Anda di halaman 1dari 18

PERAWATAN BAYI BARU LAHIR

No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit : 01 Februari 2016
Halaman :

UPTD
Febrianto, SKM
PUSKESMAS TTD KAPUS
NIP.19790223
PENYANDINGAN
200003 1 002

Pengertian Bayi baru lahir adalah bayi yang baru lahir selama satu jam pertama
kelahiran
Bayi baru lahir normal adalah berat lahir antara 2500 4000 gram, cukup bulan, lahir la
bawaan) yang berat
TUJUAN
Tujuan : Menilai kondisi bayi baru lahir dan membantu terlaksananya pernafasan sponton serta men
KEBIJAKAN Standar pelanyanan kebidanan tahun 2000
PERSIAPAN 1. Delee
2. Klem 2 buah
3. Penjepit tali pusat
4. Gelas steril
5. Handuk kering
6. Salep mata
7. Metelin
8. Penimbangan bayi
9. Kartu bayi
10.Pakaian bayi 1 set
Prosedur 1. Menyiapkan alat dan ruangan yang hangat dan bersih
2. Menyiapkan pakaian bayi lengkap,handuk lembut yang bersih,kain
bersih dan kering untuk bayi
3.Menyiapkan obat tetes mata / salep mata
4.Mencuci tangan dengan sabun dan air bersih
5.Segera setelah bayi lahir, menilai apakah bayi bernafas. Bila bayi tidak
menangis, cepat bersihkan jalan nafas dengan delee, jika tetap tidak
menangis segera lakukan tindakan sesuai penanganan asfiksia pada
bayi baru lahir
6.Segera keringkan bayi dengan handuk kering, bersih,dan hangat.
Kemudian pakaikan kain kering yang hangat,berikan bayi kepada
ibunya untuk didekap di dadanya serta diberi ASI karena akan
membantu pelepasan placenta
7.Jaga agar bayi tetap hangat ( berikan tutup kepala untuk mencegah bayi kehilangan pana
8.Memotong dan mengikat tali pusat
9.Memeriksa tali pusat yang dipotong untuk memastikan tadak ada perdarahan
10.Menutup tali pusat dengan gaas kering
11.Melengkapi surat keterngan lahir bayi
12.Sesudah 5 menit lakukan penilaian keadaan umum bayi dengan AS
13.Melakukan pemeriksaan fisik bayi
14.Mengukur BB / PB
15.Megukur tanda vital bayi, ukur dulu dengan termometer yang diletakkan
di ketiak atau lipat paha
16.Mengenakan pakaian bayi dan menyelimuti bayi
17.Memberikan salep mata
18.Memberikan bayi pada ibunya untuk disusui segera setelah lahir paling
lambat 2 jam pertama
19.Pastikan bayi tetap terbungkus/mengenakan pakaian hangat dan tutup
kepala
20.Membantu ibu untuk menyusui bayi
21.Mencuci tangan
22.Memperhatikan pengeluaran urine dan mekonium
23.Melakukan pencatatan semua yang ditemukan di kartu ibu dan bayi serta lakukan kolabo
Unit terkait KIA

PENANGANAN ASFIKSIA
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit : 01 Februari 2016
Halaman :

UPTD
Febrianto, SKM
PUSKESMAS TTD KAPUS
NIP.19790223
PENYANDINGAN
200003 1 002
Pengertian Asfiksia adalah kegagalan bayi baru lahir untuk bernapas secara spontan dan teratur se
dapat mengakibatkan kematian.
Tujuan
TUJUAN : Menilai kondisi bayi baru lahir dan membantu terlaksananya pernafasan sponton serta me
Kebijakan -
Persiapan
1. 2 helai kain / handuk.

2. Bahan ganjal bahu bayi. Bahan ganjal dapat berupa

kain, kaos, selendang, handuk kecil, digulung setinggi 5

cm dan mudah disesuaikan untuk mengatur posisi

kepala bayi.

3. Alat penghisap lendir de lee atau bola karet.

PENANGANAN
4. Tabung dan sungkup atau balon dan sungkup neonatal.

5. Kotak alat resusitasi.

6. Jam atau pencatat waktu.

7. - Alat pemanas siap pakai Oksigen

- Alat pengisap

- Alat sungkup dan balon resusitasi

- Alat intubasi

- Obat-obatan

1. Memastikan saluran terbuka

- Meletakkan bayi dalam posisi kepala defleksi bahu

diganjal 2-3 cm.

- Menghisap mulut, hidung dan kadang trachea.

- Bila perlu masukkan pipa endo trachel (pipa ET) untuk

memastikan saluran pernafasan terbuka.

2. Memulai pernafasan

- Memakai rangsangan taksil untuk memulai pernafasan

- Memakai VTP bila perlu seperti : sungkup dan balon

pipa ETdan balon atau mulut ke mulut (hindari paparan

infeksi).

3. Mempertahankan sirkulasi

- Rangsangan dan pertahankan sirkulasi darah dengan

cara

- Kompresi dada.

- Pengobatan
Prosedur
1. Letakkan bayi di lingkungan yang hangat kemudian keringkan tubuh ba

evaporasi.

2. Sisihkan kain yang basah kemudian tidurkan bayi terlentang pada alas

3. Ganjal bahu dengan kain setinggi 1 cm (snifing positor).

4. Hisap lendir dengan penghisap lendir de lee dari mulut, apabila mulut s

5. Lakukan rangsangan taktil dengan cara menyentil telapak kaki bayi dan

6. Nilai pernafasanJika nafas spontan lakukan penilaian denyut jantung s

100 x / menit, nilai warna kulit jika merah / sinosis penfer lakukan obs

< 100 x / menit, lakukan ventilasi tekanan positif.

1. Jika pernapasan sulit (megap-megap) lakukan ventilasi tekanan pos

2. Ventilasi tekanan positif / PPV dengan memberikan O2 100 % melalu

hidung dan mulut tetapi tidak menutupi mata, jika tidak ada ambu

kecepatan PPV 40 60 x / menit.

3. Setelah 30 detik lakukan penilaian denyut jantung selama 6 detik, h

1. 100 hentikan bantuan nafas, observasi nafas spontan.

2. 60 100 ada peningkatan denyut jantung teruskan pemberian PPV.

3. 60 100 dan tidak ada peningkatan denyut jantung, lakukan PPV, diser

4. < 10 x / menit, lakukan PPV disertai kompresi jantung

Unit terkait KIA

KUNJUNGAN NEONATUS
No. Dokumen :
No. Revisi :
Pengertian pelayanan
SOP kesehatan
Tanggal Terbit sesuai standart yang di berikan oleh tenaga kese
: 01 Februari

2016
yang kompeten kepada neonatus sedikitnya 3 kali,selama periode 0 sam
Halaman :
hari setelah lahir,baik di fasilitas maupun melalui kunjungan rumah.
UPTD
Febrianto, SKM
PUSKESMAS TTD KAPUS
NIP.19790223
PENYANDINGAN
200003 1 002
Tujuan Untuk meningkatkan akses neonatus terhadap pelayanan kesehatan da
Mengetahui sedini mungkin bila terdapat kelainan atau masalah kese

pada neonatus.

Kebijakan -
Persiapan Jelaskan kepada ibu dan keluarga tentang apa yang akan

dilakukan dan kemudian hasilnya setelah selesai.

Prosedur Tanyakan kepada ibu tentang :


1. Keluhan tentang bayinya
2. Penyakit ibu yang mungkin berdampak pada bayi (TBC, demam saat persalinan, KP
jam, hepatitis B atau C, siphilis, HIV/AIDS, penggunaan obat).
3. Cara, waktu, tempat bersalin, kondisi bayi saat lahir (langsung menangis /tida
tindakan yang diberikan pada bayi jika ada.
4. Warna air ketuban
5. Riwayat bayi buang air kecil dan besar
6. Frekuensi bayi menyusu dan kemampuan menghisap

Unit terkait KIA


IMUNISA

Pengertian SI 0 7
Imunisasi merupakan suatu program yang dengan sengaja memasukkan antigen le
HARI resisten terhadap penyakit tertentu.

( HB 0 )
Imunisasi merupakan usaha memberikan kekebalan pada bayi dan anak dengan m
No. Dokumen :
antiNo.
untuk mencegah terhada
Revisi : penyakit tertentu.
SOP
Tanggal Terbit : 01 Februari 2016
Tujuan Halaman :
Untuk memberikan kekebalan terhadap penyakit hepatitis B
UPTD
Rekombinan DNA sel ragi tidak infeksius Febrianto, SKM
PUSKESMAS TTD KAPUS
NIP.19790223
PENYANDINGAN
Pencegahan dapat diberikan dengan imunisasi pasif
200003ataupun imunisasi akti
1 002

Kebijakan -
Persiapan Letakkan bayi dengan posisi punggung di bawah
Lakukan desinfeksi pada bagian tubuh bayi yang akan diberi
suntikan IM :
Muskulus Kuadriseps pada bagian antero-lateral paha (lebih
dipilih karena risiko kecil terinjeksi secara IV atau mengenai
tulang femur dan jejas pada nervus skiatikus)
Muskulus deltoideus (mengandung sedikit lemak atau jaringan
subkutan sehingga memudahkan penyuntikan). Area ini
digunakan hanya untuk pemberian imunisasi bukan untuk
pemberian obat lain

Prosedur Buka kotak wadah Uniject dan periksa:

Label jenis vaksin untuk memastikan bahwa Uniject tersebut memang berisi vak

Tanggal kedaluwarsa

Warna pada tanda pemantau paparan panas (VVM = vaccine vial monitor) yang
(aluminium foil).

Selama VVM tetap berwarna PUTIH atau LEBIH TERANG dari warna dalam ling
layak dipakai.

Bila warna VVM sudah SAMA atau LEBIH TUA dari warna lingkaran rujukan, ma

Buka kantong aluminium/plastik dan keluarkan Uniject.


Pegang Uniject pada bagian leher dan bagian tutup jarum. Aktifkan Uniject dengan
dan gerakan cepat.
Saat Uniject diaktifkan akan terasa hambatan dan rasa menembus lapisan.
Buka tutup jarum.
Selanjutnya tetap pegang Uniject pada bagian leher dan tusukkan jarum pada perte
dilakukan aspirasi.
Pijat reservoir dengan kuat untuk menyuntikkan vaksin Hepatitis B. Jangan memasa

Buang Uniject yang telah dipakai tersebut kedalam wadah alat suntik bekas yang te

Unit terkait KIA


PENANGANAN BAYI BBLR
Pengertian Bayi berat lahir rendah
No. Dokumen : (BBLR) adalah bayi dengan berat lahir ku
No. Revisi :
gestasi.
SOP Tanggal Terbit : 01 Februari
Tujuan
2016
Halaman :

UPTD
Kebijakan - Febrianto, SKM
PUSKESMAS
Persiapan LetakkanTTD KAPUS
bayi dengan posisi punggung di bawah
NIP.19790223
PENYANDINGAN Lakukan desinfeksi pada bagian tubuh bayi yang akan
200003 1 002
diberi suntikan IM :

Muskulus Kuadriseps pada bagian antero-lateral

paha (lebih dipilih karena risiko kecil terinjeksi

secara IV atau mengenai tulang femur dan jejas

pada nervus skiatikus)

Muskulus deltoideus (mengandung sedikit lemak

atau jaringan subkutan sehingga memudahkan

penyuntikan). Area ini digunakan hanya untuk

pemberian imunisasi bukan untuk pemberian obat

lain
Prosedur Buka kotak wadah Uniject dan periksa:

Label jenis vaksin untuk memastikan bahwa Uniject tersebut mem

Tanggal kedaluwarsa

Warna pada tanda pemantau paparan panas (VVM = vaccine vial m

pembungkus Uniject (aluminium foil).

Selama VVM tetap berwarna PUTIH atau LEBIH TERANG dari war

Hepatitis B dalam Uniject masih layak dipakai.

Bila warna VVM sudah SAMA atau LEBIH TUA dari warna lingkar

sudah tidak layak pakai.

Buka kantong aluminium/plastik dan keluarkan Uniject.

Pegang Uniject pada bagian leher dan bagian tutup jarum. Aktifkan

arah leher dengan tekanan dan gerakan cepat.

Saat Uniject diaktifkan akan terasa hambatan dan rasa menembus l

Buka tutup jarum.

Selanjutnya tetap pegang Uniject pada bagian leher dan tusukkan ja

muskular (IM). Tidak perlu dilakukan aspirasi.

Pijat reservoir dengan kuat untuk menyuntikkan vaksin Hepatitis B.

Buang Uniject yang telah dipakai tersebut kedalam wadah alat sunti

Unit terkait KIA

ANC ( ANTE NATAL CARE )


1.Pengertian ANC adalah pelayanan
No. Dokumen : kesehatan yang diberikan
No. Revisi :
pada ibu hamil dan selama kehamilannya.
SOP Tanggal Terbit : 01 Februari
Mempersiapkan ibu agar memahami pentingnya
2016
pemeliharaan
Halaman kesehatan
: selama hamil, bersalin dan

UPTD
Febrianto, SKM
PUSKESMAS TTD KAPUS
NIP.19790223
PENYANDINGAN
200003 1 002
nifas.
Mendeteksi dini faktor resiko dan menangani

masalah tersebut secara dini.


2.Tujuan Sebagai acuan dalam melakukan pemeriksaan Ante

Natal Care

( ANC ), sehingga dapat menyelesaikannya dengan

baik, melahirkan bayi yang sehat dan memperoleh

kesehatan yang optimal pada masa nifas serta dapat

menyusui dengan baik dan benar.


3.Kebijakan Nomor SK ......
4.Referensi Buku Kesehatan Maternal dan Neonatus, Yayasan Bina

Pustaka, Sarwono Prawiroharjo, Jakarta, 2002.


5.Prosedur A. PERSIAPAN.

1.Mempersiapkan alat dan bahan medis yang

diperlukan.

2.Mempersiapkan Bumil mengosongkan kandung

kemih.

3.Petugas mencuci tangan dengan sabun antiseptik

dan bilas

dengan air mengalir dan keringkan.

B. PELAKSANAAN:

Anamnesa:

1 Riwayat perkawinan.

2 Riwayat penyakit ibu dan keluarga.

3 Status wayat Haid, HPHT.

4 Riwayat imunisasi Ibu saat ini

5 Kebiasaan ibu.

6 Riwayat persalinan terdahulu

Dari anamnesa haid tersebut, tentukan Usia kehamilan

dan buat taksiran persalinan.

Pemeriksaan

1 Pemeriksaan Umum.

Keadaan umum Bumil

Ukur TB, BB, Lila.

Tanda vital : tensi, Nadi, RR, HR

Pemeriksaan fisik menyeluruh ( dari


kepala sampai ekstremitas).

Mata : conjungtiva, ikterus ; Gigi ,

Kaki :Oedema kaki , dst.

Pemeriksaan khusus.

UMUR KEHAMILAN <20 mgg :

a). Inspeksi.

1. Tinggi fundus

2. Hyperpigmentasi (pada areola

mammae, Linea

nigra).

3. Striae.

b) Palpasi.

1. Tinggi fundus uteri

2. Keadaan perut

c) Auskultasi.

UMUR KEHAMILAN > 20 mgg:

a). Inspeksi.

1. Tinggi fundus uteri

2. Hypergigmentasi dan striae

3. Keadaan dinding perut

b). Palpasi.

Lakukan pemeriksaan Leopold dan intruksi

kerjanya sbb :

Pemeriksa berada disisi kanan bumil,

menghadap bagian lateral kanan.

c). Auskultasi.

- Pemeriksaan bunyi dan frekuensi jantung

janin.

d). Pemeriksaan Tambahan.

- Laboratorium rutin : Hb, Albumin

- USG

6.Unit Terkait Bidan terlatih.


Dokter
SUNTIK KB
No. Dokumen :
Pengertian Penggunaan alat kontrasepsi suntik merupakan tindakan
No. Revisi :
invasiv karena menembus pelindung
SOP Tanggal Terbit
kulit, penyuntikan harus
: 01 Februari

2016 antiseptik mencegah infeksi


dilakukan hati-hati dengan teknik
Tujuan Halaman
sebagai acuan :
dalam melakukan suntikan KB
Kebijakan -
UPTD
Febrianto, SKM
PUSKESMAS TTD KAPUS
NIP.19790223
PENYANDINGAN
200003 1 002
Prosedur Alat

1) Obat yang akan disuntikkan (depo provera,

cyclofem)

2) Semprit suntik dan jarumnya (sekali pakai)

3) Alkohol 60 90 %

Instruksi kerja
Cuci tangan dengan sabun dan bilas dengan air

mengalir, keringkan dengan handuk


Buka dan buang tutup kaleng pada vial yang menutupi

karet, hapus karet yang ada dibagian atas vial dengan

kapas yang telah dibasahi dengan alkohol 60 90 %,

biarkan kering
Bila menggunakan jarum atau semprit sekali pakai,

segera buka plastiknya Bila menggunakan jarum atau

semprit yang telah disterilkan dengan DTT, pakai

korentang yang telah di DTT untuk mengambilnya


Pasang jarum pada semprit suntik dengan memasukkan

jarum pada mulut semprit penghubung


Balikkan vial dengan mulut vial ke bawah. Masukkan

cairan suntik dalam semprit, gunakan jarum yang sama

untuk menghisap kontrasepsi suntik yang menyuntikkn

klien

Teknik suntikan
Kocok botol dengan baik, hindarkan terjadinya

gelembung-gelembung udara (pada depo provera /

cyclofem), keluarkan isinya


Suntikkan secara intra muskular dalam di daerah

pantat (daerah gluteal). Apabila suntikan diberikan

terlalu dangkal, penyerapan kontrasepsi suntikan akan

lambat dan tidak bekerja segera dan efektif


Depo provera (3 ml / 150 mg atau 1 ml / 150 mg)

diberikan setiap 3 bulan (12 minggu)


Noristerat diberikan setiap 2 bulan (8 minggu)
Cyclofem 25 mg medroksi progesteron asetat dan 5 mg

estrogen sipionat diberikan setiap bulan


Unit terkait KIA
IMUNISASI TT
Pengertian Imunisasin TetanuS Toxoid
No. Dokumen : terbukti sebagai
No. Revisi :
upaya pencegahan penyakit Tetanus.
SOP Tanggal Terbit : 01 Februari
Diberikan pada usia kehamilan trimester pertama,
2016
Halaman
dengan interval waktu: 4minggu.

UPTD Disuntikan pada lengan atas secara intra muscular (im)


Febrianto, SKM
PUSKESMAS sebanyak 0,5
TTDml,Intra
KAPUS Muskular atau subcutan
NIP.19790223
PENYANDINGAN Sebelumnya lengan dibersihkan dengan kapas steril (air
200003 1 002
panas).

Kontra indikasi : gejala gejala berat karena dosis

pertama TT

Referensi : pedoman teknis Imunisasi tingkat

Puskesmas.
Tujuan Sebagai acuan untuk melaksanakan suntikan TT untuk

pemberian kekebalan aktif terhadap tetanus.


Kebijakan -
Prosedur a. Lakukan identifikasi dan anamnesa dengan

menanyakan pada pasien :

Nama, Umur dan alamat

Apakah ada alergi terhadap obat-obatan

b Pastikan kondisi pasien dalam keadaan sehat

c Siapkan bahan dan alat suntik

d Ambil vaksin dengan jarum dan semprit disposible

sebanyak 0,5 ml

e Persilahkan pasien duduk

f Oleskan kapas alkohol pada lengan kiri bagian

atas

g Suntik pada lengan kiri bagian atas secara intra

musculer

h Buang jarum bekas suntikan ke dalam kotak

i Persilahkan pasien menunggu 15 menit di luar,

dan jika tidak terjadi efek samping pasien boleh

pulang

j Catat pada buku status dan KMS ibu hamil

Unit terkait KIA


PEMERIKSAAN HEMOGLOBIN

(HB)
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit : 01 Februari

2016
Halaman :

UPTD
Febrianto, SKM
PUSKESMAS TTD KAPUS
NIP.19790223
PENYANDINGAN
200003 1 002

Pengertian Tindakan keperawatan yang di lakukan pada klien untuk

mengetahui kadar Hb dalam darah. Hemoglobin oleh

asam klorida diubah menjadi hematin asam yang

berwarna coklat tua. Penambahan aquadest sampai

warnanya sama dengan standart warna, kadar Hb dibaca

dalam satuan gram/dl.


Tujuan 1. Untuk mengetahui kadar hemoglobin didalam

darah.
2. Menetapkan kadar hemoglobin dalam darah
Indikasi Pemeriksaan darah lengkap
Petugas Perawat
Persiapan 1. Hemoglobinometer (hemometer), Sahli terdiri dari :

alat
a. Gelas berwarna sebagai warna standard

b. Tabung hemometer dengan pembagian skala

putih 2

sampai dengan 22 Skala merah untuk

hematokrit.

c. Pengaduk dari gelas

d. Pipet Sahli yang merupakan kapiler dan

mempunyai

volume 20/ul

e. Pipet pasteur.

f. Kertas saring/tissue/kain kassa kering

2. Reagen

a. Larutan HCL 0,1 N

b. Aquades

Prosedur A. Tahap PraInteraksi


1. Melakukan verifikasi data sebelumnya bila ada
2. Mencuci tangan
3. Menempatkan alat di dekat pasien dengan benar

B. Tahap Orientasi
1. Memberikan salam sebagai pendekatan

terapeutik
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan

pada
keluarga/pasien
3. Memberikan kesempatan kepada pasien untuk

bertanya
4. Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan

dilakukan

C. Tahap Kerja
1. Masukkan kira-kira 5 tetes (angka 2) HC1 0,1 n ke

dalam
tabung pengencer hemometer Darah kapiler/vena

dihisap
sebanyak 20l dengan pipet sahli,
2. Bersihkan ujung luar pipet dengan kertas tissue

secara hati-hati
jangan sampai darah dari dalam pipet berkurang.
3. Lalu dimasukkan ke dalam tabung Hb yang telah

berisi larutan HCl 0,1 N.


4. Darah dan HCl 0,1 N dicampur, dibilas pipet sampai

bersih, dan jangan sampai terjadi gelembung udara.


5. Angkatlah pipet itu sedikit, lalu isap asam HC1 yang

jernih itu ke dalam pipet 2 atau 3 kali untuk

membersihkan darah yang masih tinggal dalam

pipet.
6. Isi tabung dikocok sampai homogen supaya terjadi

hematin asam yang berwarna coklat tua (dalam

waktu 3-5 menit)


7. Aquadest ditambahkan setetes demi setetes diaduk

dengan batang pengaduk yang tersedia sampai

warna sama dengan standart warna. Setiap kali

penambahan aquadest harus dikocok sampai

homogen.
8. Kadar Hb dibaca dalam satuan gram/dl.
9. Nilai normal :
Pria : 14- 16 g/dl
Wanita : 12- 14 g/d
D. Tahap Terminasi
1. Melakukan evaluasi tindakan
2. Berpamitan dengan klien
3. Membereskan alat-alat
4. Mencuci tangan
5.Mencatat kegiatan dalam lembar catatan

perawatan
Referensi Petunjuk Pemeriksaan Laboratorium Puskesmas,

Jakarta, Departemen Kesehatan RI, 1991


PEMERIKSAAN VIT.A BUPAS
Pengertian Pemberian Kapsul Vitamin
No. Dokumen : A dosis Tinggi (200.000 IU)

padaNo.
ibuRevisi :
nifas, satu kapsul diminum setelah melahirkan
SOP Tanggal Terbit : 01 Februari
dan satu kapsul diminum pada hari berikutnya paling
2016
Halaman
lambat : hari setelah melahirkan
pada hari ke 42

UPTD
Tujuan Febrianto,
Sebagai acuan untuk melaksanakan suntikan TT SKM
untuk
PUSKESMAS TTD KAPUS
NIP.19790223
pemberian kekebalan aktif terhadap tetanus.
PENYANDINGAN
200003 1 002
Kebijakan Semua Ibu Nifas di wilayah kerja Puskesmas Garawangi

mendapatkan Kapsul Vitamin A dosis Tinggi 2 kali

setelah melahirkan

Sasaran Ibu Nifas yang ada di wilayah kerja Puskesmas

penyandingan
Unit terkait KIA

Anda mungkin juga menyukai