Anda di halaman 1dari 3

BAB 3

LANDASAN TEORI

Methicillin-Resistant Staphylococcus aureus (MRSA) adalah merupakan

strain dari Staphylococcus aureus yang resisten terhadap isoxazoyl penicillin

seperti methicillin, oxacillin dan flucloxacillin. MRSA juga mengalami resisten

silang terhadap seluruh antibiotika golongan b-laktam. Staphylococcus aureus

biasanya hidup di daerah yang memiliki suasana lembab terutama pada epitel

skuamosa nares anterior yang akan menginduksi sistem imunitas. 5,20

Faktor-faktor yang berhubungan dengan Infeksi nosokomial oleh MRSA

tinggal di rumah sakit yang lama, penggunaan antibiotika spektrum luas dengan

jumlah besar dan dalam waktu yang lama. MRSA paling banyak ditemukan di

tangan, hidung, dan perineum. 4

Mekanisme resistensi Staphylococcus aureus terhadap metisilin terjadi

melalui pembentukan Penicillin-Binding Protein (PBP) yang sudah dimodifikasi,

yaitu PBP2a yang mengakibatkan penurunan afinitas antimikroba golongan -

laktam. 20

jika skrining positif untuk MRSA, maka pasien adalah pembawa. Jika kultur

bagian luka orang yang dirawat untuk MRSA masih positif, maka bakteri masih

ada. Jika skrining pada nasal atau kultur luka bagian negatif, maka MRSA

mungkin tidak hadir atau hadir dalam jumlah yang sangat rendah. 6

15
Universitas lambung mangkurat
16

Kerangka teori untuk penelitian ini bisa dilihat pada gambar berikut:

Kerangka teori
Staphylococcus aureus membentuk
Resisten
penicilin binding
Antibiotik
protein(PBP)

modifika
si Penggunaan
antibiotik -
MRSA
Pbp2

paramedis Pasien lain Keluarga


pasien

Karier mrsa

1.morbiditas
Meningk
2. mortalitas
3 Biaya perawatan
4. lama perawatan

Gambar 3.1 Kerangka teori

Universitas lambung mangkurat


17

Kerangka konsep

Karier
MRSA Rumah MRSA pada
sakit paramedis

Identifikasi karier
MRSA dari swab Ruang
hidung

positif negati
f

gambar 3.2 kerangka konsep

Universitas lambung mangkurat

Anda mungkin juga menyukai