Pasien laki laki berusia 71 tahun dengan berat badan 45 kg ini
didiagnosis Polip Nasal Dextra , akan dilakukan tindakan Polipektomi dengan teknik anestesi yang digunakan adalah General Anestesia (GA) dengan Intubasi menggunakan ETT No. 7,5. Status fisik pada pasien ini dimasukkan ke dalam ASA 2. Pasien ini dengan tekanan darah 150/90 mmHg masuk dalam klasifikasi hipertensi derajat 1. Sebelum operasi pasien di terapi hipertensinya oleh dokter spesialis penyakit dalam dengan pemberian obat amlodipine golongan calcium channel blocker yaitu vasodilator langsung, menurunkan TD dengan cara relaksasi otot-otot polos vaskuler dan captopril golongan ACE inhibitor. Golongan penghambat produksi atau aktivitas angiotensin ini menurunkan resistensi perifer dan volume darah, yaitu dengan menghambat angiotensin I menjadi angiotensin II dan menghambat metabolisme dari bradikinin. Premedikasi pada pasien ini diberikan fortanest 3 mg intravena diharapkan dapat menurunkan kecemasan preoperatif penderita hipertensi yang ringan sampai dengan sedang dengan menggunakan ansiolitik seperti golongan benzodiazepin atau midazolam. Pada pasien ini untuk induksi diberikan propofol 100 mg. Pemilihan obat induksi untuk penderita hipertensi adalah bervariasi untuk masing-masing klinisi. Propofol, barbiturate, benzodiazepine dan etomidat tingkat keamanannya adalah sama untuk induksi pada penderita hipertensi. Pemeliharaan dan monitoring anestesia selama operasi bertujuan pencapaian hemodinamik yang diinginkan selama pemeliharaan anestesia adalah meminimalkan terjadinya fluktuasi TD yang terlalu lebar. Mempertahankan kestabilan hemodinamik selama periode intraoperatif adalah sama pentingnya dengan pengontrolan hipertensi pada periode preoperatif. Anestesia dengan volatile (tunggal atau dikombinasikan dengan N2O), anestesia imbang (balance anesthesia) dengan opioid + N2O + pelumpuh otot, atau anestesia total intravena bisa digunakan untuk pemeliharaan anestesia. Pada pasien ini diberikan vecuronium sebagai pelumpuh otot. Tidak
36 37
mempunyai efek akumulasi pada pemberian berulang, tidak menyebabkan
perubahan kardiovaskular. Pasien diberikan ondancetron 4 mg 5 menit setelah induksi mencegah mual dan muntah pasca operasi. Tekanan darah pasien menurun setelah pemberian obat-obat anestesi, maka diputuskan untuk memberikan ephedrin yaitu obat stimulan sistem saraf pusat yang meningkatkan tekanan denyut jantung/darah. 5 menit terakhir sebelum operasi selesai diberikan asam traneksamat 500 mg mengurangi pendarahan yang tidak diinginkan dan juga telah dimasukkan tampon yang telah diberikan salep adrenalin dimasukkan ke dalam rongga mulut ke arah belakang untuk menghentikan perdarahan dan mengurangi rasa nyeri. 5 menit setelah operasi selesai diberikan tramadol drip yaitu analgesik kuat yang bekerja pada reseptor opiat, mengikat secara stereospesifik pada reseptor di sistem syaraf pusat sehingga memblok sensasi rasa nyeri dan respon terhadap nyeri. Perdarahan selama operasi 150 cc. Operasi ini selesai pukul 12.50 WIB