Anda di halaman 1dari 16

DAFTAR ISI

Latar Belakang...........................................................................................2

Pendahuluan...............................................................................................3

Tujuan........................................................................................................4

Isi...............................................................................................................5

Kesimpulan..............................................................................................14

Daftar Pustaka..........................................................................................15

1
LATAR BELAKANG

Field Trip adalah suatu istilah yang memiliki arti studi lapangan yang
dilakukan oleh para siswa untuk belajar dan melakukan trip menuju luar
sekolah untuk mempelajari sesuatu hal seperti mengunjungi UPTD Agrebisnis
siantan, Tugu Khatulistiwa, dan Fakultas Pertanian Untan.

Penjelasan singkat dari 3 tempat tersebut adalah seperti berikut : di UPTD


Agrebisnis siantan terdapat tanaman aloevera atau lidah buaya, anggrek hitam,
dan ikan hias. Disini juga diajarkan bagaimana cara membudidayakan tanaman
aloevera. Kemudian di Tugu Khatulistiwa dijelaskan mengenai simbol-simbol
dari tugu tersebut. Dan yang terakhir adalah Fakultas Pertanian Untan, disana
terdapat beberapa lab. Disetiap lab diberi penjelasan mengenai alat-alat yang
digunakan dan cara penggunaannya

PENDAHULUAN

2
Assalamualaikum Wr.Wb.

Ilmu selalu berkembang dalam setiap waktu sesuai dengan


perkembangan peradaban manusia. Sedangkan pendidikan selalu identik
dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan pembangunan karakter pada
siswa/siswi. Dan hasil yang diinginkan secara keseluruhan pastilah ingin
terbentuknya suatu lulusan yang menguasai ilmu pengetahuan yang tinggi dan
memiliki karakter yang baik. Salah satu upaya yang dilakukan untuk
mendapatkan lulusan yang baik adalah meningkatkan kualitas pembelajaran
yang lebih baik, agar hasilnya sesuai dengan yang diinginkan. Tentunya dalam
pembelajaran ada beberapa sikap yang harus diterapkan contoh salah satunya
adalah sikap tidak mudah menyerah. Biasanya orang-orang mudah putus asa
karena dianggap terlalu sulit. Sebenarnya jika dipikirkan, tidak ada didunia ini
yang sulit. Semuanya pasti akan mudah jika dilakukan dengan sungguh
sungguh dan niat dari hati untuk melakukannya. Itulah beberapa sikap yang
biasanya dimiliki orang ketika dalam proses pembelajaran. Tapi tentunya
dalam pembelajaran, tidak cukup jika hanya mengandalkan sikap itu saja.
Tentunya harus ada yang membantu, kita tidak bisa belajar dengan sendirinya.
Salah satunya yang sangat membantu dalam proses pembelajaran adalah buku.
Buku adalah sesuatu yang tidak asing bagi kita. Buku merupakan bahan ajar
yang sangat dominan dalam rangka pembelajaran. Tentunya juga tidak lupa
kita harus berdoa kepada allah untuk meminta ridhonya dalam proses
pembelajaran ini. Tanpa doa usaha kita juga tidak akan berhasil.

Maka dari itu...

Bismillahirrahmanirrahim

Dibawah ini saya akan membagi cerita pengalaman tentang pembelajaran saya
sedikit mengenai, Tanaman ALOEVERA, beberapa mengenai Tugu
Khatulistiwa dan beberapa mengenai Laboratorium Untan.

TUJUAN

3
Tujuan saya melakukan field trip kali ini adalah untuk :

1. Mengetahui seputar tentang tanaman Aloevera


2. Mengetahui seputar tentang Tugu Khatulistiwa
3. Dan yang terakhir, mengetahui beberapa macam lab di fakultas pertanian
untan, serta mengetahui isi-isi yang ada di setiap lab.

BAB I

UPTD AGREBISNIS ALOEVERA CENTER SIANTAN

4
A. SEJARAH LIDAH BUAYA (ALOEVERA)

Aloe Vera Center | Lidah Buaya Kota Pontianak Kalimantan Barat

Aloevera center dipontianak, sudah dimulai sejak tahun 1980 an. (Latin:
Aloe barbadensis Milleer) merupakan sejenis tanaman berduri. Tanaman lidah
buaya tak hanya bermanfaat untuk perawatan dan kesuburan rambut anda. Lidah
buaya ternyata juga nikmat disantap sebagai minuman segar yang berkhasiat bagi
kesehatan. Tanaman ini relatif mudah ditemui di Pontianak, Kalimantan Barat.
Biasanya para petani menjual pelepah lidah buaya dengan harga seribu rupiah
perkilogram.

Tidak hanya itu, seorang dokter dari zaman Yunani kuno yang bernama
Dioscordes, menyebutkan jika salah satu manfaat lidah buaya yakni memiliki
khasiat untuk mengobati berbagai macam jenis penyakit. Misalnya radang
tenggorokan, bisul, rambut rontok, wasir, dan kulit memar, pecah-pecah serta
lecet.

Lidah buaya ternyata dapat dijadikan minuman yang sangat nikmat.


Caranya relatif mudah. Daun lidah buaya dibelah dan diambil dagingnya
kemudian dipotong-potong menjadi kecil-kecil. Untuk menghilangkan lendirnya,
lidah buaya dicuci lalu direbus hingga matang agar rasa getirnya hilang. Setelah
itu potongan lidah buaya dicampur air gula atau sirup atau es batu. Maka jadilah
minuman segar lidah buaya.

Beberapa unsur vitamin dan mineral di lidah buaya dapat berfungsi


sebagai pembentuk antioksidan alami seperti vitamin C, vitamin E, vitamin A,
magnesium dan Zinc. Antioksidan ini berguna untuk mencegah penuaan dini,
serangan jantung dan berbagai penyakit degeneratif.

Lidah Buaya Pontianak termasuk dalam jenis Aloevera Chinensis. Lidah buaya
jenis ini dapat terus dipanen sampai umur 12 hingga 13 tahun. Karena jenisnya
bagus dan tanahnya yang mendukung, lidah buaya ini dapat berkembang menjadi
lidah buaya super karena setiap pelepahnya memiliki berat sekitar 0,8 1,2
kilogram. Berbeda dengan lidah buaya Amerika dan Cina yang beratnya hanya 0,5
sampai 0,6 kilogram. Setelah berumur 10 sampai 12 bulan, lidah
buaya Pontianak dapat dipaneh setiap bulan. Keunggulan lidah buaya Pontianak
sudah diakui dunia. Oleh karena itu, lidah buaya pontianak banyak diekspor ke
luar negeri.

Khasiat/kegunaan minum air lidah buaya :

1. Minuman penyegar badan


2. Membantu menyembuhkan :

5
o Panas dalam

o Sariawan

o Bibir pecah/kering

o Nafas bau

o Melancarkan buang air besar

o Mulut terasa pahit

3. Meningkatkan sistem kekebalan tubuh


4. Menghilangkan keletihan
5. Menguatkan sel dan jaringan tubuh
6. Meningkatkan metabolisme tubuh
7. Menguatkan paru-paru
8. Obat kencing manis, penambah stamina, penetralisir pencernaan, luka bakar.

B. TEKNOLOGI BUDIDAYA LIDAH BUAYA

Dahulu lahan gambut identik dengan lahan bermasalah, namun sekarang di


Siantan Hulu, lahan gambut sudah dijadikan lahan yang produktif. Namun hal
tersebut awalnya tidak mudah, sebab tanpa diberikan perlakuan yang khusus maka
lahan tersebut tidak akan mempunyai hasil yang memadai. Untik haltersebut maka
diperlukan teknologi yang antara lain: Lahan harus dibersihkan dari gulma, sisa
kayu dan tunggul, kemudian untuk dibakar. Abu hasil pembakaran dipergunakan
untuk menaikkan pH. Disamping itu dibuat saluran air (drainase).

Setelah lahan bersih dan tidak terdapat genangan air yang mengakibatkan
lahan menjadi sangat basah, lalu dicangkul dengan kedalaman 20 cm, kemudian
lahan dibiarkan selama 7-10 hari. Setelah itu proses pemberian abu. Berikutnya
tanah dicangkul supaya menjadi gembur. Langkah selanjutnya membuat lubang
tanam dan penanaman dengan jarak tanam 80 x150 cm disertai pemberian
campuran pupuk urea atau NPK atau KCL, pupuk kandang dan abu dengan
perbandingan urea atau NPK 20 gr/tanaman, abu 500 gr/tanaman dan pupuk
kandang 500 gr/tanaman.

Setelah tahapan persiapan lahan dan penanaman selesai dilaksanakan,


langkah selanjutnya adalah melakukan perawatan/pemelihatraan tanaman dengan

6
cara membersihkan gulma pengganggu tanaman dan memotong daun pelepah
yang rusak.

Pemupukan lanjutan dapat dilakukan setelah tanaman berumur 3 bulan,


terhitung dari saat tanam dengan dosis yang sama. Setelah pemupukan lanjutan
pertama selesai kemudian sedikit demi sedikit tanah yang disamping kiri dan
kanan tanaman dinaikan untuk menimbun pupuk supaya tidak menguap terkena
sinar matahari atau larut terkena hujan, disamping itu fungsinya adalah
membentuk guludan (bedengan). Selanjutnya setiap 3 bulan sekali perlu diberikan
pemupukan lanjutan lagi sampai panen. Pada pemupukan lanjutan ke 3, pupuk
urea tidak diberikan lagi dan diganti dengan NPK atau KCL dengan dosis yang
sama bahkan bisa ditambah hingga 30 gr/tanaman, sementara untuk perlakuan abu
dan pupuk kandang tetapndiberikan seperti biasa.

Panen tanaman Lidah Buaya dapat dilakukan setelahpelepah mencapai


kisaran 0,75-1kg/pelepah atau tanaman telah berumur 10-12 bulan. Panen dapat
dilakukan lebih awal dari perkiraan semula apabila bibit yang ditanam lebih besar
ukurannya dari ketentuan yang dibutuhkan.

C. BEBERAPA FAEDAH TANAMAN LIDAH BUAYA

Lidah buaya memiliki manfaat pada kesehatan manusia, seperti:

1. Sebagai anti mikroba melawan bakteri pathogen

2. Sebagai pembersih tubuh

3. Sebagai penstabil kadar kolesterol darah

4. Sebagai pelindung tubuh karena memiliki kandungan antibiotic

5. Sebagai bahan yang memperlambat penuaan dini

6. Sebagai bahan anti luka bakar

Sudah banyak sekali olahan makanan yang dihasilkan dari lidah buaya pontianak,
berikut diantaranya :

1. Kerupuk Lidah Buaya


Kerupuk berbahan umbi-umbian dan berbagai jenis tepung mungkin bukan
hal yang baru lagi bagi kita, bagaimana dengan kerupuk yang berbahahan
dsasar lidah buaya? sebuah serat lembut berlendir, pernahkah kita
membayangkan bagaimana mengolah kerupuk dari bahan seperti ini?

7
Isun Vera sebuah usaha rumahan milik seorang wirausaha muda
kebangsaan tionghoa, dirumah usaha ini, setiap harinya terjadi proses
produksi pengolahan berbagai bahan makanan berbahan dasar lidah buaya.
2. Permen Lidah Buaya
Masih dari CV Isun Vera, permen lidah buaya? bayangkan bagaimana
rasanya, kenyal-kenyal berlendir :p tidak seperti ini yang sebenarnya, lidah
buaya yang telah dicuci bersih akan dijemur kering,baru kemudian
dicammpur dengan ramuan khusus, sehingga kemudian bisa diolah menjadi
permen.
3. Es Lidah Buaya
Yang satu ini pasti tidak asing lagi bagi kita semua, sebuah minuman
pelepas dahaga sekaligus obat pereda panas dalam tersebut sudah dipantenkan
menjadi oleh-oleh khas pontianak. Bisa didapatkan si semua outlet yang
menjual oleh-oleh khas daerah Pontianak.

BAB II

TUGU KHATULISTIWA PONTIANAK

Tugu Khatulistiwa pontianak di bangun pada tanggal 31 maret tahun 1928


oleh Tim Ekspedisi Geografi Internasional yang di pimpin oleh seorang ahli
Geografi berkebangsaan Belanda. yang dilakukan secara Astronomi, artinya
bahwa Pengukuran yang mereka lakukan tanpa mempergunakan alat yang
canggih seperti Satelit atau GPS, mereka hanya berpatokan pada garis yang
tidak Smooth (garis yang tidak rata/atau bergelombang) serta berpatokan pada
benda-benda alam seperti, rasi bintang (ilmu falaq).

8
Tugu Khatulistiwa diresmikan pada tanggal 21 september 1991 oleh
H.PARJOKO.S. Selama ini, titik 0 derajat yg dilewati garis Khatulistiwa hanya
ada di Pontianak, Kalimantan Barat. Namun, mulai 2014, akan ada empat titik
baru yang tersebar dari bagian timur hingga barat Indonesia. Sebelumnya, pada
Mei 2014 Roy juga meresmikan Tugu Khatulistiwa di Pulau Kawe, Kepulauan
Raja Ampat, Papua Barat. Sedangkan berikutnya, akan tugu yang sama akan
diresmikan di Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, Pontianak, dan berakhir di
Bonjol, Sumatera Barat.

Tugu Khatulistiwa yang asli terbuat dari kayu belian (kayu besi, atau kayu
ulin) terdiri dari empat tonggak yang mana 2 buah tonggak bagian depan
dengan tinggi 3,05 meter dari permukaan tanah, 2 buah tonggak bagian
belakang dengan tinggi 4,40 meter dari permukaan tanah. Keterangan simbol
berupa anak panah menunjukkan arah utara selatan (lintang 0 derajat).

Keterangan simbol berupa flat lingkaran yang bertuliskan EVENAAR


yang artinya Khatulistiwa (bahasa Belanda) menunjukan belahan garis
Khatulistiwa atau batas utara dan selatan. Sedangkan plat di bawah arah
panah ditulis 109 derajat, 20 derajat artinya garis di Khatulistiwa di kota
Pontianak bertepatan dengan 109 derajat garis Bujur Timur 20 Menit. 00 detik
GMT.

Kata Borneo diyakini berasal dari kata Pigafetta dan sahabat penjelajah
Magellan pada tahun 1521, mereka memberikan nama Burne untuk
mengambarkan sebuah pulau yang sangat besar, karena pelaut membutuhkan
waktu selama tiga bulan untuk mengelilingi pulau tersebut. Kalimantan adalah
tanah yang kaya batubara, minyak, dan gas, dan tetap menjadi salah satu dari
sisa cadangan hutan hujan tropis terbesar di Indonesia.

Peristiwa Hilangnya Bayangan Di Tugu Khatulistiwa

Dimanapun kita berada pasti ada bayangan. Namun di di salah satu tempat
di Pontianak, bayangan kita bisa hilang. Padahal di tengah hari yang terik . Ini
memang salah satu tempat teristimewa di Pontianak. Tugu Khatulistiwa atau
Equator Monument istimewa karena memang kota ini dilalui garis khayal
khatulistiwa.

Untuk menandainya garis khayal itu, dibangun sebuah Tugu Khatulistiwa


atau Equator Monument pada garis lintang nol derajat yang terletak di Siantan,
sekitar tiga kilometer dari pusat Kota Pontianak ke arah Kecamatan Sungai
Pinyuh, Kabupaten Pontianak. Setiap pengunjung yang datang pasti selalu
penasaran dan mencari tahu letak persis titik lintang nol derajat yang
membelah bumi secara horizontal.

Hampir bisa dipastikan bahwa pada awalnya semua pengunjung takjub


melihat keunikan tugu yang terbuat dari kayu ulin ini. Selain menikmati

9
keunikan Tugu Khatulistiwa, yang paling banyak dicari pengunjung adalah
mencari tahu letak persis titik lintang nol derajat yang membelah bumi secara
horizontal.

Keunikan Tugu Khatulistiwa ini terlihat pada saat terjadi kulminasi.


Kulminasi adalah matahari berada pada titik tertingi. Biasanya pada tengah
hari atau sekitar jam 12 siang. Kulminasi yang terjadi tepat di garis
khatulistiwa memosisikan matahari tepat tegak lurus di atas kepala kita. Dalam
posisi ini bayangan benda atau manusia yang berada di tugu ini (termasuk
bayangan tugunya) akan tugu "menghilang"selama beberapa detik.

Titik kulminasi matahari yang terjadi di garus khatulistiwa ini terjadi


setahun dua kali, yakni antara tanggal 21-23 Maret dan 21-23 September. Bagi
masyarakat Kalbar, peristiwa alam ini menjadi tontonan menarik.

BAB III

FAKULTAS PERTANIAN DI UNIVERSITAS TANJUNGPURA(UNTAN)

A. Kunjungan ke LAB. HAMA TANAMAN


Disini kami mempelajari ilmu ETIMOLOGI. Etimologi adalah ilmu yang
mempelajari serangga. Pertama kita mempelajari tentang INSEKTARIUM
(serangga yang diawetkan). Cara mengawetkan serangga dibagi menjadi 2,
yaitu :
1. Awetan Basah
Awetan ini menggunakan alkohol 70% dan listerin
2. Awetan Kering

10
Pertama, kita membahas tentang Awetan Kering

Awetan kering ini bisa menggunakan tumbuhan atau hewan. Jika


tumbuhan, lebih dikenal dengan nama ilmiah HERBARIUM (tumbuhan
yang dikeringkan/diawetkan) tujuan mengawetkan herbarium adalah : untuk
koleksi atau juga untuk perdagangan dunia. contoh tumbuhan yang
dikeringkan antara lain, tanaman rumput teki.dan contoh hewan herbarium
salah satunya adalah lebah. sebelum proses pengeringan, pastilah ada proses
membunuhnya. Cara membunuh serangga adalah menggunakan botol khusus
pembunuh serangga, dgn terdapat zat senyawa didalamnya. Atau bisa juga
dengan cara di pencet dadanya( untuk belalang) dan menggunakan frezheer.
cara mengeringkannya dengan menggunakan SASAK.

Sasak adalah alat pengering herbarium . proses waktu pengeringan


biasanya 2 hari.pengeringan bisa menggunakan oven khusus dengan suhu 70
derajat.

Kedua, kita membahas Awetan Basah

Awetan Basah ini rata rata banyak menggunakan hewan. Contoh hewan
yang menggunakan awetan basah adalah belalang dan kelabang. Tetapi ada
juga hewan yang sengaja diawetkan, tetapi tidak dibunuh. Hanya diawetkan
untuk pembelajaran. Contohnya adalah lebah ratu. Lebah ratu adalah
kumpulan suatu lebah yang terdiri dari satu ratu dan selain itu adalah lebah
pekerja. Ratu hanya dapat satu saja. Dan lebah pekerja tidak bisa menjadi
ratu, dan lebah pekerja juga tidak bisa berkembang biak dikarenakan
steril(mandul).lebah semacam ini tidak bisa makan ketika masih kecil,
mereka hanya bisa makan pada saat ketika sudah dewasa. Lebah jika masih

11
kecil juga tidak bisa jadi lebah pekerja, mereka bekerja ketika sudah dewasa.
Ketika kecil, lebah diberi makan dari sisa makanan induknya. Dan tidak
semua lebah harus makan ketika kecil.

B. Kunjungan ke LAB. AGRONOMI dan KLIMATOLOGI


Disini kami mempelajari tentang alat-alat khusus praktikum atau
penelitian. Pertama-tama, kami diperkenalkan tentang alat-alat yang
digunakan untuk praktikum dan penelitian. Antara lain:
1. Terdapat Oven(khusus tanaman)
2. Neraca Analitik
3. Tanur(alat pengabu)
4. Klorofil Meter(alat untuk mengukur tingkat kehijauan daun)
5. Alat Pengeringan
6. Watarbat(pengatur PH tanah/ mengocok). Dan masih banyak alat lainnya.

12
gbr. Neraca analitik

Yang akan dibahas adalah salah satunya, yaitu alat pengering. Alat
pengeringan memiliki fungsi/kegunaan sebagai berikut

1. Untuk mengetahui berapa besar sunklen. Sunklen adalah tanaman yang


membutuhkan cairan banyak.
2. Untuk mengetahui berapa besar suklen. Suklen adalah tanaman yang tidak
membutuhkan cairan banyak.

Tanaman umurnya bisa panjang dan pendek. Tanaman bisa berumur


panjang jika sering turun hujan(musim hujan).

Kemudian kami dijelaskan tentang pengabuan tanaman, pengabuan


tanaman perlu mangkok khusus. Pengabuan ini menggunakan alat oven yang
suhunya diatur sampai ribuan derajat.

C. Kunjungan ke LAB. KUALITAS dan KESEHATAN LAHAN


Disini kami akan mempelajari tentang alat-alat untuk analisis.
Ada banyak macam alat alat yang diperkenalkan kepada kami, beberapa
antara lain:
1. Gelas Beker(jika ukurannya besar disebut gelas piala)
2. Gelas Erlenmeier(gelas segitiga)
3. Tabung Ukur(untuk mengukur larutan)
4. Tabung Reaksi(untuk pencampuran bahan kimia yang kecil, jika lebih
besar menggunakan gelas erlenmeier
5. Pipet Folum(untuk mengambil larutan yang diperlukan)

13
6. Biuret(melihat perubahan untuk pencampuran reaksi kimia/ filtrasi
larutan), tujuan pencampuran reaksi kimia salah satunya untuk mengukur
almunium dan hidrogen.
7. Botol Semprot(berisi alkohol).

gbr. Gelas beker

Inilah lab yang terakhir kami kunjungi. Dan dilab ini kami membahas tentang
alat-alat untuk analisis suatu reaksi.

KESIMPULAN

Tanaman aloevera atau yang biasa disebut lidah buaya merupakan tanaman yg
berduri. Tanaman ini memiliki manfaat, salah satunya menurut dokter dari zaman
yunani kuno bernama dioscordes menyebutkan bahwa manfaat lidah buaya yaitu
bisa mengobati berbagai penyakit. Misalnya radang tenggorokan, bisul dan
sebagainya. Tanaman lidah buaya memiliki beberapa unsur vitamin dan mineral
yg berfungsi sebagai pembentuk antioksidan alami seperti vitamin C, vitamin E,
vitamin A, magnesium dan zinc.

14
Tugu khatulistiwa pontianak dibangun pada tanggal 31 maret 1928 oleh tim
ekspedisi geografi internasional yang dipimpin oleh seorang ahli geografi
kebangsaan belanda. Tugu ini diresmikan pada tanggal 21 september 1991 oleh
H.PARJOKO.S. Tugu khatulistiwa terbuat dari kayu belian (kayu besi, atau kayu
ulin). Terdiri dari 4 tonggak yang mana 2 buah tonggak bagian depan dan 2 buah
tonggak bagian belakang. Di tugu ini terdapat peristiwa kulminasi matahari atau
peristiwa hilangnya bayangan semua benda mati maupun benda hidup.

Fakultas pertanian untan, lab. Hama tanaman, lab yang membahas tentang ilmu
etimologi. Yaitu ilmu yang mempelajari tentang serangga. Di lab ini mempelajari
dan menjelaskan tentang Insektarium(serangga yg diawetkan) dan tumbuhan yang
diawetkan(herbarium). Di lab agronomi dan klimatologi membahas tentang alat-
alat khusus praktikum dan penelitian. Dan yang terakhir dilab kualitas dan
kesehatan lahan, dilab ini membahas tentang alat-alat untuk analisis suatu reaksi
kimia.

DAFTAR PUSTAKA

http://wisatapontianak.com/aloe-vera-center-lidah-buaya-kota-pontianak-
kalimantan-barat/

http://evenaar109.blogspot.co.id/2011/06/sejarah-berdirinya-tugu-
khatulistiwa.html

15
16

Anda mungkin juga menyukai