Anda di halaman 1dari 9

SIKLUS MENSTRUASI

Siklus menstruasi dipengaruhi oleh hormon estrogen dan


progesteronyang berperan dalam perubahan endometrium uterus.
Sebelum terjadinya fase menstruasi, endometrium mengalami fase
proliferase dan fase sekretori. Fase proliferase terjadi 10 hari atau lebih,
dimana endometrium akan tumbuh menjadi tebal, karena jumlah sel
stroma bertambah banyak dan pertumbuhan kelenjar, pembuluh darah di
endometrium juga bertambah. Fase sekresi terjadi 12 sampai 14 hari
satelah fase proliferasi. Setelah ovulasi terjadi korpus rubrum menjadi
korpus luteum yang memproduksi progesterone dan keadaan
endometrium menjadi lebih tebal. Pada fase ini juga kelenjar
endometrium menghasilkan getah yang mengadung glikogen dan lemak
yang berfungsi menyediakan makanan bagi ovum di awal inflamasi.
Keadaan endometrium pada fase ini sangat optimal untuk proses
pertumbuhan dan perkembangan embrio.
Setelah fase sekresi, endometrium mengalami fase menstruasi yaitu
pelepasan lapisan endometrium. pelepasan lapisan endometrium
disebabkan karena berkurangnya estrogen dan progesteron secara drastis.
Progesteron dan estrogen yang menurun ini mengakibatkan dilatasi dan
stasis yang diikuti spasme dan iskemia lapisan endometrium. Selanjutnya
lapisan ini mengalami degenerasi dan perdarahan serta pelepasan lapisan
endometrium yang nekrotik. Keluaran menstruasi terdiri dari sel-sel
pecahan endometrium dan stroma, sel-sel darah tua dan sekresi kelenjar.
Menstruasi terjadi rata-rata 4-6 hari dan darah yang dikeluarkan selama
menstruasi normal sekitar 50-100 ml.
Menstruasi pertama kami dialami oleh seorang wanita disebut
menarke, biasanya terjadi pada usia sekitar 13 tahun dan berakhirnya
masa menstruasi disebut menopause. Menopause biasanya terjadi pada
usia rata-rata 51 tahun yang disebabkan karena sudah usangnya folikel
ovarium akibat turunya produksi estrogen.
Siklus Menstruasi Normal

Akan terjadi pertumbuhan folikel primer yang dipengaruhi oleh hormon


FSH, pada hari pertama hingga hari ke empat belas. Adapun hormon yang
mempengaruhi siklus menstruasi, yaitu :

1. LH-RH. LH dikeluarkan akibat adanya rangsangan hipofosis


2. FSH-RH. FSH dikeluarkan melalui rangsangan hipofosis yang
dikeluarkan oleh hipotalamus.
3. PIH. Prolaktin dihambat oleh hipofisis.

Siklus Menstruasi Utama

1. Masa menstruasi. Akan berlangsung selama 2-8 hari dimana selaput


rahim dilepaskan hingga terjadi perdarahan dan hormon-hormon ovarium
berada dalam kadar paling rendah.

2. Masa Proliferasi. Fase ini terjadi pertumbuhan dari dua fungsional


untuk mempersiapkan rahim tempat janin. Pada fase ini akan di awali
dengan tumbuh kembalinya endometrium. Akan terjadi pada hari ke 12-
14

3. Masa Sekresi. Masa sesudah adanya ovulasi dimana hormon


progesteron akan mempengaruhi pertumbuhan endometrium untuk
membuat kondisi rahim siap menjadi tempat janin ke rahim.

Siklus haid normal dapat dihitung dari pertama menstruasi hingga


menjelang menstruasi pada bulan selanjutnya. Siklus yang normal
biasanya terjadi pada 28 hari. Akan tetapi, pada remaja perubahan siklus
menstruasi sering terjadi dan dianggap normal. Pada siklus haid normal
dipengaruhi oleh praovulasi yang akan berubah tiap bulan dan memiliki
perbedaan pada setiap wanita.
Siklus Menstruasi Tidak Normal

Jika anda mengalami pendarahan hingga 35 hari, mungkinkah itu darah


menstruasi? Normalnya wanita menstruasi selama 3-8 dengan jumlah
darah yang dikeluarkan oleh masing-masing wanita berbeda. Pada
dasarnya darah yang dikeluarkan sekitar 30-80ml. Macam-macam siklus
menstruasi yang tidak normal, yaitu :

1. Polymoenorrhea. Pada kasus ini wanita lebih sering mengalami


menstruasi yaitu berkisar pada 2-3 minggu sekali.

2. Mettorrhagia. Siklus ini ditandai dengan datangnya menstruasi yang


tidak teratur. Menstruasi ini terjadi sekitar 3-6 munggu sekali.

3. Oligomenorrhea. Siklus ini terjadi secara tidak teratur hingga


mengakibatkan harus diketahui terlebih dahulu penyebab dan kondisinya
agar mendapatkan perawatan yang sesuai. Ditemukan pada banyak kasus,
siklus ini dipicu karena adanya ketidakseimbangan hormon yang dialami
wanita .

4. Menorrhagia. Adanya pendarahan hebat yang terjadi saat menstruasi.


Dipicu karena adanya ketidakseimbangan hormon sehingga menyebabkan
siklus menstruasi tanpa adanya ovulasi. Pada keadaan normal, sel telur
dari ovarium mennghasilkan progesteron. Apabila kadarnya tidak cukup
maka akan mengakibatkan pendarahan saat menstruasi. Segera
konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

POROS HORMONAL SISTEM REPRODUKSI

Badanpineal
Suatu kelenjar kecil, panjang sekitar 6-8 mm, merupakan suatu
penonjolan dari bagian posterior ventrikel III di garis tengah.
Terletak di tengah antara 2 hemisfer otak, di depan serebelum
pada daerah posterodorsal diensefalon. Memiliki hubungan
dengan hipotalamus melalui suatu batang penghubung yang
pendek berisi serabut-serabut saraf.
Menurut kepercayaan kuno, dipercaya sebagai tempat roh.
Hormon melatonin : mengatur sirkuit foto-neuro-endokrin
reproduksi. Tampaknya melatonin menghambat produksi GnRH
dari hipotalamus, sehingga menghambat juga sekresi
gonadotropin dari hipofisis dan memicu aktifasi pertumbuhan dan
sekresi hormon dari gonad. Diduga mekanisme ini yang
menentukan pemicu / onset mulainya fase pubertas.
Hipotalamus
Kumpulan nukleus pada daerah di dasar otak, di atas hipofisis, di
bawah talamus.
Tiap inti merupakan satu berkas badan saraf yang berlanjut ke
hipofisis sebgai hipofisis posterior (neurohipofisis).
Menghasilkan hormon-hormon pelepas : GnRH (Gonadotropin
Releasing Hormone), TRH (Thyrotropin Releasing Hormone),
CRH (Corticotropin Releasing Hormone) , GHRH (Growth
Hormone Releasing Hormone), PRF (Prolactin Releasing Factor).
Menghasilkan juga hormon-hormon penghambat : PIF (Prolactin
Inhibiting Factor).
Pituitari / hipofisis
Terletak di dalam sella turcica tulang sphenoid.
Menghasilkan hormon-hormon gonadotropin yang bekerja pada
kelenjar reproduksi, yaitu perangsang pertumbuhan dan
pematangan folikel (FSH Follicle Stimulating Hormone) dan
hormon lutein (LH luteinizing hormone).
Selain hormon-hormon gonadotropin, hipofisis menghasilkan juga
hormon-hormon metabolisme, pertumbuhan, dan lain-lain.
(detail2, cari / baca sendiri yaaa)
Ovarium
Berfungsi gametogenesis / oogenesis, dalam pematangan dan
pengeluaran sel telur (ovum).
Selain itu juga berfungsi steroidogenesis, menghasilkan estrogen
(dari teka interna folikel) dan progesteron (dari korpus luteum),
atas kendali dari hormon-hormon gonadotropin.
Endometrium
Lapisan dalam dinding kavum uteri, berfungsi sebagai bakal
tempat implantasi hasil konsepsi.
Selama siklus haid, jaringan endometrium berproliferasi, menebal
dan mengadakan sekresi, kemudian jika tidak ada pembuahan /
implantasi, endometrium rontok kembali dan keluar berupa
darah / jaringan haid.
Jika ada pembuahan / implantasi, endometrium dipertahankan
sebagai tempat konsepsi.
Fisiologi endometrium juga dipengaruhi oleh siklus hormon-
hormon ovarium. (gambar)
Histological appearance of endometrial tissues during the
menstrual cycle.
A. Normal proliferative (postmenstrual) endometrium, showing
small, tube-like pattern of glands.
B. Early secretory (postovulatory) endometrium, with prominent
subnuclear vacuoles, alignment of nuclei, and active secretions by
the endometrial glands.
C. Late secretory (premenstrual) endometrium, with predecidual
stromal changes.
D. Menstrual endometrium, with disintegration of stroma / glands
structures and stromal hemorrhage.

HORMON-HORMON REPRODUKSI

GnRH (Gonadotrophin Releasing Hormone)


Diproduksi di hipotalamus, kemudian dilepaskan, berfungsi
menstimulasi hipofisis anterior untuk memproduksi dan
melepaskan hormon-hormon gonadotropin (FSH / LH ).
FSH (Follicle Stimulating Hormone)
Diproduksi di sel-sel basal hipofisis anterior, sebagai respons
terhadap GnRH. Berfungsi memicu pertumbuhan dan pematangan
folikel dan sel-sel granulosa di ovarium wanita (pada pria : memicu
pematangan sperma di testis).
Pelepasannya periodik / pulsatif, waktu paruh eliminasinya pendek
(sekitar 3 jam), sering tidak ditemukan dalam darah. Sekresinya
dihambat oleh enzim inhibin dari sel-sel granulosa ovarium,
melalui mekanisme feedback negatif.
LH (Luteinizing Hormone) / ICSH (Interstitial Cell Stimulating
Hormone)
Diproduksi di sel-sel kromofob hipofisis anterior. Bersama FSH,
LH berfungsi memicu perkembangan folikel (sel-sel teka dan sel-
sel granulosa) dan juga mencetuskan terjadinya ovulasi di
pertengahan siklus (LH-surge). Selama fase luteal siklus, LH
meningkatkan dan mempertahankan fungsi korpus luteum
pascaovulasi dalam menghasilkan progesteron.
Pelepasannya juga periodik / pulsatif, kadarnya dalam darah
bervariasi setiap fase siklus, waktu paruh eliminasinya pendek
(sekitar 1 jam). Kerja sangat cepat dan singkat.
(Pada pria : LH memicu sintesis testosteron di sel-sel Leydig
testis).
Estrogen
Estrogen (alami) diproduksi terutama oleh sel-sel teka interna
folikel di ovarium secara primer, dan dalam jumlah lebih sedikit
juga diproduksi di kelenjar adrenal melalui konversi hormon
androgen. Pada pria, diproduksi juga sebagian di testis.
Selama kehamilan, diproduksi juga oleh plasenta.
Berfungsi stimulasi pertumbuhan dan perkembangan (proliferasi)
pada berbagai organ reproduksi wanita.
Pada uterus : menyebabkan proliferasi endometrium.
Pada serviks : menyebabkan pelunakan serviks dan pengentalan
lendir serviks.
Pada vagina : menyebabkan proliferasi epitel vagina.
Pada payudara : menstimulasi pertumbuhan payudara.
Juga mengatur distribusi lemak tubuh.
Pada tulang, estrogen juga menstimulasi osteoblas sehingga
memicu pertumbuhan / regenerasi tulang. Pada wanita
pascamenopause, untuk pencegahan tulang keropos / osteoporosis,
dapat diberikan terapi hormon estrogen (sintetik) pengganti.
Progesteron
Progesteron (alami) diproduksi terutama di korpus luteum di
ovarium, sebagian diproduksi di kelenjar adrenal, dan pada
kehamilan juga diproduksi di plasenta.
Progesteron menyebabkan terjadinya proses perubahan sekretorik
(fase sekresi) pada endometrium uterus, yang mempersiapkan
endometrium uterus berada pada keadaan yang optimal jika terjadi
implantasi.
HCG (Human Chorionic Gonadotrophin)
Mulai diproduksi sejak usia kehamilan 3-4 minggu oleh jaringan
trofoblas (plasenta). Kadarnya makin meningkat sampai dengan
kehamilan 10-12 minggu (sampai sekitar 100.000 mU/ml),
kemudian turun pada trimester kedua (sekitar 1000 mU/ml),
kemudian naik kembali sampai akhir trimester ketiga (sekitar
10.000 mU/ml).
Berfungsi meningkatkan dan mempertahankan fungsi korpus
luteum dan produksi hormon-hormon steroid terutama pada masa-
masa kehamilan awal. Mungkin juga memiliki fungsi imunologik.
Deteksi HCG pada darah atau urine dapat dijadikan sebagai tanda
kemungkinan adanya kehamilan (tes Galli Mainini, tes Pack, dsb).
LTH (Lactotrophic Hormone) / Prolactin
Diproduksi di hipofisis anterior, memiliki aktifitas memicu /
meningkatkan produksi dan sekresi air susu oleh kelenjar payudara.
Di ovarium, prolaktin ikut mempengaruhi pematangan sel telur dan
mempengaruhi fungsi korpus luteum.
Pada kehamilan, prolaktin juga diproduksi oleh plasenta (HPL /
Human Placental Lactogen). Fungsi laktogenik / laktotropik
prolaktin tampak terutama pada masa laktasi / pascapersalinan.
Prolaktin juga memiliki efek inhibisi terhadap GnRH hipotalamus,
sehingga jika kadarnya berlebihan (hiperprolaktinemia) dapat
terjadi gangguan pematangan follikel, gangguan ovulasi dan
gangguan haid berupa amenorhea.
DAFTAR PUSTAKA

ANATOMI FISIOLOGI UNTUK KEPERAWATAN


PERAWATAN MATERNITAS EDISI 2
REPRODUKSI DAN EMBRYOLOGI
DASAR DASAR ANATOMI DAN FISIOLOGI
Mengenal Siklus Menstruasi -
Bidanku.comhttp://bidanku.com/mengenal-siklus-
menstruasi#ixzz45n3r5Q84

Anda mungkin juga menyukai