Latar Belakang
dengan kuda, babi, serta unggas (Mock dan Fouet, 2002; OIE, 2004).
kemampuan mengubah bentuk, dari sel vegetatif ke bentuk spora ketika berada di
lingkungan yang kurang mendukung, sehingga Bacillus anthracis ini sangat sulit
dimusnahkan. Spora tersebut dapat bertahan puluhan tahun di luar hospes (Dragon
1
2
daerah endemik antraks di Indonesia meliputi 11 provinsi yaitu Jawa Barat, Jawa
Wabah antraks di Jawa Tengah pertama kali dilaporkan pada tahun 1990
Pada tahun 1991 yaitu 19 kasus dan 1 kasus, di tahun 1992 dan 1993 hanya 5 dan
3 kasus (Nurhadi et al., 1996). Pada tahun 2010 di kabupaten Sragen dilaporkan
terjadi 9 kasus antraks pada sapi dan 15 kasus pada kambing. Bulan Mei 2011
Populasi sapi potong diketahui sebanyak 78.137 pada tahun 2008 kemudian pada
2009 naik menjadi 78.371 dan pada 2010 menjadi 78.504 ekor (Disnak Sragen,
2011). Selain sapi potong terdapat juga budidaya sapi perah, kerbau 210 ekor,
kuda, kambing 71.656, domba 71.912 daan babi 3.680 ekor yang tersebar di
seluruh wilayah Sragen (BPS Sragen, 2010). Kabupaten Sragen merupakan salah
satu wilayah endemik antraks di Jawa Tengah. Kasus antraks di Sragen pertama
3
kali ditemukan pada tahun 2010. Kasus antraks terakhir dilaporkan pada bulan
Mei 2011, satu ekor sapi mati mendadak tanpa ada gejala sakit sebelumnya. Sapi
vaksinasi antraks satu tahun sekali di wilayah kecamatan yang endemik antraks.
kabupaten Sragen sebesar 27,15%, tahun 2012 sebesar 52,8% dan tahun 2013
pascavaksinasi dan efektifitas program vaksinasi. Selain itu juga didapat durasi
Tujuan penelitian
kabupaten Sragen.
Manfaat penelitian
Kabupaten Sragen.
seropositif antraks.