Anda di halaman 1dari 16

Dewan Perwakilan Mahasiswa: Sebuah

Pengantar
Ini merupakan materi yang saya berikan pada Pelatihan Dasar Organisasi ( PDO ) Dewan
Perwakilan Mahasiswa Fakultas Ekonomi Univ. Bung Hatta pada tanggal 14 Januari 2012.

LEMBAGA LEGISLATIF MAHASISWA : APA, SIAPA, DAN BAGAIMANA?


Menurut kaidah bahasa, badan legislatif adalah badan yang bertugas untuk menyusun
kebijakan untuk dilaksanakan nantinya. Dalam konsep demokrasi, badan legislatif identik
dengan badan perwakilan. Artinya, badan legislatif sebagai badan pengemban kedaulatan atau
badan yang menjalankan kedaulatan yang bertugas untuk membentuk kebijakan yang
mencerminkan dari keinginan mahasiswa. Jadi, kebijakan tersebut nantinya bukanlah dari
suatu pihak atau golongan semata. Untuk itu, badan legislatif mahasiswa haruslah
mencerminkan representasi dari mahasiswa – mahasiswa yang ada.

Dalam kenyataannya, kita sering mendengar adanya Dewan Perwakilan Mahasiswa ( DPM ),
Badan Perwakilan Mahasiswa ( BPM ), Dewan Legislatif Mahasiswa ( DLM ), Dewan
Mahasiswa ( DEMA ), Parlemen Mahasiswa, dan lain – lain. Istilah – istilah diatas
merupakan bentuk dari badan legislatif mahasiswa yang ada di universitas – universitas di
Indonesia. Badan legislatif mahasiswa beranggotakan wakil – wakil mahasiswa yang dipilih
melalui Pemilu atau mekanisme tertentu. Wakil mahasiswa tersebut haruslah mewakili dari
golongan tertentu. Seorang wakil mahasiswa mengemban amanat untuk menampung dan
menyalurkan aspirasi mahasiswa untuk menjadi suatu kebijakan ( legislator ).

Maka dari itu, wakil mahasiswa dituntut untuk dapat sensitif dalam mendengarkan keluhan
mahasiswa serta aktif dalam menuangkan pemikiran untuk menyusun suatu kebijakan yang
akan diberlakukan dalam lingkungan mahasiswa. Dalam praktik sehari – hari, seorang wakil
mahasiswa dituntut untuk mampu turun kebawah untuk menampung aspirasi mahasiswa
sebesar – besarnya dan menuangkannya dalam suatu forum kerja yang berupa rapat – rapat
serta Sidang Umum. Sangat ironis apabila seorang wakil mahasiswa ketika menjalankan
tugasnya bersikap pasif alias diam dan cenderung acuh tak acuh tanpa memberikan suatu
kontribusi yang berarti bagi penyelenggaraan kehidupan kemahasiswaan.

Secara keseluruhan, badan legislatif mahasiswa dituntut harus mampu menuangkan terobosan
– terobosan yang bersifat inovatif dalam hal kebijakan – kebijakan sehingga fungsi legislatif
tersebut benar – benar berjalan secara optimal. Disamping itu, badan legislatif mahasiswa
juga dituntut untuk aktif mengawasi pelaksanaan dan mengevaluasi dari praktik – praktik
penyelenggaraan sistem tersebut. Praktik – praktik penyelenggaraan dapat berupa kebijakan –
kebijakan atau proses yang terjadi di dalam sistem tersebut. Hal ini bertujuan agar terjadi
kontrol dan keseimbangan ( check and balances ) sehingga menghindarkan penumpukan
kekuasaan yang berdampak pada absolutisme. Untuk itu, disinilah dituntut peran serta dari
seluruh wakil mahasiswa yang duduk di badan legislatif mahasiswa untuk menjalankan
fungsi dari badan tersebut secara menyeluruh.

SUSUNAN, KEDUDUKAN, TUGAS, DAN WEWENANG, SERTA ALAT


KELENGKAPAN
Lembaga legislatif mahasiswa ( selanjutnya akan disebut DPM ) merupakan lembaga yang
terdiri dari mahasiswa – mahasiswa yang duduk di lembaga tersebut dengan mengedepankan
azaz demokrasi perwakilan.

Dalam konteks demokrasi kampus, lembaga ini berkedudukan sebagai lembaga tertinggi
mahasiswa yang memiliki fungsi antara lain :

- Fungsi Legislasi
Legislasi merupakan tugas utama dari seorang anggota dewan karena dengan fungsi inilah
seorang anggota dewan mampu menyalurkan aspirasinya banyaknya produk perundang-
undangan yang diciptakan dalam satu periode kerja merupakan salah satu parameter
keberhasilan dari DPM tersebut .

- Fungsi Pengawasan
DPM mempunyai kewajiban untuk mengawasi kinerja dari lembaga eksekutif . Hal ini
bertujuan agar lembaga eksekutif bekerja secara optimal dan sesuai dengan amanat rakyat
(baca : mahasiswa yang memilih).

- Fungsi Anggaran
Sudah seyogyanya jika keuangan mahasiswa di pegang oleh mahasiswa itu sendiri.
Pengelolaan keuangan ini dipegang dan diatur penggunaannya oleh DPM/Senat Mahasiswa
sebagaimana yang terjadi pada pemerintahan yang sebenarnya (Pemerintahan Republik
Indonesia). Senat/DPM mengevaluasi kinerja dari UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) dan
BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa) sehingga pengelolaan dana keuangan dan pemberian
anggaran dilakukan berdasarkan kinerja dari ormawa tersebut.

- Fungsi Advokasi
Fungsi advokasi ini dilakukan untuk menyampaikan keluhan, masukan, saran dan kritik
mahasiswa kepada pihak pengelola universitas agar aspirasi serta permasalahan yang ada
dapat terselesaikan.

DPM mempunyai tugas dan wewenang:


a. Membentuk peraturan kemahasiswaan yang dibahas bersama Ketua BEM yang bertujuan
untuk mendapat kesepakatan bersama
b. Membahas bersama Ketua BEM dengan memperhatikan pimpinan kelembagaan terkait
dalam hal memberikan persetujuan atas rancangan anggaran kemahasiswaan yang diajukan
oleh Ketua BEM;
c. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan peraturan kemahasiswaan;
d. Memberikan persetujuan atas sikap dan pandangan politis dari Ketua BEM;
e. Membahas dan menindaklanjuti hasil pemeriksaan atas pengelolaan dan tanggung jawab
keuangan kemahasiswaan;
f. Menyerap, menghimpun, menampung, dan menindaklanjuti aspirasi mahasiswa; dan.
DPM memiliki beberapa hak yaitu :
- Hak Interpelasi, yaitu hak yang mempertanyakan kebijakan – kebijakan lembaga eksekutif
- Hak Budget, yaitu hak untuk mengusulkan anggaran
- Hak Angket, yaitu hak untuk menghimpun pendapat dalam menyikapi sebuah kebijakan
- Hak Insiatif, yaitu hak dalam mengajukan rancangan peraturan kemahasiswaan

Dalam menjalankan fungsinya, DPM memiliki alat kelengkapan yaitu sekretariat dan komisi
– komisi. Sekretariat adalah alat kelengkapan DPM yang bertanggung jawab dalam
pengelolaan administrasi, keuangan, perlengkapan, serta penyediaan kebutuhan – kebutuhan
DPM. Alat kelengkapan ini dipimpin oleh seorang Sekretaris yang bertanggung jawab
langsung kepada Ketua DPM.
Sedangkan untuk menjalankan fungsi – fungsi seperti pengawasan, legislasi, anggaran, dan
advokasi, DPM membentuk komisi – komisi. Alat kelengkapan ini bukanlah alat kelengkapan
pelaksana teknis seperti alat kelengkapan yang terdapat pada organisasi – organisasi yang
bersifat eksekutif. Komisi – komisi hanya merupakan perpanjangan tangan DPM dalam
menjalankan fungsi legislasi, pengawasan, anggaran, dan advokasi.

Dalam kondisi tertentu, DPM dapat membentuk panitia kerja untuk menindaklanjuti
permasalahan – permasalahan tertentu ( Misalnya : Panitia Kerja Pembahasan Wacana
Semester Pendek ). Panitia kerja ini terdiri dari anggota – anggota DPM yang diusulkan dan
ditetapkan dalam rapat paripurna. Setelah terbentuk, panitia kerja melakukan rapat untuk
memilih ketua panitia kerja.
DPM juga memiliki alat kelengkapan yaitu Pimpinan DPM yang biasanya terdiri dari Ketua
dan jika dibutuhkan maka dapat dibentuk Wakil Ketua yang berfungsi membantu Ketua
DPM. Pimpinan DPM memiliki fungsi sebagai berikut :
- Menjadi juru bicara keputusan – keputusan DPM ke luar
- Mengatur lalu lintas komunikasi antar anggota DPM dalam sidang maupun rapat
paripurna
- Menyusun kebijakan penyediaan kebutuhan – kebutuhan DPM bersama Sekretaris
- Menjadi juru bicara ke dalam DPM
- Menetapkan keputusan DPM setelah diputuskan oleh sidang maupun rapat DPM

MEKANISME KERJA KELEMBAGAAN


Kinerja DPM ditunjukkan dalam hal pengawasan, legislasi, anggaran, dan advokasi yang
dicerminkan dalam kegiatan – kegiatan seperti Sidang Umum, Sidang Istimewa, Rapat –
rapat, serta kegiatan – kegiatan yang sehubungan dengan penggunaan hak keanggotaan DPM.

Berikut penjelasan dari kegiatan – kegiatan DPM :


- Sidang Umum
Sidang Umum adalah rangkaian kegiatan DPM yang bersifat berkala ( biasanya dilaksanakan
3 bulan sekali ). Sidang Umum berfungsi untuk membentuk peraturan kemahasiswaan,
menindaklanjuti aspirasi mahasiswa, serta membahas hal – hal yang dianggap perlu. Sidang
Umum dihadiri oleh seluruh anggota DPM dan pimpinan – pimpinan lembaga – lembaga
eksekutif ( misalnya : BEM dan HMJ ).
- Sidang Istimewa
Sidang Istimewa adalah kegiatan DPM yang bersifat luar biasa dan berfungsi dalam hal – hal
antara lain : Pelantikan BEM, Penetapan sanksi kelembagaan, dan lain – lain.

- Rapat – rapat
Dalam menjalankan tugasnya, DPM memiliki beberapa jenis rapat yaitu :
1. Rapat Kerja, adalah rapat yang dilakukan guna menjalankan fungsi DPM. Biasanya rapat
ini diadakan dengan mitra – mitra kerja DPM ( contoh : Rapat Kerja dengan Pimpinan
Fakultas mengenai pelaksanaan jajak pendapat mahasiswa )
2. Rapat Dengar Pendapat, adalah rapat yang bertujuan untuk melakukan dengar pendapat
dengan pihak – pihak tertentu yang sifatnya bertujuan untuk mendukung kerja DPM ( Contoh
: Rapat Dengar Pendapat dengan Mahasiswa Jurusan Akuntansi mengenai dosen yang
bermasalah )
3. Rapat Komisi, adalah rapat yang dilakukan oleh internal komisi yang bertujuan untuk
menjalankan fungsi komisi. ( Contoh : Rapat Komisi III tentang tindak lanjut penyelewangan
pimpinan kelembagaan )
4. Rapat Paripurna, adalah rapat yang dihadiri oleh seluruh anggota DPM yang bertujuan
untuk menetapkan sebuah keputusan

- Kegiatan lainnya
Dalam kapasitas sebagai lembaga perwakilan mahasiswa, DPM dapat melaksanakan kegiatan
– kegiatan lain yang sifatnya menunjang tugas ke-dewan-an seperti penyelenggaran seminar /
lokakarya dengan tema – tema legislatif mahasiswa, melakukan jajak pendapat, memberikan
pernyataan sikap, dan lain – lain.
HAK & KEWAJIBAN ANGGOTA LEMBAGA LEGISLATIF MAHASISWA
Setiap anggota DPM berkedudukan sebagai wakil mahasiswa dalam lembaga DPM. Untuk
itu, setiap anggota DPM memiliki hak yang terdiri dari :
- Hak Bertanya, ialah hak untuk mempertanyakan suatu kebijakan
- Hak Bicara, ialah hak untuk menyampaikan pendapat
- Hak Suara, ialah hak untuk menetapkan sebuah pilihan
- Hak Budget, ialah hak untuk mengusulkan anggaran
- Hak Inisiatif, ialah hak untuk mengajukan rancangan peraturan kemahasiswaan

Disamping memiliki hak, anggota DPM juga memiliki kewajiban yaitu :


- Menjalankan tugas sebagai wakil mahasiswa
- Menghadiri setiap sidang maupun rapat – rapat yang telah ditetapkan
- Melakukan advokasi kepada mahasiswa yang membutuhkan
- Menyerap aspirasi mahasiswa yang kemudian dibawa ke dalam sidang maupun rapat –
rapat DPM
- Menjalankan semua konsekuensi DPM

TIGA FUNGSI UTAMA DPM

1. Fungsi legislasi.
Ini adalah fungsi paling dasar dari DPM. Fungsi ini maksudnya adalah DPM adalah lembaga
kemahasiswaan yang berwenang membuat undang-undang. Tujuan dari fungsi ini agar DPM
dapat membuat peraturan perundang-undangan yang baik. Ada beberapa proses dalam fungsi
legislasi ini. DPM sebagai lembaga mahasiswa akan menampung aspirasi dari masyarakat.
Aspirasi dari masyarakat ini kemudian akan dirapatkan dalam rapat DPM. Setelah itu, DPM
akan membuat peraturan perundang-undangan sesuai dengan aspirasi mahasiswa. Satu-
satunya lembaga kemahasiswaan yang berhak menentukan anggaran LK adalah DPM.
Undang-undang ini diasumsikan sebagai representasi mahasiswa banyak. Hal ini akan
mempermudah lembaga kemahasiswaan untuk menyejahterakan mahasiswa
2. Fungsi anggaran.
Selain membuat produk undang-undang, DPM memiliki fungsi yang kedua yaitu fungsi
anggaran. Sesuai dengan namanya, fungsi DPM ini adalah untuk menentukan anggaran
lembaga kemahasiswaan bersama dengan LK lain. DPM bersama dengan LK PPKU lain
akan membuat lokakarya. Setelah itu, akan dibuat surat keputusan DPM mengenai anggaran
yang yelah ditetapkan. Untuk DPM sendiri, ada bendahara umum 1 untuk mengurusi
anggaran LK PPKU IPB.
Dana yang dirundingkan bukan sekedar alokasi dari Ditmawa saja,yakni biasa kita sebut
dengan dana BOPTN, namun juga dari dana non-BOPTN, baik itu dari donatur atau sumber
lain.
3. Fungsi Pengawasan.
Selain kedua fungsi tersebut diatas, DPM juga memiliki fungsi pengawasan. DPM
mengawasi anggaran sesuai dengan fungsi DPM sebagai fungsi anggaran. Kemudian, DPM
juga mengawasi pelaksanaan undang-undang dan kebijakan LK PPKU IPB. Kedua
membahas dan menindaklanjuti hasil pengawasan yang disampaikan oleh mahasiswa umum
lewat fasilitas yang disediakn oleh DPM PPKU IPB. Hal-hal yang diawasi adalah kinerja dan
program LK yang berjalan. Oleh karena itu, DPM dibagi menjadi beberapa bagian sesuai
dengan bidang keahlian masing-masing. Semua pengawasan ini didasarkan oleh DPM adalah
representasi dari mahasiswa sehingga DPM dianggap mampu untuk mengawasi jalannya
pemerintahan.

Fungsi dan tugas DPM KM FE UNY

Fungsi :
1. Sebagai lembaga penampung dan penyalur aspirasi mahasiswa di tingkat fakultas
2. Sebagai lembaga pengambil kebijakan organisasi kemahasiswaan di tingkat fakultas
yang diputuskan bersama dengan BEM
3. Sebagai lembaga pengawas, serta pengontrol kebijakan organisasi kemahasiswaan di
tingkat fakultas
4. Sebagai lembaga pengontrol kebijakan fakultas dan universitas menyangkut segala
hal yang berkaitan dengan mahasiswa
Tugas :
1. Meminta pertanggungjawaban ketua BEM FE UNY untuk direkomendasikan kepada
Sidang Umum KM FE UNY
2. Bertugas memberikan Laporan Purna Tugas kepada DPM periode berikutnya
3. Memberikan rekomendasi kepada BEM FE UNY berdasarkan Progress Report

Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) merupakan sebuah lembaga di lingkup kampus yang
sistemnya sama dengan sistem di Indonesia, seperti DPRD atau DPR-RI. Fungsinya juga
sama, namun jika di lingkup kampus menggunakan Student Government, yaitu “untuk
mahasiswa, kepada mahasiswa, oleh mahasiswa”, dan objeknya mahasiswa.”

Menurut Saudara Ayat, selaku ketua Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM), “Kalau ditanya
mengenai fungsi pokok dari Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM), kebanyakan mahasiswa
selalu bertanya di setiap acara public hearing (ruang terbuka), apa sih program kerja dari
Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) itu? Kok tidak pernah terlihat? Karena pada dasarnya
Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) itu tidak memiliki program kerja, makanya di sini saya
selaku ketua Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) kembali bertanya kepada mahasiswa
Fakultas Teknik, memang pernah DPRD atau DPR-RI membuat kegiatan untuk masyarakat?
kan tidak, yang membuat kegiatan itu adalah kementeriannya. Sebenarnya lembaga Dewan
Perwakilan Mahasiswa (DPM) ini mewakili mahasiswa untuk mengawasi kinerja dari Badan
Eksekutif Mahasiswa (BEM) atau tiap-tiap lembaga di Fakultas Teknik, karena aspirasi dari
mahasiswa akan dikelola oleh Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) dan diajukan kembali
sebagai evaluasi tiap-tiap lembaga.”

Dalam menunjang kinerja dari Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM), ada beberapa kegiatan
yang akan dilaksanakan, seperti public hearing, pembagian kuesioner yang datanya nanti
akan dipresentasikan di public hearing, dan yang terakhir pengawasan ke semua lembaga.
Selain itu, ada beberapa kegiatan yang telah terlaksana, seperti pengawasan, mading aspirasi,
training organization (TO), studi banding dan ada pembentukan kebijakan, dan LPJ setengah
periode.

Saudara Ayat menambahkan, “Salah satu kegiatan atau pengawasan yang bakal dilakukan
Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) adalah Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) setengah
periode Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) nantinya akan diadakan kegiatan yang sifatnya
terbuka untuk semua mahasiswa Fakultas Teknik, sehingga mahasiswa Fakultas Teknik dapat
mempertanyakan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) itu apa? Apa saja miss-komunikasinya?
Atau kegiatannya mengarah ke mana? Jadi, silahkan ditanyakan di situ.”

Public hearing merupakan agenda yang diadakan oleh Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM)
yang bersifat wajib, dimana data dari public hearing itu akan menjadi evaluasi di Fakultas
Teknik itu sendiri. Dalam tingkat fakultas terdapat 3 sasaran, yaitu lembaga, administratif,
dan fasilitas. Sehingga, selain 3 sasaran tersebut tidak disentuh, misalnya pembelajaran atau
kurikulum yang digunakan disetiap jurusan tidak dapat disentuh oleh fakultas, tetapi akan
digunakan sebagai evaluasi dalam agenda public hearing. Contoh dari public hearing itu
sendiri, misalnya masalah kecepatan Wi-Fi kampus, di jurusan Teknologi Informasi Wi-Fi-
nya lebih cepat daripada jurusan-jurusan lain tetapi berdasarkan data tidak seperti itu.

“Untuk agenda selanjutnya, kalau di internal Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) sendiri
nanti ada pengambilan sikap tiap-tiap lembaga terhadap Pemilu Raya (PEMIRA), LPJ
setengah periode Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), dan panitia pengawas mataf. Panitia
pengawas disini maksudnya sebagai salah satu delegasi, nantinya kita akan koordinasi dengan
DPMU sebagai juri atau bagaimana nantinya di mataf tingkat fakultas, yang terakhir
pastinya yang menjadi agenda wajib Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) adalah kongres,
jadi yang mengatur kongres Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) atau KMFT itu Dewan
Perwakilan Mahasiswa (DPM) bersama dengan semua Himpunan Mahasiswa Jurusan
(HMJ).” kata Ayat

“Untuk pesan kepada masyarakat Fakultas Teknik yaitu mahasiswa Fakultas Teknik harus
lebih pintar, kalau ada namanya yang bersifat kebijakan mohon ditaati, semua kebijakan yang
dibuat oleh fakultas yang turunnya dari dekan atau universitas yang turunnya dari rektor
selalu mendukung kegiatan mahasiswa tidak ada yang membatasi, yang saya sayangkan
ketika mahasiswa ini selalu memohon fasilitas tetapi ternyata tidak sebagai peninjau tetapi
hanya sebagai pengguna, seharusnya sebagai mahasiswa yang baik harus sebagai pengguna
dan peninjau sehingga apa yang dipakai tahu perkembangannya seperti apa. Jadi, saran saya
seharusnya mahasiswa Fakultas Teknik harus lebih pintar jangan hanya sebagai pengguna,
tetapi menjadi pengawas atau peninjau juga.” tutup Saudara
Peraturan Organisasi DPM FIS UNIMA Nomor : 01 / PO /2014

DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA


FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MANADO

PERATURAN ORGANISASI
DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MANADO
Nomor : 01 / PO /2014
TENTA NG
HAK DAN KEWAJIBAN KELUARGA BESAR MAHASISWA FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MANADO

DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA

Menimbang : a.Bahwa Lembaga Kemahasiswaan merupakan wahana dan sarana


pengembangan diri serta menjadi tempat bagi mahasiswa dalam membentuk
keperibadian dan profesionalitas;
c. Bahwa berdasarkan butir (a) diatas dianggap perlu untuk disusun suatu
peraturan organisasi kemahasiswaan.
b. bahwa untuk maksud butir (a), (b) dan (c) di atas dipandang perlu menetapkan
peraturan organisasi kemahasiswaan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri
Manado;
Mengingat :1.Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nasional No. 155 Tahun
1998;
2. AD/ART KBM UNIMA 2009
3. Agenda Pembahasan Peraturan Organisasi dalam rapat koordinasi BEM dan
DPM
4. Keputusan Dekan Fakultas Ilmu Sosial No.2073/UN41.6/KM/2014
tentang penetapan struktur Dewan Perwakilan Mahasiswa FIS UNIMA Periode
2014/2015.
Memperhatikan:Hasil rapat koordinasi antara DPM dan BEM FIS UNIMA, Usulan Peraturan organisasi
DPM FIS

Dengan Persetujuan Bersama


Dewan Perwakilan Mafasiswas FIS UNIMA
Dan
Badan Eksekutif Mahasiswa FIS UNIMA

MEMUTUSKAN

Menetapkan :HAK DAN KEWAJIBAN KELUARGA BESAR MAHASISWA FAKULTAS


ILMU
SOSIALUNIVERSITAS NEGERIMANADO
BAB I
Ketentuan Umum
Pasal I
D al am P er at ur an O rga ni s a s i i ni y an g di ma ks ud de ng an :
1. Universitas Negeri Manado yang disingkat UNIMA adalah perguruan tinggi negeri
tempat peraturan organisasi ini dibuat.
2. Fakultas Ilmu Sosial yang kemudian disingkat FIS adalah salah satu Fakultas di
lingkungan UNIMA tempat peraturan organisasi ini ditetapkan dan diberlakukan.
3. Keluarga Besar Mahasiswa FIS UNIMA adalah seluruh mahasiswa yang masih aktif
dan terdaftar sebagai mahasiswa.
4. Peraturan Organisasi kemahasiswaan FIS UNIMA adalah peraturan yang sifatnya
mengikat seluruh organisasi kemahasiswaan yang berkedudukan di FIS UNIMA.
5. Tujuan Peraturan Organisasi ini adalah :
a) Untuk meningkatkan peran dan efektifitas organisasi dalam menjalankan roda
organisasi kemahasiswaan.
b) Sebagai sistem pengerak dan pengontrol jalannya oraganisasi kemahasiswaan.
c) Memudahkan pengurus organisasi dalam rangka memajukan dan menjalankan
kinerjaorganisasi kemahasiswaan di Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Manado.
d) Mengatur tertib berorganisasi dilingkup Fakultas Ilmu Sosial Unima.
e) Menciptakan kader-kader yang berwawasan, berintegritas serta profesioanal untuk
mencapai tujuan pendidikan tinggi.
f) Memberikankesempatan, hak dan kewajiban yang sama bagi seluruh mahasiswa
dalam organisasi kemahasiswaan.
g) M en ga tu r s e rt a me nj el a s k an t en ta ng t an gg un g ja w a b da n ke w a ji ba n
p ar a an gg ot a da la m me nj al a nk an tugasnya di dalam organisasi
kemahasiswaan dilingkup FIS UNIMA.
6. Anggota organisasi kemahasiswaan yang dimaksud adalah seluruh mahasiswa
yang terdaftar sebagai mahasiswa di FIS UNIMA serta masih aktif dalam
kegiatan akademik.
7. Lembaga kemahasiswaan yang dimaksud adalah BEM, DPM, UKM, HIMAJU DAN
HIMAPRO yang terlegitimasi.
8. Pengurus organisasi adalah mereka yang dipercayakan untuk memimpin, menjalankan dan
mengembangkan organisasi.
Pasal 2
1. Organisasi kemahasiwaan yang berkedudukan di FIS UNIMA diselenggarakan
berdasarkan prinsip dari, oleh dan untuk mahasiswa dengan memberikan peranan dan
keleluasaan yang lebih besar kepada mahasiswa untuk mengembangkan dan menjalankan
roda organisasi.
2. Tingkatan organisasi bersifat berjenjang dari atas kebawah, yaitu dari tingkat fakultas
sampai pada tingkat Jurusan dan Program Studi.
Pasal 3
Bidang cakupan organisasi kemahasiswaan yang dimaksud dalam peraturan organisasi
ini adalah organisasi kemahasiswaan dilingkungan civitas akademika Fakultas Ilmu
Sosial Universitas Negeri Manado.

BABII
ASAS –ASAS DASAR
Pasal 4
Organisasi kemahasiswaan intraperguruan tinggi khususnya di Fakultas Ilmu Sosial UNIMA
merupakan tempat ataupun sarana dimana mahasiswa dapat mengembangkan diri kearah
perluasan wawasan dan/atau integritas kepribadian untuk mencapai tujuan pendidikan
diperguruan tinggi yang patut dilindungi, dihormati dan dikembangkan dalam rangka
mencipatakan calon-calon pemimpin dimasa yang akan datang.
Pasal 5
1. Setiap orang berhak untuk berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pendapat baik secara
lisan ataupun tulisan untuk mencapai tujuan yang mulia.
2. Setiap orang berhak untuk memperjuangkan hak pengembangan dirinya, baik secara
pribadi maupun kolektif dalam rangka membangun masyarakat, bangsa dan negara.
Pasal 6
Setiap orang berhak atas perlindungan bagi pengembangan pribadinya, untuk memperoleh
pendidikan, mencerdaskan dirinya dan meningkatkan kualitas hidup agar menjadi manusia
yang beriman, bertaqwa, bertanggung jawab, berakhlak mulia, bahagia, dan sejahtera sesuai
dengan hak asasi manusia.

BAB III
HAK DAN KEBEBASAN
Bagian Kesatu
Hak Anggota Organisasi
Pasal 7
1. Setiap anggota organisasi berhak untuk memperoleh hak dan kedudukan yang sama
dalam organisasi kemahasiswaan.
2. Setiap anggota organisasi berhak untuk dipilih dan memilih dalam pemilihan pengurus
organisasi kemahasiswaan yang berkedudukan di Fakuultas Ilmu Sosial Unima
sebagaimana diatur dalam AD/ART KBM UNIMA.
3. Setiap anggota organisasi berhak untuk mengeluarkan pendapat, ide ataupun gagasan
baik secara lisan atau pun tulisan dalam rangka pengembangan diri dan organisasi.
Pasal 8
Setiap anggota organisasi berhak untuk mengembangkan diri baik secara pribadi atau pun
kolektif serta berhak untuk dihormati dan dihargai.
Pasal 9
Setiap anggota organisasi berhak mendapatkan perlindungan.
Bagian Kedua
Hak Pengurus Organisasi
Pasal 10
1. Setiap pengurus organisasi berhak untuk mengembangakan dan menjalankan roda
organisasi yang dipimpin tanpa adanya tekanan ataupun interfensi dari pihak mana pun.
2. Setiap pengurus Organisasi berhak untuk dihormati dan dihargai oleh setiap anggota
organisasi dalam menjalankan tugasnya dilembaga kemahasiswaan.
3. Setiap pengurus organisasi berhak untuk mendapatkan perlindungan.

Pasal 11
Setiap pengurus organisasi berhak untuk menjalankan tugasnya selama dalam masa
jabatannya dilembaga kemahasiswaan.
Bagian Ketiga
Hak Lembaga Kemahasiswaan
Pasal 12
1. Lembaga Kemahasiswaan berhak untuk menjalankan dan mengontrol jalannya roda
organisasi tanpa ada tekanan dan interfensi dari pihak mana pun;
2. Lembaga kemahasiswaan ditingkat fakultas berhak untuk mengeluarkan kebijakan dalam
rangka perluasan jaringan organisasi;
3. Lembaga Kemahasiswaan berhak untuk mendapatkan perlindungan dari pihak yang
berwenang untuk itu.
4. Dalam rangka menjalankan roda organisasi yang lebih efektif dalam menyerap aspirasi
mahasiswa, maka Dewan Perwakilan Mahasiswa berhak untuk membentuk Staf Ahli sesuai
dengan kebutuhan organisasi.
5. Lembaga kemahasiswaan ditingkat fakultas berhak mengadakan kontrol kepada setiap
anggota organisasi kemahasiswaan yang berhak untuk menerima beasiswa jenis
apapun di UNIMA.
Pasal 13
1. Lembaga Kemahasiswaan ditingkat Fakultas berhak melakukan pengawasan terhadap
kinerja dari organisasi yang berada dibawahnya sesuai dengan tugas dan wewenang
yang diamanatkan kepadanya.
2. Lembaga kemahasiswaan ditingkat fakultas yang diberikan kewenangan untuk itu berhak
untuk meminta pertanggungjawaban serta program kerja dari lembaga kemahasiswaan yang
berada dibawahnya.
3. Lembaga Kemahasiswaan berhak mendapatkan perlindungan.

BAB IV
KEWAJIBAN DASAR
Bagian Kesatu
Kewajiban Anggota
Pasal 14
1. Setiap anggota organisasi kemahasiswaan wajib ikut serta dalam setiap kegiatan
organisasi yang dilaksanakan oleh lembaga kemahasiswaan di FIS UNIMA.
2. Setiap anggota organisasi kemahasiswaan wajib ikut serta dalam usaha pengembangan
organisasi kemahasiswaan di FIS UNIMA.
3. Setiap anggota organisasi kemahasiswaan yang tidak sedang dalam keadaan tertentu
wajib mengikuti kegiatan probinas di tingkat Fakultas.
4. Setiap anggota organisasi kemahasiswaan di FIS UNIMA wajib mengikuti Latihan
Kepemimpinan Manajemen Mahasiswa minimal tingkat dasar sebelum menyelesaikan
studi di FIS UNIMA.
5. Setiap anggota organisasi kemahasiswaan wajib terlibat dan ikut serta dalam wadah
organisasi kemahasiswaan yang berkedudukan di FIS Unima.
6. Setiap anggota organisasi kemahasiswaan wajib mengikuti kegiatan loyalitas yang
diselenggarakan oleh lembaga kemahasiswaan ditingkat fakultas.
Pasal 15
1. Dalam rangka memcapai tujuan organisasi, maka setiap anggota organisasi
kemahasiswaan wajib mematuhi setiap perturan yang dikeluarkan oleh lembaga
kemagasiswaan FIS UNIMA yang berkewenangan untuk itu dengan tanpa terkecuali.
2. Dalam rangka memcapai tujuan organisasi, makaanggota organisasi wajib menjunjung
tinggi nama baik almamater Unima dan Fakultas Ilmu Sosial.

Bagian Kedua
Kewajiban Pengurus Organisasi di FIS UNIMA
Pasal 16
1. Setiap pengurus organisasi wajib menjalankan tugas dan fungsinya dilembaga
kemahasiswaan tempat dia bekerja.
2. Setiap pengurus organisasi bertanggung jawab atas program kerja yang dijalankan
organisasi dan melaporkan setiap program kerja kepada lembaga kemahasiswaan di
tingkat faklutas.
3. Setiap pengurus organisasi wajib tunduk kepada setiap kebijakan-kebijakan organisasi
yang dibuat dan disepakati bersama oleh pihak yang berwenang untuk itu.
4. Setiap pengurus organisasi wajib menjunjung tinggi nama baik almamater Unima dan
Fakultas Ilmu Sosial.
5. Setiap pengurus organisasi wajib mentaati segala peraturan yang berlaku.
BAB V
PASAL PENUTUP
Pasal 17
Peraturan organisasi ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Tondano Pada tanggal, 29 September 2014


KETUA BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA FIS UNIMA

HANLY T. ANGGINALOY
Diberlakukan di Fakultas Ilmu Sosial UNIMA
Pada tangggal, 29 September 2014
KETUA DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA FIS UNIMA

JUNAEDY S. LINTONG

Tembusan:
1. Dekan FIS Unima
2. Bidang Kemahasiswaan FIS Unima
Tugas, Fungsi, dan Wewenang DPR
Menurut UUD 1945
Indonesia merupakan negara demokrasi yang dimana peran DPR ( Dewan Perwakilan Rakyat
) menjadi penting perannya dalam membangun negeri ini. Dalam perannya DPR bertugas
untuk menyampaikan aspirasi rakyat ataupun membantu untuk membangun daerah di mana
dia di tugaskan.
Pengertian Dewan Perwakilan Rakyat ( DPR )
DPR atau Dewan Perwakilan Rakyat merupakan suatu lembaga yang dalam hal ini memiliki
kekuasaan secara legislatif di dalam Negara kesatuan republik Indonesia . Dalam Undang-
Undang Negara Republik Indonesia tahun 1945 pasal 19 ayat 1,2 dan juga 3 di jelaskan
secara rinci bahwasanya anggota DPR dapat dipilih melalui pemilihan umum atau kita sering
kenal dengan kata pemilu. Susunan DPR dapat diatur menggunakan undang-undang dan
harus bersidang minimalnya satu kali dalam satu tahun. Dewan Perwakilan Rakyat atau
Dewan Perwakilan Daerah memiliki susunan tugas, fungsi, kedudukan dan kewajibannya
sebagai lembaga Negara.
Tugas dan Wewenang Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)
Anggota DPR terdiri dari anggota politik yang telah dipilih dengan pemilihan umum. Di
tinjau dari pasal 21 Undang Undang No. 8 Tahun 2012 tentang Pemilu Anggota DPR,
didalamnya terdapat penjelasan bahwa kursi yang ada didalamnya ialah sebanyak 560 bangku
yang artinya hanya 560 orang yang dapat berada di tempat tersebut. Untuk masa jabatan dari
setiap anggota DPR ialah 5 tahun dan berakhir secara bersamaan dimana anggota DPR yang
baru mengucapkan janjinya sebagai anggota DPR yang baru dengan panduan dari Mahkamah
Konstitusi pada sidang paripurna. Ada beberapa bagian untuk fungsi dpr seperti :
Terkait dengan fungsi legislasi, DPR memiliki tugas dan wewenang sebagai berikut:
 Menyusun Program Legislasi Nasional (Prolegnas) – proglegnas adalah instrumen
perencanaan program pembentukan Undang-Undang yang disusun secara terencana, terpadu,
dan sistematis untuk periode tertentu. (baca juga: syarat menjadi presiden dan wakil presiden)
 Menyusun dan membahas Rancangan Undang-Undang (RUU) – Fungsi ini DPR
di haruskan untuk ikut serta dalam hal menyusun dan membahas juga menampung banyak
aspirasi rakyat terhadap beberapa rancangan undang undang.
 Menerima RUU yang diajukan oleh DPD – Fungsi ini terkait otonomi daerah,
hubungan pusat dan daerah, pembentukan, pemekaran dan penggabungan daerah,
pengelolaan SDA dan SDE lainnya, serta perimbangan keuangan pusat dan daerah.
 Membahas RUU yang diusulkan oleh Presiden ataupun DPD – Fungsi ini DPR di
wajibkan membahas apa yang jadi usulan presiden dalam Keputusan presiden ataupun dari
Dewan perwakilan Daerah.
 Menetapkan UU bersama dengan Presiden – Setiap rancangan undang undang
yang di bahas oleh DPR dan juga sudah di setujui secara musyawarah di rapat , DPR juga
memiliki fungsi untuk menetapkan Rancangan Undang Undang bersama dengan presiden
yang nanti akan di tetapkan menjadi Undang undang yang berlaku di indonesia. (baca
juga: Fungsi DPR RI)
 Menyetujui atau tidak menyetujui peraturan pemerintah pengganti UU (yang
diajukan Presiden) untuk ditetapkan menjadi UU – Fungsi DPR kali ini yaitu bisa jadi
DPR memiliki wewenang menyetujui atau tidak mnyetujui peraturan pemerintah penggantu
UU yang sudah di musyawarahkan.
Terkait dengan fungsi anggaran, DPR memiliki tugas dan wewenang dalam UUD 1945
Pasal 20 A ayat 2:
 Memberikan persetujuan atas RUU tentang APBN (yang diajukan Presiden).
 Memperhatikan pertimbangan DPD atas RUU tentang APBN dan RUU terkait pajak,
pendidikan dan agama
 Menindaklanjuti hasil pemeriksaan atas pengelolaan dan tanggung jawab keuangan
negara yang disampaikan oleh BPK. (baca juga: Tugas, Fungsi, dan Wewenang Presiden dan
Wakil Presiden)
 Memberikan persetujuan terhadap pemindahtanganan aset negara maupun terhadap
perjanjian yang berdampak luas bagi kehidupan rakyat yang terkait dengan beban keuangan
negara.
Terkait dengan fungsi pengawasan, DPR memiliki tugas dan wewenang dalam UUD
1945 pasal 20 A ayat 3:
 Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan UU, APBN dan kebijakan pemerintah.
 Membahas dan menindaklanjuti hasil pengawasan yang disampaikan oleh DPD
(terkait pelaksanaan UU mengenai otonomi daerah, pembentukan, pemekaran dan
penggabungan daerah, pengelolaan SDA dan SDE lainnya, pelaksanaan APBN, pajak,
pendidikan dan agama). (baca juga: Tugas dan Fungsi DPRD)
Tugas dan wewenang DPR lainnya, antara lain:
 Menyerap, menghimpun, menampung dan menindaklanjuti aspirasi rakyat,
 Memberikan persetujuan kepada Presiden untuk: (1) menyatakan perang ataupun
membuat perdamaian dengan Negara lain; (2) mengangkat dan memberhentikan anggota
Komisi Yudisial. (baca juga: Fungsi MPR RI)
 Memberikan pertimbangan kepada Presiden dalam hal: (1) pemberian amnesti dan
abolisi; (2) mengangkat duta besar dan menerima penempatan duta besar lain. (baca
juga: Tugas dan Fungsi TNI POLRI)
 Memilih Anggota BPK dengan memperhatikan pertimbangan DPD.
 Memberikan persetujuan kepada Komisi Yudisial terkait calon hakim agung yang
akan ditetapkan menjadi hakim agung oleh Presiden.
 Memilih 3 (tiga) orang hakim konstitusi untuk selanjutnya diajukan ke Presiden.
Wewenang DPR Dalam UUD 1945 Pasal 20 sampai 24 C adalah:
 Membentuk undang-undang yang dibahas dengan presiden untuk mendapat
persetujuan bersama;
 Membahas dan memberikan persetujuan peraturan pemerintah pen.gganti ufidang-
undang,
 Menerima dan membahas usulan rancangan undang-undang yang diajukan DPD yang
berkaitan dengan bidang tertentu dan S mengikutsertakannya dalam pembahasan, (baca
juga: Wewenang Mahkamah Konstitusi)
 Memperhatikan pertimbangan DPD atas rancangan undang-undang APBN dan
rancangan undang-undang yang berkaitan dengan pajak, pendidikan, dan agama;
 Menetapkan APBN bersama presiden dengan memperhatikan pertimbangan DPD;
 Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan undang-undang, Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara, serta kebijakan pemerintah; (baca juga: Tugas dan Fungsi
MPR)
 Membahas dan menindaklanjuti hasil pengawasan yang diajukan oleh DPD terhadap
pelaksanaan undang-undang mengenai otonomi daerah, pembent-ukan, pemekaran dan
penggabungan daerah, hubungan pusat dan daerah, sumber daya alam dan sumber daya
ekonomi lainnya, pelaksanaan APBN, pajak, pendidikan, dan agama; (baca juga: Tugas
Komisi Yudisial)
 Memilih anggota Badan Pemeriksa Keuangan dengan mem-perhatikan pertimbangan
DPD;
 Membahas dan menindaklanjuti hasil pemeriksaan atas pertanggungjawaban
keuangan negara .yang disampaikan oleh Badan Pemeriksa Keuangan,
 Memberikan persetujuan kepada presiden atas pengangkatan dan pemberhentian
anggota Komisi Yudisial; memberikan persetujuan calon hakim ague ng yang diusulkan
Komisi Yudisial untuk ditetapkan sebagai hakim agung oleh presiden; (baca juga: Tugas
Mahkamah Konstitusi)
 Memilih tiga orang calon anggota hakim konstitusi dan mengajukannya kepada
presiden untuk ditetapkan;
 Memberikan pertimbangan kepada presiden untuk mengangkat duta, menerima
penempatan duta negara lain, dan memberikan pertimbangan dalam pemberian amnesti dan
abolisi;
 Memberikan persetujuan kepada presiden untuk menyatakan perang, membuat
perdamaian, dan perjanjian dengan negara lain, serta membuat perjanjian intemasional
lainnya yang menimbulkan akibat yang luas dan mendasar bagi kehidupan rakyat yang terkait
dengan beban keuangan negara dan/atau pembentukan undang-undang;
 Menyerap, menghimpun, menampung dan menindaklanjuti aspirasi masyarakat;
 Melaksanakan tugas dan wewenang lainnya yang ditentukan dalam undang-undang.
(baca juga: Peran Konstitusi dalam Negara Demokrasi)
Adapun Hak Anggota DPR dalam UUD 1945 Pasal 20A ayat (2) sebagai berikut:
1. Hak angket, adalah hak DPR untuk mengadakan penyelidikan mengenai masalah
tertentu.
2. Hak Interpelasi, adalah hak DPR untuk meminta keterangan kepada pemerintah atau
presiden.
3. Hak menyatakan pendapat, adalah hak DPR untuk menyatakan pendapat atas
kebijakan pemerintah atau mengenai kejadian luar biasa yang terjadi di tanah air, maupun di
kancah internasional.
4. Hak budget, adalah hak DPR untuk mengesahkan RAPBN (Rancangan Anggaran
Pendapatan Balanja Negara) menjadi APBN (Anggaran Pendapatan Belanja Negara).
5. Hak Bertanya, adalah hak DPR untuk mengajukan pertanyaan kepada pemerintah atau
presiden secara tertulis.
6. Hak Imunitas, adalah hak DPR yang tidak dapat diganggu gugat di muka pengadilan
dari hasil ketetapan atau keputusan yang telah dibuatnya.
7. Hak Petisi, adalah hak DPR untuk mengajukan usul / anjuran serta pertanyaan
mengenai suatu masalah.
8. Hak inisiatif, adalah hak DPR untuk mengajukan usul RUU (Rancangan Undang-
Undang).
Kewajiban anggota, anggota DPR dalam UUD 1945 pasal 10 mempunyai kewajiban:
 Memegang teguh dan mengamalkan Pancasila.
 Melaksanakan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan
menaati peraturan perundangundangan.
 Mempertahankan dan memelihara kerukunan nasional dan keutuhan Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
 Mendahulukan kepentingan negara di atas kepentingan pribadi, kelompok, dan
golongan.
 Memperjuangkan peningkatan kesejahteraan rakyat.
 Menaati prinsip demokrasi dalam penyelenggaraan pemerintahan negara.
 Menaati tata tertib dan kode etik.
 Menjaga etika dan norma dalam hubungan kerja dengan lembaga lain.
 Menyerap dan menghimpun aspirasi konstituen melalui kunjungan kerja secara
berkala.
 Menampung dan menindaklanjuti aspirasi dan pengaduan masyarakat.
 Memberikan pertanggungjawaban secara moral dan politis kepada konstituen di
daerah pemilihannya.
Demikian sedikit penjelasan tentang tugas dan wewenang serta juga fungsi dari DPR
berdasarkan UUD 1945 yang sudah kita bahas tadi. Semoga dengan ini kita bisa lebih
mengetahui apa arti dari masing-masing tugas, wewenang dan fungsinya sendiri.
TUGAS DAN WEWENANG DPR

Terkait dengan fungsi legislasi, DPR memiliki tugas dan wewenang:


 Menyusun Program Legislasi Nasional (Prolegnas)
 Menyusun dan membahas Rancangan Undang-Undang (RUU)
 Menerima RUU yang diajukan oleh DPD (terkait otonomi daerah; hubungan pusat
dan daerah; pembentukan, pemekaran dan penggabungan daerah; pengelolaan SDA dan SDE
lainnya; serta perimbangan keuangan pusat dan daerah)
 Membahas RUU yang diusulkan oleh Presiden ataupun DPD
 Menetapkan UU bersama dengan Presiden
 Menyetujui atau tidak menyetujui peraturan pemerintah pengganti UU (yang diajukan
Presiden) untuk ditetapkan menjadi UU

Terkait dengan fungsi anggaran, DPR memiliki tugas dan wewenang:


 Memberikan persetujuan atas RUU tentang APBN (yang diajukan Presiden)
 Memperhatikan pertimbangan DPD atas RUU tentang APBN dan RUU terkait pajak,
pendidikan dan agama
 Menindaklanjuti hasil pemeriksaan atas pengelolaan dan tanggung jawab keuangan
negara yang disampaikan oleh BPK
 Memberikan persetujuan terhadap pemindahtanganan aset negara maupun terhadap
perjanjian yang berdampak luas bagi kehidupan rakyat yang terkait dengan beban keuangan
negara

Terkait dengan fungsi pengawasan, DPR memiliki tugas dan wewenang:


 Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan UU, APBN dan kebijakan pemerintah
 Membahas dan menindaklanjuti hasil pengawasan yang disampaikan oleh DPD
(terkait pelaksanaan UU mengenai otonomi daerah, pembentukan, pemekaran dan
penggabungan daerah, pengelolaan SDA dan SDE lainnya, pelaksanaan APBN, pajak,
pendidikan dan agama)

Tugas dan wewenang DPR lainnya, antara lain:


 Menyerap, menghimpun, menampung dan menindaklanjuti aspirasi rakyat
 Memberikan persetujuan kepada Presiden untuk: (1) menyatakan perang ataupun
membuat perdamaian dengan Negara lain; (2) mengangkat dan memberhentikan anggota
Komisi Yudisial.
 Memberikan pertimbangan kepada Presiden dalam hal: (1) pemberian amnesti dan
abolisi; (2) mengangkat duta besar dan menerima penempatan duta besar lain
 Memilih Anggota BPK dengan memperhatikan pertimbangan DPD
 Memberikan persetujuan kepada Komisi Yudisial terkait calon hakim agung yang
akan ditetapkan menjadi hakim agung oleh Presiden
 Memilih 3 (tiga) orang hakim konstitusi untuk selanjutnya diajukan ke Presiden

ih DPM itu? Fungsi pokoknya apa saja?

Anda mungkin juga menyukai