Anda di halaman 1dari 4

PROGRAM INTERNSIP DOKTER INDONESIA

LAPORAN USAHA KESEHATAN MASYARAKAT


UPAYA KESEHATAN LINGKUNGAN

PENYULUHAN JAMBAN SEHAT

Oleh:
Yoyok Sugiono, dr.

Pendamping:
WahyuWidarti, dr.

Wahana:
Puskesmas Kalitidu

PUSKESMAS KALITIDU
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BOJONEGORO
A. LATAR BELAKANG
Masalah penyehatan lingkungan pemukiman khususnya pada jamban
keluarga merupakan masalah kesehatan yang perlumendapatkan prioritas.
Fasilitas jamban keluarga dimasyarakat terutama dalam pelaksanaannya
tidaklah mudah, karena menyangkutperan serta masyarakat yang biasanya
sangat erat kaitannya dengan perilaku,tingkat ekonomi, kebudayaan dan
pendidikan.
Penyakit-penyakit berbasis lingkungan masih merupakan penyebab
utamakematian di Indonesia. Bahkan pada kelompok bayi dan balita,
penyakit-penyakitberbasis lingkungan menyumbangkan lebih 80% dari
penyakit yang diderita olehbayi dan balita. Keadaan tersebut mengindikasikan
masih rendahnya cakupan dankualitas intervensi kesehatan lingkungan (Data
Susenas 2001).
Munculnya kembali beberapa penyakit menular sebagai akibat darisemakin
besarnya tekanan bahaya kesehatan lingkungan yang berkaitan dengan masalah jamban
keluarga yang masih rendah,perumahan yang tidak sehat, pencemaran makanan oleh
mikroba, telur cacing danbahan kimia, penanganan sampah dan limbah yang
belum memenuhi syarat kesehatan, serta perilakumasyarakat yang belum
mendukung ke arah pola hidup bersih dan sehat.
Para ahli kesehatan masyarakat sebetulnya sudah sangat sepakat dengankesimpulan
H.L. Bloom yang mengatakan bahwa kontribusi terbesar terhadapterciptanya
peningkatan derajat kesehatan seseorang berasal dari kualitaskesehatan
lingkungan dibandingkan faktor yang lain. Namun energi dan
kebijakananggaran agaknya masih sangat cenderung kepada program yang
bersifat kuratif
Berdasarkan uraian di atas maka perlu dilakukan penyuluhan pada warga
kecamatan cimanggu mengenai sanitasi lingkungan khususnya masalah
jamban sehat keluarga.
B. PERMASALAHAN
Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang pentingnya jamban sehat.
Masih banyak warga masyarakat yg belum memiliki jamban sehat.
Masih banyak yang menggunakan sungai serta kebun sebagai tempat
BAB.
Rendahnya tingkat perekonomian dari sebagian warga mayarakat
sehingga tidak bisa membangun jamban sehat.
C. PERENCANAAN DAN PEMILIHAN INTERVENSI
Metodepenyuluhandipilihuntukmelakukan intervensi yang dilaksanakan
dalam upaya memberikan pemahaman kepada warga masyarakat cimanggu
mengenai pentingnya jamban sehat. Intervensi menggunakan alat bantu
berupa powerpoint serta leaflet bergambar agar para pesreta dapat dengan
mudah memahami materi yang disampaikan.
Target penyuluhanadalahibu rumah tangga di kecamatan Cimanggu, yang
secara khusus terdapat pada Dusun Telagasari Desa Negarajati.
D. PELAKSANAAN
Penyuluhan Jamban Sehat dilaksanakan pada Hari Senin, 25 Februari 2013 di
Balai Desa Negarajati, di Dusun Telagasari. Kegiatan dimulai sekitar pukul
10.00 dan berakhir pukul 11.30 WIB. Kegiatan penyuluhan ini dilaksanakan
dalam rangkaian Penyuluhan PHBS (Perilaku Hidup Bersih Sehat).
Poin-poin penting mengenai Jamban Sehat yang disampaikan antara lain
adalah:
a. Pengertian jamban sehat
b. Jenis-jenis jamban sehat
c. Siapa saja yang diharapkan menggunakan jamban sehat
d. Penjelasan mengenai manfaat penggunaan jamban sehat
e. Syarat-syarat jamban sehat
f. Cara memelihara jamban sehat
g. Cara memiliki dan menggunakan jamban sehat
Acara kemudian ditutup dengan sesi pertanyaan dan diskusi.

E. MONITORING DAN EVALUASI


Penyuluhan dilakukan dengan metode diskusi agar lebih akrab dan
memudahkan peserta yang hadir untuk memahami materi.
Responspesertacukupbaik yang ditunjukkandenganmemperhatikan,
memberitanggapan, dan mengajukanpertanyaan. Di Dusun Telagasari,
posyandu berjalan dengan lancar dan tertib, hal ini juga karena dukungan dari
para kader aktif. Selain itu, saat penyuluhan, sangat terbantu karena tersedia
sarana prasarana (soundsystem, LCD, proyektor) yang memudahkan
pembicara menyampaikan materi secara efektif.
Namun terdapat juga beberapa kendala. Diantaranyaadalah terdapat
beberapa ibu-ibu yang perhatiannya terhadap penyuluhan menjadi terganggu
karena anak balitanya menangis atau terlalu aktif. Meskipun dampak program
pada perubahan perilaku peserta penyuluhan belum dapat diketahui pada saat
itu juga, tetapi diharapkan agar penyuluhan mengenai PHBS pada umumnya
dan jamban sehat pada khususnya ini mampu memberikan dampak positif bagi
para ibu rumah tangga di Dusun Telagasari Desa Negarajati Kecamatan
Cimanggu, yaitu meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya
penggunaan jambn sehat keluarga.
Untuk perkembangan ke depan, dibutuhkan kerjasama antara
Puskesmas, aparatur pemerintah desa, maupun masyarakat Dusun Telagasari
Desa Negarajati untuk secara berkelanjutan mengenai jamban sehat keluarga.
Misalnya, bersama pemerintah desa/kelurahan dan tokoh masyarakat setempat
berupaya untuk menggerakan masyarakat untuk memiliki jamban.
Mengadakan arisan warga untuk membangun jamban sehat secara bergilir.
Menggalang dunia usaha setempat untuk member bantuan dalam penyediaan
jamban sehat.

Bojonegoro, 10 Oktober 2016


Peserta Pendamping

Yoyok Sugiono, dr. Wahyu Widarti, dr.


NIP. 19690429 2002 12 2 001

Anda mungkin juga menyukai