Anda di halaman 1dari 4

Abon Teupin Raya

Innalillahi wainnailihi rajiun. Tgk H Mukhtar A Wahab yang akrab

disapa dengan panggilan Abon Teupin Raya, berpulang ke

Rahmatullah (meninggal dunia) dalam perawatan atas sakit yang

dideritanya di RS Tgk Fakinah, Banda Aceh, sekitar pukul 01.20 WIB,

Sabtu (23/11) kemarin.

Kabar meninggalnya mantan Ketua Majelis Permusywaratan (MPU)

Pidie dua periode (2003-2008 dan 2008-2013) itu, dengan cepat

tersebar ke seluruh masyarakat, terutama di Pidie dan Pidie Jaya.


Ribuan pelayat, termasuk Gubernur Zaini Abdullah, tampak

menghadiri rumah duka hingga prosesi pemakaman almarhum di

komplek Dayah Darussalamah, Teupin Raya, Kecamatan Glumpang

Tiga, Pidie, kemarin.

Almarhum meninggal dalam perawatan atas penyakit yang dideritanya

di RS Tgk Fakinah, Banda Aceh. Sejak satu tahun terakhir, Abu

menderita penyakit gagal ginjal. Sebelumnya pernah menjalani

perawatan di RS Ailen Hospital, Malaysia, dan sejumlah RS di Aceh,

kata Tgk H Baihaki, menantu almarhum, kepada Serambi, di sela-sela

prosesi pemakaman, kemarin.

Prosesi pemakaman Abon Teupin Raya, selain dihadiri oleh ribuan

pelayat, tampak pula Gubernur Zaini Abdullah yang turut

memberikan kata sambutan pelepasan jenazah, dan sejumlah ulama

Aceh di antaranya Tgk H Usman Ali (Abu Kuta Kreung) yang berkenan

menjadi imam shalat jenazah serta talqin, Tgk H Nuruzzahri (Waled

Nu) hadir menyampaikan nasihat.

Gubernur Aceh, Zaini Abdullah dalam amanat pelepasan

jenazah Abon Teupin Raya mengatakan, siapa pun yang hidup maka

wajib mati. Karenaya, kematian merupakan pintu menuju jalan


akhirat. Meninggalnya, salah satu ulama Aceh, Tgk H Muchtar Abdul

Wahab, maka pemerintahan Aceh sangatlah berduka dan segala amal

yang telah dikerjakan selama hidup agar dapat diterima di sisi Allah

Swt dan diampuni segala dosanya, ujarnya.

Apalagi, lanjut Gubernur Zaini Abdullah, beliau merupakan seorang

ulama besar yang telah mendermakan ilmu dan amal yang sangat

besar kepada murid dan mayarakat baik di Pidie maupun di seluruh

Aceh. Selaku pucuk pimpinan daerah kami turut berdukacita

sedalam-dalamnya atas berpulangnya ke Rahmatullah seorang ulama

besar di Aceh, Abon Teupin Raya, ujarnya.

Sementara itu, Ketua MPU Pidie, Waled Nasir, mengatakan Abon

merupakan orang tua dan juga sebagai salah satu tempat ber-

murajaah (bertanya) permasalahan hukum oleh para ustadz di Pidie.

Abon dikenal sosok yang tegas tentang hukum, sehingga keberadaan

beliau di tengah masyarakat sangat disegani dan dihormati, katanya.

Abon Teupin Raya meninggalkan seorang isteri Hj Fatimah M Ali, dan

tiga anak masing-masing Hj Zahrul Baidah (42), Hj Ainsyah Misriah

(39), Tgk H Muhammad Nizar (36), serta tujuh cucu itu adalah

pimpinan Pesantren Darussaadah, Teupin Raya, Pidie. Selama


hayatnya, Abon juga kerap mengisi tausiah untuk masyarakat dari

Teupin Raya dan luar desa itu.(c43/aya)

Anda mungkin juga menyukai