• DIARE KRONIS
≥2 MINGGU
Etiologi Diare
1. Infeksi
• Bakteri (shigella, salmonela, e. coli)
• Virus (rotavirus, norwalk+norwalk like agent dan adenovirus)
• Parasit (cacing perut, ascaris, trichuris, bacilus cereus)
2. Malabsorpsi
3. Keracunan
• Keracunan bahan kimia
• Keracunan makanan
4. Irritable bowel syndrom (IBS)
5. Fase akut inflammatory bowel disease (IBD)
6. Medikasi
7. Kolitis iskemik
patofisiologi
• Diare osmotik
terdapatnya makanan atau zat yang tidak dapat diserap akan menyebabkan
tekanan osmotik meninggi
• Diare sekretorik
rangsangan pada dinding usus akan terjadi peningkatan sekresi air dan elektrolit
ke dalam rongga usus dan mengakibatkan peningkatan rongga usus.
• Diare eksudatif/inflamatorik
Inflamasi dan kerusakan mukosa usus
• Diare dimotilitas
Hiperperistaltik akan mengakibatkan berkurangnya kesempatan usus untuk
absorbsi makanan
MANIFESTASI KLINIS
Tergantung dari lokasi dan agen • kolon
penyebab Infeksi di kolon bersifat invasif
• Usus halus Sedikit, frekuensi meningkat
infeksi bersifat tidak invasif Mukus
banyak Darah segar
Cair Nyeri perut
Dehidrasi Sensasi ingin BAB
pH<5,5 pH>5,5
Substansi pereduksi + Substansi pereduksi –
Leukosit feses <5/lapang pandang kecil Leukosit serum >10/lapang
pandangkecil
DIAGNOSIS
• Anamnesis
meliputi: lama diare, frekuensi, volume, konsistensi tinja, warna, bau,
ada/tidak adanya mukus dan darah ,makanan
• Pemeriksaan fisik
perlu diperiksa: nilai tanda vital , derajat dehidrasi, berat badan, suhu
tubuh
• Laboratorium
a) Darah: darah lengkap, serum elektrolit, analisa gas darah, glukosa
darah, kultur dan tes kepekaan terhadap antibiotika.
b) Urine: Urine lengkap, kultur dan tes kepekaan terhadap antibiotika.
c) Tinja: Pemeriksaan makroskopik dan mikroskopik
TERAPI
• Rehidrasi
• Nutrisi
Pemberian makanan harus langsung dimulai 4 jam setelah rehidrasi
• Simtomatik
Antimotilitas :
Antisekretorik
Antispasmodemik
Pengeras feses
• Terapi definitif
TERIMA KASIH