Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Burger merupakan makanan yang berasal dari Belanda, yang di sajikan untuk sarapan
atau makan siang. Penggemar makanan ini terus bertambah terutama di kalangan orang
muda. Burger adalah salah satu makanan asing yang berkembang di Indonesia melalui
berbagai inovasi. Dahulu bagi sebagian orang burger merupakan suatu makanan yang mahal.
Akan tetapi beberapa tahun belakangan ini burger populer di Indonesia, tak heran bila dari
hari ke hari outlet burger mulai bermunculan di tanah air.Telah banyak kedai-kedai yang
menjajakan burger dengan harga yang terjangkau terutama bagi kalangan pelajar dan
mahasiswa. Oleh karena itupeluang usaha burger bisa menjadi pilihan usaha yang
menggiurkan.

Salah satu inovasi lain dari olahan burger adalah mengganti daging burger dengan es
krim ubi ungu yang dibuat bulat serupa daging burger. Selain lebih sehat, bahan pengganti ini
juga memiliki kadar kalori dan lemak yang rendah bahkan hampir tidak ada. Ubi jalar
mengandung banyak zat antosianin yang bisa mencegah kanker, sehingga dijamin
menyehatkan apabila dijadikan bahan olahan makanan.

Es krim merupakan olahan kuliner yang banyak digemari oleh masyarakat Indonesia
khususnya anak-anak. Bahkan hampir disetiap tempat kita dapat menemukan penjual es krim.
Tidak hanya sebagai camilan atau makanan sampingan saja. Bahkan di hotel atau restauran es
krim dijadikan sebagai makanan penutup. Biasanya es krim hanya terbuat dengan rasa vanila,
coklat, stawberry, dan rasa buah-buahan lainnya. Dengan seiring perkembangan jaman es
krim divariasikan dari berbagai jenis bahan. Salah satunya dengan ubi ungu. Variasi ini
memunculkan mode baru pada olahan es krim.

B. Perumusan Visi Usaha

1. Menjadi pengusaha sukses yang terpercaya dan profesional


2. Mengembangkan usaha sederhana menjadi usaha yang ternama di mata dunia
3. Melatih masyarakat untuk mengembangkan usaha kecil
4. Menjadi pengusaha yang pantang menyerah, jujur, ulet, disiplin, dan selalu
mengutamakan kepentingan konsumen
5. Menyediakan panganan sehat bagi masyarakat

C. Perumusan Misi Usaha

1. Memberikan pelayanan yang terbaik kepada konsumen


2. Menghasilkan produk yang berproduktivitas tinggi dengan kreasi penyajian yang
menarik
3. Memberikan kepuasan dan kualitas produk sesuai dengan keinginan pelanggan
4. Membuat inovasi produk dengan memperhatikan kandungan gizi pada produk

D. Tujuan Usaha

1. Memenuhi kebutuhan konsumen dalam hal variasi makanan


2. Mengenalkan kepada masyarakat luas bahwa ubi jalar dapat dibuat kreasi olahan
makanan yang beraneka ragam
3. Memperoleh keuntungan
4. Melatih masyarakat mengembangkan usaha kecil
5. Memanfaatkan bahan sederhana menjadi produk yang bernilai jual lebih dengan
beberapa imajinasi dan kreatifitas
6. Melatih kemandirian pada diri masyarakat dan generasi muda
7. Meningkatkan perekonomian

E. Manfaat

1. Mengembangkan jiwa wirausaha

2. Menggali potensi masyarakat disekitar tempat usaha

3. Menciptakan potensi berwirausaha pada suatu daerah

4. Memperoleh keuntungan

5. Meningkatkan taraf hidup seluruh pihak yang terlibat dalam kegiatan usaha maupun
masyarakat sekitar

6. Menciptakan peluang bagi masyarakat sekitar untuk menanam sumber bahan baku
produk
7. Memenuhi kebutuhan kosumen akan barang

F. Deskripsi Usaha

Usaha ini bergerak dibidang produksi dan perdagangan yaitumengolah ubi ungu menjadi
burger es krim dan es krim dengan citarasa yang khas. Bahan baku dari produk ini juga relatif
mudah dicari. Bahkan di daerah saya sendiri banyak petani yang menanam ubi jalar walaupun
hanya bersifat musiman biasanya sekali dalam setahun.

Pemasaran dapat dilakukan dengan cara menjualnya sendiri di gerai kecil-kecilan milik
sendiri. Gerai dapat didirikan disekitar sekolah, pasar, maupun tempat-tempat vital lainnya.
Makanan ini dapat dinikmati oleh siapa saja baik tua maupun muda.

BAB II

PEMBAHASAN

A. ASPEK PRODUK
1. Jenis Usaha atau Produk

Jenis usaha yang dilakukan adalah membuat dan menjual makanan yang sudah tidak
asing lagi bagi masyarakat Indonesia. Burger dan es krim adalah olahan makanan yang sering
kita jumpai hampir diseluruh tempat mungkin hampir srtiap hari. Burger merupakan olahan
yang lezat dari bahan dasar roti dan daging. Akan tetapi kita akan menghilangkan unsur
daging dalam usaha burger ini.

Sedangkan es krim merupakan sebuah olahan yang terbuat dari campuran santan dan
susu. Tujuan pengolahan burger dan es krim dengan variasi baru ini, agar masyarakat tidak
jenuh dengan citarasa burger dan es krim yang seperti itu-itu saja. Padahal kedua makanan itu
juga dapat diolah dengan bahan lainnya.

2. Jumlah Produk yang Akan Dibuat

Volume atau banyaknya produk yang akan dibuat adalah sesuai dengan permintaan atau
kebutuhan konsumen. Akan tetapi dalam bulan pertama target penjualan kami adalah 600
buah untuk burger ice cream dan 500 buah untuk purple ice cream.

3. Bahan dan Peralatan

A. Bahan-bahan yang dibutuhkan untuk membuat burger adalah sebagai berikut:

a. Roti burger
b. Es krim yang dibuat bulat serupa daging burger (bahan yang digunakan sama dengan
bahan membuat es krimnya dan kami mengambil dari es krim itu).

B. Bahan-bahan yang dibutuhkan untuk membuat es krim adalah sebagai berikut:

1) Bahan utama

a. Santan/susu

b. Kayu manis

c. Cengkeh

d. Gula pasir

e. Garam

f. Daun pandan
g. Ubi jalar ungu, h. Krim kocok segar

2) Bahan-bahan untuk toping antara lain:

a. Messes
b. Buah
c. Wafer
d. Cookies yang dihancurkan
e. Coklat
f. Susu coklat ataupun putih

C. Peralatan yang dibutuhkan antara lain:

Boks pendingin Alat Penyaring Wajan anti lengket/teflon


kecil/freezer kecil (Penekan Kentang)

Mixer Panci Baskom

Timbangan Etalase Pisau & garpu

Solet Kompor gas Alat Pengukus

Gelas Tabung Gas Piring

Mangkuk Sendok Parut

4. Jumlah Tenaga Kerja

Tenaga kerja yang dibutuhkan adalah 2 orang baik pria maupun wanita.

5. Proses Produksi

a. Pembuatan Ice Cream

1. Kupas, cuci bersih dan kemudian kukus ubi jalar selama 15 menit
2. Kukus ubi jalar ungu hingga lunak, haluskan selagi panas dengan disaring atau dengan
penekan kentang (jangan lumatkan dengan blender)
3. ambahkan daun pandan yang telah disobek dan disimpulkan. Masak dengan menambah
gula pasir dan bahan lainnya sedikit demi sedikit sambil diaduk sampai mendidih.
Sisihkan. (daun pandan dapat dipetik dari kebun sendiri)
4. Campurkan ubi ungu pada santan aduk rata. Saring lagi bila perlu.
5. Pindahkan adonan kedalam container plastik atau lebih baik lagi wadah dari stainless
steel. Tutup rapat dan dinginkan dulu dalam freezer agar adonan cukup dingin.
6. Kocok krim hingga kaku dalam mangkuk yang telah didinginkan dalam freezer. Gunakan
kecepatan sedang. Masukkan krim kocok ke dalam adonan yang telah dingin, aduk balik
hingga rata.
7. Membekukan : pindahkan adonan ke dalam container plastik, bekukan sampai
adonanpada pinggir wadah mulai mengeras. Keluarkan haluskan dengan mixer atau
dalam blender.
8. Bekukan lagi. Lakukan proses ini 2-3 kali sampai es krim benar-benar membeku dan
keras.

b. Pembuatan Burger Ice Cream

1. Es krim burger dapat dari bahan yang sama yang digunakan untuk membuat minuman
tetapi lebih padat dan dibuat bulat pipih
2. Lalu simpan pada lemari es atau freezer agar tetap beku
3. Kemudian belah roti burger menjadi 2 bagian
4. Letakkan es krim diantara 2 belahan itu

c. Penyajian

Es krim disajikan apabila ada pesanan dengan racikan yang telah disesuaikan. Dengan
tambahan-tambahan toping yang akan menambah sedikit citarasa.

Sedang burger disajikan dengan ditaruh di dalam piring khusus dan dilengkapi dengan pisau
dan garpu.

6. Biaya Produksi

a. Biaya Bahan Baku

Ubi Jalar Ungu : 150 kg @ Rp 7.500,00 Rp1.125.000,00

Roti : 600 buah @ Rp 1.200,00 Rp 720.000,00

Jumlah Bahan Baku Rp 1.845.000,00

b. Biaya Bahan Penolong per bulan

Kayu manis : Rp 22.000,00


Buah : Rp 95.000,00

Cookies : Rp 27.000,00

Messes : Rp 15.000,00

Susu Cair : Rp 34.000,00

Garam : Rp 13.000,00

Cengkeh : Rp 20.000,00

Gula pasir : 10 kg @ Rp 14.000,00 : Rp 140.000,00

Krim kocok segar : Rp 63.000,00

Kelapa : Rp 100.000,00 Jumlah


Bahan Penolong Rp 529.000,00

Total Biaya Produksi per bulan Rp2.374.000,00

7. Rencana Perluasan

Ekstensifikasi

Apabila usaha telah berkembang pesat dan mempunyai banyak pelanggan, maka akan
dibutuhkan banyak tenga kerja (karyawan). Sehingga akan memberikan lapangan pekerjaan
karena dapat menyerap tenaga kerja dari warga masyarakat di lingkungan sekitar.

Intensifikasi

Dilakukan dengan cara meningkatkan produktifitas kerja, yaitu dengan cara:

a. Menambah jumlah peralatan untuk menunjang peningkatan produktifitas


b. Selektif dalam memilih karyawan yang mempunyai ketrampilan memasak, diusahakan
memiliki latar belakang memasak misalnya seorang lulusan SMK dari jurusan tata
boga.
c. Memberikan pelatihan-pelatihan khusus kepada karyawan agar tidak canggung
melakukan pekerjaannya.
d. Mengganti peralatan yang sudah tidak digunakan dengan peralatan baru.
B. ASPEK PEMASARAN

1. Segmen Pasar

Sasaran usaha ini adalah semua umur terutama anak-anak dan remaja (kalangan
pelajar dan mahasiswa) yang gemar dengan inovasi makanan seperti ini. Serta semua
kalangan mulai dari kalangan bawah sampai kalangan atas, mulai dari pelajar sampai petinggi
negara juga banyak yang menyukai makanan ini. Karena harganya merakyat dan rasanya
yang tidak kalah dengan citarasa dari negara asalnya. Menjadikan usaha ini berpotensi untuk
berhasil karena di daerah ini belum ada yang melakukan inovasi seperti ini.

2. Strategi Pasar

Strategi pemasaran yaitu dengan rencana penentuan lokasi usaha.The


Health Purple berlokasi di depan SMA N 2 Playen, Logandeng, Playen. Tempat ini dipilih
karena terletak di depan sebuah sekolah. Selain itu tempat ini merupakan jalur utama menuju
daerah kota Yogya, yang pastinya ramai dan banyak dilewati kendaraan.

3. Rencana Promosi

Promosi awal dilakukan dengan memasang papan nama di berbagai tempat yang
dianggap strategis, melalui jejaring sosial seperti facebook, twitter dan blog. Agar lebih
menarik pelanggan, pada 7 hari pertama dibukanya usaha ini setiap pembelian 1 paket burger
dan ice cream akan diberi 1 cup es krim tambahan. Selain itu juga dengan cara memasang
papan nama dan dengan menempel atau menyebarkan brosur. Yang paling cepat melalui
mulut ke mulut.

4. Penetapan Harga Jual

Penetapan harga jual didasarkan pada daya beli masyarakat dan jumlah harga
pokoknya sehingga produk ini dapat dinikmati dan dijangkau oleh seluruh lapisan
masyarakat. Harga jual ditetapkan berdasarkan biaya yang dikeluarkan dibagi jumlah produk
yang ingin dibuat dan kemudian ditambah dengan prosentase keuntungan yang
diinginkan. Harga jualnya adalah sebagai berikut:

No Nama Produk Harga

1 Burger Ice Cream Rp 5.000,00

2 Purple Ice Cream Rp 5.000,00

5. Sistem Penjualan

Kami menjual makanan ini kepada konsumen secara langsung yaitu konsumen akan
datang langsung dan membeli makanan kami. Pembayaran dilakukan secara tunai.

C. ASPEK TEKNIS

1. Display

Di tempat usaha, produk dipajang di etalase atau gerobak agar mudah dilihat dan
dijangkau pelanggan, sehingga pelanggan dapat melihat produk dengan seksama. Selain itu di
depan etalase atau gerobak ditempeli spanduk yang bertuliskan jenis makanan yang
ditawarkan.

2. Kebutuhan Tenaga Kerja

Karena usaha kami masih dalam skala kecil dan belum benyak permintaan di pasaran
maka tenaga kerja yang dibutuhkan tidak terlalu banyak. Sehingga hanya akan dilakukan oleh
3 orang saja, 1 orang pemilik, 1 orang sebagai juru masak, dan 1 orang lagi sebagai tenaga
bersih-bersih & pelayan.

3. Kebutuhan Peralatan Kerja

Meja Nampan Kursi Gerobak/Etalase


Asbak Kotak tisu Tisu

D. ASPEK ORGANISASI DAN MANAJEMEN


1. Struktur Organisasi

Uraian Pembagian Kerja

v Mengelola usaha, mengawasi, serta memimpin


karyawan dalam melakukan tugas.

v Memberikan arahan mengenai tata cara bekerja dan


Pemimpin melayani konsumen.
Perusahaan
v Menerima masukkan dari konsumen dan menyalurkan
masukkan tersebut kepada pemimpin untuk direalisasikan

v Melakukan managemen kerja dan mengurusi keuangan

v Melayani konsumen dengan sopan, ramah dan baik


Karyawan
v Memberikan kenyamanan penuh bagi konsumen

Pelanggan v Memesan produk

3. Sistem Balas Jasa

Sistem balas jasa yang akan diberikan atas pekerjaan yang telah dilakukan dengan
memberikan upah atau gaji kepada karyawam. Upah atau gaji tersebut adalah sebagai berikut:

Jabatan Personil Gaji / Bulan Gaji

Karyawan Dan
1 Orang Rp. 600.000,00 Rp.600.000,00
Bersih-bersih

Tukang Masak 1 Orang Rp. 700.000,00 Rp. 700.000,00


4. Risiko dan Hambatan

Apabila cuaca tidak mendukung sulit untuk memperoleh bahan baku


Kondisi pasar yang berkaitan dengan kenaikan bahan-bahan
Kualitas produk yang menurun saat bahan baku sedikit sulit diperolehkarena bahan baku
yang tersedia kurang baik

5. Tindakan Alternatif

Memesan ke daerah lain yang merupakan penghasil ubi jalar ungu


Menanam sendiri di rumah
Menekan penggunaan bahan-bahan penolong saat terjadi kenaikan

E. ASPEK YURIDIS

1. Tata Tertib Kerja

a. Karyawan harus hadir dari pukul 06.00-21.30


b. Menjaga kebersihan lingkungan tempat kerja
c. Jujur dan disiplin
d. Rapi
e. Menggunakan kelengkapan kerja yang diperlukan

2. Keselamatan Kerja

a. Pada saat mengolah bahan baku, menggunakan celemek


b. Menggunakan alas kaki dan alas tangan/sarung tangan pada saat mengolah bahan
c. Menggunakan masker untuk menutup hidung agar tidak terkena asap saat memasak
dan agar tidak terkena debu saat bersih-bersih.

F. ASPEK KEUANGAN

1. Sumber Modal

Modal Sendiri Rp 35.000.000,00

2. Investasi

Peralatan
- Meja kursi Rp 1.000.000,00

- Alat makan & masak Rp 1.500.000,00

- Gerobak Rp 2.500.000,00

- Bok pendingin kecil Rp 1.000.000,00

- Kompor Gas & Tabung Rp 1.000.000,00

Jumlah Peralatan Rp 7.000.000,00

Tempat (Menyewa 5 tahun) Rp. 20.000.000,00

Total Investasi Rp 27.000.000,00

Kas Sisa Rp 8.000.000,00

3. Biaya-Biaya Pendukung yang Dikeluarkan Selama 1 Bulan

a. Biaya Tenaga Kerja

2 orang : Rp 600.000,00 & Rp 700.000,00 Rp 1.300.000,00

b. Biaya Lain-lain

Biaya Listrik dan Air : Rp 225.000,00

Transportasi : Rp 100.000,00

Biaya Penyusutan : Rp 65.000,00

Perlengkapan : Rp 50.000,00

Biaya Lain-lain : Rp 77.000,00

Jumlah Biaya Lain-lain Rp 517.000,00

4. Perhitungan Rugi/ Laba

Rencana Pendapatan 1 bulan :


Produk Harga Satuan Penjualan Jumlah Penjualan

Burger Ice Cream Rp 5.000,00 600 buah Rp 3.000.000,00

Purple Ice Cream Rp 5.000,00 500 buah Rp 3.000.000,00

Total Rp 6.000.000,00

Penjualan/pendapatan Rp6.000.000,00

HPP :

BBB : Rp 1.845.000,00

BBP : Rp 529.000,00

BTK : Rp 1.300.000,00

BOP : Rp 517.000,00

Jumlah HPP per bulan Rp4.191.000,00

Rencana Laba per bulan Rp1.809.000,00

5. Analisis Break Event Point

a. BBB Rp 1.845.000,00

b. BBP Rp 529.000,00

c. BTK Rp 1.300.000,00

d. BOP Rp 517.000,00

Rp 4.191.000,00

BEP = Jumlah Biaya x Porsi


Harga Jual
BEP = 4.191.000x1
10.000
= 419,1 419 porsi untuk 2 jenis makanan
Kesimpulan BEP : agar usaha produksi The Health Purple tidak mengalami gulung
tikar/kerugian paling tidak penjualannya harus mencapai BEP 390 porsi.

Rekapitulasi dana yang dibutuhkan :

1. Jumlah modal investasi Rp 27.000.000,00

2. Jumlah kebutuhan bahan baku Rp 970.000,00

3. Jumlah kebutuhan bahan penolong Rp 529.000,00

4. Jumlah kebutuhan tenaga kerja Rp 1.300.000,00

5. Jumlah kebutuhan lain-lain Rp 517.000,00

Jumlah kebutuhan modal seluruhnya Rp 30.816.000,00

ARUS KAS (CASH FLOW)

Keterangan Bulan I Bulan II

a. Penerimaan

Kas Awal 8.000.000 9.809.000

Penjualan 6.000.000 6.000.000

Jumlah Penerimaan (A) 14.000.000 15.809.000

b. Pengeluaran

Biaya Bahan Baku 1.845.000 1.845.000

Biaya Bahan Penolong 529.000 529.000

Biaya Tenaga Kerja 1.300.000 1.300.000

Biaya Listrik dan Air 225.000 225.000

Biaya Transportasi 100.000 150.000


Biaya Perlengkapan 50.000 50.000

Biaya Penyusutan 65.000 65.000

Biaya Lain-lain 77.000 75.000

Jumlah Pengeluaran (B) 4.191.000 4.239.000

Kas Akhir (A-B) 9.809.000 11.570.000

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

e. Usaha ini adalah suatu usaha yang bergerak dibidang perdagangan (kuliner) yang
merupakan inovasi baru di dunia kuliner Indonesia
f. Dalam pembuatan proposal ini terkandung 6 Aspek yaitu Aspek Produk, Aspek
Pemasaran, Aspek Teknis, Aspek Organisasi dan Manajemen, Aspek Yuridis, dan Aspek
Keuangan.
g. Dalam setiap aspek berisi hal-hal yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan kegiatan
usaha.
h. Untuk mendirikan suatu usaha perlu persiapan yang matang serta managemen yang
baik.
i. Proposal ini sebagai tolak ukur dalam pelaksanaan kegiatan usaha tersebut.

B. Saran

a. Diharapkan pemerintah daerah lebih memperhatikan usaha kecil yang dilakukan dengan
tujuan untuk menambah jumlah wirausaha.
b. Diharapkan masyarakat luas tahu bagaimana membuat atau membangaun usaha dengan
cara yang baik dan benar sehingga keuntungan dapat dicapai.
c. Diharapkan dengan adanya usaha ini dapat menyerap tenaga kerja dan mengurangi
pengangguran.
d. Diharapkan dengan usaha ini pula, akan memberikan motivasi kepada masyarakat untuk
mendirikan usaha.
e. Sebaiknya dalam merencanakan suatu usaha perlu dibuat proposal agar kita dapat
mengetahui sejauh mana kemampuan kita dalam bidang usaha tersebut.

Anda mungkin juga menyukai