Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH KIMIA ORGANIK FISIK

REAKSI OKSIDASI ALKOHOL

Disusun oleh :

Ananda Dipta Swatejasa (15307141035)

Salwa Kamilia (15307141051)

JURUSAN PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

TAHUN 2017

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Alkohol telah digunakan sejak awal sejarah manusia. Dalam kimia,
alkohol (atau alkanol) adalah istilah yang umum untuk senyawa organik
apa pun yang memiliki gugus hidroksil (-OH) yang terikat pada atom
karbon, yang ia sendiri terikat pada atom hidrogen atau atom karbon lain.
Alkohol sering disebut etanol yang juga disebut grain alcohol; dan kadang
untuk minuman yang mengandung alkohol. Hal ini disebabkan karena
memang etanol yang digunakan sebagai bahan dasar pada minuman
tersebut, bukan methanol atau grup alkohol lainnya. Begitu juga dengan
alkohol yang digunakan dalam dunia farmasi. Alkohol yang dimaksudkan
adalah etanol.
Di era modern saat ini, alkohol telah beredar luas di masyarakat
dan dapat di peroleh dengan mudah. Alkohol mempunyai banyak manfaat
dan digunakan secara luas dalam industri dan sains sebagai pereaksi,
pelarut, dan bahan bakar. Namun alkohol juga mempunyai dampak yang
buruk jika salah digunakan terutama bagi kesehatan tubuh manusia. Tidak
heran hal ini sering dibahas oleh pakar-pakar kesehatan karena banyaknya
produk alkohol yang beredar luas di masyarakat sebagai bahan konsumsi
tubuh yang sangat merugikan.
Alkohol secara umum dilaboratorium dapat dioksidasi berdasarkan
jenisnya, apakah alkohol primer atau alkohol sekunder. Alkohol dapat
dibagi kedalam beberapa kelompok tergantung pada bagaimana posisi
gugus -OH dalam rantai atom-atom karbonnya. Masing-masing kelompok
alkohol ini juga memiliki beberapa perbedaan kimiawi, yaitu alkohol
primer, alkohol sekunder, dan alkohol tersier. Pada alkohol primer(1),
atom karbon yang membawa gugus -OH hanya terikat pada satu gugus
alkil. Sedangkan pada alkohol sekunder (2), atom karbon yang mengikat
gugus -OH berikatan langsung dengan dua gugus alkil, kedua gugus alkil
ini bisa sama atau berbeda. Pada alkohol tersier (3), atom karbon yang
mengikat gugus -OH berikatan langsung dengan tiga gugus alkil, yang
bisa merupakan kombinasi dari alkil yang sama atau berbeda.
Alkohol primer dioksidasi menjadi asam karboksilat dan alkohol
sekunder menjadi keton. Alkohol tersier dalam suasana asam dan basa
tidak dapat dioksidasi, akan tetapi jika suasana asam alkohol tersier
mengalami dehidrasi dan kemudian alkenanya yang teroksidasi.
Oksidasi alkohol memerlukan oksidator antara lain KMnO4, HNO3
pekat dan panas atau asam kromat, H2CrO4. Alkohol primer mula-mula
dioksidasi dulu menjadi aldehida dan zat ini lebih mudah dioksidasi dari
pada alkohol, oleh karena itu biasanya oksidasi tidak berhenti melainkan
terus menerus menjadi asam karboksilat.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari reaksi oksidasi alkohol?
2. Bagaimana macam-macam reaksi oksidasi alkohol?

C. Tujuan Makalah
1. Mengetahui pengertian dari reaksi oksidasi alkohol.
2. Mengetahui macam-macam reaksi oksidasi alkohol.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Reaksi Oksidasi Alkohol


1. Reaksi Oksidasi
Ada tiga definisi yang dapat digunakan untuk oksidasi, yaitu
kehilangan elektron, memperoleh oksigen, atau kehilangan hidrogen.
Dalam pembahasan ini, kita menggunakan definisi kehilangan
elektron. Oksidasi adalah reaksi dimana suatu senyawa kimia
kehilangan elektron selama perubahan dari reaktan menjadi produk.

2. Reaksi Oksidasi Alkohol


Dalam oksidasi alkohol, sebuah atom oksigen dari oksidator akan
mengambil posisi atom H-karbinol, yaitu atom hidrogen yang terikat
pada atom karbon karbinol (atom karbon yang mengikat gugus OH).
Reaksi oksidasi alkohol dapat digunakan untuk membedakan
alkohol primer, sekunder dan tersier. Alkohol primer akan teroksidasi
menjadi aldehida dan pada oksidasi lebih lanjut akan menghasilkan
asam karboksilat. Alkohol sekunder akan teroksidasi menjadi keton.
Sedangkan alkohol tersier tidak dapat teroksidasi.

B. Macam Macam Reaksi Oksidasi Alkohol


1. Reaksi Oksidasi Alkohol Primer
Reaksi oksidasi alkohol primer akan menghasilkan alkanal
(aldehida), jika dibiarkan beberapa lama, maka proses oksidasi akan
berlanjut menghasilkan suatu asam karboksilat. Jika kita ingin
memperoleh aldehida dari proses oksidasi ini, maka secepatnya
dilakukan destilasi untuk menghindari proses oksidasi berlanjut.
Reaksi oksidasi etanol dapat dianggap berlangsung sebagai berikut:
Senyawa dengan 2 gugus OH terikat pada suatu atom karbon
bersifat tidak stabil, dan terurai dengan melepaskan1 molekul air. Jadi,
senyawa yang terbentuk pada reaksi diatas segera terurai sebagai
berikut:

Etanal yang dihasilkan dapat teroksidasi lebih lanjut membentuk


asam asetat. Hal ini terjadi karena oksidasi aldehida lebih mudah
daripada oksidasi alkohol.

Contoh lain pada reaksi oksidasi alkohol primer :

2. Reaksi Oksidasi Alkohol Sekunder


Alkohol sekunder dioksidasi menjadi keton. Tidak ada reaksi lebih
lanjut yang terjadi seperti pada oksidasi alkohol primer. Sebagai
contoh, jika alkohol sekunder, 2-propanol, dipanaskan atau dioksidasi,
maka akan terbentuk 2-propanon.
Apabila melihat kembali tahap kedua reaksi alkohol primer, dapat
dilihat bahwa ada sebuah atom oksigen yang "disisipkan" antara atom
karbon dan atom hidrogen dalam gugus aldehid untuk menghasilkan
asam karboksilat. Untuk alkohol sekunder, tidak ada atom hidrogen
semacam ini, sehingga reaksi berlangsung lebih cepat.

3. Reaksi Oksidasi Alkohol Tersier


Alkohol-alkohol tersier tidak dapat dioksidasi oleh natrium atau
kalium dikromat(VI). Bahkan tidak ada reaksi yang terjadi.
Pada oksidasi alkohol primer dan sekunder, agen pengoksidasi
melepaskan hidrogen dari gugus -OH, dan sebuah atom hidrogen dari
atom karbon terikat pada gugus -OH. Alkohol tersier tidak memiliki
sebuah atom hidrogen yang terikat pada atom karbon tersebut.
Sehingga perlu melepaskan kedua atom hidrogen khusus tersebut
untuk membentuk ikatan rangkap C=O.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Reaksi oksidasi alkohol dapat digunakan untuk membedakan
alkohol primer, sekunder dan tersier. Alkohol primer akan teroksidasi
menjadi aldehida dan pada oksidasi lebih lanjut akan menghasilkan asam
karboksilat. Alkohol sekunder akan teroksidasi menjadi keton. Sedangkan
alkohol tersier tidak dapat teroksidasi.
BAB IV

DAFTAR PUSTAKA

Chang, Raymond. 2005. Kimia Dasar: Konsep-Konsep Inti Jilid 4. Jakarta :


Erlangga.

Chang, Raymond. 2005. Kimia Dasar: Konsep-Konsep Inti Jilid 2. Jakarta :


Erlangga.

Petrucci, Ralph. 1985. Kimia Dasar dan Terapan Modern. Erlangga. Jilid 3.
Halaman 8-13. Jakarta

Anda mungkin juga menyukai