Anda di halaman 1dari 9

FAKTOR Rh

Faktor Rh (Rhesus)  ditemukan oleh Landsteiner dan


Wiener th 1940.
Dikatakan bahwa apabila seekor kelinci disuntik dengan
darah dari kera Macaca rhesus, maka kelinci membentuk
antibody. Antibody ini akan menyebabkan menggumpalnya
eritrosit dari semua kera rhesus,  ini berarti bahwa di
permukaan eritrosit dari kera itu terdapat antigen yg
disebutnya antigen –Rh.
Jika antiserum dari kelinci yg mengandung anti-Rh
digunakan untuk membuat tes Rh pada manusia, ternyata
bahwa orang dibedakan atas dua kelompok;
1. Anti Rh + eritrosit manusia  aglutinasi  Rh-positif
(Rh +)
2. Anti Rh + eritrosit manusia  dk terjadi aglutinasi 
Rh-negatif (Rh -)
Zat anti Rh tidak ada secara normal dalam serum manusia
 Kira-kira 85% dari orang kulit putih di Amerika Serikat
 Rh +, sedang pada orang kulit hitam lebih dari 91%

DASAR GENETIKA dari FAKTOR Rh

1. Landsteiner dan Wiener  Antigen Rh ditentukan oleh alel


R & r.
 Orang Rh + mempunyai genotif RR & Rr
 Orang Rh – mempunyai genitif rr
2. Wiener (penyelidik dari Amerika)  mengemukakan
bahwa sekurang-kurangnya ada 10 alel ganda pembentuk
antigen Rh

Rh + alelnya Rz, R1, R2, R0

Rh – alelnya ry, r’, r” dan r
3.Fisher (penyelidik dari Inggris)  Ada paling sedikit 3
pseudoalel yang berangkai (linkage)

Gen-gen tersebut : D, d, C, c, E, e,

Fenotif Rh + apabila dalam genotifnya terdapat
gen dominan D

Rh -  tidak terdapat gen dominan D

Sehingga banyak kemungkinan genotif bagi
seseorang

Rh + : dapat bergenotif DCE atau DCe, dsb
Dce DcE
 Rh - : dapat bergenotif dcE atau dCE, dsb
dcE dCe
 Zat antinya dinamakan anti-D, anti-C, anti-E, dsb
 Frekuensi terdapatnya factor tidak sama untuk
berbagai bangsa/sukubangsa, namun nampaknya
di mana-mana Rh + menunjukkan prosentase
lebih tinggi daripada Rh -.

PERANAN FAKTOR Rh DALAM KLINIK

Seperti halnya golongan darah A, B, AB dan O, maka factor


Rh mempunyai arti penting dalam klinik
Dalam keadaan normal, serum dan plasma darah orang
tidak mengandung anti-Rh, akan tetapi orang dapat
dipacu/distimulir untuk membentuk anti-Rh dengan jalan :

1. Transfusi Darah
Jika misalnya seorang perempuan Rh – karena sesuatu
hal harus ditolong dengan transfusi dan kebetulan
darah yang diterimanya itu berasal dari seorang Rh +,
maka darah donor itu membawa antigen Rh, oleh
karena ada protein asing yang masuk ke dalam
tubuhnya, maka perempuan itu distimulir untuk
membentuk anti-Rh.
Akibatnya, serum darah perempuan itu yang semula
bersih dari anti Rh, kini mengandung anti Rh.
Lebih-lebih jika transfusinya itu dilakukan lebih dari
sekali, maka banyaknya anti Rh yang dibentuk akan
bertambah.
2. Lewat Perkawinan
Bila seorang perempuan Rh negatif menikah dengan
laki-laki Rh + (anggap saja homozigot RR) maka fetus
(anak dalam kandungan ibu) bersifat Rh + heterozigot

P RR X rr
Rh + Rh –

F1 Rr = Rh +

Fetus berhubungan dengan ibu dengan perantaraan


plasenta, namun sirkulasi darh dari fetus terpisah sama
sekali dari sirkulasi darah dari ibu. Tetapi karena urat
darah dari fetus mencapai khorion, maka masih ada
kontak antara fetus dan ibu.

Chown (1954) membuktikan bahwa setelah bayi Rh+ itu


lahir terdapatlah eritrosit-eritrosit fetus yang mengandung
antigen-Rh di dalam aliran darah ibu. Ini disebabkan karena
urat darah plasenta dan sel-sel dari jaringan sekelilingnya
pecah diwaktu bayi lahir. Jadi bayi pertama lahir selamat.

Pada kehamilan berikutnya dan seterusnya, ketidaksesuaian


Rh (inkompatibilitas Rh) akan terulang karena fetus bersifat
Rh+ lagi.
Reaksi antigen-Rh fetus dengan anti- Rh dari ibu
berlangsung di dalam eritrosit fetus dan menyebabkan
eritrosit fetus rusak.
Bayi mempunyai banyak sekali eritroblast (sel-sel darah
merah muda), memiliki kelebihan jaringan pembentukan
darah yang menyebabkan hati, limpa dan organ lainnya
membengkak.
Kecuali itu akibat rusaknya eritrosit fetus Rh+, terbentuklah
kelebihan zat bilirubin yang kemudian masuk ke sirkulasi
darah ibu. Anak yang lahir tidak tahan terhadap kelebihan
bilirubin itu. Bila kelebihan bilirubin itu tidak dihilangkan,
bilirubin tertimbun dan menyebabkan penyakit kuning. Kulit
bayi tampak berwarna kuning dan otak pun rusak. Penyakit
ini disebut Eritroblastosis fetalis.
Biasanya bayi mengalami abortus atau lahir dalam keadaan
mati atau dapat hidup untuk beberapa hari saja.
Akan lain halnya bila suami itu Rh + heterozigot (Rr), karena
anak-anak mempunyai kemungkinan Rh+ 50% dan Rh –
50%.

P Rr x rr
Rh + Rh –

F1 Rr = Rh + 50%
Rr = Rh – 50%

INKOMPATIBILITAS DALAM GOLONGAN DARAH


Setelah diketahui adanya inkompatibilitas mengenai factor
Rh yang dapat menimbulkan bahaya pada bayi, maka para
ahli mulai menaruh perhatian dengan melakukan
penyelidikan lebih mendalam tentang inkompatibilitas
dalam berbagai tipe golongan darah.

ABO inkompatibilitas
Timbul pertanyaan apakah eritrosit bayi yang mengandung
antigen-A tidak akan rusak oleh hadirnya anti-A dalam darah
ibu?
Misalnya seorang ibu bergolongan darah O (berarti
mempunyai anti-A dan anti-B), suaminya bergolongan darah
A, bayi yang dikandung ibu bergolongan darah A(berarti
mempunyai antigen-A).
Penelitian membuktikan bahwa memang sejumlah besar
anti-A dari serum darah ibu merusak eritrosit bayi dalam
kandungan yang memiliki antigen-A. Dngan alas an itulah
para ahli berpendapat bahwa ABO inkompatibilitas dapat
menyebabkan matinya janin atau terjadinya keguguran
(abortus) spontan berkali-kali.
Berhubung dengan hal tersebut perkawinan itu
sesungguhnya dapat dibedakan atas :
1. PERKAWINAN INKOMPATIBEL (perkawinan yang
tidak sesuai), yait perkawinan yang
mengakibatkan antibody dalam darah ibu bertemu
dengan antigen dari eritrosit fetus.

Contoh : ayah Gol Darah A dan ibu gol darah


O(memiliki anti-A dan anti-B)
Maka F1  gol A (memiliki antigen A) dan gol O

Jika anaknya bergolongan darah O, tidak akan


menjadi soal, karena ia tidak memiliki antigen.
Tetapi jika anaknya bergolongan darah A, maka
akan ada pertemuan antara antigen-A dari fetus
dengan anti-A dari ibu.
2. PERKAWINAN KOMPATIBEL (perkawinan yang
sesuai), adalah perkawinan yang mengakibatkan
antibody dari serum darah ibu tidak bertemu
dengan antigen dari eritrosit fetus.
Contoh :
Ayah Gol O dan Ibu gol A (memiliki anti-B)
Maka F1  gol A (memiliki antigen A) dan Gol O

Disini sengaja diberikan contoh yang berupa


resiproknya dari perkawinan pada contoh yang
pertama agar supaya tampak perbedaannya.

Berbagai perkawinan kompatibel dan inkompatibel :

Perempuan Laki-laki
Kompatibel A A,O
AB A,B,AB,O
B B,O
O O
Inkompatibel A B,AB
B A,AB
O A,B,AB
Kombinasi Rh inkompatibilitas dengan ABO inkompatibilitas

Dari beberapa kasus dapat diambil kesimpulan bahwa ABO


inkompatibillitas dapat mencegah atau mengurangi
timbulnya penyakit eritrobalstosis fetalis yang diakibatkan
oleh Rh inkompatibilitas. Inilah merupakan alasan mengapa
ibu-ibu Rh- yang mempunyai suami Rh + tidak begitu mudah
mendapatkan anak yang menderita eritroblastosis fetalis
seperti yang diduga.

Contoh :

Suami A Rh + X ibu O Rh –
IA IA RR IOIO rr
Memiliki ag A,Ag Rh memilki anti-A, anti B
dan anti Rh
F1  IAIORr  gol A, Rh+ (memiliki ag A, ag Rh)

Eritrosit embrio mengandung antigen A dan antigen Rh. Jika


sel-sel ini masuk dalam sirkulasi darah ibu, sel-sel itu dapat
dirusak oleh anti-A dari ibu. Dengan demikian antigen Rh di
dalam sel-sel darah merah bayi tidak mungin lagi
menstimulir ibu untuk membentuk anti-Rh. Akibatnya tidak
terjadi reaksi antigen Rh bayi dengan anti Rh ibu sehingga
tidak ada kemungkinan timbulnya eritroblastosis fetalis pada
bayi atau setidaknya kemungkinan itu dikurangi.

GOLONGAN DARAH SISTEM MNSs


Landsteiner dan Levine (1927) menemukan antigen M dan N
Alel L M membentuk antigen M dalam eritrosit  genotif LMLM
Alel LN membentuk ag N dlm eritrosit  genotif LNLN.
Alel LMLN membentuk ag M & N dalam eritrosit  genotif
LM LN .
Menurut Race – Sanger
Gen LMS, LMs, LNS, LNs
FENOTIP GENOTIF
MS LMS LMS atau LMS LMs
Ms LMs LMs
NS LNS LNS atau LNS LNs
Ns LNs LNs
MNS LMSLNS atau LMS LNs
MNs LMs LNs
Golongan darah MN tidak penting untuk keperluan transfusi
darah, karena tidak ada bahaya penggumpalan darah,
namun penting untuk Genetika
Berhubung tidak adanya alel resesip, maka pewarisan alel L M
dan LN berlansung lebih sederhana.
Arti penting golongan darah dalam kedokteran kehakiman
adalah dapat membantu menyelesaikan suatu kekeliruan
atau peristiwa criminal.

LATIHAN
1. Suami-Istri masing-masing bergolongan darah M maka
akan mempunyai keturunan bergolongan darah ?
2. Seorang laki-laki golongan darah N menikah dengan
seorang perempuan golongan darah MN, Bagaimanakah
kemungkinan keturunannya?
3. Bagaimanakah golongan darah anak-anak bila suami-
istri memiliki golongan darah MN?

4. Sebuah harian terkenal yang terbit di ibukota pada


suatu hari memuat sebuah iklan berita tentang
meninggalnya suami istri M, akibat musibah sebuah
pesawat udara. Setelah membaca iklan itu, munculah
seorang pemuda yang ingin memanfaatkan kesempatan
itu untuk ikut menuntut hak warisan karena suami-istri
itu semasa hidupnya dikenal sebagai pengusaha besar.
Pemuda tersebut mengatakan bahwa ia sebenarnya
adalah ana tertua, tetapi karena kenakalanya di masa
kanak-kanak telah diusir dari rumah.Tetangga,kenalan
dan keluarga terdekat dari suami istri itu tidak ada yang
mengetahui tentang alas an yang dikemukakan pemuda
itu. Salah satu cara untuk membuktikan akan kebenaran
tuntutan pemuda itu adalah dengan memperhatikan
golongan darah mereka. Andaikan dari hasil
pengumpulan data dapat diketahui bahwa golongan
darah mereka sebagai berikut :
Tuan M : O, N,Rh-
Nyonya M : B, MN, Rh-
Pemuda : O, M, Rh-
Dapatkah tuntutan pemuda itu dibenarkan ?
5. Adalah salah bila suami bergolongan darah A2 menuduh
istrinya yang memiliki golongan darah sama telah
berbuat serong gara-gara salah seorang dari anak
mereka bergolongan darah A3 ?

6. Seorang gadis mahasiswa prodi analis kesehatan Rh-


secara kebetulan mengetahui bahwa calon suaminya
sebenarnya mempunyai kakak laki-laki tetapi meninggal
dunia waktu lahir karena menderita eritroblastosis
fetalis. Berhubung dengan itu gadis tersebut minta calon
suaminya agar supaya memeriksakan diri kepada
dokter/lab terlebih dahulu mengenai sifat Rh-nya
sebelum mereka menikah. Akan tetapi calon suaminya
itu merasa tersinggung karena tidak dipercayai,
sehingga dengan marah memberi jawaban : “saya tidak
mau memeriksakan ke dokter/lab. Coba lihat saja, ibu-
ibu semuanya dahulu sebelum menikah juga tidak
pernah ribut persoalan Rh. Ini pasti gara-gara kau
belajar Biomedik (genetika)di analis. Sudahlah begini
saja …… jika kau tidak percaya lagi padaku, kita
hentikan saja hubungan kita sampai disini. Silahkan cari
cowok lain !”
Mendengar jawaban itu, gadis tersebut menjadi bingung
sekali dan dengan mata berlinang ia langsung menyahut
: “Mas ….. jangan tinggalkan aku, sayang ……..”
Menurut saudara, bagaimana sikap gadis tersebut?

Anda mungkin juga menyukai