STROKE ISKEMIK
Oleh:
Perseptor :
2017
BAB I
TINJAUAN PUSTAKA
Stroke adalah gejala defisit neurologis akibat gangguan fungsi otak akut baik
fokal maupun global yang mendadak, disebabkan oleh berkurangnya atau
hilangnya aliran darah pada parenkim otak, retina, atau medulla spinalis, yang
disebabkan oleh penyumbatan atau pecahnya pembuluh darah arteri atau vena,
yang dibuktikan dengan pemeriksaan imaging dan/atau patologi.1,3
2. Epidemiologi
Stroke merupakan penyakiut utama dan terbanyak dari pasien rawat inap bangsal
neurologi, yang setiap tahun makin bertambah. Di masyarakat urban (Jakarta)
diperkirakan prevalensinya 0,5%, sedangkan di daerah rural (pedesaan
Tasikmalaya) insidensinya 50 per 100.000 penduduk.2
3. Etiologi
Berikut ini adalah faktor risiko yang dapat iubah (modifiable) berperan dalam
meningkatkan risiko stroke iskemik:3
Hipertensi
Merokok
dislipidemia
Diabetes
obesitas sentral
alkoholisme
diet berisiko tinggi (misalnya, tinggi lemak jenuh, lemak trans, dan kalori)
stres psikososial (misalnya depresi)
hiperkoagulabilitas
Vaskulitis
riwayat stroke
kelamin laki-laki
Iskemia biasanya hasil dari trombi atau emboli. Bahkan infark yang
diklasifikasikan sebagai lacunar berdasarkan kriteria klinis (morfologi, ukuran,
dan lokasi) sering melibatkan trombus kecil atau emboli.
Trombosis
Emboli dapat terletak di bagian manapun dari arteri serebri, emboli dapat berasal
dari jantung jika ditemukan:3
fibrilasi atrium
Pasca-Infark Miokard
Infark lakunar
Stroke iskemik juga dapat disebabkan oleh infark lakunar. Infark kecil ini ( 1,5
cm) merupakan hasil dari obstruksi kecil nonatherothrombotic, arteri yang
menyuplai struktur dalam korteks mengalami perforasi; penyebab biasanya
adalah lipohialinosis (degenerasi media arteri kecil dan penggantian oleh lipid
dan kolagen). Infark lakunar cenderung terjadi pada pasien usia lanjut dengan
diabetes atau hipertensi yang tidak terkontrol.3
Penyebab lainnya
4. Patofisiologi3
Aliran darah tidak memadai dalam arteri otak tunggal sering dapat
dikompensasikan dengan sistem kolateral efisien, terutama antara karotis dan
arteri vertebralis melalui anastomosis di lingkaran Willis dan, pada tingkat lebih
rendah, antara arteri utama yang menyuplai darah ke hemisfer serebri. Namun,
variasi normal dalam lingkaran Willis dan sejumlah pembuluh darah kolateral,
aterosklerosis, dan lesi arteri lainnya yang diperoleh dapat mengganggu aliran
kolateral, meningkatkan kemungkinan bahwa penyumbatan satu arteri akan
menyebabkan iskemia otak.
Beberapa neuron mati ketika perfusi adalah <5% dari normal selama >5
menit; Namun, tingkat kerusakan tergantung pada beratnya iskemia. Jika itu
adalah ringan, kerusakan berlangsung perlahan-lahan; dengan demikian, bahkan
jika perfusi adalah 40% dari normal, 3 sampai 6 jam dapat dilalui sebelum
jaringan otak benar-benar rusak. Namun, jika iskemia berat (yaitu, penurunan
perfusi) tetap > 15 sampai 30 menit, semua jaringan yang terkena akan mati
(infark). Kerusakan terjadi lebih cepat selama hipertermia dan lebih lambat
selama hipotermia. Jika jaringan iskemik tetapi belum rusak secara ireversibel,
pemulihkan segera aliran darah dapat mengurangi atau membalikkan cedera.
Misalnya, intervensi mungkin dapat menyelamatkan daerah cukup iskemik
(penumbras) yang sering mengelilingi area iskemia berat (daerah-daerah tersebut
ada karena aliran kolateral).
5. Diagnosis
Anamnesis1
- gangguan atensi
- gangguan memori
Pemeriksaan Fisik1
- penurunan GCS
- kelumpuhan saraf kranial
- kelemahan motorik
- defisit sensorik
- gangguan otonom
- gangguan neurobehavior
Kriteria Diagnosis1
6. Diagnosis banding
7. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan pada pasien dengan stroke adalah
sbb:1
- EKG
- Doppler Carotis
- Transcranial Doppler
- Lab: Darah rutin, gula darah sewaktu, fungsi ginjal (ureum, kreatinin),
APTT, PT, INR, gula darah puasa dan 2 jam post prandial, HbA1C, profil lipid,
C-reactive protein (CRP), laju endap darah, dan pemeriksaan atas indikasi
seperti: enzim jantung (troponin/CKMB), serum elektrolit, analisis hepatik dan
pemeriksaan elektrolit.
- Rontgen Thoraks
- Urinalisa
- Echocardiografi (TTE/TEE)
- DSA Serebral
8. Tatalaksana
a. Tatalaksana Umum:1,2
- Manajemen nutrisi
b. Tatalaksana Khusus:1,2
- Neurorestorasi/Neurorehabilitasi
9. Edukasi
- Penjelasan mengenai gejala stroke, dan apa yang harus dilakukan sebelum
dibawa ke RS
10. Prognosis
BAB II
ILUSTRASI KASUS
Identitas Pasien
Kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Pelajar
Agama : Islam
Suku : minang
Anamnesa/Allo:
Keluhan Utama: Kelemahan anggota gerak kiri sejak 1 hari yang lalu
- Kelemahan anggota gerak kiri sejak 1 hari yang lalu terjadi tiba-tiba saat
pasien sedang melipat baju, di mana pasien hanya bisa mengangkat lengan
dan tungkai kiri sebentar kemudian jatuh lagi.
- Pasien memiliki riwayat nyeri kepala sebelah sejak 3 tahun yang lalu,
berdenyut, hilang timbul, lokasi berubah-ubah (sisi kiri, sisi kanan), hilang
sendiri tanpa minum obat.
Pemeriksaan Fisik
I. Umum
Kesadaran : Komposmentis
Kooperatif : Ya
Berat Badan : 74 kg
Nadi : 70 kali/menit
Irama : teratur
Pernapasan : 28 kali/menit
Suhu : 37C
Torak
# Paru
Perkusi : Sonor
# Jantung
Palpasi : Iktus kordis teraba 2 jari lateral Linea Mid Klavikula Sinistra
RIC V
Perkusi : Batas kanan: Linea sternalis dekstra, Kiri 2 jari lateral LMCS
RIC V, Atas: RIC 2.
Abdomen:
Korpus Vertebrae
Pupil: isokor
N. I Olfaktorius
Subjektif + +
Objektif + +
N. II Optikus
Penglihatan Kanan Kiri
Tajam Penglihatan + +
Lapangan pandangan + +
Melihat warna + +
Funduskopi + +
N. III Okulomotoris
Kanan Kiri
Pupil
Reflek cahaya + +
N. IV Troklearis
Kanan Kiri
Kanan Kiri
N. V Trigeminus
Kanan Kiri
Motorik
Membuka mulut + +
Menggerakkan + +
rahang
Menggigit + +
Mengunyah + +
Sensorik
Divisi opthalmika
Reflek kornea + +
Sensibilitas + +
Divisi Maksila
Reflek masseter + +
Sensibilitas + +
Divisi Mandibula
Sensibilitas + +
N. VII Fasialis
Kanan Kiri
Fisura palpebra + +
Menggerakkan dahi + +
Menutup mata + +
Mencibir/bersiul + +
Memperlihatkan gigi + +
N. VIII Vestibularis
Tidak dilakukan
N. IX Glossopharingeus
Kanan Kiri
N. X Vagus
Kanan Kiri
Menelan + +
Artikulasi + +
Suara + +
N. XI Asesorius
Kanan Kiri
Menoleh ke kanan + +
Menoleh ke kiri + +
N. XII Hipoglosus
Kanan Kiri
Tidak dilakukan
A. Badan Respirasi + +
Duduk + +
B. Berdiri dan Gerakan Tidak dilakukan Tidak dilakukan
berjalan spontan
F. Pemeriksaan Sensibilitas
Sensibilitas taktil +
Sensibilitas nyeri +
Sensibilitas termis +
Sensibilitas getar +
Stereognosis +
Pengenalan rabaan +
G. Sistem Refleks
1. Fisiologis Kanan Kiri Kanan Kiri
Kornea + + Biseps ++ ++
Berbamkis Triseps ++ ++
Laring APR ++ ++
Maseter + + KPR ++ ++
Bawah + +
2. Patologis
Lengan Tungkai
Hoffman - - - Babinski - -
Tromner
Chaddoks - -
Oppenheim - -
Gordon - -
Schaeffer - -
Klonus paha - -
Klonus kaki - -
3. Fungsi Otonom
Miksi :+
Defekasi :+
Sekresi keringat : +
4. Fungsi Luhur
Reflek memegang -
Reflek palmomental -
Pemeriksaan Laboratorium
Darah
# Rutin
- Hb: 13,6 g/dL
- Leukosit: 11.060/mm3
-
Trombosit: 260.000/mm3
# Kimia kinik
Skoring Stroke
3) Ekokardiografi
Hasil CT-Scan
Gambar 1. Hasil CT-scan pasien
Diagnosis
# Umum/suportif
- ML 1800kkal
# Khusus
- Aspilet 2 x 80 mg (po)
Prognosis
BAB III
DISKUSI
DAFTAR PUSTAKA
1. Acuan Panduan Praktik Klinis Neurologi. 1st ed. Perhimpunan Dokter
Spesialis Saraf Indonesia; 2017.