PENDAHULUAN
1
2. Bagaimana penghayatan pancasila dalam kehidupan bermasyarakat ?
3. Apa saja penyimpangan masyarakat tentang nilai-nilai pancasila ?
4. Apakah negara kita layak melindungi pancasila atau tidak ?
BAB II
DASAR TEORI
2
Pancasila artinya lima dasar atau lima asas yaitu nama dari dasar negara
kita, Negara Republik Indonesia. Istilah Pancasila telah dikenal sejak zaman
Majapahit pada abad XIV yang terdapat dalam buku Nagara Kertagama
karangan Prapanca dan buku Sutasoma karangan Tantular, dalam buku
Sutasoma ini, selain mempunyai arti Berbatu sendi yang lima (dari bahasa
Sangsekerta) Pancasila juga mempunyai arti Pelaksanaan kesusilaan yang
lima (Pancasila Krama), yaitu sebagai berikut:
Tidak boleh melakukan kekerasan.
Tidak boleh mencuri
Tidak boleh berjiwa dengki.
Tidak boleh berbohong.
Tidak boleh mengonsumsi minuman keras/obat-obatan terlarang.
Pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia ditetapkan pada tanggal
18 Agustus 1945. sebagai dasar negara maka nilai-nilai kehidupan bernegara
dan pemerintahan sejak saat itu haruslah berdasarkan pada Pancasila, namun
berdasrkan kenyataan, nilai-nilai yang ada dalam Pancasila tersebut telah
dipraktikan oleh nenek moyang bangsa Indonesia dan kita teruskan sampai
sekarang.
Rumusan Pancasila yang dijadikan dasar negara Indonesia seperti
tercantum dalam pembukaan UUD 1945 adalah:
1. Ketuhanan Yang Maha Esa.
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab.
3. Persatuan Indonesia.
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan.
5. Keadilan sosial bagi seluruh Rakyat Indonesia.
Kelima sila tersebut sebagai satu kesatuan nilai kehidupan masyarakat
Indonesia oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) dijadikan
Dasar Negara Indonesia.
3
Pancasila digunakan sebagai petunjuk arah semua semua kegiatan atau
aktivitas hidup dan kehidupan dalam segala bidang.
Hal ini berarti bahwa semua tingkah laku dan tindakan pembuatan setiap
manusia Indonesia harus dijiwai dan merupakan pencatatan dari semua sila
Pancasila. Hal ini karena Pancasila merupakan suatu kesatuan, tidak bisa
dipisahkan satu dengan yang lain, keseluruhan sila dalam Pancasila
merupakan satu kesatuan organis.
4
BAB III
PEMBAHASAN
5
1. Pancasila Sebagai Pedoman Hidup
Disini Pancasila berperan sebagai dasar dari setiap pandangan di Indonesia
Pancasila haruslah menjadi sebuah pedoman dalam mengambil keputusan
2. Pancasila Sebagai Jiwa Bangsa
Pancasila haruslah menjadi jiwa dari bangsa Indonesia. Pancasila yang
merupakan jiwa bangsa harus terwujud dalam setiap lembaga maupun
organisasi dan insan yang ada di Indonesia
3. Pancasila Sebagai Kepribadian Bangsa
Kepribadian bangsa Indonesia sangatlah penting dan juga menjadi
identitas bangsa Indonesia. Oleh karena itu Pancasila harus diam dalam
diri tiap pribadi bangsa Indonesia agar bisa membuat Pancasila sebagai
Kepribadian Bangsa.
4. Pancasila Sebagai Sumber Hukum
Panacasila menjadi sumber hukum dari segala hukum yang berlaku di
Indonesia. Atau dengan kata lain Pancasila sebagai dasar negara tidak
boleh ada satu pun peraturan yang bertentangan dengan Pancasila
5. Pancasila Sebagai Cita Cita Bangsa
Pancasila yang dibuat sebagai dasar negara juga dibuat untuk menjadi
tujuan negara dan cita cita bangsa. Kita sebagai bangsa Indonesia haruslah
mengidamkan sebuah negara yang punya Tuhan yang Esa punya rasa
kemanusiaan yang tinggi, bersatu serta solid, selalu bermusyawarah dan
juga munculnya keadilan sosial
6
Sila Ketiga, Persatuan Indonesia; menumbuhkan sikap masyarakat untuk
mencintai tanah air, bangsa dan negara Indonesia, ikut memperjuangkan
kepentingan-kepentingannya, dan mengambil sikap solider serta loyal terhadap
sesama warga negara.
Sila Keempat, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawarahan/perwakilan; mengajak masyarakat untuk bersikap
peka dan ikut serta dalam kehidupan politik dan pemerintahan negara, paling
tidak secara tidak langsung bersama sesama warga atas dasar persamaan
tanggung jawab sesuai dengan kedudukan masing-masing.
Untuk sila Kelima, Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia;
mengajak masyarakat aktif dalam memberikan sumbangan yang wajar sesuai
dengan kemampuan dan kedudukan masing-masing kepada negara demi
terwujudnya kesejahteraan umum, yaitu kesejahteraan lahir dan batin
selengkap mungkin bagi seluruh rakyat.
7
Mengakui dan memperlakukan manusia dengan harkat dan
martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
Memandang persamaan derajat, hak dan kewajiban antara sesama
manusia tanpa membedakan suku, turunan dan kedudukan sosial.
Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia, tepa selira
dan tidak semena-mena terhadap orang lain.
Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, gemar melakukan
kegiatan-kegiatan kemanusiaan dan berani membela kebenaran dan
keadilan.
Merasa sebagai bagian dari seluruh umat manusia dan karena itu
berkewajiban mengembangkan sikap hormat menghormati dan
bekerjasama dengan bangsa-bangsa lain.
8
Menghormati dan menjunjung tinggi setiap hasil keputusan
musyawarah dan melaksanakannya dengan itikad baik dan rasa
tanggungjawab.
Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan hati nurani yang
luhur, dengan mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat,
serta tidak memaksakan kehendak kepada orang lain.
Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan
secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi
harkat dan martabat manusia, serta nilai-nilai kebenaran dan
keadilan.
5. Sila keadilan bagi seluruh rakyat indonesia
Menyadari hak dan kewajiban yang sama untuk menciptakan
keadilan sosial dalam kehidupan masyarakat indonesia.
Mengembangkan perbuatan-perbuatan yang luhur menceminkan
sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan.
Bersikap adil terhadap sesama, menjaga keseimbangan antara hak
dan kewajiban serta menghormati ha-hak orang lain.
Memupuk sikap suka memberi pertolongan kepada orang lain yang
membutuhkan agar dapat berdiri sendiri, tidak menggunakan hak
milik untuk pemerasan, pemborosan, bergaya hidup mewah dan
perbuatan lain yang bertentangan dan merugikan kepentingan
umum.
Memupuk sikap suka bekerja keras dan menghargai karya orang
lain yang bermanfaat, serta bersama-sama mewujudkan kemajuan
yang merata dan kesejahteraan bersama.
9
kemerdekaan beragama, tidak ada paksaan serta tidak berlaku
diskriminatif antarumat beragama. Bukti pelanggaran dari sila pertama
Pancasila :
a Bom Bali I
Bom Bali 2002 atau bisa disebut Bom Bali I adalah rangkaian tiga
peristiwa pengeboman yang terjadi pada malam hari tanggal 12 Okteber
2012. Dua ledakan pertama terjadi di Paddy's Pub dan Sari Club (SC) di
Jalan Legian, Kuta,Bali. Sedangkan ledakan terakhir terjadi di dekat
Kantor Konsulat Amerika Serikat, walaupun jaraknya cukup berjauhan.
Rangkaian pengeboman ini merupakan pengeboman pertama yang
kemudian disusul oleh pengeboman dalam skala yang jauh lebih kecil
yang juga bertempat di Bali pada tahun 2005. Tercatat 202 korban jiwa
dan 209 orang luka-luka atau cedera, kebanyakan korban merupakan
wisatawan asing yang sedang berkunjung ke lokasi yang merupakan
tempat wisata tersebut. Peristiwa ini dianggap sebagai peristiwa
terorisme terparah dalam sejarah Indonesia.
b Konflik Poso
Serangkaian kerusuhan yang terjadi di Poso, Sulawesi Tengah yang
melibatkan kelompok Muslim dan Kristen. Kerusuhan ini dibagi
menjadi tiga bagian . Kerusuhan Poso I (25 - 29 Desember 1998), Poso
II ( 17-21 April 2000), dan Poso III (16 Mei - 15 Juni 2000). Pada 20
Desember 2001 Keputusan Malino ditandatangani antara kedua belah
pihak yang bertikai dan diinisiasi oleh Jusuf Kalla dan Susilo Bambang
Yudhoyono.
10
tahu, aksi itu akhirnya melibatkan rakyat dari berbagai lapisan.
Salah satu momentum penting yang menjadi titik balik perjuangan
mahasiswa adalah peristiwa yang menewaskan empat mahasiswa
Universitas Trisakti, Elang Mulia Lesmana, Heri Hertanto, Hafidin Royan,
dan Hendrawan Sie.
Mereka ditembak aparat keamanan saat melakukan aksi damai dan
mimbar bebas di kampus A Universitas Trisakti, Jalan Kyai Tapa Grogol,
Jakarta Barat. Aksi yang diikuti sekira 6.000 mahasiswa, dosen, dan civitas
akademika lainnya itu berlangsung sejak pukul 10.30 WIB.
Tewasnya keempat mahasiwa tersebut tidak mematikan semangat
rekan-rekan mereka. Justru sebaliknya, kejadian itu menimbulkan aksi
solidaritas di seluruh kampus di Indonesia. Apalagi, pemakaman mereka
disiarkan secara dramatis oleh televisi. Keempat mahasiswa itu menjadi
martir dan diberi gelar pahlawan reformasi.Puncak dari perjuangan itu
adalah ketika Soeharto mengundurkan diri sebagai presiden pada Kamis,
21 Mei 2008.
b. Hutang Ciptakan Ketidakadilan bagi Rakyat Miskin
Upaya pemerintah untuk memenuhi kewajiban pembayaran utang
yang dinilai sudah mencapai taraf membahayakan telah memunculkan
ketidakadilan bagi rakyat kecil pembayar pajak. Pasalnya, saat ini,
penerimaan pajak, baik dari pribadi maupun pengusaha, digenjot untuk
bisa membayar pinjaman, termasuk utang yang dikemplang oleh
pengusaha hitam obligor Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI). Hal
ini berarti rakyat kecil pembayar pajak seakan dipaksa menyubsidi
pengusaha kaya pengemplang BLBI. Akibatnya, kemampuan penerimaan
negara dari pajak justru kian berkurang untuk program peningkatan
kesejahteraan pembayar pajak seperti jaminan sosial, pendidikan, dan
kesehatan.
c. Tragedi Kemanusiaan etnis Tionghoa (13-15 Mei 1998 )
Tujuh belas tahun sudah tragedi (13-15) Mei 1998 berlalu. Tragedi
kemanusiaan ini menyisakan banyak keprihatinan dan tanya bagi banyak
11
orang, khususnya bagi para keluarga korban yang harus kehilangan
keluarga dengan cara paksa, perempuan yang menjadi korban
pemerkosaan dan etnis Tionghoa yang dijadikan korban kekejaman para
pihak yang tidak bertanggungjawab. Ratusan manusia menjadi korban,
dengan amat mengenaskan mereka terpanggang kobaran api di dalam
Yogya Plaza, Kleder, Jakarta Timur. Tragedi ini tidak hanya terjadi di
Jakarta, namun terjadi juga di kota-kota besar lainnya di Indonesia.
Tragedi ini merupakan rentetan kejadian yang memilukan, dimana sehari
sebelumnya (12 Mei 1998) empat mahasiswa Universitas Trisakti menjadi
korban penembakan oleh aparat TNI pada saat menggelar aksi menuntut
Reformasi. Kejadian 11 tahun silam tersebut adalah sejarah kelam bangsa
ini. Namun sampai dengan saat ini tak juga ada pertanggungjawaban
pemerintah atas terjadinya tragedi Mei 1998.
12
jajahannya yang merdeka, Indonesia. Perjanjian tersebut oleh OPM
dianggap sebagai penyerahan dari tangan satu penjajah kepada yang lain.
13
biasanya keputusan yang diambil dewan perwakilan hanya
menguntungkan bagi beberapa pihak saja dan tidak berpihak pada rakyat.
5. Penyimpangan sila ke-5 yaitu Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Nilai Keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia mengandung makna
sebagai dasar sekaligus tujuan, yaitu tercapainya masyarakat Indonesia Yang
Adil dan Makmur secara lahiriah atapun batiniah. Bukti pelanggaran terhadap
sila kelima Pancasila :
a. Kemiskinan
Indonesia adalah sebuah negara yang penuh paradoks. Negara ini
subur dan kekayaan alamnya melimpah, namun sebagian cukup besar
rakyat tergolong miskin. Hal ini sebenarnya didasari oleh rendahnya
kualitas SDM Karena latar belakang pendidikan yang masih tergolong
rendah dan kualitas moral para pemimpin yang tidak baik. Maksudnya
adalah ketidak merataan pembangunan dibeberapa daerah sehingga
beberapa wilayah di Indonesia memiliki nilai kemiskinan yang rendah
sedangkan daerah lainnya memiliki angka kemiskinan yang tinggi. Jadi ini
adalah bukti tidak adilnya pemerintah terhadap kehidupan sosial
masyarakat Indonesia yang menyebabkan kemiskinan.
b. Ketimpangan dalam pendidikan
Banyak anak usia sekolah harus putus sekolah karena biaya,
mereka harus bekerja dan banyak yang menjadi anak jalanan. Walaupun
sudah diberlakukannya beberapa program untuk mengurangi biaya sekolah
atau bahkan membebaskan biaya sekolah BOS (Biaya Operasional
Sekolah) tapi kenyataannya pembagiannya masih belum merata diseluruh
wilayah Indonesia dan masih banyak dipotong oleh pihak-pihak tertentu.
Selain itu program sekolah gratis 9 tahun yang berlaku diwilayah DKI
Jakarta juga belum bisa meratakan pendidikan di wilayah DKI Jakarta.
c. Ketimpangan dalam pelayanan kesehatan
Keadilan dalam kesehatan masih belum dirasakan oleh masyarakat
miskin Indonesia. Didalam hal ini maksudnya adalah belum dirasakan
manfaat PJKMM (Program jaminan kesehatan masyarakat miskin) atau
ASKESKIN (Asuransi Kesehatan Masyarakat Miskin) sehingga
munculnya anggapan orang miskin dilarang sakit karena biaya berobat
14
di Indonesia bisa dikatakan cukup tinggi dan hanya untuk kalangan
menengah ke atas.
3.4 Pendapat Apakah Negara Kita Layak Melindungi Pancasila Atau Tidak
Menurut saya, Negara kita layak melindungi pancasila. Karena Pancasila
adalah dasar filsafat negara Republik Indonesia yang secara resmi tercantum
dalam pembukaan UUD 1945, dan ditetapkan oleh PPKI tanggal 18 Agustus
1945 bersama-sama dengan UUD 1945.Maka seharusnya setiap warga negara
terutama golongan intelektual untuk mempelajari, mendalami, menghayati,
serta mengembangkan dalam rangka bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Adapun fungsi dari pancasila antara lain :
Pancasila sebagai Jiwa Bangsa Indonesia. Pancasila dalam pengertian ini
adalah seperti yang dijelaskan dalam teori Von Savigny artinya bahwa setiap
Bangsa punya jiwanya masing-masing yang disebut Volkgeist, artinya Jiwa
Rakyat atau Jiwa Bangsa. Pancasila sebagai jiwa Bangsa lahir bersamaan
dengan adanya Bangsa Indonesia yaitu pada jaman Sriwijaya dan Majapahit.
Hal ini diperkuat oleh Prof. Mr. A.G. Pringgodigdo dalam tulisann beliau
dalam Pancasila. Beliau mengatakan antara lain bahwa tanggal 1 Juni 1945
adalah Hari Lahir istilah Pancasila. Sedangkan Pancasila itu sendiri telah ada
sejak adanya Bangsa Indonesia
Pancasila sebagai Kepribadian Bangsa Indonesia. diwujudkan dalam
sikap mental dan tingkah laku serta amal perbuatan sikap mental. Sikap mental
dan tingkah laku mempunyai ciri khas, artinya dapat dibedakan dengan Bangsa
lain. Ciri Khas inilah yang dimaksud dengan kepribadian.
Pancasila sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia. Artinya
Pancasila dipergunakan sebagai petunjuk hidup sehari-hari dan juga merupakan
satu kesatuan yang tidak bisa dipisah-pisah antara satu dengan yang lain.
Pancasila sebagai Dasar Negara Republik Indonesia atau Dasar
Falsafah Negara atau Philosofis Granslog. Dalam hal ini Pancasila
dipergunakan sebagai dasar mengatur pemerintahan Negara, atau pancasila
digunakan sebagai dasar untuk mengatur penyelenggaraan Negara yang sesuai
dengan bunyi pembukaan Undang-undang Dasar 1945.
15
Pancasila sebagai sumber dari segala sumber Hukum. atau sumber
tertib hukum bagi Negara Republik Indonesia. Sumber tertib hukum Republik
Indonesia adalah pandangan hidup, kesadaran, cita-cita hukum serta cita-cita
moral yang meliputi suasana kejiwaan serta watak Bangsa Indonesia. Cita-cita
itu meliputi cita-cita mengenai kemerdekaan Individu, kemerdekaan Bangsa,
perikemanusiaan, keadilan sosial dan perdamaian Nasional. Cita-cita politik
mengenai sifat, bentuk dan tujuan negara. Cita-cita moral mengenai kehidupan
kemasyarakatan dan keagamaan.
Pancasila sebagai perjanjian luhur bangsa Indonesia. Pada saat bangsa
Indonesia mendirikan negara atau Proklamasi 17 Agustus 1945. Bangsa
Indonesia belum mempunyai Undang-undang Dasar Negara yang tertulis. 18
Agustus 1945 disahkan pembukaan dan batang tubuh Undang-undang Dasar
1945 oleh PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia). PPKI merupakan
penjelmaan atau wakil-wakil seluruh rakyat Indonesia yang mengesahkan
perjanjian luhur itu untuk membela Pancasila untuk selama-lamanya.
Pancasila sebagai cita-cita dan tujuan Bangsa Indonesia. Cita-cita
luhur Negara Indonesia tegas dimuat dalam pembukaan Undang-undang Dasar
1945. Karena pembukaan Undang-undang Dasar 1945 merupakan penuangan
jiwa proklamasi yaitu jiwa Pancasila, sehingga Pancasila merupakan cita-cita
dan tujuan bangsa indonesia. Cita-cita luhur inilah yang akan disapai oleh
Bangsa Indonesia.
Pancasila sebagai palsafah hidup yang mempersatukan Bangsa.
Pancasila merupakan sarana yang ampuh untuk mempersatukan Bangsa
Indonesia. Karena Pancasila adalah palsafah hidup dan kepribadian Bangsa
Indonesia yang mengandung nilai-nilai dan norma-norma yang oleh Bangsa
Indonesia diyakini paling benar, adil, bijaksana dan tepat bagi Bangsa
Indonesia untuk mempersatukan Rakyat Indonesia.
16
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa Pancasila adalah pandangan hidup bangsa
dan dasar negara Republik Indonesia. Pancasila juga merupakan sumber
kejiwaan masyarakat dan negara Republik Indonesia. Maka manusia
Indonesia menjadikan pengamalan Pancasila sebagai perjuangan utama
dalam kehidupan kemasyarakatan dan kehidupan kenegaraan.
Dengan adanya Pancasila, meskipun berbeda suku, agama, namun
tujuannya tetap satu. Hal ini menyangkut paut dengan semboyan Bhineka
Tunggal Ika, berbeda-beda suku bangsa tetapi tetap satu tujuan.
4.2 Saran
Dewasa ini pengamalan pengamalan Pancasila semakin memudar
terlebih lagi di era globalisasi, sehingga mengancam mental dan
kepribadian bangsa Indonesia. Hal ini harus segera ditangani dengan cara
meningkatkan penanaman pengamalan Pancasila melalui pendidikan yang
seutuhnya, jadi tidak sebatas teori tetapi juga diaplikasikan dalam
kehidupan sehari-hari. Untuk itu, perlu adanya kesadaran dari setiap warga
negara akan pentingya pengamalan pancasila dan mempertahankannya.
17
DAFTAR PUSTAKA
Srijanto Djarot, Drs. Waspodo Eling BA, Mulyadi Drs. 1994 Tata Negara
http://www.indonesia-community.net/id/?utm_source=cnban1 Diakses
Tanggal 12 Januari 2016 Pukul 13.40 WITA
https://www.academia.edu/8113049/Arti_dan_Makna_pancasila Diakses
Tanggal 12 Januari 2016 Pukul 13.50 WITA
http://www.pusakaindonesia.org/makna-lima-sila-dalam-pancasila/Diakses
Tanggal 12 Januari 2016 Pukul 14.00 WITA
http://www.kompasiana.com/simanungkalitrai/mengamalkan-pancasila-
dalam-kehidupan-berbangsa-dan-bernegara_5555565f739773172b05017e
Diakses Tanggal 12 Januari 2016 Pukul 15.00 WITA
18