1
1. Area pemantauan : Assesmen Pasien
2
TipeIndikator Struktur Proses Outcome Proses & outcome
Dimensi Mutu Effective
Tujuan Tergambarnya kecepatan pelayanan Laboratorium Patologi
Klinik
Definisi Operasional Pemeriksaan Laboratorium Patologi Klinik yang dimaksud
adalah pelayanan pemeriksaan Darah Lengkap dan Kimia
Klinik. Waktu tunggu hasil pelayanan laboratorium patologi
klinik adalah tenggang waktu yang dibutuhkan mulai pasien
diambil sample oleh petugas sampling sampai dengan hasil
pemeriksaan yang sudah diterima oleh DPJP (Dokter
Penganggung Jawab Pasien) yang diukur dalam satuan menit,
untuk setiap pasien yang diperiksakan laboratorium darah
lengkap dan kimia klinik. Waktu tunggu hasil pemeriksaan darah
lengkap dan kimia klinik ini dipantau untuk pasien rawat jalan
dan IGD, dengan standar waktu < 140 meni
Alasan/Implikasi/ Janji hasil pelayanan Laboratorium merupaka gambaran
rasionalisasi manajemen peningkatan kualitas di unit laboratorium.
Pelayanan penunjang sangat diperlukan untuk menegakkan
diagnose yang tentunya harus dilakukan dalam waktu yang
cepat. Berdasarkan pengalaman banyak keluhan dari dokter
yang perlu waktu lebih lama untuk menerima hasil
pemeriksaan laboratorium
Frekuensi pengumpulan 1 bulan
data
Periode Analisa data Tiap bulan di Instalasi Laboratorium
Tiap 3 bulan di Kabid Yanmed
Periode analisa data & Rekapitulasi dan analisa sederhana dilaksanakan oleh Kepala
pelaporan Instalasi Laboratorium Patologi Klinik sebagai informasi awal
untuk unitnya, kemudian setiap bulannya data akan dilaporkan
kepada Kabid Yanmed dan Direktur. Secara Umum data akan
dievaluasi serta didesiminasikan kepada seluruh komponen
rumah sakit setiap 3 bulan yang akan dikoordinasikan olehKabid
Yanmed
Numerator Jumlah kumulatif waktu tunggu hasil pemeriksaan laboratorium
patologi klinik untuk darah lengkap dan kimia klinik pasien
dalam satu bulan
Denominator Jumlah pasien yang diperiksa darah lengkap dan kimia klinik
dalam bulan tersebut
Formula Jumlah kumulatif waktu tunggu hasil pemeriksaan laboratorium
patologi klinik untuk darah lengkap dan kimia klinik pasien
dalam satu bulan Jumlah pasien yang diperiksa darah lengkap
dan kimia klinik dalam bulan tersebut = ___ menit
Standar 140 menit
3
Standar SumberData Pengumpulan data dilakukan dengan total sampling, yaitu
dengan melihat/observasi untuk pemeriksaan darah lengkap
dan kimia klinik. Ini dipantau untuk pasien rawat jalan dan
UGD
Inklusi : Seluruh pemeriksaan darah lengkap dan kimia
klinik ini dipantau untuk pasien rawat jalan dan
IGD
Eksklusi : hasil pemeriksaan sampel darah yang diperlukan
pemeriksaan dilaboratorium luar.
Area Instalasi Laboratorium Patologi Klinik
Penanggung Jawab Kepala Instalasi Laboratorium Patologi Klinik
Pengumpul data / PJ
5
kesehatan untuk dilakukan pencatatan dan pelaporan secara
berkala
Frekwensi 1 bulan
pengumpulan data
Periode analisa data 1 bulan di IBS
3 bulan di Kabid Yanmed
Periode analisa Datadikumpulkan di IRI,kemudian data di dikoordinasikan ke
data & pelaporan IBS, Rekapitulasi dan analisa sederhana dilaksanakan oleh Kepala
Instalasi Bedah Sentral sebagai informasi awal untuk unitnya,
kemudian setiap bulannya data akan dilaporkan kepada Kabid
Yanmed dan Direktur. Secara Umum data akan dievaluasi serta
didesiminasikan kepada seluruh komponen rumah sakit setiap 3
bulan yang akan dikoordinasikan oleh Kabid Yanmed
Numerator Banyaknya infeksi luka operasi bersih per bulan
Denominator Total operasi bersih bulan tersebut
Formula Banyaknya infeksi luka operasi bersih per bulan Total operasi
bersih bulan tersebut 100% = ___%
Standar 0%
Sumber Data Pengumpulan data dilakukan dengan total sampling oleh kepala
Ruang rawat Inap, yaitu dengan melihat/observasi langsung
Inklusi : Seluruh pasien dengan operasi bersih
Eksklusi :-
Area Instalasi Bedah Sentral
Penanggung Jawab Kepala Instalasi Bedah Sentral
Pengumpul data / PJ
6
5. Area pemantauan : Penggunaan antibiotic dan obat-obatan lain
Standar PMKP 3.1. Klinik 6 : Kejadian salah obat dan Kejadian Nyaris
8
Cedera
Judul Indikator Kesalahan Penulisan Resep ( PrescriptionErrors )
Tipe Indikator Struktur Proses Outcome Proses & outcome
Dimensi Mutu Safety
Tujuan 1. Tergambarnya upaya rumah sakit dalam mencegah kesalahan
penulisan resep, untuk mengantisipasi terjadinya kejadian nyaris
cedera dalam pengobatan
2. Terwujudnya ketepatan penyiapan obat oleh Instalasi Farmasi
dan keselamatan penggunaan obat
Definisi Operasional Resep merupakan permintaan tertulis dari dokter kepada Apoteker
untuk menyiapkan obatdan alat kesehatan bagi pasien dan ditulis
secara lengkap dan jelas sehingga tidak menimbulkan kesalahan
interpretasi. Kesalahan penulisan resep/PrescriptionError adalah
kesalahan penulisan resep oleh dokter yang meliputi ketidak
lengkapan dan ketidak jelasan aturan pakai, bentuk sediaan, dosis
dan paraf dokter
Alasan/Implikasi/ Membangun kesadaran akan nilai keselamatan pasien dengan
rasionalisasi kebijakan Instalasi Farmasi tentang Keselamatan Pasien dalam
mengurangi insiden yang meliputi Kejadian Tidak Diharapkan
(KTD), Kejadian Nyaris Cedera (KNC), Kejadian Sentinel, dan
langkah langkah yang harus dilakukan oleh apoteker dan tenaga
farmasi, pasien dan keluarganya jika terjadi insiden
Frekwensi 1 bulan
pengumpulan data
Periode analisa data 3 bulan
Periode analisa data & Rekapitulasi dan analisa sederhana dilaksanakan oleh Kepala
pelaporan Instalasi Farmasi, kemudian setiap bulannya data akan dilaporkan
kepada Kabid Yanmed dan Direktur. Secara Umum data akan
dievaluasi serta didesiminasikan kepada seluruh komponen rumah
sakit setiap 3 bulan yang akan dikoordinasikan oleh Kabid Yanmed
Numerator Jumlah kesalahan Penulisan Resep ( prescriptionError ) dalam 1
bulan
Denominator Jumlah seluruh penulisan resep dalam bulan yang sama
Formula Jumlah Kesalahan penulisan resep dalam satu bulan Jumlah
seluruh penulisan resep dalam bulan yang sama 100 % = ___%
Standar 0%
Sumber Data Pencatatan dilaksanakan setiap hari oleh staf Instalasi Farmasi
dengan melihat adanya ketidak jelasan aturan pakai, bentuk sediaan,
dosis dan paraf dokter pada setiap resep, sampai jumlah sampel
terpenuhi. Pengumpulan data dilakukan dengan purposivesampling
(besar sampel 200/bulan).
Inklusi : seluruh prescriptionorder
Eksklusi : resep obat yang ditunda
Area Instalasi Farmasi
Penanggung Jawab Kepala Instalasi Farmasi
9
Pengumpul data / PJ
10
elektif dengan general anesthesia harus menerima penilaian pra-
anesthesi sebelum operasi dengan pengkajian yang lengkap dan
benar.
Alasan/Implikasi/ Seseorang yang memenuhi kualifikasi melaksanakan assesmen pra-
rasionalisasi anesthesi, sebagai dasar untuk menetukan proses perencanaan
anesthesia dan sedasi yang aman dan sesuai. Perencanaan anesthesia
yang baik dapat mengurangi insiden keselamatan pasien selama
menjalani operasi.
Frekwensi 1 bulan
pengumpulan data
Periode Analisa data 1 bulan Di IBS
3 bulan di Kabid Yanmed
Periode analisa data & Rekapitulasi dan analisa sederhana dilaksanakan oleh Kepala
pelaporan Instalasi Bedah Sentral sebagai informasi awal untuk unit, kemudian
setiap bulannya data akan dilaporkan kepada Kabid Yanmed dan
Direktur. Secara Umum data akan dievaluasi serta didesiminasikan
kepada seluruh komponen rumah sakit setiap 3 bulan yang akan
dikoordinasikan oleh Kabid Yanmed
Numerator Jumlah pengkajian pre-anesthesi dilaksanakan untuk pasien pra
operasi elektif dengan anesthesia umum dalam satu bulan
Denominator Jumlah seluruh pasien pra- oparaesi elektif dengan anesthesia umum
dalam bulan yang sama
Formula Jumlah pengkajian pre-anesthesi yang dilaksanakan untuk pasien
pra-operasi elektif dengan anesthesia umum Jumlah seluruh pasien
pra-operasi elektif dengan anesthesia umum dalam bulan yang sama
100% = ___%
Standar 100 %
Sumber Data Pengumpulan data dilakukan dengan total sampling,dengan
mengidentifikasi seluruh kegiatan operasi yang dilaksanakan, data
didapatkan dari sumber sekunder rekam medis untuk format
pengkajian pra anesthesia
Inklusi : Seluruh pasien operasi elektif dengan generalanesthesi
Eksklusi :-
Area Instalasi Bedah Sentral
Penanggung Jawab Kepala Instalasi Bedah Sentral/ Kepala Bidang Pelayanan Medis
Pengumpul data / PJ
11
8. Area Pemantauan : Penggunaan darah dan Produk darah
12
bulan
Denominator Jumlah seluruh permintaan darah dalam bulan yang sama
Formula Jumlah permintaan kebutuhan darah yang dapat dipenuhi dalam satu
bulan Jumlah seluruh permintaan darah dalam bulan yang sama
100% = ___%
Standar 100 %
Sumber Data Pengumpulan data dilakukan dengan total sampling, dengan mencatat
seluruh darah yang diorder
Inklusi : Seluruh darah yang diorder
Eksklusi :-
Area Seluruh area perawatan pasien yang dilakukan transfusi
Penanggung Jawab Instalasi Laboratorium
Pengumpul data / PJ
9. Area pemantauan : Ketersediaan, isi dan penggunaan rekam medis
13
didesiminasikan kepada seluruh komponen rumah sakit setiap 3
bulan yang dikoordinasikan oleh Kabid Yanmed
Numerator Jumlah rekam medis yang tidak lengkap disi oleh staf medis dalam
24 jam untuk pasien rawat inap dalam satu bulan (orang)
Denominator Jumlah pasien yang dinyatakan telah selesai pelayanan rawat inap
dalam bulan yang sama (orang)
Formula Jumlah rekam medis yang tidak lengkap disi oleh staf medis dalam
24 jam untuk pasien rawat inap dalam satu bulan (orang) Jumlah
pasien yang dinyatakan telah selesai pelayanan rawat inap dalam
bulan yang sama (orang) 100% = ___%
Standar <5%
Sumber Data Pengumpulan data dilakukan dengan mencatat seluruh ketidak
lengkapan rekam medis untuk pasien pulang rawat inap dalam satu
bulan
Inklusi : Seluruh pasien yang dinyatakan telah selesai
pelayanan rawat inap
Eksklusi :-
Area Instalasi Rekam Medik
Penanggung Jawab Kepala Instalasi Rekam Medik
Pengumpul data / PJ
Definisi Operasional Penelitian klinis adalah penelitian yang menjadikan pasien sebagai
16
subyek penelitian melalui intervensi klinik sesuai penelitian.
Setiap penelitian harus dimintakan informedconcent oleh rumah
sakit dengan format rumah sakit, untuk memastikan subyek
penelitian pasien mengetahui bahwa :
1. Sebelum dijadikan subyek penelitian, pasien diberikan
penjelasan tentang tujuan dan manfaat penelitian.
2. Sebelum dijadikan subyek penelitian, pasien diberikan
penjelasan boleh menolak sebelum penelitian berlangsung,
yang tidak akan berdampak terhadap kualitas pelayanan yang
diberikan.
3. Apabila pasien menyetujui untuk dijadikan subyek penelitian
maka, pasien harus diberikan informasi :
a. Keterangan siapa orang yang meneliti
b. Maksud dan tujuan penelitian
c. Prosedur kerjapenelitian
d. Efek samping penelitian
e. Resiko penelitian
f. Tindak lanjut (pengamanan) jika terjadi insiden saat
dilaksanakan penelitian
g. Pernyataan persetujuan pasien untuk digunakan sebagai
subyek penelitian
Informasi persetujuan dinyatakan lengkap jika seluruh (100%)
elemen ada pada setiap proposal penelitian klinis, dengan melihat
dokumen checklist yang dilakukan oleh Bagian Diklat RSUDadi
Keluarga.
Pada prosedurnya peneliti harus mengembalikan informedconcent ke
Bagian Diklat sebagai bukti telah melaksanakan penelitian
Alasan/Implikasi/ Penelitian yang melibatkan subyek manusia/pasien sebagai
rasionalisasi responden, harus melalui uji kelayakan etik untuk memberikan
perlindungan kepada pasien terutama hak-hak pasien dalam
penelitian tersebut. Informedconcent tersebut adalah persetujuan
legal yang sangat diperlukan bagi kedua belah pihak dalam hal ini
peneliti dan pasien, untuk dapat dipergunakan jika terdapat aspek
hukum dikemudian hari.
Frekwensi 1 bulan
pengumpulan data
Periode analisa data & Rekapitulasi dan analisa sederhana dilaksanakan oleh Kepala Bidang
pelaporan Diklat sebagai informasi awal untuk bidangnya, kemudian setiap
bulannya data akan dilaporkan kepada Kabid Yanmed dan Direktur.
Secara Umum data akandievaluasi serta didesiminasikan kepada
17
seluruh komponen rumah sakit setiap 3 bulan yang akan
dikoordinasikan oleh Kabid Yanmed
Numerator Jumlah rekapitulasi InformedConcent yang kembali ke Bagian Diklat
RSUDadi Keluarga, untuk seluruh subyek penelitian (orang)
Denominator Jumlah seluruh subyek penelitian klinis dalam satu bulan (orang)
Formula Jumlah rekapitulasi InformedConcent yang kembali ke Bagian Diklat
RSU Dadi Keluarga,untuk seluruh subyek penelitian (orang)
Jumlah seluruh subyek penelitian klinis dalam satu bulan (orang)
100% = ___%
Standar > 90 %
Sumber Data Pengumpulan data dilakukan dengan mencatat seluruh pasien sesuai
criteria inklusi dan eksklusi dalam satu bulan
Inklusi : Penelitian yang menjadikan pasien sebagai subyek
penelitian
Eksklusi : Penelitian yang bersifat survey/ observasi dan tidak
melaksanakan intervensi klinis
Area Semua area klinik
Penanggung Jawab Kepala Bidang Diklat
Pengumpul data / PJ
18
INDIKATOR AREA MANAJEMEN
1. Area Pemantauan : Pengadaan supplai serta obat-obatan penting bagi pasien yang
dibutuhkan secara rutin
20
& pelaporan Bagian Pendataan dan Pelaporan sebagai informasi awal untuk
unitnya, kemudian setiap bulannya data akan dilaporkan kepada Kabid
Yanmed dan Direktur. Secara Umum data akan dievaluasi serta
didesiminasikan kepada seluruh komponen rumah sakit setiap 3 bulan
yang akan dikoordinasikan oleh Kabid Yanmed
Numerator Jumlah Laporan Bulanan yang terkirim pada tanggal 10 bulan
berikutnya
Denominator Jumlah Laporan Bulanan yang harus terkirim pada tanggal 10 bulan
berikutnya
Formula Jumlah Laporan terkirim pada tgl 10 (pcs) Jumlah Laporan yang
harus terkirim pada tanggal 10 (pcs) x 100% =___%
Standar 100%
SumberData Pengumpulan data dilakukan setiap bulan oleh staf Bagian Pelaporan
mengenai laporan yang dikirim setiap bulan
Inklusi : Laporan yang dikirim setiap bulan keDinas Kesehatan Kota
Banyumas dan Dirjen BUK Kementerian Kesehatan
Eksklusi :-
Area Rumah Sakit Umum Dadi Keluarga
Penanggung Jawab Kepala Bagian Perencanaan, Data dan Informasi
Pengumpul data /PJ
3. Area pemantauan : Manajemen Resiko
Standar PMKP3.2.Manajemen3:ManajemenResiko
Judul Indikator Insiden tertusuk jarum
Tipe Indikator Struktur Proses Outcome Proses & outcome
Dimensi Mutu Care
Tujuan Mengetahui peran manajemen rumah sakit dalam mengidentifikasi
insiden tertusuk jarum serta kualitas manajemen dalam perlindungan
petugas
Definisi Operasional Insiden tertusuk jarum adalah kondisi cidera yang tidak diinginkan
yang berisiko terjadi pada seluruh staf yang berada di RSU Dadi
Keluarga baik staf medis, penunjang atau non medis. Penanganan ini
sesuai dengan prosedur tindakan penanganan pajanan ditempat kerja
oleh Risk Manajemen
Alasan/Implikasi/ Manajemen ini perlu dilaksanakan untuk mencegah terjadinya
rasionalisasi indiden yang terus menerus, dengan melaksanakan FMEA.
Pencegahan ini dapat terlaksana jika data insiden ini dapat
teridentifikasi secara rutin oleh Risk Manajemen
Frekwensi 1 bulan
pengumpulan data
Periode Analisis data 1 bulan di Tim PPI
3 bulan di KabidYanmed
Periode analisa data & Rekapitulasi dan analisa sederhana dilaksanakan oleh Kepala Tim
pelaporan PPI sebagai informasi awal untuk unitnya, kemudian setiap bulannya
data akan dilaporkan kepada Kabid Yanmed danDirektur. Secara
Umum data akan dievaluasi serta didesiminasikan kepada seluruh
21
komponen rumah sakit setiap 3 bulan yang akan dikoordinasikan
oleh KabidYanmed
Numerator -
Denominator -
Formula Jumlah insiden tertusuk jarum (orang)
Standar 0
Sumber Data Pengumpulan data dilaksanakan setiap ada insiden tertusuk jarum,
dilakukan oleh Tim PPI dari setiap unit yang mengalami insiden.
Inklusi : Seluruh insiden
Eksklusi : -
Area Rumah Sakit Umum Dadi Keluarga
Penanggung Jawab Tim PPI RS
Pengumpul data / PJ
22
Denominator Jumlah seluruh pasien yang disurvey dalam bulan yang sama
Formula Jumlah pasien yang menyatakan puas terhadap pelayanan rumah sakit
(indeks kepuasan 3) dalam satu bulan (orang) Jumlah seluruh
pasien yang disurvey dalam bulan yang sama (orang) 100% =___%
Standar 90%
Sumber Data Pengumpulan data
Inklusi : -Pasien dewasa (umur 21 tahun)
-Pasien telah dirawat inap minimal tiga hari
-Pasien tanpa diit khusus
-Pasien pulang hidup setiap hari Senin, rabu, dan jumat
Eksklusi : -pasien
-Keluarga pasien
-Pasien dengan gangguan jiwa
-Pasienpulangmeninggal
Area Rumah Sakit Umum Dadi Keluarga
Penanggung Jawab Tim PKRS
Pengumpul data / PJ
23
5. Area Pemantauan : Harapan dan kepuasan Staf
24
tingkat kepuasan pegawai yang ditetapkan rumah sakit (indeks
kepuasan 3) dalam 1 tahun (orang) Jumlah seluruh pegawai yang
disurvey dalam periode yang sama =___%
Standar >90%
Sumber Data Pengumpulan data dilakukan dengan sampling, sampel yang
digunakan dengan proporsi minimal 15% dari keseluruhan populasi
pegawai RSU Dadi Keluarga
Inklusi :-Pegawai yang telah bekerja minimal 1 tahun
-Pegawai yang secara aktif masih bekerja di RSUDadi
Keluarga Purwokerto
Eksklusi :-Pegawai yang sedangcuti
-Pegawai yang sedangtugasbelajar
-Pegawai yang sedangsakit
Area Seluruh area Rumah Sakit Umum Dadi Keluarga Purwokerto
Penanggung Jawab Kepala Bagian Kepegawaian RS
Pengumpul data / PJ
25
6. Area Pemantauan : Demografi dan diagnosis klinis pasien
27
pasien
Definisi Operasional Kalibrasi adalah pengujian kembali terhadap kelayakan peralatan
ukur oleh Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan (BPFK) sesuai
standar waktu yang ditentukan
Alasan/Implikasi/ Kalibrasi ini perlu dilaksanakan untuk memastikan agar alat ukur
rasionalisasi medis memiliki fungsi yang baik, sebelum digunakan untuk
melayani pasien, guna menghindar hal-hal yang tidak diinginkan.
Frekwensi Setiap tahun
pengumpulan data
Periode analisa data & Rekapitulasi dan analisa sederhana dilaksanakan oleh Kepala IPSRS
pelaporan sebagai informasi awal untuk unitnya, kemudian setiap bulannya
data akan dilaporkan kepada Kabid Yanmed danDirektur. Secara
Umum data akan dievaluasi serta didesiminasikan kepada seluruh
komponen rumah sakit setiap 3 bulan yang akan dikoordinasikan
oleh Kabid Yanmed
Numerator Jumlah peralatan ukur medis yang harus dikalibrasi tepat waktu
sesuai dengan ketentuan BPFK dalam 1 tahun
Denominator Jumlah peralatan ukur medis yang harus dikalibrasi
Formula Jumlah peralatan ukur medis yang harus dikalibrasi tepat waktu
sesuai dengan ketentuan BPFK dalam 1 tahun Jumlah peralatan
ukur medis yang harus dikalibrasi 100% =___%
Standar >80%
Sumber Data Pengumpulan data dilakukan dengan total sampling, yaitu dengan
mencatat seluruh peralatan ukur medis yang terkalibrasi tepat waktu
sesuai dengan ketentuan kalibrasi BPFK
Inklus :Seluruhalatukurmedisyangdipakaiuntukpasien
Eksklusi :Alatukurmedisyangrusakdan/atausedangperbaikan
Area IPSRS
Penanggung Jawab Kepala IPSRS
Pengumpul data / PJ
28
1. Area Monitoring : Mengidentifikasi pasien dengan benar
Standar PMKP 3.3. SKP 1 : Mengidentifikasi pasien dengan benar
Judul Indikator Persentase pelaksanaan prosedur identifikasi pada pemberian
transfuse darah atau produk darah
Tipe Indikator Struktur Proses Outcome Proses&outcome
Dimensi Mutu Safety
Tujuan Tergambarnya upaya rumah sakit dalam menjaga keselamatan
pasien, khususnya dalam prosedur pemberian transfuse darah.
Definisi Operasional Prosedur identifikasi pasien adalah kegiatan menanyakan 2 (dua)
identitas yaitu nama, umur atau tanggal lahir dilengkapi dengan
nomor rekam medis sebagai acuan petugas dalam mencocokkan
identitas pasien sebelum tindakan dilakukan seperti sebelum
memberi obat, sebelum mengambil sampel darah, sebelum transfusi
darah atau produk darah, sebelum mengambil spesimen yang lain,
serta sebelum melakukan tindakan prosedur dan asuhan
keperawatan, kemudian mencocokkan dengan gelang pasien.
Pemberian transfuse darah atau produk darah adalah pemberian
komponen darah yang digunakan untuk melaksanakan terapi
kebutuhan darah pasien dirumah sakit.
Alasan/Implikasi/ Kesalahan identifikasi pasien diakui sebagai masalah yang terbesar
rasionalisasi didalam organisasi kesehatan. Kesalahan mengidentifikasi pasien
merupakan salah satu resiko paling serius terhadap keselamatan
pasien
Frekwensi Setiap bulan
29
pengumpulan data Dilaksanakan oleh Kepala Ruang Rawat Inap dengan melaksanakan
supervise pemberian transfuse darah atau produk darah setiap hari
(khusus shift pagi)
Periode analisa data & Rekapitulasi dan analisa sederhana dilaksanakan oleh Kepala Ruang
pelaporan Rawat Inap sebagai informasi awal untuk unitnya, kemudian data
akan dilaporkan ke Kepala Instalasi Rawat Inap. Data beberapa
ruang rawat inap akan direkapitulasi dan dianalisis oleh Kepala
Instalasi Rawat Inap, kemudian akan dilaporkan ke Komite
Keselamatan Pasien RSU Dadi Keluarga. Data Rumah Sakit akan
direkapitulasi dan dianalisis oleh Komite Keselamatan Pasien setiap
bulan dan setiap bulan dilaporkan kepada Kabid Yanmed dan
Direktur. Secara Umum data akan dievaluasi serta didesiminasikan
kepada seluruh komponen rumah sakit setiap 3 bulan yang akan
dikoordinasikan oleh Kabid Yanmed
Numerator Jumlah pemberian transfusi darah atau produk darah yang
dilaksanakan prosedur identifikasi pasien dengan tepat benar
(hitung per kantong transfusi darah atau prosedur darah) dalam
satu bulan
Denominator Jumlah seluruh kegiatan pemberian transfusi darah atau produk
darah dalam bulan yang sama (hitung per-kantong transfusi darah
atau produk darah
Formula Jumlah pemberian transfusi darah atau produk darah yang
dilaksanakan prosedur identifikasi pasien dengan tepat benar
(hitung per kantong transfusi darah atau prosedur darah) dalam
satu bulan Jumlah seluruh kegiatan pemberian transfusi darah
atau produk darah dalam bulan yang sama (hitung per-kantong
transfusi darah atau produk darah) 100 % = ___%
Standar 100%
Sumber Data Pengumpulan data dilakukan dalam total sampling, yaitu
dengan melihat/observasi seluruh kegiatan pemberian transfusi
darah produk darah dalam satu bulan (khusus shift pagi).
Inklus : Seluruh pasien yang dilaksanakan pemberian
transfusi darah atau produk darah (khusus shift pagi )
Eksklusi :-
Area Ruang Rawat Inap
Penanggung Jawab Ketua Komite Keselamatan Pasien
Pengumpul data / PJ
30
2. Area Monitoring : Meningkatkan komunikasi yang efektif
31
j. APTT > 100 detik atau APTT khusus pasien yang
sedang diheparinisasi
k. INR > 5
l. Analisa LCS (Cairan Otak) harus segera dikerjakan dan
dilaporkan (khusus jumlah Sel)
Prosedur Readback adalah kegiatan untuk memastikan setiap
instruksi verbal dilakukan dengan benar dan sesuai instruksi,
dengan cara membacakan kembali instruksi: dan mengkonfirmasi
apa yang sudah dituliskan dengan dibaca ulang dan /atau dengan
ejaan huruf alphabet instruksi obat sound a like
Alasan/Implikasi/ Komunikasi verbal khususnya pelaporan hasil kritis
rasionalisasi laboratorium merupakan tindakan yang sering dilakukan dalam
pelayanan dirumah sakit, kegiatan ini memiliki resiko tinggi
untuk terjadinya kesalahan instruksi yang diterima, sehingga
tindakan dapat membahayakan pasien. Prosedur Readback adalah
kegiatan untuk memastikan setiap instruksi verbal agar dilakukan
dengan benar dan sesuai instruksi.
Frekwensi Setiapbulan
pengumpulan data
Periode analisa data Rekapitulasi dan analisa sederhana dilaksanakan oleh Kepala
& pelaporan Ruang Rawat Inap sebagai informasi awal mengenai jumlah laporan
hasil kritis dengan Readback dari petugas rawat inap kepada DPJP,
kemudian data akan dilaporkan ke Kepala Instalasi Rawat Inap.
Data beberapa ruang rawat inap akan direkapitulasi dan dianalisis
oleh Kepala Instalasi Rawat Inap, kemudian akan dilaporkan ke
Komite Keselamatan Pasien RSU Dadi Keluarga. Data Rumah
Sakit akan direkapitulasi dan dianalisis oleh Komite Keselamatan
Pasien setiap bulan dan setiap bulan dilaporkan kepada Kabid
Yanmed dan Direktur. Secara Umum data akan dievaluasi serta
didesiminasikan kepada seluruh komponen rumah sakit setiap 3
bulan yang akan dikoordinasikan oleh Kabid Yanmed
Numerator Jumlah verifikasi pelaporan hasil kritis pemeriksaan
laboratorium dengan teknik READBACK dari petugas rawat inap
kepada DPJP dan ditanda tangani dalam 24 jam (hitung per jumlah
pemeriksaan)
Denominator Jumlah seluruh hasil kritis pemeriksaan laboratorium dalam satu
bulan yang dilaporkan ke ruangan/petugas rawat inap ( hitung
per-jumlah pemeriksaan)
Formula Jumlah verifikasi pelaporan hasil kritis pemeriksaan
laboratorium dengan teknik READBACK dari petugas rawat inap
kepada DPJP dan ditanda tangani dalam 24 jam (hitung per jumlah
32
pemeriksaan) Jumlah seluruh hasil kritis pemeriksaan
laboratorium dalam satu bulan yang dilaporkan ke
ruangan/petugas rawat inap ( hitung per-jumlah pemeriksaan)
100 % = ___%
Standar 100%
Sumber Data Pengumpulan data dilakukan dengan total sampling oleh kepala
ruang rawat inap dengan melaksanakan supervisi dokumentasi
seluruh hasil kritis pemeriksaan laboratorium yang seharusnya
dilaporkan dengan Readback dari petugas rawat inap kepada DPJP
dalam satu bulan dengan melihat rekam medis
Inklusi : Seluruh hasil kritis pemeriksaan laboratorium
yang dilaporkan ke ruangan/petugas rawat inap
Eksklusi :-
Area Ruang Rawat Inap
Penanggung Jawab Ketua Komite Keselamatan Pasien
Pengumpul data / PJ
33
3. Area Monitoring : Meningkatkan keamanan obat-obatan yang harus diwaspadai
34
injeksi elektrolit pekat.
Alasan/Implikasi/ Obat high alert memiliki resiko lebih tinggi menyebabkan insiden
rasionalisasi ketika tidak dilakukan manajemen yang benar. Elektrolit pekat
yang tidak dilakukan manajemen yang baik akan membahayakan
bagi pasien jika doberikan dalam konsentrasi yang tinggi. Apabila
ada permintaan/order obat elektrolit pekat dari dokter yang tidak
disertai denga permintaan pengemceran maka akan dilaporkan
sebagai insiden Kejadian Nyaris Cedera
Frekwensi Setiap bulan
pengumpulan data
Periode analisa data & Rekapitulasi dan analisa sederhana dilaksanakan oleh Kepala
pelaporan Instalasi Farmasi sebagai informasi awal untuk unitnya mengenai
jumlah order KCl 7,46%. Data akan dilaporkan ke Komite
Keselamatan Pasien RSUDadi Keluarga Data Rumah Sakit akan
direkapitulasi dan dianalisis oleh Komite Keselamatan Pasien
setiap bulan dan setiap bulan dilaporkan kepada Kabid Yanmed
dan Direktur. Secara Umum data akan dievaluasi serta
didesiminasikan kepada seluruh komponen rumah sakit setiap 3
bulan yang akan dikoordinasikan oleh Kabid Yanmed
Numerator Jumlah permintaan KCl 7,46% yang diencerkan dalam satu
bulan (hitung permintaan/resep)
Denominator Jumlah permintaan KCl 7,46% yang diorder dalam satu bulan
(hitung permintaan/resep)
Formula Jumlah permintaan KCl 7,46% yang diencerkan dalam satu
bulan (hitung permintaan/resep) Jumlah permintaan KCl
7,46% yang diorder dalam satu bulan (hitung permintaan/resep)
100 % = ___%
Standar 100%
Sumber Data Pengumpulan data dilakukan dengan total sampling, dilaksanakan
oleh staf farmasi yang yang menerima order KCl 7,46% setiap
hari.
Inklusi : Seluruh permintaan KCl 7,46 % di Instalasi Farmasi
Ekslusi : -
Area Ruang Rawat Inap / Instalasi Farmasi
Penanggung Jawab Ketua Komite Keselamatan Pasien
Pengumpul data / PJ
35
4. Area Monitoring : Memastikan lokasi pembedahan yang benar, prosedur yang
benar, pembedahan pada pasien yang benar
Standar PMKP 3.3. SKP 4 : Memastikan lokasi pembedahan yang
benar, prosedur yang benar, pembedahan pada pasien yang benar
Judul Indikator Kelengkapan pengisian format check list keselamatan pasien operasi
Tipe Indikator Struktur Proses Outcome Proses&outcome
Dimensi Mutu Safety
Tujuan Tergambarnya kepedulian dan ketelitian staf terhadap
keselamatan pasien tindakan operasi
Definisi Operasional Check list keselamatan pasien operasi terdiri dari
1. Pelaksanaan SIGN IN dilakukan sebelum tindakan
induksi.
a. Diruang persiapan dipimpin oleh ketua tim
identifikasi
b. Dikamar operasi dipimpin oleh dokter anesthesia dan
perawat. tim dinyatakan siap
2. Pelaksanaan TIME OUT dilakukan sebelum incisi area
operasi, dipimpin oleh dokter operator, dilakukan di kamar
operasi, dihadiri oleh tim bedah.
3. Pelaksanaan SIGN OUT dilakukan sebelum dilakukan
tindakan penutupan luka operasi, dipimpin oleh dokter
operator, dihadiri oleh tim bedah.
Komponen yang harus dilengkapi pada check list tersebut
adalah :
1. Kolom identitas ( nama, umur, No. RM dan jenis kelamin)
2. Waktu pelaksanaan tindakan SIGN IN, TIME OUT dan SIGN
OUT (tanggal, jam awal dan jam akhir)
3. Check list masing masing tindakan SIGN IN, TIME OUT,
dan SIGN OUT.
4. Nama dan tanda tangan petugas disetiap tindakan SIGN IN,
TIME OUT dan SIGN OUT.
Seluruh komponen diatas harus terisi lengkap, apabila salah
satu/lebih komponen yang tidak terisi maka dinyatakan tidak lengkap.
Alasan/Implikasi/ Check list keselamatan pasien operasi yang tepat dan benar
rasionalisasi akan :
1. Meminimalkan resiko insiden salah tempat operasi
2. Meminimalkan resiko insiden prosedur yang salah yang dilakukan
3. Menginformasikan dan membimbing ahli bedah untuk melaksa-
nakan operasi dengan tepat dan benar sesuai rencana
Frekwensi Setiap bulan
36
pengumpulan data
Periode analisa data Rekapitulasi dan analisa sederhana dilaksanakan oleh Kepala
& pelaporan Kamar Bedah sebagai informasi awal untuk unit kamar bedah
mengenai jumlah tindakan operasi dengan dokumentasi check list
keselamatan pasien operasi yang lengkap, kemudian data akan
dilaporkan kepada Kepala Instalasi Bedah Sentral, kemudian akan
dilaporkan kepada Komite Keselamatan Pasien RSU Dadi
Keluarga Data Rumah Sakit akan direkapitulasi dan dianalisis
oleh Komite Keselamatan Pasien setiap bulan dan setiap bulan
dilaporkan kepada Kabid Yanmed dan Direktur. Secara Umum data
akan dievaluasi serta didesiminasikan kepada seluruh komponen
rumah sakit setiap 3 bulan yang akan dikoordinasikan oleh Kabid
Yanmed
Numerator Jumlah check list keselamatan pasien operasi yang dinyatakan
lengkap (hitung per format)
Denominator Jumlah seluruh tindakan oprasi dalam satu bulan (hitung per
jumlah tindakan)
Formula Jumlah check list keselamatan pasien operasi yang dinyatakan
lengkap (hitung per format) Jumlah seluruh tindakan oprasi dalam
satu bulan (hitung per jumlah tindakan) 100 % = ___%
Standar 100%
Sumber Data Pengumpulan data dilakukan dengan total sampling, yaitu
dengan melihat dokumentasi seluruh check list keselamatan pasien
operasi dan dilaksanakan setiap hari oleh kepala kamar bedah
Inklusi : Seluruh tindakan operasi dengan regional dan general
anastesi
Eksklusi :-
Area Kamar Bedah
Penanggung Jawab Ketua Komite Keselamatan Pasien
Pengumpul data / PJ
38
dengan melakukan kebersihan tangan metode enam langkah yang
tepat dan benar dalam suatu periode survey (momen) Jumlah
kumulatif kegiatan lima momen petugas yang seharusnya diawali
dengan melakukan kebersihan tangan metode enam langkah yang
tepat dan benar dalam suatu periode survey yang sama (momen)
100 % = ___%
Standar >80%
Sumber Data Survey ini dilakukan oleh tm PPI RS dengan dimungkinkan
melakukan sampling (quick survey). Survey dilakukan 5 hari
dengan jumlah sampel tertentu
Inklusi :-
Eksklusi :- :-
Area Semua area klinis
Penanggung Jawab Ketua Komite Keselamatan Pasien
Pengumpul data / PJ
Standar PMKP 3.3. SKP 6 : Mengurangi resiko cedera pasien akibat terjatuh
Judul Indikator Insiden pasien jatuh selama perawatan rawat inap di rumah sakit
Tipe Indikator Struktur Proses Outcome Proses & outcome
Dimensi Mutu Safety
Tujuan Kejadian pasien jatuh yang terjadi selama dirawat di rumah sakit
dapat menyebabkan konsekuensi yang serius dan bahkan
mengancam keselamatan banyak pasien
Definisi Operasional Pasien jatuh adalah pasien yang mengalami insiden secara cepat dan
39
tiba tiba berpindah posisi dari tempat tidur ke lantai sampai
setengah atau lebih bagian tubuh berada di lantai, sehingga
memungkinkan pasien mengalami cedera ringan sampai berat atau
tidak menimbulkan cedera.
Alasan/Implikasi/ Perawat bertanggung jawab dalam mengidentifikasi pasien yang
rasionalisasi beresiko jatuh dan membuat suatu rencana perawatan untuk
meminimalkan resiko. Kekurangan staf, perawat yang tidak
berpengalaman, serta tidak memiliki pengetahuan yang cukup dapat
membuat pasien beresiko untuk jatuh dan mengalami perlukaan.
Salah satu upaya untuk mengurangi resiko pasien jatuh adalah
menempatkan perawat professional pada bangsal bangsal
perawatan pasien.
Frekwensi Setiap bulan
pengumpulan data
Periode analisa data Rekapitulasi dan analisa sederhana dilaksanakan oleh Kepala Ruang
& pelaporan rawat inap, sebagai informasi awal untuk unitnya,
kemudian akan dikoordinasikan dengan Komite Keselamatan
Pasien RSU Dadi Keluarga. Data Rumah Sakit akan
direkapitulasi dan dianalisis oleh Komite Keselamatan Pasien,
setiap bulannya data akan dilaporkan kepada Kabid Yanmed dan
Direktur. Secara Umum data akan dievaluasi serta didesiminasikan
kepada seluruh komponen rumah sakit setiap 3 bulan yang
akan dikoordinasikan oleh Kabid Yanmed
Numerator Jumlah pasien jatuh selama sebulan
Denominator Jumlah hari pasien dirawat menurut bangsal perawatan dalam bulan
yang sama
Formula Jumlah pasien jatuh selama sebulan Jumlah hari pasien dirawat
menurut bangsal perawatan dalam bulan yang sama 100 % = ___%
Standar 0%
Sumber Data Pengumpulan data dengan total sampling setiap ada insiden pasien
jatuh dengan dokumentasi pelaporan Komite Keselamatan Pasien,
dilakukan oleh masing masing unit.
Inklusi : Pasien jatuh yang terjadi saat berada di unit rawat inap
Eksklusi :-
Area Ruang Rawat Inap
Penanggung Jawab Ketua Komite Keselamatan Pasien
Pengumpul data / PJ
40
INDIKATOR KEJADIAN TIDAK DIHARAPKAN
41
1. Monitoring area : Reaksi transfusi
42
rasionalisasi di Rumah Sakit dan melakukan pemeriksan cross match sebelum
darah diberikan kepada pasien. Unit ini harus selalu memiliki stock
darah yang aman (non reaktif pada uji saring) yang berasal dari
Bank Darah setempat. Bank Darah RS yang bertanggung jawab
menyiapkan darah aman yang berasal dari donor sukarela yang
memiliki resiko rendah terhadap penyakit infeksi serta melaksanakan
pemeriksaan uji saring
Jumlah insiden Jumlah kegiatan transfusi darah yang mengakibatkan kejadian
reaksi transfusi pada saat transfusi darah dalam satu bulan
Kriteria Inklusi Pasien yang dilakukan transfusi darah
Kriteria Eksklusi Pasien dengan keganasan
Pencatatan Setiap ada pasien transfusi (total sampling), oleh staf perawatan
pasien dengan format apabila terjadi reaksi transfusi
Rekapitulasi Unit Setiap bulan oleh staf Bank Darah
Periode analisa data Rekapitulasi dan analisa sederhana dilaksanakan oleh Kepala Bank
& pelaporan Darah, kemudian data akan dikoordinasikan kepada Komite
Keselamatan Pasien RSU Dadi Keluarga Purwokerto. Data Rumah
Sakit akan direkapitulasi dan dianalisa oleh Komite Keselamatan
Pasien RSU Dadi Keluarga Purwokerto setiap bulan, kemudian
setiap bulannya data akan dilaporkan kepada Kabid Yanmed dan
Direktur. Secara Umum data akan dievaluasi serta
didesiminasikan kepada seluruh komponen rumah sakit setiap 3
bulan yang akan dikoordinasikan oleh Kabid Yanmed.
Numerator Jumlah kejadian reaksi tranfusi dalam 1 bulan
Denominator Jumlah seluruh pasien yang mendapat tranfusi dalam 1 bulan
Standar 0,01%
Area Seluruh area perawatan pasien yang dilakukan transfuse
Penanggung Jawab Ketua Komite Keselamatan Pasien
Pengumpul data / PJ
43
2. Monitoring area : Kejadian serius akibat efek samping obat
Standar PMKP 7. EP 3 : semua reaksi obat yang tidak diharapkan yang serius,
jika sesuai definisi yang ditetapkan rumah sakit, dianalisis
Judul Indikator Insiden serius akibat efek samping obat
Dimensi Mutu Safety
Tujuan 1. Terwujudnya keselamatan penggunaan obat (medication safety)
2. Terdatanya efek samping obat (ESO) sedini mungkin terutama
yang berat, tidak dikenal, frequensinya jarang serta
terinformasikan sesegera mungkin kepada dokter
3. Tersedianya data kejadian Efek Samping Obat (ESO)
4. Teridentifikasinya faktor-faktor yang dapat mempengaruhi
timbulnya Efek Samping Obat atau mempengaruhi angka
kejadian dan tingkat keparahan Efek samping yang terjadi
Definisi Operasional Merupakan kegiatan pemantauan dan pelaporan respon atau reaksi
obat yang merugikan/membahayakan dan tidak dikehendaki, terjadi
pada dosis lazim/normal untuk profilaksis, diagnosis, terapi atau
untuk modifikasi fungsi fisiologis
Alasan/Implikasi/ Pemantauan efek samping obat yang terjadi hendaknya dicatat
rasionalisasi dan dilaporkan untuk lebih meningkatkan kewaspadaan sebelum
memberikan obat ke pasien. Pada saat teridentifikasi adanya
dugaan kejadian Efek Samping Obat (ESO), maka dokter atau
44
Apoteker atau perawat yang mencatat ESO di formulir monitoring
Obat Nasional berwarna kuning yang tersedia di Nurse Station di
masing masing ruang perawatan. Pencatatan dilakukan selengkap
mungkin sesuai dengan kolom yang ada di formulir MESO tersebut
Jumlah insiden Jumlah insiden yang diakibatkan oleh respon atau reaksi obat
yang merugikan/membahayakan dan tidak dikehendaki, terjadi
pada dosis lazim/normal untuk profilaksis, diagnosis, terapi
atau untuk memodifikasi fungsi fisiologis
Kriteria Inklusi Seluruh insiden efek samping obat
Kriteria Eksklusi -
Pencatatan Setiap hari dengan total sampling setiap insiden yang dicatat oleh
staf instalasi Rawat Inap dengan mencatat ESO di formulir monitoring
Obat Nasional berwarna kuning yang tersedia di Nurse Station di
masing masing ruang perawatan
Rekapitulasi Unit Setiap bulan oleh staf instalasi rawat inap
Periode analisa data Setiap bulan oleh Kepala instalasi rawat inap, kemudian rekapitulasi
& pelaporan dan analisa sederhana dilaksanakan oleh Kepala Instalasi Farmasi
sebagai informasi awal untuk unitnya. Data akan dilaporkan
ke Komite Keselamatan Pasien RSU Dadi Keluarga Purwokerto.
Data Rumah Sakit akan direkapitulasi dan dianalisis oleh Komite
Keselamatan Pasien setiap bulan dan setiap bulan dilaporkan kepada
Kabid Yanmed dan Direktur. Secara Umum data akan dievaluasi serta
didesiminasikan kepada seluruh komponen rumah sakit setiap 3 bulan
yang akan dikoordinasikan oleh Kabid Yanmed
Area Instalasi Rawat Inap
Penanggung Jawab Komite Keselamatan Pasien
Pengumpul data / PJ
45
3. Area Monitoring : Kesalahan pengobatan yang signifikan
47
3 bulan yang akan dikoordinasikan oleh Kabid Yanmed
Area Instalasi Bedah Sentral
Penanggung Jawab Kepala Bidang Pelayanan Medis
Pengumpul data / PJ
5. Monitoring area : Pola Efek samping selama sedasi moderat atau mendalam dan
pemakaian anesthesi
48
Standar PMKP 7 .EP7 : Kejadian-kejadian lain, seperti wabah penyakit
menular
Judul Indikator Identifikasi pasien potensial wabah berdasarkan alamat tempat tinggal
Dimensi Mutu Safety
Tujuan Tergambarnya distribusi penyakit potensial wabah berdasarkan alamat
tempat tinggal untuk dapat dilaksanakan pelaporan dengan cepat dan
tindakl anjut
Definisi Operasional Reaksi transfuse akibat transfuse adalah Kejadian yang Tidak
Diharapkan Diagnosa penyakit potensial wabah adalah penyakit yang
mempunyai resiko menjadi pandemicdan atau endemicterkait dengan
demografi pasien atau tempat terjadinya kasus.
Alasan/Implikasi/ Pencatatan regular sangat diperlukan untuk member informasi kepada
rasionalisasi unit kesehatan masyarakat dalam rangka kegiatan preventif untuk
mengurangi penyebaran wabah yang dapat terjadi
Jumlahinsiden None (distribusinumeric)
49