumah sakit mengurang irisiko infeksi di fasilitas


selama demolisi/pembongkaran, pembangunan dan
Tujuan
renovasi.

1. SK Direktur No.01/001/PPI/2016 , Tentang


Pembentukan Tim PPI
2. SK Direktur No. 01/013/PPI/2016, Tentang
Kebijakan
Kebijakan Pelaksanaan PPI
3. SK Direktur No. 03/002/PPI/2016, Tentang
Perlakuan Panduan PPI
Prosedur 1. Langkah Pertama
Menggunakan table berikut untuk melakukan
identifikasi type/jenis konstruksi kegiatan proyek
(A-D).

Tabel
Type Kriteria
A Inspeksi dan Kegiatan Non-Invasive.
Termasuk tetap tidak terbatas pada :
Mengganti ubin langit-langit (plafon) untuk
inspeksi visual saja.Misalnya :terbatas pada 1
genting/plafon per 50 meter persegi.
Pengecatan (tetapi tidak pengamplasan)
A wallcovering, pekerjaan listrik, pipa kecil, dan
kegiatan yang tidak menghasilkan debu atau
memerlukan pemotongan dinding atau akses
kelangit-langit selain untuk pemeriksaan yang
kelihatan
B Skala kecil, kegiatan durasi pendek yang
menciptakan debu minimal.
Termasuk, tetapi tidak terbatas pada :
Instalasi telepon dan perkabelan komputer.
Akses ke ruang terbuka.
Pemotongan dinding atau langit-langit dimana
migrasi debu dapat di kontrol
C Pekerjaan yang menghasilkan debu tingkat sedang
hingga tinggi atau memerlukan pembongkaran atau
pemindahan / penghapusan & pembersihan
komponen bangunan tetap atau rakitan.
Termasuk tetapi tidak terbatas pada :
Pengamplasan dinding untuk pengecatan atau
pelapisan dinding
Pemindahan/penghapusan/pembersihan penutup
lantai, plafon langit-langit dan pekerjaan khusus.
Kontruksi dinding baru.
Pekerjaan saluran kecil atau pekerjaan listrik di
atas langit-langit
Kegiatan kabel utama
Kegiatan apapun yang tidak dapat diselesaikan
dalam shift kerja tunggal.
D Pembongkaran dan kontruksi proyek- proyek besar.
Termasuk tetapi tidak terbatas pada :
Kegiatan yang membutuhkan shift kerja berturut-
turut.
Memerlukan pembongkaran berat atau
pemindahan /penghapusan system perkabelan
lengkap.
Kontruksi baru.

Prosedur
2. LangkahKedua
Indentify the Patient Risk Groups
Low Medium Risk High Risk Highest Risk
Risk
` Cardiology CCU Any area caring
Echocardio Emergency forimmuno
graphy Room compromised
Endoscopy Labor & patients
Nuclear Delivery Burn Unit
Medicine Laboratories Cardiac Cath
Physical (specimen) Lab
Therapy Medical Central Sterile
Radiology/ Units Supply
MRI Newborn Intensive Care
Respiratory Nursery Units
Therapy Outpatient Negative
Surgery pressure
Pediatrics isolation rooms
Pharmacy Oncology
Post Operating
Anesthesia rooms including
Care Unit C-section
Surgical rooms
Units

3. Langkah Ketiga
IC Matrix - Class of Precautions: Construction
Project by Patient
Risk
Patient Risk Group Construction Project Type
Patient Risk Group Construction Project Type
Type A Type B Type C Type D
Low Risk Group I II III
Medium Risk I II III
Group
High Risk Group I II III/IV
Highest Risk II III/IV III/V
Group

Catatan : Persetujuan IC diperlukan bila kegiatan


kontruksi dan tingkat risiko menunjukkan
kelas III atau IV.
Semua unit pelayanan pasien
4. Langkah Keempat
Diperlukan deskripsi tindakan pengendalian
infeksi berdasarkan kelas

Clas Selama pembangunan Setelah penyelesaian


s proyek proyek
I 1. Laksanakan pekerjaan 1. Bersihkan area kerja
dengan metode setelah menyelesaikan
deminimalisasi tugas.
timbulnya debu dari
pelaksanaan kegiatan
kontruksi.
2. Segera meletakkan
kembali ketempat
semula plafon atap
yang diganti.
II 1. Menyediakan sarana 1. Lap permukaan kerja
aktif untuk mencegah dengan pembersih
debu udara dari /desinfektan
penyebaran ke 2. Wadah yang berisi
atmosfer. limbah kontruksi
2. Semprot dengan air sebelum ditransportasi
PROSEDUR pada permukaan kerja harus tertutup rapat.
untuk mengendalikan 3. Pel basah dan/atau
debu pada waktu vakum dengan HEPA
pemotongan. filter, vakum sebelum
3. Seal pintu yang tidak meninggalkan area
terpakai dengan kerja.
lakban. 4. Setelah selesai,
4. Blokir dan tutup mengembalikan sistem
ventilasi udara. HVAC dimana
5. Tempat kan tirai debu pekerjaan dilakukan.
di pintu masuk dan
keluar area kerja.
6. Hilangkan atau isolasi
system HVAC
("heating, ventilation,
danair-conditioning)
yang sedang
dilaksanakan.
`III 1. Untuk mencegah 1. Jangan menghilangkan
kontaminasi dari barrier dari area kerja
system saluran maka sampai proyek selesai
hilangkan /lepaskan diperiksa oleh Komite
atau isolasi
INFECTION CONTROL RISK ASSESMENT(ICRA)
KONTRUKSI BANGUNAN

NO. DOKUMEN REVISI HALAMAN


RS DANAU SALAK 04/008/PPI/2016 00 5/7

sistem HVAC di area, PIRS dan dibersihkan


dimana pekerjaan oleh bagin kebersihan
sedang dilakukan. RS.
2. Lengkapi semua barier 2. Hilangkan barier
penting yaitu material dengan hati-
sheetrock, plywood, hati untuk
plastic untuk menutup meminimalisasi
area dari area yang penyebaran dari
tidak untuk kerja atau kotoran dan puing-
menerapkan metode puing yg terkait dengan
pengendalian kubus kontruksi.
(gerobak dengan
penutup plastic &
koneksi disegel
ketempat bekerja
dengan HEPA vakum
untuk menyedot debu
sebelum keluar)
sebelum kontruksi
dimulai.
IV 1. Untuk mencegah 1. Jangan menghilangkan
PROSEDUR kontaminasi system barrier dari area kerja
saluran maka isolasi sampai proyek selesai
sistem HVAC di area, diperiksa oleh
dimana pekerjaan komite/Panitia PPIRS.
sedang dilakukan. Dibersihkan oleh
2. Lengkapi semua bagian kebersihan RS.
barrier penting yaitu 2. Hilangkan barier
sheetrock ,plywood, material dengan hati-
plastic untuk menutup hati untuk
area dari area yang meminimalisasi
tidak untuk kerja atau penyebaran dari
menerapkan metode kotoran dan puing-
pengendalian kubus puing yang terkait
(gerobak dengan dengan kontruksi.
penutup plastic & 3. Wadah untuk limbah
koneksi disegel kontruksi harus ditutup
ketempat bekerja rapat sebelum
dengan HEPA vakum kontruksi.
untuk menyedot debu 4. Wadah transportasi
sebelum keluar) atau gerobak agar
sebelum kontruksi ditutup rapat.
dimulai. 5. Vakum area kerja
dengan

INFECTION CONTROL RISK ASSESMENT(ICRA)


KONTRUKSI BANGUNAN
NO. DOKUMEN REVISI HALAMAN
04/008/PPI/2016 00 6/7

RS DANAU SALAK

3. Menjaga tekanan vakum HEPA filter.


udara negatif di dalam 6. Area di pel dengan pel
tempat kerja dengan basah dengan
menggunakan HEPA pembersih
unit yang dilengkapi /desinfektan.
dengan penyaringan 7. Setelah selesai
udara. mengembalikan sistem
4. Segel lubang, pipa, HVAC dimana
saluran & lubang- pekerjaan dilakukan.
lubang kecil yang bias
menyebabkan
kebocoran.
5. Membangun serambi
/ruangan dan semua
personil melewati
ruangan ini sehingga
dapat disedot debunya
dengan vakum cleaner
PROSEDUR
HEPA sebelum
meninggalkan tempat
kerja atau mereka bias
memakai kain atau
baju kertas yang
dilepas setiap kali
mereka meninggalkan
tempat kerja.
6. Semua personil
memasuki tempat kerja
diwajibkan untuk
mengenakan penutup
sepatu. Penutup
sepatu harus diganti
setiap kali pekerja
keluar dari area kerja

INFECTION CONTROL RISK ASSESMENT(ICRA)


KONTRUKSI BANGUNAN

NO. DOKUMEN REVISI HALAMAN


RS DANAU SALAK 04/008/PPI/2016 00 7/7
5. Langkah Kelima
Identifikasi daerah sekitar area proyek, menilai dampak
potensial

Unit Unit Lateral Lateral Behind Front


Below Above
Risk Risk Risk Risk Risk Risk
Group Group Group Group Group Group

6. Langkah Keenam
Identifikasi kegiatan di tempat khusus misalnya ruang
perawatan, ruang farmasi/obat dst.
7. Langkah Ketujuh
Identifikasi masalah yang berkaitan dengan : ventilasi,
pipaledeng, listrik dalam hal terjadinya kemungkinan
pemadaman.
PROSEDUR
8. Langkah Kedelapan
IdentifIkasi langkah-langkah pencegahan , menggunakan
penilaian sebelumnya, apa jenis bariernya (misalnya
bariernya
dinding yang tertutup rapat). Apakah HEPA filter diperlukan.?
(Catatan : Selama dilakukan kontruksi maka area yang
direnovasi/kontruksi seharusnya diisolasi dari area yang
dipergunakan dan merupakan area negative terhadap
daerah sekitarnya.)
9. Langkah Kesembilan
Pertimbangkan potensial risiko dari kerusakan air. Apakah
ada risiko akibat merusak kesatuan struktur (misal : dinding,
atap, plafon)
10. Langkah Kesepuluh
Jam Kerja : dapat atau pekerjaan akan dilakukan selama
bukan jam pelayanan pasien.
1. Unit ruangan yang akan dilakukan renovasi
UNIT TERKAIT 2. Bagian Umum
3. Tim PPIRS

Anda mungkin juga menyukai