Disusun oleh :
TAHUN 2017
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Alkohol telah digunakan sejak awal sejarah manusia. Dalam kimia,
alkohol (atau alkanol) adalah istilah yang umum untuk senyawa organik
apa pun yang memiliki gugus hidroksil (-OH) yang terikat pada atom
karbon, yang ia sendiri terikat pada atom hidrogen atau atom karbon lain.
Alkohol sering disebut etanol yang juga disebut grain alcohol; dan kadang
untuk minuman yang mengandung alkohol. Hal ini disebabkan karena
memang etanol yang digunakan sebagai bahan dasar pada minuman
tersebut, bukan methanol atau grup alkohol lainnya. Begitu juga dengan
alkohol yang digunakan dalam dunia farmasi. Alkohol yang dimaksudkan
adalah etanol.
Di era modern saat ini, alkohol telah beredar luas di masyarakat
dan dapat di peroleh dengan mudah. Alkohol mempunyai banyak manfaat
dan digunakan secara luas dalam industri dan sains sebagai pereaksi,
pelarut, dan bahan bakar. Namun alkohol juga mempunyai dampak yang
buruk jika salah digunakan terutama bagi kesehatan tubuh manusia. Tidak
heran hal ini sering dibahas oleh pakar-pakar kesehatan karena banyaknya
produk alkohol yang beredar luas di masyarakat sebagai bahan konsumsi
tubuh yang sangat merugikan.
Alkohol secara umum dilaboratorium dapat dioksidasi berdasarkan
jenisnya, apakah alkohol primer atau alkohol sekunder. Alkohol dapat
dibagi kedalam beberapa kelompok tergantung pada bagaimana posisi
gugus -OH dalam rantai atom-atom karbonnya. Masing-masing kelompok
alkohol ini juga memiliki beberapa perbedaan kimiawi, yaitu alkohol
primer, alkohol sekunder, dan alkohol tersier. Pada alkohol primer(1),
atom karbon yang membawa gugus -OH hanya terikat pada satu gugus
alkil. Sedangkan pada alkohol sekunder (2), atom karbon yang mengikat
gugus -OH berikatan langsung dengan dua gugus alkil, kedua gugus alkil
ini bisa sama atau berbeda. Pada alkohol tersier (3), atom karbon yang
mengikat gugus -OH berikatan langsung dengan tiga gugus alkil, yang
bisa merupakan kombinasi dari alkil yang sama atau berbeda.
Alkohol primer dioksidasi menjadi asam karboksilat dan alkohol
sekunder menjadi keton. Alkohol tersier dalam suasana asam dan basa
tidak dapat dioksidasi, akan tetapi jika suasana asam alkohol tersier
mengalami dehidrasi dan kemudian alkenanya yang teroksidasi.
Oksidasi alkohol memerlukan oksidator antara lain KMnO4, HNO3
pekat dan panas atau asam kromat, H2CrO4. Alkohol primer mula-mula
dioksidasi dulu menjadi aldehida dan zat ini lebih mudah dioksidasi dari
pada alkohol, oleh karena itu biasanya oksidasi tidak berhenti melainkan
terus menerus menjadi asam karboksilat.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari reaksi oksidasi alkohol?
2. Bagaimana macam-macam reaksi oksidasi alkohol?
C. Tujuan Makalah
1. Mengetahui pengertian dari reaksi oksidasi alkohol.
2. Mengetahui macam-macam reaksi oksidasi alkohol.
BAB II
PEMBAHASAN
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Reaksi oksidasi alkohol dapat digunakan untuk membedakan
alkohol primer, sekunder dan tersier. Alkohol primer akan teroksidasi
menjadi aldehida dan pada oksidasi lebih lanjut akan menghasilkan asam
karboksilat. Alkohol sekunder akan teroksidasi menjadi keton. Sedangkan
alkohol tersier tidak dapat teroksidasi.
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
Petrucci, Ralph. 1985. Kimia Dasar dan Terapan Modern. Erlangga. Jilid 3.
Halaman 8-13. Jakarta