Anda di halaman 1dari 8

PENGAMAN GENERATOR

NAMA : FITRI HARIYANTI


NIM : 5102131005
MATA KULIAH : SISTEM PROTEKSI TENAGA LISTRIK

Abstrak
Generator yang terhubung dengan system transmisi ekstra tinggi 500 kV, yang menyebabkan
generator lebih sering terjadi gangguan. Oleh karena itu untuk menjaga kelangsungan pelayanan
energy listrik kepada konsumen diperlukan pengaman yang baik untuk generator sehingga tidak
sampai terjadi kesalahan, atau secepat mungkin dapat diketahui jika terjadi gangguan.
Pengaman terhadap generator yang baik dapat diperoleh juga dengan memasang LA
( Lighting Arester) dan relay jarak terhadap saluran transmisi. Dengan melakukan setting yang tepat
antara relay proteksi transmisi dengan relay proteksi digenerator, akan terjadi kerjasama yang baik
antara relay proteksi, sehingga bila terjadi gangguan pada saluran transmisi tidak akan
membahayakan generator dengan demikian akan diperoleh system pengaman yang selektif, cepat dan
handal.
LA ( Lighting Arester ) juga digunakan untuk mengamankan generator dengan cara
membatasi atau membocorkan arus ketanah, sehingga tegangan residual yang diimbaskan dari trafo
ke terminal generator masih dapat ditahan.

BAB I
PENDAHULUAN

A. TEORI DASAR
Sistem mesin-mesin dengan rancangan terbaru pada umumnya jarang sekali mengalami
gangguan, hal ini disebabkan karena adanya penggunaan bahan-bahan bermutu tinggi, teknis
pengerjaan dan pengendalian mutu yang lebih baik, jika dibanding dengan mesin-mesin buatan
terdahulu. Walaupun demikian kemungkinan terjadinya gangguan tidak dapat dihindarkan.
Gangguan dapat menyebabkan kerusakan pada mesin yang sedang dioperasikan dan biasanya
akan diikuti dengan pemutusan suplai. Mengingat generator merupakan peralatan yang penting
dan nilainya juga cukup mahal (biaya penggantian maupun perbaikan mesin lama) maka
diusahakan pengaruh gangguan dibatasi sampai sekecil mungkin. Antara lain dengan menditeksi
keadaan gangguan secara tepat dan mengisolasikan mesin terhadap yang sehat secara cepat.

Gangguan pada generator antara lain dapat disebabkan oleh:

a. Hubung singkat (short-circuit) pada lilitan stator.


b. Beban lebih (overload).
c. Panas lebih (overheating) pada lilitan dan bearing.
d. Tegangan lebih (overvoltage) dan kecepatan lebih.
e. Kehilangan medan penguat (loss of field).
f. Daya balik (motoring).
g. Arus tidak seimbang (unbalance current) pada stator.
h. Out of step.

Sebagian besar gangguan di atas perlu dihilangkan dengan cara melepaskan generator
terhadap sistem melalui pemutus tenaga utama (main circuit breaker) dan bila memungkinkan
melepas pemutus tenaga medan penguat. Untuk jenis gangguan tertentu selain cara di atas, mesin
penggerak dihentikan beroperasi. Bila terjadi gangguan yang masih pada batas yang diizinkan
biasanya sistem hanya memberikan peringatan saja. Menentukan tindakan seperti yang
disebutkan di atas harus dilakukan secara cermat dan hati-hati, karena kesalahan dalam
menentukan dapat mempengaruhi tingkat pelayanan yang baik. Keadaan tersebut dapat dicapai
dengan :

a. Memilih jenis rele yang sesuai dengan jenis gangguan yang mungkin timbul.
b. Mengkoordinasi penyetelan rele yang satu dengan yang lainnya.
c. Mempertimbangkan segi produksi, pemeliharaan generator dan pemeliharaan peralatan
pengamannya.
d. Mengadakan tenaga-tenaga operator dan teknisi pemeliharaan yang memadai.

Apabila keempat faktor di atas dapat dipenuhi maka diharapkan kelangsungan


pengoperasian dapat berjalan dengan lancar.
BAB II
PEMBAHASAN

B. GENERATOR
Bagian hulu dari system tenaga listrik adalah generator yang terdapat dipusat listrik dan
digerakkan oleh mesin penggerak mula ( prime mover ). Mesin penggerak dalam pusat listrik berkaitan
erat dengan instalasi mekanis dan instalasi listrik dari pusat listrik.
Generator sebagai sumber energy listrik dalam system perlu diamankan jangan sampai
mengalami kerusakan karena kerusakan generator akan sangat menggangu jalannya operasi system tenaga
listrik. Oleh karenanya generator sedapat mungkin harus dilindungi terhadpa semua gangguan yang dapat
merusak generator.
Tetapi dilain pihak dari segi selektifitas pengaman system diharapkan agar PMI generator tidak
mudah trip terhadap gangguan dalam system karena lepasnya generator dari system akan mempersulit
jalannya operasi system tenaga listrik.
PMT generator hanya boleh bekerja apabila ada gangguan yang tepat ada didepan generator,
didalam generator atau pada mesin penggerak generator. Juga apabila terjadi kegagalan dari PMT yang
ada di depan PMT generator baru PMT generator boleh bekerja ( Trip ).

Gambar. Bagan Generator dengan Mesin Penggerak dan Medan Penguat

Pengaman generator secara garis besarnya terdiri dari :


a. Pengamanan terhadap gangguan di luar generator, yaitu gangguan dalam system yang dihubungkan
dengan generator.
b. Pengamanan terhadap ganguan yang terjadi didalam generator
c. Pengamanan terhadap gangguan dalam mesin penggerak yang memerlukan pelepasan PMT generator.
selanjutnya akan di jelaskan secara terperinci :

A. Pengamanan Terhadap Gangguan Luar


Generator pada umumnya dihubungkan dengan seri terlebih dahulu sebelum dihubungkan dengan saluran
transmisi atau saluran distribusi yang menuju keluar pusat listrik.

Gambar . Hubungan Generator dalam Sebuah Pusat Listrik

Hal ini dilukiskan secara sistematis pada gambar diatas. Penyebab gangguan utama dalam system
adalah petir dan yang sering disambar petir adalah saluran udara transmisi, sehingga saluran udara
transmisi merupakan salah satu sumber gangguan yang utama. Saluran udara distribusi juga merupakan
sumber ganggguan yang utama karena selain disambar petir sering terganggu oleh tanaman yang ada
disekitar.
PMT dari saluran saluran menuju keluar pusat tenaga listrik dilengkapi dengan relay relay
untuk menghadapi gangguan gangguan yang terjadi diluar pusat listrik. Sesungguhnya gangguan diluar
generator bersifat back up.
Gangguan diluar generator yang belum diamankan adalah gangguan direl. Maka pengamanan
generator terhadap gangguan luar generator yang utama adalah relay arus lebih. Untuk gangguan direl
yang langsung berhubungan dengnan generator maka relay arus lebih generator merupakan pangaman
utama tetapi apabila ada pengaman rel differensial maka relay arus lebih generator menjadi pengaman
back up. Kalau ada pengaman rel maka relay arus lebih generator hanya menjadi pengaman utama untuk
gangguan yang terjadi antara transformator arus generator yang mengerjakan relay dengan rel yang
berhubungan langsung dengan generator. Kemungkinan terjadinya gangguan dibagian ini adalah kecil
sehingga kalau koordinasi relay dalam system yang baik maka relay arus lebih generator jarang bekerja.
Relay tegangan lebih akan membuka PMT medan penguat kedalam tahanan yang tersedia khusus untuk
keperluan ini.
Relay arus lebih dipakai pada semua generator, sedangkan relay teganagn lebih hanya dipakai
pada generator yang mempunyai daya terpasang tertentu. Untuk generator tegangan rendah relay,
teganagn lebih tidak perlu dipakai karena praktis tidak lemahtimbul tegangan lebih bias merusak
generator. Gangguan di luar generatordapat menimbulkan arus negatif yang selanjutnya arus ini dapat
menimbulakan pemanasan yang berlebihan pada generator. Oleh karena itu pada generator dengan daya
terpasag yang relative besar dipakai relay arus urutan regatif.
Generator tegangan rendah yang langsung berhubungan dengan konsumen tegangan rendah pada
umunya tidak dilengkapi dengan relay arus urutan negative tetapi dalam dalam designnya harus mampu
menghadapi beban tidak seimbang yang menimbulkan arus urutan negative . Pada generator yang besar
melalui beberapa transformator terlebih dahulu sebelum mencapai beban tegangan yang rendah yang
tidak simetris, arus urutan negative ini tidak sampai di generator karena ketidak seimbangan ini terhapus
oleh transformator di atas. Baru akan ada arus urutan negative digenerator apabila terjadi gangguan di
dekat generator.

B. Pengaman terhadap gangguan dalam generator


Gangguan dalam generator secara garis besar ada 5 macam yaitu:
a. Hubungan singkat antara fasa
Gangguan ini yang terjai apabila isolasi antar fasa jebol bisa terjadi dalam stator generator yaitu
antara stator dan PMT generator misalnya pada kabel penghubung stator generator dengan PMT
generator. Untuk melindungi generator terhadap gangguan ini dipakai relay diferensial yang segera men
trip PMT generator, PMT arus medan penguat dan memberhentikan mesin penggerak generator.
Hal ini diperlukan untuk menghentikan sama sekali gaya gerak listrik yang dibangkitkan dala stator
generator sehingga arus hubung singat antar fasa dapat segera dihentikan.
Sesungguhnya relay diferensial tidak dapt menghindarkan terjadinya gangguan hubungan singkat
antara fasa tetapi hanya dapat mendeteksi dan kemudian memberhentikan hubung singkat antara fasa
yang terjasi, untuk menghindarkan kerusakan yang lebih besar. Tetapi di lain pihak untuk memasang relay
diferensial dibutuhkan instalasi tambahan khuusnya tiga transformator arus tambahan yang memerlukan
biaya tambahan.( Lihat Gambar dibawah )
Gambar. Prinsip kerja relay diferensial

Oleh Karena kemungkinan terjadinya gangguan anatar fasa pada generator adalah kecil, kemungkinan
berkisar antara 1-5%, maka tidak perlu semua generator dilengkapi dengarelay diferensial, hanya
generator generator yang daya terpasangnyha melebihi batas tertentu.

b. Hubungan singkat fase ke tanah


Gangguan ini tidak dapat dilihat relay diferensial khusunya jika titik netral generator tidak
ditanahkan. Pada generator yang titik netralnya ditanahkan gangguan hubungan tanah belum tentu dapat
dilihat oleh relay diferensial yaiu apabila gangguan terjadi di dekat tirik netral sehingga selisih I1. I2
pada gambar VI>5 kecil sekali dan tidak cukup untuk mengerjakan relay. Oleh karenanaya ada relay
hubung tanah untuk melindungi generator terhadap gangguan hubung tanah.
Gambar VI.6 menunjukkan hubung pengaman gangguan hubung tanah pada generator yang titik
netralnya tidak ditanahkan sehingga perlu dipasabg transformator tegangan yang bertugas mendeteksi
kenaikan tegangan titik netral terhadap tanah yang selanjutnya akan menegerjakan relay hubung tanah
GF. Tegangan titik netral terhadap tanahh akan menyebabkan relay GF bekerja.
Apabila titik netral generator ditanahkan misalnya melalui tahanan R seperti terlihat pada
gambar maka gangguan hubung tanah akan mendiasilikan arus hubung tanah yang selanjutnya di deteksi
melalui transformator arus untuk menggerakkan relay GF.
Untuk dapat membedakan gangguan hubungan tanah yag terjadi di luar generator denagn yang
terjadi di dalam rangkaian generator dapat dipakai pentahapan waktu (time grading) atau memekai
transformator block dengan hubungam Y sehingga gangguan hubungan tanah di luar generator tidak
akan mmepengaruhi rangkaian generator. Generator yang memkai transformator blok ditunjukkan oleh
gamabar.
Apabila terjadi gangguan di luar generator misalnya pada feeder keluar maka akan timbul arus
nol, tetapi disisi generator arus urutan nol ini hanya berputar dalam lilitan dari transformator blok
sehingga tidak akan mengerjakan relay arus hubung tanah GF . Untuk system yang titik netralnya tidak
ditanahkan, gangguan hubung tanah difeeder keluar menimbulkan pergeseran tegangan titik netral akan
diblokir oleh transformator blok sehingga relay gangguan hubung tanah GF pada gambar VI.6 juga
tidak akan bekerja.

c. Suhu tinggi
Masalah suhu yang terlalu tinggi, hal in ibis aterjasi pada stator atau pada bantalan generator
Suhu terlalu tinggi bias disebabkan karena pembebanan lebih pada generator yang terlalu lama, ventilasi
yang kurang sempurna atau karena banyak debu / kotoran yang menempel pada isolasi lilitan stator
sehingga menghambat pelepasan panas lilitan stator, atau ada hubung singkat kecil yang tidak terdeteksi
oleh relay-relay yang ada.
Suhu bantalan yang terlalu tinggi bis disebabkan karena penyetelan bantalan yang kurang baik, minyak
pelumas kotor atau tidak cocok spesipikasinya atau karena aliran minyak pelumas yang kurang baik.
Aliran minyak pelumas yang kurang baik bisa disebabkan tekannan yang kurang tinggi atau ada saluran
yang kuranh tersumbat. Untuk mengamankan generator terhadap maslah suhu, dipakai relay suhu yang
pada tahap pertama membunyikan alarm dan pada tahap berikutnya men trip PMT Generator.

d. Penguat hilang
Jika terjadi ganguan pada rangkaian arus penguat sehingga medan penguat generator menjadi
lemah atau hilang, maka generator bias menjalani kondisi out of step atau lepas dari singkoronisasinya
dengan system dan dapat menimbulkan gangguan dalam sistem khususnya apabila hal ini menyangkut
generator yang besar.
Oleh karenanya pada generator generator yang dapat etrpasang relatif besar disediakan Loss of
Field relay untuk mencegah terjadinya situasi out of step tersebut di atas dengan jalan mentrip PMT
generator pabila arus penguat hilang atau menjadi terlalu lemah oleh karena adanya gangguan pada sirkit
arus penguat.

e. Hubung singakat dalam sirkit rotor


Apabila terjadi hubungs ingkat dalam sirkit rotor maka generator akan menagalami loss of field
seperti diuraikan dalam butir 5 B di atas dan juga sirkit rotor dan rotor generator dapat mengalami
kerusakan yang disebabkan arus hubung singkat sirkit rotor.
Untuk mencegah kerusakan ini dipakai relay arus lebih atau sekering lebur dalam sirkit rotor.
Jika baru salah satu kutub (kutub + atau-) mengalami hubung tanah maka hal ini dapat menimbulakan
distorsi dalam medan magnit penguat sehingga timbul getaran ayng berlebihan.
Oleh karenanya untuk generator yang besar dipasang relay pengaman terhadap rotot hubung tanah.

C. Pengaman tehadap gangguan mesin penggerak


Gangguan dalam mesin penggerak adakalanya memrlukan trip dari PMT generator
misalnya apabila tekannan minyak terlau rendah maka msin penggerak perlu segera dihentikan karena
tekanan minyak pelumas yang terlalu rendah dapat emnimbulkan kerusakan bantalan. Untuk
menghindarkan tetap berputarnya generator sebagai akibat daya yang berubah generator menjadi motor,
maka PMT generator perlu di trip.
Begitu pula apabila suhu air pendingin pada mesin diesel atau turbin penggerak generator
menjadi terlalu tinggi maka mesin diesel atau turbin uap harus segera dihentikan dan PMT generator
harus juga di trip dari PMT generator karena tekanan minyak pelumas yang terlalu rendah atau karena
suhu air pendingin yang terlalu tinggi dilakukan oleh relay mekanik. Daya balik pada generator dapat ,
menimbulkan pemanasan yang berlebihan pada turbin uap atau turbin gas penggerak generator.
Pada turbin air penggerak generator daya balik dapat menimbulkan kavitasi yang berlebihan.
Oleh karenanya pada generator generator dengan daya terpasang di atas nialai tertentu yang
digerakkan turbin uap, turbin gas atau turbin air diapakai relay daya balik.
Daya balik terajdi karena ada ganguan mesin penggerak atau karena adanya ayunan daya dalam system.

BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan diatas dapat simpulkan bahwa :
Sebagian besar gangguan perlu dihilangkan dengan cara melepaskan generator terhadap sistem
melalui pemutus tenaga utama (main circuit breaker) dan bila memungkinkan melepas pemutus
tenaga medan penguat.
Penyebab gangguan utama dalam system adalah petir dan yang sering disambar petir adalah saluran udara
transmisi, sehingga saluran udara transmisi merupakan salah satu sumber gangguan yang utama.
Pada generator yang besar melalui beberapa transformator terlebih dahulu sebelum mencapai beban
tegangan yang rendah yang tidak simetris, arus urutan negative ini tidak sampai di generator karena
ketidak seimbangan ini terhapus oleh transformator.

Anda mungkin juga menyukai