I. Definisi
Eritroblastosis fetalis atau dalam adalah suatu kelainan berupa hemolisis
(pecahnya sel darah merah) pada janin yang akan nampak pada bayi yang baru
lahir karena perbedaan golongan darah dengan ibunya.
Gambar di atas merupakan gambar eritrosit anak golongan Rh+ digumpalkan oleh
antibodi ibu (warna putih) yang bergolongan Rh- ketika dalam kandungan.
Hal sebaliknya tidak terjadi apabila darah rhesus negatif didonorkan pada resipien
berdarah rhesus positif, tidak terjadi pembekuan darah karena darah dari donor
tidak mengadung antigen.
Kasus Eritroblastosis fetalis biasanya terjadi pada kehamilan anak kedua dan
seterusnya jika semua anak rhesusnya positif. Pada kehamilan pertama darah janin
tidak banyak yang masuk ke dalam sirkulasi darah ibu sehingga tidak terbentuk
antibodi pada tubuh ibu, baru pada saat melahirkan darah janin banyak masuk ke
sistem sirkulasi darah ibu. Terbentuknya antibodi setelahnya tidak berpengaruh
karena bayi sudah terlahir.
Pada kehamilan berikutnya janin dalam keadaan yang lebih berbahaya karena
antibodi ibu yang terbentuk setelah proses kelahiran sebelumnya menyerang sel
darah janin yang mengadung antigen. Akibatnya sel-sel darah janin mengalami
hemolisis (pecah) hebat.
Jadi apabila laki-laki Indonesia yang mayoritas rhesus positif menikah dengan
wanita bule yang kemungkinan rhesus negatif, anaknya beresiko
mengalami eritroblastosis fetalis.
V. Cara Meminimalisasi Eritroblastosis Fetalis
Apabila diketahui ayah bergolongan rhesus positif dan ibu rhesus negatif,
sebaiknya dilakukan pemantauan berkala antibodi yang terbentuk dalam darah
ibu. Bila memungkinkan dapat dilakukan amniosintesis atau pengambilan darah
janin dari umbilical cord sehingga golongan darah janin dapat diketahui. Apabila
ada tanda bahaya dan kehamilan telah berusia 32-34 minggu hendaknya
kehamilan segera diakhiri dengan segera melakukan kelahiran.
TUGAS BIOLOGI
ERITROBLASTOSIS FETALIS
Disusun oleh
LALA UTAMI
SMA N 2 PONTIANAK
PONTIANAK
2014