Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH ANATOMI DAN FISIOLOGI MANUSIA

SITEM RANGKA (RANGKA APENDIKULAR)

OLEH
KELOMPOK 2
Adillah Syafitri
Ansel Nastika
Filda Yanti
Rima Elfita
Satria Dufa
Syabnirevi apriani
Wenny putriani

JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2016
RANGKA APENDIKULAR

A. PENGERTIAN RANGKA APENDIKULAR


Struktur dan fungsi rangka tubuh dan tulang-tulang yang tersusun dengan
sedemikian rupa dengan sistem tertentu disebut dengan rangka. Rangka pada
hewan vertebrata berupa endoskleton (rangka dalam). Rangka Manusia terdiri atas
kurang lebih 206 tulang. Berdasarkan letak tulang-tulang terhadap sumbu tubuh,
rangka manusia dapat dikelompokka menjadi dua kelompok, yaitu :
1. Rangka Aksial : Rangka yang terletak di tengah sumbu tubuh.
2. Rangka apendikular : Rangka yang berada dibagian tepi dari sistem
rangka aksial.

Rangka Apendikular Merupaka tulang-tulang tambahan dari skeleton atau


rangka aksial yang mana nantinya akan menjadi alat gerak bagi tubuh.Pada rangka
Apendikular Geraknya sangat terbatas, sedangkan gerakan dari rangka
apendikular ini tidak terbatas, seperti pada gambar 1. Yang memperlihatkan
rangka tampak depan dan tampak belakang.

Gambar 1. Rangka tubuh manusia dilihat dari depan dan belakang

B. PEMBAGIAN RANGKA APENDIKULAR


Rangka apendikular tersusun atas tulang-tulang yang merupakan tambahan
dari skeleton atau rangka aksial. Skeleton apendikular terdiri dari 126 tulang.
a. Anggota gerak atas (Ossa Menbri Superioris)
Anggota gerak atas tersusun dari 4 regio yaitu bahu, lengan atas, lengan
bawah dan tangan. Terdapat persendian diantara regio-regio yaitu sendi pada
bahu, siku, pergelangan tangan, dan sendi-sendi tangan. Pada Anggota gerak atas
terdapat tulang scapula, clavicula, humerus, radius, ulna, carpal, metacarpal,
falanges seperti gambar 2. Sebagai berikut.

Gambar 2. Bagian-bagian Anggota gerak atas

Berdasarkan gambar diatas dapat dilihat secara lebih ditail tentang bagian-
bagian anggota gerak atas. tulang-tulang yang menyusun anggota gerak atas
sebagai berikut :
1. Scapula (tulang belikat) 2
Scapula merupakan tulang pipih yang berukuran besar, berbentuk
segitiga terbalik dengan 3 sisi di bagian superior, medial dan lateral. Tulang
belikat terletak pada bagian belakang dari tulang rusuk. Fungsi utama dari gelang
bahu adalah tempat melekatnya sejumlah otot yang memungkinkan terjadinya
gerakan pada sendi.
Pada permukaan anterior terdapat procesus coracoideus, sedangkan pada
permukaan posterior terdapat spina scapula yang membagi menjadi 2 cekungan
yaitu fossa supraspinata dan fossa infraspinata. Ujung dari spina skapula di bagian
bahu membentuk taju yang di sebut akromion dan berhubungan dengan klavikula
dengan perantara persendian. Di sebelah bawah medial dari akromion terdapat
sebuah taju menyerupai paruh burung gagak yang disebut dengan prosesus
korakoid. Di sebelah bawahnya terdapat lekukan tempat kepala sendi yang di
sebut kavum glenoid, seperti pada gambar 3.

Gambar 3. Bentuk tulang clavicula tampak depan

2. Clavicula (tulang Selangka) 2


Berbentuk huruf S dengan dua ujung, di lateral Ujung medial
disebut extremitas sternal dan membuat sendi dengan sternum. Ujung lateral
disebut extremitas akrominal, yang bersendi pada proseus akrominal dari scapula.
Fungsi klavikula yaitu member kaitan kepada beberapa otot dari leher dan
bahu dan dengan demikian bekerja sebagai penompang lengan.

Gambar 4. Anatomi clavicula tampak atas


Gambar 5. Anatomi clavicula tampak depan

3. Humerus (tulang lengan atas) 2


Humerus (tulang pangkal lengan) mempunyai tulang panjang seperti
tongkat. Bagian yang mempunyai hubungan dengan bahu bentuknya bundar
membentuk kepala sendi yang di sebut kaput humeri. Pada kaput humeri ini
terdapat tonjolan yang di sebut tuberkel mayor dan minor. Di sebelah bawah kaput
humeri terdapat lekukan yang di sebut kolumna humeri. Pada bagian bawah
terdapat taju(kapitulum, epikondius lateralis dan epikondilus medialis). Di
samping itu juga mempunyai lekukan yang disebut fosa koronoid (bagian depan)
dan fosa olekrani (bagian belakang).

Gambar 6. Humerus aspek anterior


Pada gambar di atas terlihat bagian sisi proksimal ada capu humeri,
tuberculum major, tuberculum minus, kemudian pada bagian distal terlihat
trhoclea humeri, eepicondylus medialis dan trochlea humeri.

4. Radius (tulang Sejajar atau pengumpil) 2


Radius adalah tulang disisi lateral lengan bawah. Merupakan tulang pipa
dengan sebuah batang dan dua ujung dan lebih pendek daripada ulna. Di daerah
proksimal, radius berartikulasi dengan ulna, sehingga memungkinkan terjadinya
gerak pronasi-supinasi. Sedangkan di daerah distal, terdapat prosesus styloid dan
area untuk perlekatan tulang-tulang karpal antara lain tulang scaphoid dan tulang
lunat, seperti gambar 7.

Gambar 7. Radius dan ulna


5. Ulna (tulang Hasta) 2
Ulna adalah sebuah tulang pipa yang mempunyai sebuah batang dan dua
ujung. Tulang itu adalah tulang sebelah medial dari lengan bawah dan lebih
panjang dari radius. Kepala ulna berada disebelah ujung bawah.
Di daerah proksimal, ulna berartikulasi dengan humerus melalui fossa
olecranon (di bagian posterior) dan melalui prosesus coronoid (dengan trochlea
pada humerus). Artikulasi ini berbentuk sendi engsel, memungkinkan terjadinya
gerak fleksi-ekstensi. Ulna juga berartikulasi dengan radial di sisi lateral.
Artikulasi ini berbentuk sendi kisar, memungkinkan terjadinya gerak pronasi-
supinasi. Di daerah distal, ulna kembali berartikulasi dengan radial, juga terdapat
suatu prosesus yang disebut sebagai prosesus styloid, seperti pada Gambar 7.

6. Carpalia (tulang Pergelangan tangan) 16


Tulang karpal terdiri dari 8 tulang pendek yang berartikulasi dengan ujung
distal ulna dan radius, dan dengan ujung proksimal dari tulang metakarpal. Antara
tulang-tulang karpal tersebut terdapat sendi geser. Ke delapan tulang tersebut
adalah scaphoid, lunate, triqutrum, piriformis, trapezium, trapezoid, capitate, dan
hamate

Gambar 8. Carpalia terdapat 8 tulang


7. Metacarpalia (tulang telapak tangan) 10
Metakarpal terdiri dari 5 tulang yang terdapat di pergelangan tangan dan
bagian proksimalnya berartikulasi dengan bagian distal tulang-tulang karpal.
Persendian yang dihasilkan oleh tulang karpal dan metakarpal membuat tangan
menjadi sangat fleksibel. Pada ibu jari, sendi pelana yang terdapat antara tulang
karpal dan metakarpal memungkinkan ibu jari tersebut melakukan gerakan seperti
menyilang telapak tangan dan memungkinkan menjepit/menggenggam sesuatu.
Khusus di tulang metakarpal jari 1 (ibu jari) dan 2 (jari telunjuk) terdapat
tulang sesamoid.
Gambar 9. Gambar tangan yang menunjukkan bagian-nagian metacarpalia

8. Phalanges (ruas-ruas jari) 28


Falang juga tulang panjang,mempunyai batang dan dua ujung. Batangnya
mengecil diarah ujung distal. Terdapat empat belas falang, tiga pada setiap jari dan
dua pada ibu jari.Sendi engsel yang terbentuk antara tulang phalangs membuat
gerakan tangan menjadi lebih fleksibel terutama untuk menggenggam sesuatu.

Gambar 10. Phalanges dan bagian bagiannya

b. Anggota gerak bawah (Ossa Membri Inferioris)


Anggota gerak bawah terdiri dari regio penggul, femoris, criuris dan pedis
yang akan dihubungkan oleh sendi penggul, sendi lutut dan sendi prgelangan kaki.
Berikut gambar 11. Memperlihatkan bagian- bagiannya secra umum.
Gambar 11. Ekstremitas Inferior secara umum

Anggota gerak bawah mempunyai tulang-tulang sebagai berikut :


1. Sacrum (tulang tungging) 5 ruas pada saat anak-anak dan menyatu
saat dewasa
Bagian dorsal :
1. Promontorium sacralis
2. Canalis sacralis
3. Basis sacralis
4. Prosessus articularis superior, denga :
- Fossa articularis superior
- Prosessus mammilaris
5. Pars lateralis dengan tuberositas sacralis, dan facies auricularis
6. Crista sacralis medialis ; c.s. intermedialis ; dan c.s lateralis
7. Cornu sacralis
8. Hiatus canalis sacralis
9. Foramin sacralis dorsalis
10. Apex
11. Foramen sacralis pelvis
12. Linea teansversalis
Gambar 12. Sacrum yang terletak pada bagian ujung dari tulang belakang

2. Coxae ( Tulang Ekor) 2

Tulang panggul atau os koxae turut membentuk tulang panggul. Letaknya


disetiap sisi dan di depan bersatu dengan simifisis pubis, maka dua tulang itu
membentuk sebagian besar dari pelvis. Tulang koksa adalah tulang pipih
berbentuk tak teratur yang dibentuk oleh tiga tulang yang bertemu di asetabulum,
yaitu sebuah rongga berbentuk cawan dipermukaan external dari tulang koksa dan
mencekam kepala femur dalam formasi gelang panggul. Tiga tulang yang
berkumpul disini adalah ilium, yang menduduki tempat terbesar, di sebelah depan
adalah pubis, dan ischium paling posterior.
Tulang usus atau ilium memperlihatkan du permukaan, sebuah krista dan
sebuah permukaan persendian untuk sakrum. Krista ilium melengkung dan
menjulang di atas tulang. Permukaan itu memberi kaitan kepada banyak otot,
termasuk otot abdominal dan latisimus dorsi. Krista ilium berakhir di depan di
suatu titik yang disebut spina iliaka superior anterior, tempat ligamen Poupart
atau ligamen inguinal berkait. Di bawah spina ini terdapat dua benjolan, yaitu
spina inferior anterior dan spina inferior posterior. Permukaan antara dua spina
posterior membentuk permukaan persendian untuk sakrum. Di bawah persendian
ini terletak sebuah teluk besar yaitu insisura ikhiadika mayor, yang dilalui saraf
ishiadikus besar dari pelvis ke arah paha.
Tulang kemaluan atau pubis terdiri atas sebuah badan dan dua
ramus.Badannya berbentuk persegi empat dan di atasnya menjulang krista
pubis.Tulang pubis bersatu di depan pada simfisis pubis. Iskium atau tulang duduk
adalah bagian yang tertebal dan terkeras. Tulang berositas dari iskium terletak
pada titiknya yang terendah dan tubuh menjejak di atasnya kalau duduk. Sebuah
eminensus tajam, yaitu spina iskhium, menonjol di belakang dan itu adalah titik
terendah dari insisura iskhiadika.
Foramen obturatum adalah foramen yang besar berbentuk lonjong terletak
di bawah asetabulum dan dibatasi oleh pubis dan iskhum. Lubangnya berisi
membran dan melalui bagian atasnya pembuluh dan saraf obturatum berjalan dari
pelvis masuk paha.
Asetabulum adalah rongga jeluk, berbentuk cawan yang dibentuk oleh
pertemuan tiga tulang pubis membentuk bagian depan, ilium bagian atas
daniskum bagian belakang. Asetabulum bersendi dengan femur dalam formasi
gelang panggul. Permukaan persendian berbentuk seperti tapak kuda dan di titik
terendah disela oleh sebuah takik, yaitu insisura asetabuli, guna dilalui pembuluh
darah masuk persendian. Sebuah permukaan kasar yang bukan persendian,
didasarnya yaitu fosa asetabuli, bersisi bantalan lemak, tepi bawahnya memberi
kaitan kepada ligamentum teres dari persendian panggul. Berikut dapat dilihat
pada gambar 13.

Gambar 13. Bentuk Gelang panggul pri dan wanita


3. Femur ( tulang paha) 2

Femur atau tulang paha adalah tulang terpanjang dari tubuh. Tulang itu
bersendi dengan asetabulum dalam formasi persendian panggul dan dari sini ia
menjulur medial ke lutut dan membuat sendi dengan tibia. Tulangnya berupa
tulang pipa dan mempunyai sebuah batang dan dua ujung.
Ujung atas memperlihatkan sebuah kepala yang menduduki dua
pertiga dari daerah itu, dipuncaknya ada lekukan seperti bentuk kulit telur dengan
permukaan kasar, untuk kaitan ligamentum teres. Di bawah kepala ada leher yang
panjang dan gepeng. Pada dataran, ditempat leher menjadi batang, di sebelah luar
terdapat trokanter mayor, dan di sebelah belakang dan di tengah
terdapat trokanter minor.
Batang femur berbentuk silinder halus dan bundar di depan dan sisi-
sisinya. Melengkung ke depan di belakangnya ada belebas yang sangat jelas
disebutlinea aspera, tempat kaitan sejumlah otot diantaranya adduktor dari paha.
Ujung bawah adalah lebar dan memperlihatkan dua kondil, sebuah
lekukan interkondiler, sebuah permukaan popliteum dan sebuah permukaan
patelaris. Kedua kondilnya sangat jelas menonjol yang medial lebih rendah dari
yang lateral. Kedua-duanya masuk dalam formasi persendian lutut, seperti
Gambar 14. di bawah ini.

Gambar 14. Femur aspek anterior dan posterior


Pada geambar di atas terlihat bahwa ada bagian caput femoris, trochanter
major dan minor, dan pada bagian distal terdapat tonjolan epicondilus lateralis dan
medialis.

4. Petala (lutut) 2

Patela atau tempurung lutut adalah tulang baji atau tulang sesamoid yang
berkembang di dalam tendon otot kwadrisep extensor. Apex patela meruncing ke
bawah. Permukaan anterior dari tulang ialah kasar. Permukaan posteriornya halus
dan bersendi dengan permukaan pateler dari ujung bawah femur. Letaknya di
depan sendi lutut, tetapi tidak ikut serta di dalamnya.

Gambar 15. Tulang temmpurung lutut

5. Tibia ( tulang kering) 2

Tibia atau tulang kering merupakan kerangka yang utama dari tungkai
bawah dan terletak medial dari fibula atau tulang betis, tibia adalah tulang pipa
dengan sebuah batang dan dua ujung.
Ujung atas memperlihatkan adanya kondil medial dan kondil
lateral.Kondil-kondil ini merupakan bagian yang paling atas dan pinggir dari
tulang. Permukaan superiornya memperlihatkan dua dataran permukaan
persendian untuk femur dalam formasi sendi lutut. Permukaan-permukaan
tersebut halus dan diatas permukaannya yang datar terdapat tulang rawan
semilunar (setengah bulan) yang membuat permukaan persendian lebih dalam
untuk penerimaan kondil femur. Kondil lateral memperlihatkan posterior
sebuah faset untuk persendian dengan kepala fibula pada sendi tibio-fibuler
superior. Kondil-kondil ini di sebelah belakang dipisahkan oleh lekukan
popliteum.
Tuberkel tibia ada di sebelah depan tepat di bawah kondil-kondil ini.
Bagian depan memberi kaitan kepada tendon patela, yaitu tendon dari insersi otot
extensor kwadrisep. Bagian bawah dari tuberkel itu adalah subkutaneus dan
sewaktu berlutut menyangga berat badan.

Batang dalam irisan melintang bentuknya segitiga. Sisi anteriornya


paling menjulang dan sepertiga sebelah tengah terletak subkutan, bagian ini
membentuk krista tibia. Permukaan medial adalah subkuteneus pada hampir
seluruh panjangnya dan merupakan daerah berguna darimana dapat diambil
serpihan tulang untuk transplantasi (bonegrafi). Permukaan posterior ditandai oleh
garis soleal atau jinea poplitea, yaitu garis meninggi di atas tulang yang kuat dan
yang berjalan ke bawah dan medial.
Ujung bawah masuk dalam formasi persendian mata kaki. Tulangnya
sedikit melebar dan ke bawah sebelah medial menjulang menjadi maleolus
medial atau maleolus tibiae. Sebelah depan tibia halus dan tendon-tendon
menjulur di atasnya ke arah kaki. Permukaan lateral dari ujung bawah bersendi
dengan fibula pada persendian tibio-fibuler interior. Tibia membuat sendi dengan
tiga tulang, yaitu femur, fibula dan talus, seperti pada gambar 16.
Gambar 16. Tibi dan fibula

2 Fibula (tulang betis) 2

Fibula atau tulang betis adalah tulang sebelah lateral tungkai bawah. Tulang
itu adalah tulang pipa dengan sebuah batang dan dua ujung.
Ujung atas berbentuk kepala dan bersendi dengan bagian belakang luar
dari tibia, tetapi tidak masuk dalam formasi sendi lutut. Batangnya ramping dan
terbenam dalam otot tungkai, dan memberi banyak kaitan. Ujung bawah di
sebelah bawah lebih memanjang menjadi maleolus lateralis atau maleolus fibulae.
Gambar fibula dapat dilihat pada gambar 16. di atas.
6. Tarsalia (pergelangan kaki) 14
Tulang tarsal berjumlah 7, yang secara kolektif disebut tarsus. Tulang
kalkaneus adalah tulang terbesar dari telapak kaki. Dari sebelah belakang tulang
tersebut membentuk tumit. Fungsi dari tulang kalkaneus ketika berdiri dalam
keadaan normal berat tubuh dipindahkan dari tibia ke tulang talus yang kemudian
ditransfer ke tulang kalkaneus. Tulang ini juga memberi kaitan pada otot besar
dari betis dengan perantaraan tendo Achilles. Disebelah atas tulang kalkaneus
bersendi dengan tulang talus.
Talus merupaka titik tertinggi dari telapak kaki yang mendukung tibia dan
bersendi dengan maleolus dari fibula. Didepan tulang talus terletak tulang
navicular, yang bersendi dengan tulang talus dan kuneiformis. Tulang kuneiformis
terdiri dari 3 buah tulang yaitu kuneiformis medial, intermedia dan lateral sesuai
dari posis ke 3 tulang tersebut. Sebelah distal dari tulang kuboid dan kuneiformis
juga bersendi dengan tulang-tulang metatarsal dari kaki. Tulang tarsus ini
membentuk kaki yang diperdarahi oleh arteri dorsalis pedis dan digerakkan oleh
tendo dari muskulus gastroknemius dan tendo Achilles untuk melakukan gerakan
plantar fleksi. Gambarnya dapat dilihat pada gambar 17.

-Tarsus ada 7 buah tlg.pendek.


a. Kalkaneus .
- plg.besar & pembentuk tumit.
- tendo achilles melekat di kalkaneus.
- bagian atasnya bersendi dengan talus &
depannya dengan kuboid.
b.Talus (tlg.loncat).
- atasnya bersendi dengan maleolus tibia &
maleolus fibula.
- bawahnya bersendi dengan kalkaneus.
c.Naviculare.
- terletak di sebelah medial kaki.
- bersendi dengan talus & 3 tlg.kuneiforme.
d. Kuneiforme ( 3 tlg ).
-bersendi dengan naviculare(posterior) & 3
tulang metatarsal.( sebelah medial ).
e.Kuboid.
- terletak di sebelah lateral kaki.
- bersendi dgn.kalkaneus (post ) & 2 tulang
metatarsal lateralis.

7. Metatarsalia (tulang telapak kaki) 10

- Jumlah 5 buah tlg.


- tlg.pipa dgn. 2 ujung & 1 batang.
- ujung prox.bersendi dgn.tlg.tarsal & ujung distal
- bersendi dengan phalanx pedis., seperti pada gambar 17.
8. Phalanges (ruas-ruas jari) 28

- berjumlah 14 buah .
- lebih pendek drpd.jari tangan.
Berikut gambar tarsal, metatarsal dan Phalanges.

Gambar 17. Bagian tulang menyusun telapak kaki

C. KESIMPULAN
Pada materi tentang Rangka Apendikular ini dapat kita ambil kesimpulan
bahwasannya :
1. Berdasarkan letak tulang-tulang terhadap sumbu tubuh, rangka
manusia dapat dikelompokka menjadi dua kelompok, yaitu rangka
aksilar dan rangka apendikular.
2. Rangka pada hewan vertebrata berupa endoskleton (rangka dalam).
Rangka Manusia terdiri atas kurang lebih 206 tulang.
3. Rang apendikular terdiri dari 126 tulang
4. Pada Anggota gerak atas terdapat tulang scapula 2 , clavicula2,
humerus 2, radius 2, ulna 2, carpal 16, metacarpal 10, falanges 28,
yang merupakan gabungan bagian kiri dan kanan masing-masing
sama.
5. Anggota gerak bawah terdiri dari tulang tungging 2, tulang ekor 2,
tulang femur 2, tulang fibia 2, tulang fibula 2, tulang tarsalia 16, tulang
meta tarsalia 10 dan tulang Phalanges 28, yang merupakan gabungan
bagian kiri dan kanan masing-masing sama.
DAFTAR PUSTAKA

Admojo, Wahyuni Lukita. Pratama, Arvan. 2011. Struktur Dasar Anatomi


Manusia. Jakarta: Sagung Seto.
Gibson, John. 1995. Anatomi dan Fisiologi Moderen untuk Perawat.
Jakarta: EGC.
http://geoweek.wordpress.com/2009/07/07/struktur-tulang-pada-manusia/
http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/presenting/2196638-contoh-
makalah-kesimpulan/#ixzz25ZMeUuqo
http://new.kidevo.com/materi-lengkap.php?id=528
http://www.duniaperawat.com/2011/04/anatomi-sistem-
muskuluskeletal.html
Nurma Ningsih, Lukman. 2009. Asuhan Keperawatan pada Klien dengan
Gangguan sistem Muskuloskeletal. Jakarta: Salemba medika.
Umar. 2007. Anatomi Tubuh Manusia. Padang: Unp press.

Anda mungkin juga menyukai