Anda di halaman 1dari 2

BAB 3

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Sampel
Sampel yang akan dianalisis adalah sampel Kratom atau Mitragyna speciose
yang berasal dari barang ekspor atau impor yang diduga mengandung senyawa
mitragyne (merupakan golongan narkoba jenis NPS).
3.2 Pengujian Sampel dengan Metode Maserasi
3.2.1 Alat
- Gelas Beker 250 mL
- Pengaduk
- Erlenmeyer 250 mL
- Pipet Tetes
- Ultrasonik
- Gc-Ms
- Plat Klt-Preparatif
- Vortex
- Sentrifuge
- Lampu UV 254 nm
- Mikroskop Trinokuler Olympus BX41TF
3.2.2 Bahan
- Daun kratom
- Etanol
- Petroleum eter
- Metanol
- N-heksana
- Kloroform
- Etil asetat
- Amoniak 25%
3.3 Skema Kerja
3.3.1 Uji Mikroskopis
Sampel daun Kratom bubuk dilakukan uji mikroskopis di Laboratorium Balai
Pengujian dan Identifikasi Barang dengan menggunakan mikroskop trinokuler
olympus BX41TF dengan pembesaran 400x.
3.3.2 Uji GC-MS
A. Preparasi Sampel
Sebanyak 2 gram daun kratom bubuk diekstraksi dengan 25 mL campuran
pelarut metanol : kloroform (4:1) di erlenmeyer A, 2 gram lainnya dalam
pelarut etanol : kloroform (4:1) di erlenmeyer B, 2 gram lainnya dalam
pelarut petroleum eter : kloroform (4:1) di erlenmeyer C, dan 2 gram lainnya
dalam pelarut n-heksana : kloroform (4:1) di erlenmeyer D. Masing-masing
gelas beker diultrasonifikasi selama 7 menit, kemudian disaring dengan
menggunakan kertas saring, diuapkan, kemudian dibaca profilnya dengan
GC MS.
B. Kondisi Instrumen GC-MS
Instrumen GC Agilent Y 980 series, Detector MSD Egilent 597i dilengkapi
dengan autosampler, kolom kapiler HP5 (5% difenil 95% metil siloksan),
30m x 0,32 mm x 0,25 m. Diinjekkan 1μL sampel dengan pengaturan suhu
terprogram pada suhu awal 200◦C , ditahan selama 2 menit. Kemudian suhu
ditingkatkan 10◦C /menit sampai suhu 285◦C ditahan selama 20 menit. Suhu
injeksi dan detektor diatur 280◦C.
3.3.3 Isolasi Mitragyne
Ekstrak metanol : kloroform (4:1), etanol : kloroform (4:1), petroleum eter :
kloroform (4:1), dan n-heksana : kloroform (4:1) sampel daun Kratom bubuk
kemudian dilakukan pemisahan dengan metode KLTP sekitar 0,5ml sampel
ditotolkan pada plat KLTP 10 x 20 cm lalu dielusi dengan fase gerak n-heksana
: etil asetat : amoniak 25% (30:15:1 v/v/v). Hasil eluasi dipantau dengan lampu
UV 254 nm. Masing-masing noda yang tidak berwarna dan berpendar pada
sinar UV 254 nm dikerok dan dilarutkan dengan 5 ml metanol, divortex sekitar
2 menit, dan disentrifugasi selama 5 menit pada 20000 rpm sebanyak 2 kali
ulangan. Filtrat metanol kemudian diuapkan, setiap noda yang dihasilkan dari
pemsahan dianalisis dengan GC-MS untuk mendapatkan noda mitragyne.

Anda mungkin juga menyukai