PERITONITIS
Disusun Oleh:
dr. Anggi Prasetio
Pendamping:
dr. Maya H
dr. Ifadatul Waro
Pemeriksaan Penunjang
RO Thorax
Hasil Pemeriksaan : Cor besar dan bentuk normal
Pulmo tak tampak fibrinoinfiltrat
Kesimpulan : Foto thorax tak tampak kelainan
RO BOF LLD
Pemeriksaan Laboratorium Darah
Eritrosit 4,72 x 106 / L (3,80-5,30)
Hemoglobin 9,6 mg / dL (14,0-18,0)
MCV 66,10 fl (87,00-100,00)
MCH 20,50 pg (28,00-36,00)
MCHC 30,10 % (31,00-37,00)
Hematokrit 31,2 % (40,0-54,0)
Leukosit 28,7 x 103 / L (4,0-11,0)
Hitung jenis : Basofil 1,6 % (0,0-1,0)
Eosinofil 4,8 % (1,0-2,0)
Neutrofil 91,4 % (49,0-67,0)
Limfosit 8,7 % (25,0-33,0)
Monosit 2,5 % (3,0-7,0)
Trombosit 500 x 103 / L (150-450)
HbsAg negatif
SGOT 33 IU (0-37)
SGPT 25 IU (0-41)
Natrium 135 mEq / L (135-155)
Kalium 3,8 mEq / L (3,6-5,5)
Clorida 101 mEq / L (70-108)
Gula Darah Acak 25 mg /dL
Daftar pustaka:
1. Schwartz, Seymour I, Intisari Prinsip-prinsip Ilmu Bedah, EGC, Jakarta, 2000
2. Schrock, Theodore R, Ilmu Bedah (Handbook Of SurgerY), EGC, Jakarta, 1991
3. Gius, Jhon, Armes, Fundamentals of General Surgery, Year Book of Medical Publisher,
Chicago, 1992
4. Dudley HAF, Sepsis intraperitonium:-peritonitis dan abses-abses abdomen, in
Hamilton Bailey Ilmu bedah gawat darurat, Gadjah Mada University press,
Bulaksumur Yogyakarta 1992: 339, 360-366
5. Blaisdell FW, Clark OH, Deatsch WW, At all, Peritonitis dan massa Abdomen, in Ilmu
Bedah, EGC, Jakarta !983: 234-235
6. Trunkey DD, Crass RA, Peritoneal Disorders, Mills J, HO MT, Salber PR, Trunkey
DD, eds, Lange Medical publications/Los Altos, California 1983: 129-130
7. Schwartz SI, peritonitis dan Abses intra abdomen, in Intisari Prinsip-Prinsip Ilmu
Bedah, Shires GTS, Spencer FC, Husser WC, Eds, EGC Jakarta 2000: 489-493.
Hasil pembelajaran:
1. Subyektif : Tn. M 57th datang dengan keluhan utama nyeri perut sejak 2hr SMRS
dirasakan terus menerus di seluruh lapang perut. Disertai demam sumer-sumer, BAB
terakhir 3 hari yang lalu, padat dan agak keras, warna kecoklatan, darah -, kentut + 2x
terakhir 16 jam yang lalu, nyeri kepala-, sesak-, batuk -, nyeri dada -, mual -, nafsu
makan menurun 2 hari ini. 1 hari yang lalu, pasien datang ke IGD RSM Babat
didiagnosa perforasi gaster, rujuk RSUD dr. Soegiri Lamongan. Riwayat minum pil
dan jamu pegal linu selama 3 tahun ini setiap hari.
2. Obyektif: hasil pemeriksaan fisik dan penunjang mendukung didirikannya diagnosa
Peritonitis ec Perforasi Gaster
3. Assestment: berdasarkan anamnesa, pemeriksaan fisik serta pemeriksaan penunjang,
dapat ditegakkan diagnosis Peritonitis ec Perforasi Gaster
4. Plan:
a. Rawat Inap
b. Obat-obatan yang diberikan
IGD IVFD Asering loading 500cc maintenance 1500cc/24 jam, Inj.
Santagesic 3x1gr iv, Inj. Terfacef 2x1gr iv, Inj. Dexametasone 2amp iv.
D40% 3 flash GDA ulang 136mg/dl, pasang NGT dan DK.
Cito op laparotomy oleh dokter Spesialis Bedah
c. Dan lain-lain : KIE keluarga prognosis jelek, bisa meninggal di meja operasi
Pembelajaran Portofolio
Etiologi Peritonitis
Pendamping, Pendamping,