Anda di halaman 1dari 2

1.

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Reseptor yang ada di kulit terdiri dari berbagai macam dan masing-masing juga
hanya dapat merasakan sensasi tertentu. Reseptor kulit untuk sentuhan dan tekanan
adalah mekanoreceptor. Rangsangan yang berpotensi merusak seperti nyeri, panas, dan
dingin diperantarakan oleh nociceptor.
Terdapat empat sensasi kulit : raba-tekan, dingin, hangat, dan nyeri. Sensasi-
sensasi ini diterima oleh badan reseptor. Yang pertama adalah badan paccini sebagai
reseptor tekanan dan getar. Ukurannya relatif besar dan mudah dicapai. Reseptor ini
terdiri atas ujung syaraf sensorik yang tidak bermielin, namun memiliki serat syaraf yang
bermielin sehingga cepat beradaptasi dan mampu mendeteksi getaran dan perubahan
yang cepat pada jaringan.
Reseptor dingin (badan krausse) dan reseptor hangat (badan ruffini), terletak tepat
di bawah kulit, yakni pada titik-titik yang berbeda dan terpisah-pisah, dengan diameter
perangsangan kira-kira 1 mm. Pada sebagian besar daerah tubuh jumlah reseptor dingin
kira-kira tiga sampai sepuluh kali reseptor panas dan pada berbagai daerah tubuh jumlah
reseptor bervariasi, sedangkan jumlah titik hangatnya lebih sedikit. Reseptor untuk nyeri
adalah free nerve ending yang terdapat di hampir semua jaringan tubuh
Mekanisme sensoris yang dapat dirasakan dibagi menjadi dua golongan menurut
phylogenesisnya, jalur-jalur saraf spinalnya dan daerah integrasi pada korteks serebri.
Golongan pertama adalah paleo-sensibilities yaitu meliputi rasa-rasa primitif atau rasa-
rasa vital seperti rasa raba, nyeri, tekan, dingin, dan panas. Saraf-saraf afferent dari rasa-
rasa ini bersinap dengan interneuron-interneuron, kemudian yang bersinap lagi dengan
motor-motor neuron dari medulla spinalis, thalamus, dan korteks serebri melalui trakus
spinothalamikus.
Rasa-rasa panas dan dingin tidak ditentukan oleh suhu suatu benda melainkan
oleh kecepatan hilangnya panas atau kecepatan mendapatkan panas oleh kulit. Reaksi-
reaksi di kulit untuk rasa-rasa panas, dingin, raba, tekan, dan nyeri dihantarkan oleh serat
saraf yang terpisah yang meghubungkan titik di kulit.
Golongan kedua adalah Gnostic atau neo-sensibilities, meliputi rasa-rasa yang
diferensiasikan. Saraf-saraf afferent dari rasa-rasa ini menghantarkan impuls-impuls yang
terutama dialirkan melalui trakus dorsospinalis ke daerah sensoris di dalam korteks
serebri setelah diintegrasikan seperlunya. Jalur persyarafan, semua rasa sensoris dideteksi
oleh reseptor yang akan diteruskan ke otak untuk dipesepsikan kemudian akan merespon
rangsangan tersebut.
1.2 Masalah
Bagaimana mekanisme sensoris pada manusia?
Bagaimana mekanisme penghantaran rasa nyeri pada manusia?

1.3 Tujuan
Mengetahui bagaimana mekanisme sensoris pada manusia.
Mengetahui bagaimana mekanisme penghantaran rasa nyeri pada manusia.

Anda mungkin juga menyukai