Anda di halaman 1dari 18

PEMERINTAH KABUPATEN WAJO

KECAMATAN KEERA
KELURAHAN BALLERE
Alamat: Jln Poros Makassar Palopo Km. 261 Telp. Kp.90993

SURAT KETERANGAN TIDAK MAMPU


Nomor : 045.2 / / BL

Yang bertanda tangan di bawah ini Kepala Kelurahan Ballere Kecamatan Keera
Kabupaten Wajo menerangkan bahwa :

Nama Lengkap : HERMIYANTI AMIR


Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat / Tgl. Lahir : Keera, 20 November 1994
Pekerjaan : Pelajar
Agama : Islam
Alamat : Lingkungan Ballere, Kelurahan Ballere Kecamatan Keera

Bapak
Nama : AMIR UPSAM (Almarhum)
Pekerjaan :-
Agama : Islam

Ibu
Nama : INDO TENRI
Pekerjaan : URT
Agama : Islam
Alamat : Lingk. Ballere, Kelurahan Ballere Kecamatan Keera

Bahwa yang bersangkutan namanya di atas adalah Penduduk Kelurahan Ballere Kecamatan
Keera Kabupaten Wajo Benar benar keluarga yang Tidak Mampu.

Demikianlah Surat Keterangan ini dibuat dan diberikan kepada yang bersangkutan untuk
dipergunakan sebagaimana mestinya.

Ballere, 13 Oktober 2010

LURAH BALLERE

A N H A R,S.Sos
NIP.19700816 200604 1 001
PEMERINTAH KABUPATEN WAJO
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKEMAS KEERA
Alamat: Jln Poros Makassar Palopo Km. 250 Telp. Kp.90993

SURAT KETERANGAN
Nomor : 01.2 / 677 / Pusk.Kr

Yang bertanda tangan di bawah ini Kepala UPTD Puskesmas Keera Kecamatan Keera
Kabupaten Wajo menerangkan bahwa :

Nama Lengkap : SYAHRIANTI


NIM : C12111638

Benar telah melakukan penelitian di wilayah kerja Puskesmas Keera dengan judul Faktor
-faktor yang berhubungan dengan terjadinya cedera pada anak usia toddler di Wilayah kerja
Puskesmas Keera Kecamatan Keera Kabupaten Wajo terhitung mulai tanggal 25 Juli s/d 31
Agustus 2012

Demikian keterangan ini dibuat untuk dipergunakan seperlunya.

Ballere, 1 September 2012

KEPALA UPTD PUSKESMAS KEERA

MUSTAKIM, SKM
NIP.19601231 198311 1 006
PEMERINTAH KABUPATEN WAJO
KECAMATAN KEERA
DESA LABAWANG
Alamat: Jln Poros Makassar Palopo Km. 267 Telp. Kode pos.90993

KEPUTUSAN KEPALA DESA LABAWANG


NOMOR :

TENTANG
TIM VERIFIKASI JAMBAN KELUARGA (JAGA)
DESA LABAWANG KECAMATAN KEERA KAB WAJO
TAHUN 2012
KEPALA DESA LABAWANG

Menimbang : a. Bahwa dalam rangka mengoptimalkan pelaksanaan Sanitasi Total


Berbasis Masyarakat (STBM) di Desa Paojepe kecamatan Keera
Masyarakat Stop Buang Air Besar di sembarang tempat.diharapkan
Kegiatan tersebut dapat berjalan lancar, efektif, efisien dan tepat sasaran
Maka dipandang perlu ada verifikasi Stop Buang Air Besar Sembarang
(SBS).
b. Bahwa Berdasarkan pertimbangan dimaksud dalam hruf (a) diatas perlu
ditetapkan dengan surat Keputusan KepalaDesa Labawang sebagaimana
terlampir dalam surat keputusan ini.
Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah
(lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 125,Tambahan lembaran Negara
Nomor 4437).sebagaimana diubah terakhir dengan Undang-undang
Nomor 12 Tahun 2008 Tentang Perubahan kedua Atas undang-undang
Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59,Tambahan LembaranNegara
Republik Indonesia Nomor 4844).
2. Undang-undang Nomor 33 Tahun2004Tentang Pertimbangan Keuangan
Antara Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2004 Nomor 126,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4438)
3. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1991 Tentang penanggulangan
Wabah Penyakit (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1991
Nomor 49 Tambahan Negara Republik Indonesia Nomor 3447).
4. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintah antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota
(Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2007 Tambaha
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737).
5. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 876/Menkes/SK/VIII/2001 tentang
Pedoman Teknis Analisis Dampak Kesehatam Lingkungan
6. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 288/Menkes/SK/2003,Tentang
Pedoman Penyehatan Sarana dan Bangunan Umum.
7. Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri, dan Menteri Kesehatan Nomo
34 Tahun 2005 dan Nomor 1138/Menkes/PB/VIII/2005, Tentang
Penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat.

MEMUTUSKAN
Menetapkan
PERTAMA : Mengutus Anggota Verifikasi untuk Melaksanakan Verifokasi di Desa
Paojepe Yaitu :
Nama : ROSMAWATI, M
Pekerjaan : Ketua PKK Desa Labawang
Alamat : Desa Labawang
KEDUA : Anggota Tim Verifikasi Jamban Keluarga (WC) Stop Buang Air Besar
Di Sembarang Tempat terdiri dari unsur Pemerintah PKK Desa Lain
(Desa Labawang).
KETIGA : Anggota Tim Verifikasi Jamban Keluarga (WC). Utusan dari Desa
Labawang bertugas antara lain :
1. MelaksanakanVerifikasi pada 5 KK /dusun atau 10 KK dalam 1 desa
di Desa Paojepe.
2. Melaksanakan Verifikasi pada 2 Sekolah Dasar di Desa Paojepe
3. Memonitor KK yang telah Mengakses Jamban Keluarga sesuai
daftar terlampir.
4. Berkoordinir dengan berbagai lapisan Badan Pemerintah untuk
melaksanakan Verifikasi di Desa Paojepe
5. Merekapitulasi hasil Verifikasi di Desa Paojepe Kecamatan Keera.
KEEMPAT : Surat Keputusan ini berlaku Sejak tanggal di Tetapkannya dan apabila di
kemudian hari terdapat kekeliruan dalam Surat Keputusan ini akan
Ditinjau dan di perbaiki sebagaimana mestinya.

Ditetapkan : LABAWANG
Pada Tanggal : 27 Oktober 2012

KEPALA DESA LABAWANG

BARMAN HASAN

Tembusan Kepada Yth :


1. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Wajo di Sengkang
2. Camat Keera di Tempat
3. Kepala UPTD Puskesmas Keera di Tempat
4. Arsip.

PEMERINTAH KABUPATEN WAJO


KECAMATAN KEERA
DESA INRELLO
Alamat: Jln Poros Makassar Palopo Km. 252 Telp. Kode pos.90993

KEPUTUSAN KEPALA DESA INRELLO


NOMOR :

TENTANG
TIM VERIFIKASI JAMBAN KELUARGA (JAGA)
DESA INRELLO KECAMATAN KEERA KAB WAJO
TAHUN 2012
KEPALA DESA INRELLO

Menimbang : a. Bahwa dalam rangka mengoptimalkan pelaksanaan Sanitasi Total


Berbasis Masyarakat (STBM) di Kelurahan Ballere kecamatan Keera
Masyarakat Stop Buang Air Besar di sembarang tempat.diharapkan
Kegiatan tersebut dapat berjalan lancar, efektif, efisien dan tepat sasaran
Maka dipandang perlu ada verifikasi Stop Buang Air Besar Sembarang
(SBS).
b. Bahwa Berdasarkan pertimbangan dimaksud dalam huruf (a)diatas perlu
ditetapkan dengan surat Keputusan Kepala Desa Inrello sebagaimana
terlampir dalam surat keputusan ini.
Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah
(lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 125,Tambahan lembaran Negara
Nomor 4437).sebagaimana diubah terakhir dengan Undang-undang
Nomor 12 Tahun 2008 Tentang Perubahan kedua Atas undang-undang
Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59,Tambahan LembaranNegara
Republik Indonesia Nomor 4844).
2. Undang-undang Nomor 33 Tahun2004Tentang Pertimbangan Keuangan
Antara Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2004 Nomor 126,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4438)
3. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1991 Tentang penanggulangan
Wabah Penyakit (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1991
Nomor 49 Tambahan Negara Republik Indonesia Nomor 3447).
4. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintah antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota
(Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2007 Tambaha
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737).
5. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 876/Menkes/SK/VIII/2001 tentang
Pedoman Teknis Analisis Dampak Kesehatam Lingkungan
6. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 288/Menkes/SK/2003,Tentang
Pedoman Penyehatan Sarana dan Bangunan Umum.
7. Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri, dan Menteri Kesehatan Nomo
34 Tahun 2005 dan Nomor 1138/Menkes/PB/VIII/2005, Tentang
Penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat.

MEMUTUSKAN
Menetapkan
PERTAMA :Mengutus Anggota Verifikasi untuk Melaksanakan Verifikasi dikelurahan
Ballere Yaitu :
Nama : Hj.HASNAWATI UMAR
Pekerjaan : Ketua PKK Desa INRELLO
Alamat : Desa Inrello
KEDUA : Anggota Tim Verifikasi Jamban Keluarga (WC) Stop Buang Air Besar
Di Sembarang Tempat terdiri dari unsur Pemerintah PKK Desa Lain
(Desa Inrello).
KETIGA : Anggota Tim Verifikasi Jamban Keluarga (WC). Utusan dari Desa
Inrello bertugas antara lain :
1. MelaksanakanVerifikasi pada 5 KK /dusun atau 10 KK dalam 1 Desa
di Kelurahan Ballere.
2. Melaksanakan Verifikasi pada 2 Sekolah Dasar di Kelurahan Ballere
3. Memonitor KK yang telah Mengakses Jamban Keluarga sesuai
daftar terlampir.
4. Berkoordinir dengan berbagai lapisan Badan Pemerintah untuk
melaksanakan Verifikasi di Kelurahan Ballere
5. Merekapitulasi hasil Verifikasi di kelurahan Ballere Kecamatan
Keera.
KEEMPAT : Surat Keputusan ini berlaku Sejak tanggal di Tetapkannya dan apabila di
kemudian hari terdapat kekeliruan dalam Surat Keputusan ini akan
Ditinjau dan di perbaiki sebagaimana mestinya.

Ditetapkan : INRELLO
Pada Tanggal : 29 Oktober 2012

KEPALA DESA INRELLO

H. UMAR

Tembusan Kepada Yth :


1. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Wajo di Sengkang
2. Camat Keera di Tempat
3. Kepala UPTD Puskesmas Keera di Tempat
4. Arsip.

PEMERINTAH KABUPATEN WAJO


KECAMATAN KEERA
Alamat: Jln Poros Makassar Palopo Km. 261 Telp. Kp.90993
Keera, 07 Oktober 2013

Nomor : / / . Kepada
Lamp : 1 lembar Yth. Kepala Dinas Kesehatan
Perihal : Usul Nama Desa ODF Kabupaten Wajo
di
Sengkang

Dengan hormat,

Memenuhi maksud surat Nomor: 430/792/Dinkes Tanggal 26

September 2013 perihal penyampaian, maka berdasarkan Data Jamban

Keluarga yang ada di Puskesmas se-Kecamatan Keera sebagaimana Data

Terlampir, maka dengan ini diusulkan Desa Labawang yang sudah

berstatus Open Defication Free (ODF) atau 100 % Bebas Buang Air Besar

Sembarangan (BABS) tahun 2013

Demikian disampaikan untuk dievaluasi dan atas kerjasamannya

diucapkan terima kasih.

CA
MAT KEERA

Drs
. ANDI PAMENERI, M.Si
NIP. .
19730528 199203 1 002

Tembusan Kepada Yth :


1. Bapak Bupati (sebagai Laporan) di Sengkang.
2. Kepala UPTD Puskesmas Keera di Tempat
3. Pertinggal
PENGANTAR
Dalam kebijakan Nasiaonal Pembangunan air minum dan Penyehatan
Linkungan Berbasis Masyarakat disebutkan Bahwa tujuan umum yang ingin
dicapai dalam PAMSIMAS adalah terwujudnya kesehjahteraan masyarakat
melalui pengelolaan pelayanan air minum dan penyehatan linkungan yang
berkelanjutan, sedangkan tujuan khusus yang ingin dicapai adalah:
1. Meningkatkan Pembangunan, Penyediaan, Pemeliharaan Prasarana
dan sarana air minum dan penyehatan lingkungan.
2. Meningkatkan kehandalan dan berkelanjutan pelayanan prasarana dan
sarana AMPL dengan menitik beratkan pada berkelanjutan aspek
pembiayaan, teknik, lingkungan Hidup, kelembagaan dan aspek social
serta sarana AMPL yang lebih efektif dengan cara kemudahan
penggunaan dan kesetaraan.
Sejalan dengan UU No.32/2004 dan pemerintah daerah tentang
perimbangan keuangan antara pemerintah pusat dan daerah, maka Pemda
bertanggung jawab penuh untuk memberikan pelayanan dasar kepada
masyarakat didaerahnya masing-masing, termasuk pelayanan air minum
dan sanitasi.Namun demikian bagi daerah dengan wilayah pedesaan relative
luas, penduduk miskin relative tinggi, dan mempunyai kapasitas fiscal
rendah,pada umumnya kemampuan mereka sangat terbatas,sehingga
memerlukan dukungan financial untuk membiayai investasi yang dibutuhkan
dalam rangka meningkatkan kemampuan pelayanan kepada
masyarakat,baik untuk investasi fisisk dalam bentuk sarana dan prasarana
maupun investasi nonfisisk yang terdiri dari management, teknis dan
pengembangan Sumber Daya Manusia.

Program PAMSIMAS merupakan salah satu program dan aksi nyata


pemerintah pusat dan daerah dengan Bank Dunia untuk meningkatkan
pelayanan air Minum dan sanitasi dan meningkatkan derajat kesehatan
masyarkat terutama dalam menurunkan angka Penyakit diare dan lainnya
yang ditularkan melalui air dan lingkungannya.

Melalui Program PAMSIMAS diharapkan pada masa mendatang upaya


pengelolaan air minum dan penyehatan lingkungan berbasis masyarakat
dapat dilakukan pemerintah daerah oleh masyarakat secara mandiri dan
berkelanjutan
BAB I
PENDAHULUAN
A. Gambaran Umum

Pemerintah Indonesia memiliki komitmen yang kuat untuk mencapai


target water Supply and Sanitation-Milinium Develepment Goals (WSS-
MDGs) yaitu menurunkan jumlah penduduk yang belum mempunyai
akses sarana air minum dan sanitasi dasar sebesar 50 % pada tahun
2015. Karena itu , aksi nyata pemerintah pusat dan daerah dengan
Bank Dunia untukm meningkatkan pelayanan air minum dan sanitasi
dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat terutama dalam
menurunkan angka penyakit diare dan lainnya yang ditularkan melalui
air dan lingkungannya. Program ini juga merupakan program nasional
yang didukung oleh kementrian pekerjaan umum sebagai executing
Agensi bersama dengan kementrian Dalam Negeri dan Kementrian
Kesehatan.

Salah stu strategi untuk mencapai peningkatan derajat kesehatan,


produktifitas dan taraf hidup masyarakat melalui promosi Hygiene
sanitasi atau sering disebut Prilaku Hidup Bersih Dan Sehat
(PHBS).yang merupakan pendekatan terencana untuk mencegah
penularan penyakit dalam rangka peningkatan derajat kesehatan
masyarakat melului perubahan perilaku yang dilakukan oleh
masyarakat sendiri secara meluas. Sasaran kegiatan promosi HYGiene
pada masyarakat ada 2 yaitu Pada Sekolah dan msyarakat Umum

B. Maksud dan Tujuan

Komponen kegiatan Program PAMSiMAS terdiri dari atas 5 Kegiatan.


Khusus untuk kegiatan dibidang kesehatan yaitu Peningkatan Perilaku
hidup bersih dan sehat Layanan Hygiene dan Sanitasi bertujuan
Untuk :
Membantu Masyarakat dan intitusi Local dalam pencegahan sanitasi
Buruk dan air yang tidak bersih yang mengakibatkan penyakit
Diare.
Menwujudkan Paradigma Sehat dal kehidupan Perorangan,
Keluarga, masyarakat dan diSekolah melalui perilaku Hidup bersih
dan sehat.
Promosi PHBS dilaksanakan melalui keluarga, institusi local,desa
Fasilitas Umum seperti sekolah, tempat Ibadah dan media Informasi
baik Cetak maupun elektronik.
Untuk Mewujudkan Tujuan Tersebut, maka dilakukan :
Dukungan Phase Pemicuan sanitasi Total Berbasis Masyarakat
(STBM).
Program Pemasaran Hygiene dan sanitasi disekolah
Penguatan Unit hygiene dan sanitasi Local.

BAB II
IDENTIFIKASI WILAYAH

A. Profil Desa

Desa Paojepe Terletak di kecamatan Keera di Sebelah utara kabupaten

Wajo kira-kira berjarak 60 KM dari Ibukota Kabupaten dan 6 KM dari

ibukota Kecamatan dengan batas-batas Wilayah sebagai berikut:


Sebelah Utara : Desa Lauwa Kec.Pitumpanua
Sebelah Timur : Teluk Bone
Sebelah Barat : Desa Awota
Sebelah selatan : Desa Labawang
Desa Paojepe Terletak Pada ketinggian 15 M dari permukaan Laut. Dan

teridiri dari 4 Dusun yaitu Dusun Appasereng, Dusn Paojepe, Dusun

Masiae dan Dusun Laukku. Masyarakat Desa Paojepe memiliki Mata

Pencaharian Bertani dan bertambak


B. Jumlah Penduduk dan rumah tangga Berdasarkan
Klasifikasi Kesehjahteraan

JUMLAH JUMLAH RUMAH TANGGA


DUSUN PENDUDUK BERDASARKAN TINGKAT KESEHATAN
LAKI PEREMPUA JUMLA KAY MISKI
LAKI N H A MENENGAH N JUMLAH
APPASARE
NG 256 291 547 9 44 93 146
PAOJEPE 180 198 378 2 44 52 98
MASIAE 334 297 631 0 27 137 164
LAUKU 282 285 567 1 22 143 166
TOTAL 1052 1071 2123 12 137 425 574
BAB III
PROSES PELAKSANAAN KEGIATAN

A. PROGRES CLTS

Ada korelasi antara lingkungan yang sehat dengan derajat keseahtan

masyarakat di mana penyakit diare dan penyakit lainnya yang

ditularkan melalui air dan lingkungan masih merupakan masalah

kesehatan terutama didaerah pedesaan yang bepenghasilan rendah

dan dipingiran perkotaan. Tingginya angka diare disebabkan antara

lain karena rendahnya akses sarana air minum dan sanitasi serta

rendahnya kesadaran masyarakat tentang periaku Hidup Bersih dan

sehat (PHBS).

Kegiatan bidang Kesehatan yang paling penting adalah pemicuan

perubahan perilaku masyarakat berdasarkan hasil pemetaan sarana

sanitasi awal dan perilaku BAB (Buang air Besar) masyarakat pada

tahap Identifikasi masalah serta analisis situasi.


Belajar dari Program sebelumnya dalam upaya peningkatan derajat

kesehatan masyarakat perlu diketahui jumlah sarana pendukung

kesehatan dimasyarakat dalam hal ini adalah sarana sanitasi baik

dalam bentuk komunal atau menumpang. Pembangunan sarana

sanitasi tersebut tidak mendapat bantuan dari pemerintah daerah

maupun pusat. Hal ini dimaksud agar timbul kesadaran tiap individu

untuk memperhatikan kesehatannya sehingga dapat hidup secara

produktif dan dapat meningkatkan kesehjateraan keluarga.


Pencapaian ODF (Open Defecation Free) harus dibuktikan dengan

melakukan verifikasi dilokasi masing-masing dan ada keinginan dari

masyarakat dilokasi tersebut untuk membebaskan wilayahnya dari

kebiasaan BAB di sembarang tempat.untuk mendukung kegiatan

tersebut maka diperlukan keterlibtan tenaga Sanitarian yang ditunjuk

oleh masing-masing Kepala Puskesmas.


BAB II
IDENTIFIKASI WILAYAH

A. Profil Desa

Kelurahan Ballere Terletak di kecamatan Keera di Sebelah utara

kabupaten Wajo kira-kira berjarak 53 KM dari Ibukota Kabupaten dan 0

KM dari ibukota Kecamatan dengan batas-batas Wilayah sebagai

berikut:
Sebelah Utara : Desa Ciromanie
Sebelah Timur : Desa keera
Sebelah Barat : Desa Ciromanie
Sebelah selatan : Desa Inrello
Kelurahan Ballere Terletak Pada ketinggian 13 M dari permukaan Laut.

Dan teridiri dari 2 Lingkungan yaitu Lingkungan Ballere dan

Lingkungan Lajope Masyarakat Kelurahan Ballere memiliki Mata

Pencaharian Bertani dan bertambak,Pengusaha dan PNS.


B. Jumlah Penduduk dan rumah tangga Berdasarkan
Klasifikasi Kesehjahteraan

JUMLAH JUMLAH RUMAH TANGGA


LINGKUNG PENDUDUK BERDASARKAN TINGKAT KESEHATAN
AN LAKI PEREMPUA JUMLA KAY MISKI
LAKI N H A MENENGAH N JUMLAH
BALLERE 952 587 1539 49 186 37 272
LAJOPE 694 486 1180 110 167 43 320
TOTAL 1646 1073 2719 199 353 80 592

PEMERINTAH KABUPATEN WAJO


DINAS KSEHATAN
JLN.JEND.AHMAD YANI NO.39 TELP (0485) 21038,21118
SENGKANG 90914

KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN WAJO


NOMOR : / / DINKES
TENTANG
PEMBENTUKAN TIM VERIFIKASI STOP BABS PROGRAM PAMSIMAS
KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN WAJO

Menimbang :

a. Bahwa dalam rangka memperkuat upaya pemberdayaan

hidup bersih dan sehat, mencegah penyebaran penyakit

berbasis lingkungan meningkatkan kemampuan masyarakat.


b. Menginplementasikan komitmen pemerintah untuk

meningkatkan akses air minum dan sanitasi dasar yang

berkesinambungan dalam pencapaian millenium

development Goals (MDGs).tahun 2015.


c. Bahwa untuk maksud huruf a dan b diatas perlu ditetapkan

dengan keputusan kepala dinas Kabupaten Wajo.

Mengingat :

1. Undang-undang nomor 4 tahun 1984 tentang wabah

penyakit menular (Lembaran Negara Republik Indonesia

tahun 1984 nomor 3273).


2. Undang-Undang nomor 36 tahun 2009 kesehatan (Lembaran

Negara Republik Indonesia tahun 2009 nomor 5063)


3. Undang-Undang nomor 4 tahun 1992 tentang perumahan

dan pemukiman (Lembaran Negara Republik Indonesia

tahun 1992 nomor 23,tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia 3469).
4. Undang-Undang nomor 23 tahun 1997 tentang Pengelolaan

Lingkungan Hidup (lembaran Negara Republik Indonesia

tahun 1997 nomor 68 tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia nomor 3699)


5. Undang-Undang nomor 7 tahun 2004 tentang sumber Daya

Air (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2004 nomor

32, tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia nomor

4377).
6. Undang-undang nomor 32 tahun2004 tentang pemerintah

Daerah,(Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2004

nomor 125, tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

nomor 4437).
7. Undang-Undang nomor 33 tahun 2004 tentang perimbagan

keuangan antara pusat dan daerah (Lembaran Negara

Republik Indonesia tahun 2004 nomor 126, tambahan

lembaran Negara Republik Indonesia nomor 4438).


8. Peraturan Pemerintah nomor 40 tahun 1991 tentang

penanggulangan wabah penyakit (Lembaran Negara

Republik Indonesia tahun1991 nomor yang tambahan

(Lembaran Negara Republik Indonesia 3447)


9. Peraturan Pemerintah nomor 16 tahun 2005 tentang

pengembangan system penyediaan air minum (Lembaran

Negara Republik Indonesia tahun 2005 nomor 33 tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia nomor 4490).


10. Peraturan Pemerintah nomor 38 tahun 2007 tentang

pembagian urusan pemerintahan antara pemerintah

,pemerintah daerah ,propinsi dan pemerintah

kabupaten/kota (Lembaran Negara Republik Indonesia

nomor 82 tahun2007,tambahan Lembaran Negara Republik

Indoneisa nomor 4737).


11. Peraturan Presiden nomor 7 tahun 2005 tentang rencana

pembangunanjangka menengah Nasianal tahun 2004

2009.
12. Keputusan Menteri Kesehatan nomor

829/Menkes/SK/VII/1999 tentang persyaratan Kesehatan

Perumahan.
13. Keputusan Menteri Kesehatan nomor

876/Menkes//SK/2001 tentang pedoman teknis analisis

Dampak Lingkungan .
14. Keputusan Menteri Kesehatan nomor

288/Menkes/SK/III/2003 tentang pedoman penyehatan

sarana dan bangunan umum.


15. Keputasan Menteri Kesehatan nomor 416/Menkes/IX/1990

tentang syarat-syarat dan pengawasan kualitas air.


16. Peraturan Menteri Kesehatan nomor 736/Menkes/VI/2010

tentang Tatalaksana pengwasan Kualitas Air Minum.


17. Peraturan Menteri Kesehatan nomor

492/Menkes/Per/IV/2010 tentang Persyaratan Kualitas Air

Minum.
18. Peraturan bersama Menteri dalam Negeri dan Menteri

Kesehatan nomor 34 tahun 2005 dan nomor

1138/Menkes/PB/VII/2005 tentang Penyelenggaran

Kabupaten/kota sehat.
19. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum nomor 18/PRT/M/2007

tentang penyelenggaraan Pengembangan system

Penyediaan air minum.


20. Peraturan Menteri Kesehatan nomor

144/Menkes/Per/VIII/2010 tentang Organisai dan Tatakerja

Kementrian Kesehatan
21. Peraturan Menteri Kesehatan nomor

922/Menkes/Per/VIII/2008 tentang Pembagian urusan

Pemerintahan Kabupaten /kota bidang kesehatan.


22. Keputusan Menteri Kesehatan nomor

852/Menkes/SK/IX/2008 tentang Strategi Nasional Sanitasi

Total Berbasis Masyarakat.

MEMUTUSKAN

Menetapkan :

KESATU : Membentuk Tim Verifikasi Stop Buang air Besar Sembarang

(Stop BABS)

Desa /kelurahan dan Tim Verifikasi Stop Buang Air Besar

Sembarangan tingkat

Kecamatan di Kabupaten Wajo.

KEDUA : Mengangkat Saudara yang jabatannya tercantum dalam

lampiran surat keputusan

Ini sebagai Tim Verifikasi Stop Buang Air Besar Sembarang

(Stop BABS)
Tingkat Desa/Kelurahan dan Kecamatan.

KETIGA : Tugas Tim

1. Konsolidasi tim Verifikasi penyiapan lembar penilaian

penyamaan persepsi tentang isi lembar penilaian

,pembagian wilayah dan Jadwal penilaian, Penentuan jumlah

sampel secara acak.


2. Pelaksanaan Verifikasi
Semua tim melaksanakan Kunjungan rumah untuk

melaksanakan penilaian dan wawancara dengan

menggunakan lembar penilaian, jangan lupa membuat

catatan dari setiap jamban yang diamati dan hasil

wawancara dengan rumah tangga pengguna.


3. Menentukan Hasil Verifikasi
- Buat rekapitulasi hasil penilaian semua anggota tim

verifikasi untuk menetukan apakah komunitas yang

menyatakan Stop BABS benar-benar dalam kondisi Stop

BABS.
- Buat Berita acara Stop BABS yang ditanda tangani oleh

Tim Verifikasi bersama anggota lainnya.


4. Melaporkan Kembali kemasyarakat hal-hal sebagai berikut :
- Jelaskan lima Kriteria Stop BABS satu persatu hingga Total

skor.
- Jelaskan Kriteria Jamban Sehat dan Jamban Tidak Sehat.

KEEMPAT : Keputusan ini berlaku sejak Tanggal ditetapkan,dengan

ketentuan bahwa

Apabila Dikemudian hari terdapat kekeliruan di dalam

penetapan keputusan ini

Akan Adakan perbaikan sebagaimana mestinya..

Ditetapkan
: di Sengkang
Pada Tanggal
: 01 November 2012

KEPALA DINAS
KESEHATAN
KABUPATEN WAJO
Dr.H.ABDUL
AZIS,M, M.Kes
NIP.19571018
198511 1 002

Tembusan :

1. Kepala Dinas Kesehatan Propinsi Sulawesi Selatan di Makassar.


2. Bupati Wajo di Sengkang
3. Masing-masing yang bersangkutan
4. Pertinggal.

PEMERINTAH KABUPATEN WAJO


KECAMATAN KEERA
DESA AWOTA

DATA AKSES JAMBAN KELUARGA

DESA AWOTA

Jumlah Dusun :4

Jumlah Penduduk :2664 Jiwa

Jumlah KK : 721

Jumlah Rumah : 717

Jumlah Rumah Yang memiliki Jamban Keluarga :521 Rumah

Jumlah Penduduk yang mengakses Jamban Keluarga ;

Leher Angsa (LA) : 1917 jiwa

Cemplung (CP) : 107 jiwa

Jumlah penduduk yang BABS : 641 Jiwa

Mengetahui
Kepala Desa Awota
Sanitarian
Andi Amirullah,S.Sos
HAMZAH,A.Md.KL
NIP.19790810 201001 1 013

Anda mungkin juga menyukai